Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

tinggi 760 o C. Apabila aluminium dicetak pada temperatur 690 o C, maka ada kemungkinan aluminium itu akan membeku sebelum semuanya selesai dicetak, sedangkan apabila aluminium itu dicetak pada temperatur 760 o C, maka ada kemungkinan aluminium itu akan lengket pada cetakan sehingga menimbulkan masalah pada jalannya produksi.

I.2. Rumusan Masalah

Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk membahas bagaimana cara kerja sistem pengontrolan pada suatu pabrik aluminium. Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan permaslahan yang di bahas pada karya akhir ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan Holding Furnace 2. Apa saja komponen pendukung alat kontrol Holding Furnace 3. Bagaimana cara kerja alat kontrol temperatur Holding Furnace

I.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya akhir adalah : Membahas prinsip kerja alat pengontrolan temperatur pada proses pencetakan aluminium khususnya pada alat Holding Furnace.

I.4. Batasan Masalah

Menyadari pembahasan masalah mengenai sistem pengontrolan temperatur Holding Furnace pada proses pencetakan aluminium sangat luas maka penulis membatasi pembahasan pada karya akhir ini : 1. Hanya membahas sistem pengontrolan pada alat Holding Furnace. 2. Tidak membahas masalah yang lain diluar alat kontrol Holding Furnace. Universitas Sumatera Utara

I.5. Tinjauan Pustaka

Dari fungsi beberapa komponen kontrol dan juga diagram kontrol temperatur pada Holding furnace, sistem pengontrolan temperatur pada Holding furnace ini digolongkan sebagai pengontrolan loop tertutup. Hal yang paling mendasar yang dikontrol pada Holding furnace ini adalah temperatur pada dapur furnace. Kecepatan kenaikan temperatur sangat tergantung kepada jenis dari hubungan elemen pemanas yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh perhitungan di bawah ini : Contoh : Berapakah jumlah energi listrik yang di butuhkan untuk menaikkan temperatur molten 1 o C, bila jumlah molten 30 ton dengan kapasitas panas aluminium 0,3 Calgr o C dan efisiensi dapur 30 ? Jawab : Hs = Hm + Hf + Hg Heff = Hs Hm x 100 ------------- Hs = Heff Hm x 100 Hm = m x Cp x ∆t Dimana : Hs = Sumber panas Kcal Hm = Panas molten Kcal Hp = Panas dapur Kcal Hg = Panas gas Kcal M = Massa molten gr ∆t = Perubahan temperatur o C Cp = Kapasitas panas aluminium 0,3 Calgr o C Universitas Sumatera Utara Maka : Hm = m x Cp x ∆t Hm = 30 x 10 6 x 0,3 Calgr o C x 1 o C = 9 x 10 6 Hs = Heff Hm x 100 = 30 Cal 10 9 6 x x 100 = 30 x 10 6 Cal = 30 x 10 3 Kcal Karena 1 Kwh = 860 Kcal Kerja yang dikeluarkan = 860 10 30 3 x Kwh = 34,8 Kwh

I.6. Sistematika Penulisan