3.6. CARA KERJA
Persiapan pasien dan obat : a.
Setelah disetujui komite etik dan mendapat penjelasan informed consent, semua sampel yang akan menjalani operasi dimasukkan dalam kriteria inklusi dan eksklusi.
b. Sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok dan dilakukan randomisasi tersamar
ganda oleh relawan yang sudah dilatih. Random dilakukan dengan memakai cara randomisasi blok sebagai berikut: dilakukan oleh relawan yang telah dilatih sebelumnya. Dengan
memakai tabel angka random, pena dijatuhkan di atas tabel angka random, angka yang terkena merupakan urutan untuk memulai penelitian. Kelompok A adalah Midazolam 1 mg +
Bupivakain 0,5 15 mg hiperbarik dan Kelompok B adalah Midazolam 2 mg + Bupivakain 0,5 15 mg hiperbarik.
Untuk kelompok AB adalah angka 0 sampai 4 dan untuk kelompok BA adalah angka 5 sampai 9. Randomisasi dilakukan satu kali, urutan AB atau BA dibuat dan disimpan
daftarnya oleh relawan yang melakukan randomisasi yang telah dilatih desain daftar pasien terlampir.
Obat disiapkan oleh relawan yang melakukan randomisasi peneliti dan pasien tidak mengetahui komposisi obat dalam spuit. Setelah melakukan randomisasi dan menyiapkan
obat oleh relawan yang melakukan randomisasi, obat tersebut diberikan ke peneliti di dalam amplop putih.
c. Kedua kelompok menjalani prosedur persiapan operasi elektif. Prosedur persiapan dimaksud
adalah pasien dipusakan 6 jam sebelum dilakukan pembiusan. Pasien dari kedua kelompok tidak mendapatkan premedikasi.
Pada hari penelitian : a.
Obat disiapkan oleh relawan yang melakukan randomisasi pada saat akan dilakukan penelitian. Persiapan dengan cara :
• Kelompok A : Midazolam Dormicum 1 mg = 0,2 cc Dormicum 5 mgcc diambil
dengan spuit 1ml =1 cc. Selanjutnya diambil Bupivakain 15 mg = 3 cc menggunakan spuit 5cc. Kemudian Midazolam 1 mg = 0,2 cc dicampurkan ke
Freddy T.M. Naiborhu : Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal, 2009
USU Repository © 2008
dalam Bupivacain 15 mg dan diberi tambahan 0,2 cc NaCl 0,9 dengan memakai spuit 1cc spuit insulin.
• Kelompok B : Midazolam Dormicum 2 mg = 0,4 cc Dormicum 5 mgcc diambil
dengan menggunakan spuit 1ml. selanjutnya diambil Bupivacain 15 mg = 3cc dengan menggunakan spuit 5 cc. kemudian Midazolam 0,4 cc = 2 mg
dicampurkan ke Bupivacain 15 mg. b.
Sebelum pasien memasuki kamar operasi, disiapkan mesin anestesi yang dihubungkan dengan sumber oksigen. Juga disiapkan set alat intubasi, tube endotrachea ETT, dan
obat obat gawat darurat seperti Epinefrin injeksi, Sulfas Atropin, Efedrin injeksi dan Dexametason. Kemudian pasien dibawa memasuki kamar operasi, dipasang alat pantau
monitoring pada tubuh pasien dan dicatat data mengenai tekanan darah, laju nadi dan laju nafas.
c. Kemudian pasien dipasangi infus dengan jarum no 18G dan kedua kelompok diberikan
infus preload cairan Ringer Laktat sebanyak 15 mlkg BB, 30 menit sebelum dilakukan anestesi spinal.
d. Pasien diposisikan pada posisi duduk untuk dilakukan anestesi spinal. Setelah dilakukan
anestesi, pasien diposisikan supine kembali dan diberikan oksigen 2-3 litermenit dengan nasal prong. Tindakan anestesi spinal dilakukan oleh PPDS anestesi semester 2 ke atas.
e. Dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap :
• Lama kerja blokade sensorik
• Tekanan darah
• Frekuensi nadi
• Frekuensi nafas
• Derajat sedasi
f. Setelah semua sampel terkumpul relawan memberikan daftar identitas pasien dan jenis
obat yang diberikan kepada pasien selama operasi. g.
Derajat sedasi dinilai dengan menggunakan skala sedasi modifikasi Ramsay Skala sedasi Ramsay Modified :
1 Cemas, agitasi, tidak dapat tenang
2 Koperatif, orientasi baik, tenang
3 Diam, hanya berespons terhadap perintah verbal
4 Tidur, respon yang cepat terhadap ketukan pada glabella atau rangsangan verbal yang
keras
Freddy T.M. Naiborhu : Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal, 2009
USU Repository © 2008
5 Tidur, respons lambat terhadap ketukan pada glabella atau rangsang verbal yang keras
6 Tak ada respons terhadap rangsang
h. Hasil pengamatan pada kedua kelompok dibandingkan secara statistik.
i. Penelitian dihentikan bila subjek menolak berpartisipasi, terjadi blok total spinal,
kegawatan jalan nafas, jantung, paru dan otak yang mengancam jiwa.
3.7. IDENTIFIKASI VARIABEL a.