Alur pengeluaran barang dimulai dengan adanya SPL dari Diskesau yang masuk ke Kalafiau dan kemudian Kalafiau mengeluarkan SPPB dan disampaikan
ke gudang. Gudang akan memindahkan barang yang dimaksud ke gudang penyaluran. Gudang penyaluran akan menyusun dan memasukkan barang dalam
kardus dan kemudian kardus tersebut diberi identitas berupa alamat tujugan, no batch berdasarkan SPL. Untuk pengiriman dalam Pulau Jawa digunakan jasa
angkutan darat Caraka Milik Angkutan Udara, sementara untuk pengiriman keluar Pulau Jawa menggunakan armada udara milik Angkatan Udara dan dilakukan dar
lapangan udara Halim Perdana Kusuma. Setelah barang dikirim, gudang penyaluran akan mengirim radiogram kepada satker tempat tujuan pengiriman.
Apabila selama pengangkutan terjadi kerusakan, maka barang tersebut akan dikembalikan kegupusfi kemudian dilaporkan ke Diskesau agar segera diganti.
4.3. Bagian Produksi
Bagian produksi terbagi menjadi 3 unit yaitu unit tablet, unit kapsul dan unit khusus. Terdapat tiga bangunan produksi di Lafiau yaitu bangunan produksi
betalaktam, non-betalaktam dan sefalosporin yang telah mendapat sertifikat CPOB dari BPOM.
4.3.1 Produksi Non-betalaktam
Bagian produksi non-betalaktam membuat produk-produk yang tidak mengandung turuan antibiotik betalaktam yang meliputi untuk sediaan tablet,
kaplet, sirup, krim, saleb dan serbuk. Bangunan produksi Lafiau ini dapat pula digunakan untuk mengerjakan industri farmasi lain atau yang dikenal dengan
produk maklon yang dikerjakan oleh anggota Lafiau dan bekerjasama dengan personil dan industri farmasi yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan yang dilakukan di bagian produksi non-belataktam antara lain: a.
Pengenalan Bagian Produksi Non-betalaktam Bangunan produksi non-belalaktam dikondisikan sedemikian rupa sehingga
memenuhi persyaratan CPOB untuk ruang produksi kelas III. Lantai dan diruangan produksi kelas III sudah menggunakan epoksi sehingga mudah
untuk dibersihkan dan tidak menyerap debu atau partikel. Sambungan antara lantai, dinding, langit-langit dan jendela serta dudukan lampu sudah dibuat
tidak bersudut untuk memudahkan pembersihan dan mencegah akumulasi partikel dan mikroba pada sambungan-sambungan tersebut. Ruangan-
ruangan disusun berdasarkan alur proses pembuatan, namun beberapa ruangan yang pintu masuknya harus melalui koridor yang agak memutar.
Disetiap ruangan pengolahan terdapat mesin penghisap debu untuk meminimalkan debu yang ada saat proses produksi berlangsung.
b.Pengamatan Proses Pembuatan Sediaan TabletKaplet Proses pembuatan sediaan tabletkaplet dilakukan berdasarkan catatan
pengolahan bets yang telah ditetapkan oelh Kabagprod. Proses pembuatan meliputi: kegiatan penimbangan, pencampuran, pengeringan, pengayakan,
pencetakan, penyalutan bila diperlukan dan pengemasan. Metode pembuatan yang paling sering digunakan adalah granulasi basah.
Bahan baku pembuatan tabletkaplet meliputi fasa dalam dan fasa luar yang terdiri dari bahan aktif, pengisi, pengikat, lubrikanpelincir, penghancur,
pengawet, pewarna dan perasa jika diperlukan. Bahan pengikat yang biasa digunakan dalam granulasi basah adalah
mucilago amyli dan polivinil atau plasdon. Pembuatan larutan pengikat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan sebelum pencampuran. Larutan plasdom dibuat dengan cara melarutkan plasdon dalam alkohol 96 dan di aduk sampai terbentuk larutan
yang homogen. Mucilago amyli dibuat dengan cara mendispersikan amylum kedalam air bebas mineral yang baru mendidih. Dispersi amylum dimasukkan
kedalam larutan berisi pengawet, kemudian diaduk dengan segera dan kuat sehingga didapatkan Mucilago amyli yang homogen. Pencampuran fasa dalam
yang terdiri dari bahan aktif, pengikat, pengisi, pengawet dan penghancur dilakukan dengan menggunakan mixer stokes atau super mixer disesuaikan
dengan bobot massa granul yang dibuat hingga didapatkan granul yang baik. Massa granul dikeringkan dalam oven atau fulied bed drier. Pengeringan
menggunakan oven memakan waktu yang lebih lama, daripada menggunakan fluied bed drier. Setelah dikeringkan dilakukan pemeriksaan kadar air. Apabila
kadar air granul telah memenuhi syarat yang tertera pada catatan pengolahan bets maka proses pengeringan granul dihentikan.
Granul yang telah dikeringkan kemudian diayak menggunakan granulator dengan mesh 16 agar diperoleh granul yang ukurannya seragam.
Selanjutnya granul dicampur dengan fasa luar menggunakan mixer sampai homogen dan diperoleh massa tiap cetak yang kemudian dicetak
menggunakan mesin cetak tabletkaplet. Pada pencetakan awal, unit uji coba akan mengambil sampelkaplet
untuk dilakukan pengujian yang meliputi keseragaman bobot, penentuan waktu hancur, dalam sediaan. Apabila sudah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan maka pencetakan akan dilanjutkan. Pada beberapa tabletkaplet dapat dilakukan proses penyalutan. Ada 2 jenis penyalutan, yaitu salut gula
Universitas Sumatera Utara
dan salut film. Metode penyalutan dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan yang dikehendaki.
Proses selanjutnya adalah penyortiran. Tabletkaplet yang telah di salut kemudian disortir untuk memisahkan antar rusan dan yang kondisinya baik.
Hasil penyortiran produk ruahan kemudian dikarantina dan disimpan dalam ruang produk ruahan sampai hasil pengujian dari unit coba keluar. Produk
ruahan yang memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dibawah keruang pengemasan primer untuk dikemas dalam bentuk strip dan atau
hospital packing. Produk ini kemudian dibawa keruang pengemasan sekunder untuk dikemas lagi dalam bentuk botol plastik dan atau kardus serta
pemberian labeletiket. Pada bulan April 2008, Lafiau melakukan produksi Kaplet Amoxcycillin
c. Proses Produksi Salep
Proses pembuatan salep dimulai penimbangan aktif, basis salep dan bahan pembantu. Basis salep dan bahan pembantu dilebur dan dicampur
dengan bahan aktif, hasil pencampuran diuji kadar, homogenitas dan konsistensi oleh unit uji coba setelah hasil pengujian dilakukan pengisian dan
penutupan tube, penyortiran dan pemberian etiket. Pada bulan April 2008, Lafiau melakukan produksi salep kloramfenikol
maklon dari PT. Solas. d. Proses Produksi Sirup
Produksi sirup dimulai dengan penimbangan bahan baku meliputi bahan aktif, bahan pembantu dan bahan sirupus simplex. Bahan aktif dan bahan
pembantu dilarutkan, sementara cirupus simplex disaring larutan bahan aktif
Universitas Sumatera Utara
dan sirupus simplek di campur, larutan hasil pencampuran diuji kadar viskositas, pH dan berat jenisnya oleh unit uji coba. Jika kadarnya sudah
sesuai maka dilakukan penyaringan. Larutan jernih hasil penyaringan di isi kedalam botol yang sudah dicuci. Botol yang telah berisi larutan disortir dan
diberi etiket. Pada bulan April 2008, Lafiau melakukan produksi sirup
difhenhidramyn HCL, e.
Pengamatan Proses Pembuatan Aqua demineralisata Sumber air yang digunakan untuk membuat aqua DM berasal dari sumur
artesis. Pembuatan Aqua demineralisata dilakukan dengan menggunakan resin penukar ion yang terdiri dari saringan luar, multisorb, penukar kation, penukar
anion dan penampungan. Air dari sumur artesis dialirkan kedalam bak penampungan dibawah permukaan tanah dan tangki atas. Jika akan digunakan,
air dilewatkan kedalm filterpenyaring yang bersisi karbon aktif, pasir, batu koral dan ijo sehingga dihasilkan air bersih yang dapat digunakan sehari-hari
seperti untuk mencucui peralatan, mencuci baju dan mandi, anggota lafiau dan lain-lain. Air bersih tersebut sudah layak untuk diminum karna sudah
memenuhi persyaratan mutu air bersih yaitu jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan memiliki pH mendekati Netral
Air bersih dari tangki kemudian dilewatkan kedalam suatu filter multisorb yang berisi karbon aktif dan pasir silika yang berfungsi mengeikat
bau, warna dan racun yang terdapat dalam dan bahan organik. Air yang keluar dari multisorb ini diuji dahulu kadar besi, ion klorida da bahan organiknya.
Jika air telah memnuhi persyaratan yaitu kadar besi maksimal satu ppm,
Universitas Sumatera Utara
klodida maksimal 0.1 ppm dan bahan organik maksimal 5 ppm, sebagai kalium permanganat, maka air kemudian dilewatkan kedalam resin penukar
ion. Dialirkan dari kolom penukarkation menuju kolom penukar anion. Pada saat air melewati demineralizer, semua kandungan ion yang terlarut dalam air
akan ditukar oleh resin yang ada dalam penukar kation. Apabila kolom penukar kationanion sudah jenuh maka salurannya
dibersihkandiregenerasi terlebih dahulu menggunakan larutan asam HCL untuk kolom penukar kation dan larutan basa NaOH untuk kolom penukar
anion. Air bebas mineral yang digunakan dalam proses kegiatan produksi
memiliki persyaratan konduktifitas daya hantar listrik harus kurang dari 6 mikromhoscm. Apabila kondisi tersebut belum tercapai, maka air yang
dihasilkan harus dibuag. Kondisi air ini disebut sebagai air minumair bebas mineral.
Air bebas mineral selalu dibuat baru ketika ada re cana produksi obat. Dari tangki terakhir kemudian dialirkan keruang produksi, dipanaskan dan
langsung dipakan untuk produksi. Air ini juga dipakai untuk pembilasan terakhir pada pencucian botol sebelum dipakai.
4.3.2 Produksi betalaktam