Kelengkapan dan mutu rekam medis

khusus lainnya yang menyangkut hasil pemeriksaan dan tindakan medis spesialistiksubspesialistik sebagai berikut: Lembaran Dasar terdiri dari 1 lembaran surat perintah rawat ; 2 surat persetujuan dirawat SPD ; 3 lembaran catatan identitassosial pasien ; 4 anamnese dan pemeriksaan fisik ; 5 lembaran catatan nosokomial dan grafik suhu,tensi dan pernafasan; 6 ringkasan masuk ; 7 instruksi dokter ;8 lembaran catatan perjalanan penyakit ; 9 lembaran-lembaran penempelan hasil penunjang ; 10 lembaran untuk tempelan surat rujukan; 11 catatan harian makanan dan obat; 12 lembaran konsultasi; 13 resume keluar; 14 lembaran asuhan keperawatan dan Lembaran Khusus lainnya yang antara lain terdiri dari 1 informed consent; 2 pemeriksaan jasmani; 3 lembaran gambaran khusus; 4 lembaran laporan anesthesi; 5 laporan pembedahan; 6 laporan catatan persalinan.

2.1.3. Kelengkapan dan mutu rekam medis

Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program pengendalian mutu rumah sakit Depkes, 1994 dan merupakan salah satu pelayanan yang dinilai dalam akreditasi rumah sakit. Jika dikaitkan dengan kualitas mutu maka rekam medis mempunyai hubungan yang sangat erat. Kualitas pelayanan medis sangat erat hubungannya dengan data rekam medis. Kualitas pelayanan medis yang dimaksud antara lain pelayanan medis bagi pasien rawat inap, karena kualitasnya dapat diukur dengan data rekam medis. Mutu pelayanan rumah sakit bukan hanya dituntut oleh pasien tetapi juga oleh pihak lain diantaranya adalah pemberi jasa kesehatan, Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008 pembayar atau pihak ketiga dalam hal ini asuransi penjamin, manajemen rumah sakit, masyarakat, pemerintah serta ikatan profesi. Rekam medis yang berkualitas berarti rekam medis tersebut berisi data yang lengkap, sehingga dapat diolah menjadi informasi, sehingga memungkinkan dilakukannya evaluasi obyektif terhadap kinerja pelayanan kesehatan dan dapat menjadi basis pendidikan, penelitian dan pengembangan. Arti dari pernyataan di atas adalah bahwa sebuah rekam medis yang bermutu, selalu terisi lengkap data, dan mampu diolah menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Depkes 1997 setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis, standar pengembalian rekam medis pasien pulang rawat maksimal 2 x 24 jam. Dari indikator kelengkapan rekam medis, seseorang dapat menilai kualitas suatu pelayanan kesehatan. Rumah sakit yang memberikan pelayanan yang berkualitas tentu akan memiliki kinerja rekam medis yang berkualitas pula. Rekam medis yang bermutu diperlukan untuk persiapan evaluasi audit medis terhadap pelayanan medis yang dilakukan dengan penelaahan secara retrospektif terhadap rekam medis. Mutu rekam medis yang baik memenuhi indikator-indikator seperti : 1 kelengkapan isinya ; 2 keakuratan isinya ; 3 tepat waktu dan 4 pemenuhan aspek persyaratan hukum. Tinggi rendahnya mutu rekam medis sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya rumah sakit antara lain tenaga, sarana, teknologi, pembiayaan yang digunakan. Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008 Guna memperoleh kualitas rekam medis yang optimal perlu dilakukan analisis rekam medis dengan cara melihat rekam medis yang dihasilkan oleh staf medis dan paramedis serta hasil-hasil pemeriksaan dari unit penunjang sehingga kebenaran penempatan diagnosa dan kelengkapan rekam medis dapat dipertanggungjawabkan dengan demikian rumah sakit maupun staf medis dapat terhindar dari gugatan mal praktik. Menurut Depkes 1997 dalam menganalisa mutu rekam medis digunakan dua cara yaitu analisa kuantitas jumlahkelengkapan dan analisa kualitas mutu. Analisa kuantitatif ditujukan kepada jumlah lembaran-lembaran rekam medis sesuai dengan lamanya perawatan meliputi kelengkapan lembaran medis, paramedis dan penunjang sesuai prosedur yang ditetapkan. Analisa kualitatifditujukankepada mutu setiap berkas rekam medis. Menurut Huffman, 1994 ada tiga jenis analisis dokumen informasi rekam medis, yaitu analisis kuantitatif, analisis kualitatif dan analisis statistik. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengidentifikasi catatan medis yang tidak lengkap, misalnya tidak ditemukannya laporan patologi jaringan yang telah dikeluarkan pada waktu operasi. Komponen dasar dalam analisis kuantitatif rekam medis mencakup 1 mengkoreksi identifikasi pasien pada setiap formulir misalnya nama dan nomor rekam medis, 2 ketersediaan semua laporan yang perlu misalnya riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, catatan kemajuan, 3 otentifikasi bisa berupa tanda tangan, stempel yang hanya dipegang oleh pemiliknya atau kode akses komputer PIN, dan 4 pencatatan yang baik. Analisis kualitatif untuk mengidentifikasi dokumentasi yang tidak konsisten atau tidak akurat, misalnya pada waktu analisis kualitatif ditemukan bahwa sebuah komplikasi belum tercatat, atau Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008 item yang seharusnya dituliskan pada kolom kanan lembaran catatan telah diisi pada kolom kiri. Analisis statistik mencakup peringkasan data dari catatan medis untuk pengambilan keputusan administratif dan klinis. Dengan bertambah tingginya kecerdasan masyarakat dan kemungkinan timbulnya tuntutan-tuntutan, maka nilai berkas rekam medis pasien kian bertambah penting. Karena dapat dipakai sebagai bahan bukti baik oleh dokternya, perawatnya maupun rumah sakit. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit dan harus disimpan dengan baik, sehingga apabila dikemudian hari timbul tuntutan maka rumah sakit dapat mempergunakan rekam medis sebagai bukti yang terpenting dalam rekam medis adalah pengisiannya yang harus dilakukan secara lengkap dan langsung pada waktunya dan tidak ditunda-tunda. Dilihat dari segi hukum, maka rekam medis jika diisi dengan baik, benar, lengkap dan tepat pada waktunya akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa apa yang telah dilakukan dan juga akan merupakan bukti yang kuat di depan pengadilan Guwandi, 1991 Tanggungjawab utama tentang kelengkapan pengisian rekam medis terletak pada dokter yang merawat. Tanpa memperdulikan ada atau tidaknya bantuan yang diberikan kepadanya dalam melengkapi rekam medis dari staf lain di rumah sakit. Dia mengemban tanggungjawab terakhir akan kelengkapan dan kebenaran isi rekam medis Samil, 1994. Namun demikian catatan yang dibuat perawat juga dapat dipakai sebagai bukti di depan pengadilan. Karena dari catatan tersebut dapat terungkap apa yang sebenarnya telah terjadi dan apa yang telah dilakukan dan apa yang merupakan penyebabnya, sehingga semuanya dapat dipergunakan sebagai Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008 pelengkap bahan pembuktian. Seseorang yang lalai dari tanggungjawabnya wanprestasi dapat digugat di depan hakim, dikatakan lalai apabila tidak memenuhi kewajibannya atau memenuhi tetapi tidak seperti yang dijanjikan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 749aMenkesPerXII1989 tentang rekam medis disebut bahwa : 1. Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis. 2. Rekam medis dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang memberi pelayanan langsung kepada pasien. 3. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien mendapat pelayanan. 4. Setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. 5. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak dibenarkan. 6. Pembetulan kesalahan catatan dilakukan pada tulisan yang salah dan diberi paraf oleh petugas yang bersangkutan. 7. Rekam medis harus disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan. 8. Rekam medis dapat dipakai sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum. . Rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang sempurna kepada pasien rawat inap, rawat jalan maupun pasien gawat darurat. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab akan mutu pelayanan medis Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008 di rumah sakit yang diberikan kepada semua pasien. Direktur Rumah Sakit dapat membentuk Komite Catatan Medis Rumah Sakit yang bertugas merencanakan, membuat model-model rekam medis, kemudian mempelajari, mengubah atau sama sekali menghilangkannya jika tidak sesuai lagi dengan penggunaannya. Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medis yang diberikan rumah sakit beserta staf medisnya Samil, 1994. Rumah sakit mempunyai tugas menentukan standar dan kebijakan pelayanan termasuk standar pelayanan rekam medis Depkes, 1994. Jenis formulir rekam medis rawat inap, petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan pengisian rekam medis dan waktu pengembaliannya diatur dalam standar pelayanan rekam medis. Selain itu rumah sakit harus melengkapi pimpinan, staf, fasilitas, peralatan dan biaya yang memadai agar dapat mengelola rekam medis dengan baik. Agar standar yang ditetapkan dapat dijalankan sampai pada tingkat pelaksana maka harus dilakukan sosialisasi. Rumah sakit juga bertanggung jawab untuk memelihara suasana yang kondusif agar terselenggara proses penyelenggaraan rekam medis yang optimal. Sehingga terdapat rekam medis yang sesuai dengan kebutuhan, terdapat tempat pengelolaan rekam medis yang memadai, terdapat mekanisme kontrol untuk memantau kinerja rekam medis, dan terdapat system yang jelas dalam hubungan pengisi dengan pengelola rekam medis. Purnamawati : Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong Dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis…, 2008 USU Repository © 2008

2.2. Perilaku