konvensional 2,3 grcm . Dari grafik dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan semen 80 dan
fly ash 20, serta penambahan abu boiler 2,5 sampai 12,5 dari berat pasir nilai Densitasnya semakin besar dibandingkan dengan sebelum
ditambahkan abu boiler.Pada grafik gambar 4.1b densitas menurun dengan penambahan abu boiler. Hal ini disebabkan komposisi semen dengan
fly ash dipengaruhi oleh komposisi abu boiler yang dapat meningkatkan nilai Densitasnya.
Dan sudah dapat memenuhi persyaratan ASTM pada saat pencampuran dengan abu boiler 2,5.
3
4.1.3. Sampel C semen 70, fly ash 30, pasir, abu boiler, air
Hasil pengukuran Densitas paving block yang berbasis semen 70, fly ash
30, pasir, abu boiler dan air menggunakan persamaan 2.3 diperlihatkan pada gambar 4.1c berikut :
Grafik De nsity VS Pe rse ntase Abu Boile r
2.18 2.05
1.83 1.8
1.73 1.5
1.6 1.7
1.8 1.9
2 2.1
2.2 2.3
2.4 2.5
2.5 5
7.5 10
12.5
Abu Boiler D
en si
ty g
r cm
3
Gambar 4.1c. Grafik Density vs Persentase Abu Boiler, Sampel C.
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik gambar 4.1c terlihat bahwa Densitas Paving block berkisar antara 1,73
grcm - 2,18 grcm . Sedangkan menurut ASTM C 134- 95 Densitas untuk beton konvensional 2,3 grcm . Dari grafik dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan
semen 70 dan fly ash 30 , serta penambahan abu boiler nilai Densitasnya
semakin menurun dibandingkan dengan penggunaan semen 80 dan fly ash 20,
namun masih lebih besar nilai densitasnya dibandingkan sebelum ditambahkan abu boiler. Namun pada grafik densitasnya menurun dengan penambahan abu boiler. Hal
ini disebabkan komposisi fly ash dan abu boiler sudah lebih banyak ditambahkan .
3 3
3
4.1.4. Perbandingan antara sample B dengan sample C Grafik perbandingan sampel B dengan sampel C dapat dilihat pada gambar
4.1d seperti berikut :
Grafik Density VS Persentase Abu Boiler
2.32 2.15
2.11 1.99
1.88 2.18
2.05 1.83
1.80 1.73
1.5 1.75
2 2.25
2.5
2.5 5
7.5 10
12.5
Abu Boile r D
e n
si ty
g r
cm
3
Matrik 1Semen 80; Flash 20
Matrik 2 Semen 70; Flash 30
P M t ik 2
Gambar 4.1d. Grafik Density vs Persentase Abu Boiler. Sampel B dan SampelC
Universitas Sumatera Utara
Dari dua grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pencampuran abu boiler 2,5; 5; 7,5; 10; dan 12,5 pada sampel B dan sampel C garis grafik
menurun hampir sejajar, pada pencampuran abu boiler 7,5 keadaannya sedikit acak. Grafik B densitasnya lebih besar dari grafik C. Bila dibandingkan dengan grafik
A, grafik B dan grafik C Densitasnya lebih besar, dengan kata lain penambahan abu boiler memperbesar densitas. Dengan penambahan
fly ash dan penambahan abu boiler akan memperkecil nilai Densitas.
4.2. Penyerapan Air Water Absorption 4.2.1. Sampel A semen, fly ash, pasir, dan air