Simpanan Masyarakat .1 Pengertian Simpanan Masyarakat

Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 2.2 Simpanan Masyarakat 2.2.1 Pengertian Simpanan Masyarakat Simpanan masyarakat merupakan sumber dana bank, yang dimaksud dengan sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang memberikan uang, bank harus lebih dulu membeli uang menghimpun dana sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.Kasmir, 2004: 61 Simpanan masyarakat merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan sebuah bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Akan tetapi pencarian sumber dana dari sumber ini relatif mahal jika dibandingkan dana sendiri. Kasmir, 2004: 63 Pengertian simpanan menurut ketentuan pasal 1 ayat 5 UU Perbankan Indonesia 19921998 adalah sebagai berikut: Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. M Bahsan, 2005:14 Adapun simpanan masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk : 1. Dana pihak kesatu sumber dana sendiri sumber dana ini merupakan dana yang berasal dari bank itu sendiri yang dikumpulkan dari seluruh pemegang saham. Sumber dana ini terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Dalam neraca bank, dana modal sendiri terdiri atas : Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 a. Modal inti, dana modal inti terdiri atas: Modal disetor, agio saham, cadangan-cadangan, modal sumbangan, laba ditahan, laba tahun lalu, laba tahun berjalan. b. Modal pelengkap, dana modal pelengkap terdiri atas : Cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal pinjaman, modal subordinasi. 2. Dana pihak kedua sumber dana pihak luar Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama. Dana ini sering disebut dengan dana pihak kedua. Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari : pinjaman antar bank call money , pinjaman dari bank – bank luar negeri, kredit likuiditas dari bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang SBPU . 3. Dana Pihak Ketiga Sumber dana masyarakat Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasi dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan degan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber ini paling dominan asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya maka menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi pencarian sumber dana dari sumber ini relative lebih mahal jika dibandingkan dari sumber lainnya. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk : Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 a. Simpanan Giro Pengertian giro menurut ketentuan pasal 1 ayat 6 UU Perbankan Indonesia 1992 1998 adalah sebagai berikut : Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. M Bahsan, 2005: 16 Rekening giro atau checking account adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, Surat Perintah Pembayaran Lainnya SPPL atau dengan cara pemindahbukuan. Simpanan yang berbentuk giro hanya terdapat pada bank umum dan ditatausahakannya dalam rekening yang disebut rekening giro. Rekening tersebut dibuka oleh bank untuk dan dengan nama nasabah pemilik dana. Pemilik dana disebut sebagai nasabah penyimpan dan sering juga disebut sebagai nasabah giro atau nasabah pemilik giro. M Bahsan, 2005: 17. Jenis rekening giro dapat berupa : i. Rekening atas nama perorangan. ii. Rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga. iii.Rekening bersama atau gabungan. Sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana yang sangat labil dan tidak memiliki jatuh tempo. Kelebihan sumber dana ini adalah biayanya relatif lebih murah. Bunga yang dibayarkan bank kepada pemegang rekening ini disebut sebagai “jasa giro”. Persentase jasa giro yang diberikan cukup bervariasi antara bank satu dengan bank lainnya, akan tetapi pada umumnya masih lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga deposito berjangka maupun Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 tabungan. Bagi nasabah pemegang rekening giro, sifat penarikan tersebut sangat membantu dalam membiayai kegiatan nasabah secara lebih efisien. Nasabah dapat melakukan pembayaran sewaktu-waktu tanpa harus berisiko menggunakan uang tunai dalam jumlah besar, tanpa harus datang langsung ke bank, dan tanpa harus menunggu tanggal jatuh tempo tertentu. Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya adalah bahwa uang yang sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Sedangkan pengertian penarikan adalah sejumlah dana yang diambil dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang. Penarikan giro dapat dilakukan secara tunai maupun secara non tunai pemindahbukuan. Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro BG. b. Simpanan Tabungan Simpanan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berbeda dengan simpanan giro yang dapat digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang untuk melakukan transaksi, tabungan lebih ditujukan untuk maksud berjaga-jaga atau keamanan dana oleh masyarakat luas. Selain itu bila dibandingkan dengan giro atau deposito, peranan tabungan dalam komposisi Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 sumber dana perbankan relatif lebih kecil. Tingkat fluktuasi dana tabungan ini dianggap sangat kecil dan tidak selabil dana yang bersumber dari giro. Cara penarikan rekening tabungan yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah dengan menggunakan buku tabungan, cash card atau kartu ATM, dan debet card. Persaingan ketat dalam penghimpunan dana melalui tabungan antar bank-bank telah banyak memunculkan cara-cara baru untuk menarik nasabah tabungan. Cara-cara tersebut antara lain : hadiah atas tabungan, fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, dan fasilitas debet card. M Bahsan, 2005: 18 c. Simpanan Deposito Simpanan Deposito Time Deposit adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana yang bersumber dari simpanan dalam bentuk deposito ini merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber dana lainnya, misalnya giro atau tabungan. Sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap dibank karena para pemegangnya deposan tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo bila dia deposan tidak ingin memperpanjang jangka waktu simpanannya, maka dananya dapat ditarik kembali. Terdapat tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call. a. Deposito Berjangka Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank. Mengingat simpanan ini hanya dapat dicairkan pada saat jatuh temponya oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito sesuai tanggal jatuh temponya, maka deposito berjangka ini merupakan simpanan atas nama dan bukan atas untuk. Apabila deposan menghendaki agar deposito berjangkanya dapat diperpanjang secara otomatis, maka pihak bank dapat memberikan fasilitas ARO automatic roll over atas deposito berjangka tersebut. Bunga atas deposito berjangka ini dapat ditari tunai setiap jangka waktu tertentu ataupun dapat ditransfer ke suatu rekening deposan. M Bahsan 2005 :15 Untuk memudahkan nasabah, bank biasanya menyarankan nasabah untuk membuka rekening tabungan di bank tersebut agar dapat menampung bunga atas deposito dan juga menampung dana deposito yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang lagi. Bank-bank tertentu juga memberikan fasilitas agar bunga deposito yang tidak ditarik oleh pemiliknya dapat ditambahkan dalam simpanan pokok deposito, sehingga nilai deposito berjangkanya bertambah besar. Pada dasarnya sebelum jatuh tempo simpanan ini dapat ditarik, namun apabila pihak deposan tetap menginginkan penarikan sebelum jatuh tempo, maka biasanya bank mengenakan denda atau biaya administrasi atas penarikan tersebut. Biasanya deposan cenderung lebih menyukai menyimpan kelebihan dananya dalam bentuk deposito berjangka sesuai jangka waktu yang diinginkan karena simpanan ini menawarkan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi. Deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka Poppy Marieskha : Analisis Pengaruh PDRB, Suku bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Sumatera Utara, 2010 diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau nama suatu lembaga. Kasmir, 2004 :81 b. Sertifikat Deposito Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama. Kasmir, 2004 :81 c. Deposit On Call Deposit on call merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah besar misalnya 50 juta rupiah tergantung kebijakan bank yang bersangkutan. Pencairan bunga dilakukan 3 hari sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu. Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dan pihak bank. Kasmir, 2004 :82 2.3 Produk Domestik Regional Bruto PDRB 2.3.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB