Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

2. Bagaimana gambaran culture shock pada mahasiswa yang menempuh pendidikan

tinggi di USU ditinjau dari suku, usia, dan jenis kelamin? C.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran culture shock yang dialami mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat, antara lain: a. Manfaat teoritis 1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi disiplin ilmu psikologi dan psikologi sosial , khususnya mengenai culture shock mahasiswa Malaysia di Medan. Sehingga dapat memberikan saran dan bantuan yang tepat kepada individu- individu yang akan bekerja di luar daerah asalnya, agar dapat menyesuaikan diri terhadap budaya lokal daerah tujuan. 2 Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai culture shock dalam bidang organisasi, pendidikan dan lain-lain b. Manfaat praktis 1 Pihak Malaysia Memberikan gambaran kepada pihak Malaysia mengenai culture shock sehingga dapat memfasilitasi untuk beradaptasi dengan budaya lokal. 2 Pihak penyelenggara pendidikan di medan Universitas Sumatera Utara memberikan gambaran kepada pihak penyelenggara pendidikan di Medan mengenai culture shock yang mungkin terjadi sehingga dapat memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Terdiri dari latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Memuat teori-teori yang menjadi acuan dalam penelitian, yaitu: teori tentang culture shock termasuk di dalamnya definisi culture shock, komponen culture shock, faktor-faktor yang mempengaruhi culture shock, dan dampak dari culture shock. Teori mahasiswa asing dan budaya. Bab III Metode Penelitian Membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian kuantiatif deskriptif, termasuk di dalamnya variabel penelitian, defini operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian dan metode analisis data. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

A. Culture Shock

Pada umumnya individu tidak menyadari secara nyata budaya yang mengatur dan membentuk kepribadian dan perilakunya. Ketika individu dipisahkan dari budayanya, baik secara fisik maupun psikis, dan menghadapi kondisi yang berbeda atau bertolak belakang dengan gambaran dan asumsi yang dipercaya sebelumnya maka pada saat itulah individu menjadi sepenuhnya sadar akan sistem kontrol dari budayanya yang selama ini tersembunyi Gudykunst dan Kim, 2003. Memasuki budaya yang berbeda membuat individu menjadi orang asing di budaya tersebut, dimana individu dihadapkan dengan situasi dimana kebiasaan- kebiasaannya diragukan. Hal ini dapat menimbulkan keterkejutan dan stress. Keterkejutan dapat menyebabkan terguncangnya konsep diri dan identitas kultural individu dan mengakibatkan kecemasan. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar individu mengalami gangguan mental dan fisik, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Reaksi terhadap situasi tersebut oleh Oberg disebut dengan istilah culture shock Gudykunst dan Kim, 2003.

1. Definisi Culture shock

Istilah culture shock pertama kali dikenalkan oleh Oberg. Pada awalnya definisi Culture shock menekankan pada komunikasi. Oberg mendefiniskan culture shock sebagai kecemasan yang timbul akibat hilangnya sign dan simbol hubungan sosial yang familiar. Oberg Pyvis Anne, 2005 menyatakan ada 6 karakteristik dari culture shock yaitu : a. Ketegangan dalam penyesuaian psikologis Universitas Sumatera Utara