B. Masuknya Islam di Patani
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Patani memeluk agama Budha dan Hindu
12
. Keberadaan orang-orang Hindu juga berdasarkan catatan beberapa pengembara yang di ketahui bahwa di Patani ditemukan beberapa orang kaum
Brahmin dari India yang tinggal di istana raja yang dikenali dengan nama Bhaga Datta. Bukti ini mengisarakan bahwa agama Brahmana Hindu telah ada sejak
tahun 450 M.
13
Setelah bertahun-tahun lamanya orang Siam dan Hindu tinggal dan berbaur, lama kelaman kekuasaan orang Hindu tergantikan oleh orang-orang
Siam. Bertahun-tahun orang-orang Siam berdiam dan memerintah di Tanah Melayu, namun kesinarannya tergantikan saat kerajaan Sriwijaya dari Sumatera
datang ke Tanah Melayu dan menaklukan negeri disana.
14
Kerajaan Sriwijaya pada mulanya menaklukan Nakorn Sri Thamarat pada tahun 775 M kemudian
mereka mengembangkan wilayah kekuasaanya ke Patani, karena kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Budha maka agama Budha ini di sebarkan
keseluruh penjuru Patani, maka orang-orang dari agama Hindu konversi menjadi agama Budha, hal ini dibuktikan dengan di temukanya sebuah berhala Budha di
Goa Wad Tham di daerah Yala. Dalam buku Ahmad Fathty Al-fatani, Langkasuka memasuki masa keemasan pada masa Budha, saat itu kerajaan
Sriwijaya bersatu dengan Kerajaan Sailendra di Jawa dan membentuk suatu kuasa
12
Sriwijaya adalah sebuah kerajaan Besar yang bercorak Budha yang ada sekitar abad ke 7 M yang ibukotanya terletak di Palembang Sumatera, Sriwijaya adalah sebuah kerajaan yang
besar yang wilayah kekuasaannya mencakup Nusantara dan Semenanjung Malaya.
13
Ahmad fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. Pustaka Darusslam, Alor Setar, Kelantan 1994 hal 3-7
14
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani UKM, Bangi 2002 hal 3
yang sangat besar, kerajaan Sailendra di Jawa memilih Patani untuk pusat pemerintahan di Tanah Melayu. Kerajaan ini dijalankan tanpa menggunakan
kuasa tentara dan birokrasi tetapi menggunakan kuasa laut dan perniagaan melalui penguasaan pelabuhan-pelabuhan yang penting.
Teori masuknya Islam di Asia Tenggara umumnya dan Patani khususnya memang masih diperdebatkan. Beberapa hal cenderung terhadap satu teori namun,
data yang mendukung teori tersebut masih kurang.
15
Islam di Patani mulai ada sejak abad ke 10-11 M, tetapi Islam di Patani baru kokoh berkembang sekitar
abad ke 15-16 M. Sama seperti yang membawa agama Islam di Nusantara, agama Islam yang masuk Patani juga dibawa oleh para kaum Pedagang. Para Pedagang
tersebut menetap di Patani dan mereka diberi gelar Khaek oleh orang-orang Siam. Menurut
Buku Emanuel Gedinho d‟Eredia yang di tulis tahun 1613 agama Islam masuk ke Patani lebih dulu dibanding ke Malaka, hanya saja perkembangan Islam
lebih cepat di Malaka dibanding di Patani karena raja Patani yang saat itu memerintah belum memeluk Islam. Kekuatan Islam di Asia tenggara dan
termasuk Patani merupakan sebuah identitas dan kesatuan yang kuat dalam satu sistem agama Islam. Penyebaran Islam yang terjadi di abad ke-16 semakin
meningkat, sehingga kekuatan Asia Tenggara selain melawan penjajahan juga berjuang dalam membawa identitas agama Islam, budaya dan adat.
16
Bukti lain yang menguatkan bahwa Patani merupakan kerajaan yang berubah menjadi corak Islam adalah ditemukannya batu nisan Raja Islam pertama
Patani yang bentuknya sama dengan batu nisan Raja Pasai yang pertama kali
15
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVIIXVIII. Kencana, 2008, Jakarta hal 2
16
Howard Federspiel. Sulthans, Shamans dan Saints: Islam and Muslims in Southeast Asia.
University of Hawai„i Press: USA. Hal 38
memeluk Islam, Sultan Malik As-Shaleh yang bertarikh 1297 M. Hal ini membuktikan telah terjadi hubungan antara Patani dan Kerajaan Samudra Pasai.
Hamka mengatakan Islam pada masa Langkasuka sudah mulai ramai dengan saudagar Islam yang berdakwah bagi masyarakat setempat. Hal tersebut
juga terkait dengan penemuan prasasti Pathalung yang mengatakan Islam berasal dari Campa pada abad ke 11-12 M. Bukti
–bukti paling awal permulaan Islam di semenanjung tanah Melayu dapat ditemukan pada prasasti di sungai Tersat
Trengganu. Menurut Syekh Naguib Al – Attas bahwa mengenai tahun penulisan
di prasasti tersebut i alah pada hari Jum‟at 4 Rajab 702 H bersamaan dengan 22
Februari 1303 M.
17
Sementara di Kelantan, menurut Sa‟ad khri 1974 dalam sejarah Kelantan bahwa ditemukan sekeping uang dinar emas pada tahun 1914 M,
di satu sisi kepingan tersebut tertulis kalimat “Al-Julus Kelantan”, dan angka arab
“ovv” yang berarti “menduduki tahta Kelantan tahun 577” dan di sisi lain tertulis
pula kata “Al-Mutawakkil” yang artinya “yang bertawakkal”, yaitu gelaran bagi pemerintah. Sedangkan angka 577 merupakan tahun Hijriah yang bersamaan
dengan tahun 1181 M. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam abad ke-12 telah berdiri sebuah kerajaan Islam di Kelantan, daerah Pantai Timur semenanjung
Malaysia. Dalam Hikayat Patani, dikatakan bahwa raja yang pertama kali masuk
Islam adalah Phya Tuk Naqpa seorang anak dari Phya Tuk Kerub Mahajana raja dari Langkasuka. Raja Phya Tuk Naqpa menderita sakit, seluruh ahli pengobatan
telah dipanggil untuk menyembuhkan penyakit raja namun hasilnya tetap sama, raja belum diberikan kesembuhan. Akhirnya, ada seorang yang bernama Syeikh
17
Wikipedia.com sejarah Islam di Thailand. com
Said berasal dari Pasai. Ia termasuk dari sekelompok orang yang berimigrasi dari Pasai ke wilayah-wilayah Nusantara atau Semenanjung karena banyaknya
masyarakat di sekeliling mereka yang masih beragama Hindu. Maka, mereka memutuskan melakukan Imigrasi.
18
Syeikh Said kemudian dipanggil menghadap istana untuk menyembuhkan raja, Syekh Said memenuhi panggilan dan berkata
setelah raja sembuh maka raja diharuskan membaca syahadat dan memeluk Islam. Atas tuntutan dari Syekh Said maka raja bersedia jika ia sembuh kelak maka ia
akan memeluk agama Islam. Setelah sembuh dari penyakitnya raja mengingkari janjinya kepada Syekh Said.
Setelah sembuh dari penyakit dan mengingkari janji, raja kembali sakit, dan sama seperti sebelumnya tidak ada yang dapat menyembuhkan maka
dipanggil kembali Syekh Said untuk mengobati raja, Syekh Said mengulang kembali persayaratan yang diajukan sama seperti mengobati sang raja pada
pertama kali, raja pun kembali berjanji akan masuk Islam jika sembuh dari penyakitnya . Penyakit pun sembuh namun raja masih ingkar akan janjinya
sehingga ia pun sakit lagi. Hal teresbut terulang sampai tiga kali, setelah itu raja memenuhinya dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat dan memeluk Islam.
Langkah raja masuk agama Islam diikuti oleh kerabat kerajaan dan masyarakat. Setelah masuk Islam, Raja Phya Tuk Naqpa mengganti namanya dengan nama
Sultan Ismail Syah. Terdapat perbedaan antara Hikayat Patani dengan Sejarah Kerajann Melayu Patani karya Ibrahim Syukri, dalam Sejarah Kerajaan Melayu
Patani Phya Tuk Naqpa merubah nama menjadi Sultan Muhamad Syah.
19
18
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani. Hal 32
19
Lihat lampiran 4 dan 5, perbedaan silsilah Raja-Raja Patani menurut Hikayat Patani dan Sejarah Kerajaan Melayu Patani.
Setelah raja masuk Islam maka diikuti oleh rakyatnya, Syiar Islam berkembang pesat. Agama Islam menjadi identitas masyarakat di Patani. Mulailah
dikirim berbagai utusan ke negeri-negeri lain untuk menyebarkan Islam dan memperkenalkan Islam, raja Patani mulai mengutus orang untuk ke Malaka dan
Ayuthia
20
dan wilayah-wilayah lain yang belum mengenal Islam.
C. Perkembangan Islam di Patani Pada Masa Raja Ungu