Cara Perolehan Aktiva Tetap

- Kursi roda Baik 3 - EKG Baik 1 - USG Baik 1 - Tensimeter Baik 14 - Timbangan Baik 5 - Statescope Baik 9 - Termometer Baik 6 - Gunting Baik 24 - Pinset Baik 28 - Neirbekken Baik 7 - Standard Infus Baik 40

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Setiap aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia, 2011 ; PSAK No.16 berpendapat bahwa : Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara yaitu dengan pembelian, disumbangkan hadiah, dan dibangun sendiri. Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 Binjai dalam perolehan aktiva tetap hanya dilakukan dengan pembelian secara tunai. Perolehan aktiva tetap yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan dibuat dengan menjumlahkan harga yang diberikan penjual harga faktur dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan. Seluruh biaya- biaya yang dikeluarkan dikapitulasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aktiva tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur tersebut. Jika dalam suatu pembelian diperoleh suatu aktiva tetap seperti gedung atau tanah, maka pengalokasian harga perolehan dari aktiva tersebut didasarkan pada perbandingan nilai wajar dari masing-masing aktiva yang diperoleh. Dengan begitu aktiva tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aktiva tetap tersebut diterima sebesar harga perolehannya. Menurut Warren, Reef dan Fees 2005 ; 593 berpendapat bahwa harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang perlu sampai aktiva tersebut dapat dipakai. Jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka dalam aktiva tetap yang bersangkutan dicatat sebesar nilai tunainya. Sedangkan selisih antara nilai tunai dengan harga pemebelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga.

D. Penyusutan Aktiva Tetap