Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pegawai Pada Pt. Telkom Sub Area Medan

(1)

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT. TELKOM SUB AREA MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

AZILLA MEISYARAH. R 122101058

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : AZILLA MEISYARAH . R

NIM : 122101058

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH

PEGAWAI PADA PT. TELKOM SUB AREA MEDAN Tanggal : ...2015 DOSEN PEMBIMBING

Magdalena Linda Leonita S. SE, M.Si NIP : 19700815 199803 2 001

Tanggal : ...2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP : 1974112 3200012 2 001

Tanggal : ...2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec. Ac, Ak, CA NIP : 19560407 198002 1 001


(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT. TELKOM SUB AREA MEDAN”, sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari banyak bantuan dan dorongan dari pihak lain. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi DIII Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena Linda Leonita S, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan arahan dan masukan.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 6. Teristimewa kepada Ayahanda Syahbuddin Rangkuti, SE dan Ibunda Susanti Pulungan

yang dengan kesabaran dan segala cinta kasih yang tulus mendidik dan mendoakan penulis serta kepada adik terbaik dan tersayang Meilisa Syah Devi Rangkuti serta


(4)

ii

keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan perhatian, nasehat, semangat, dan senantiasa memotivasi penulis untuk berbuat yang terbaik.

7. Sahabat – sahabat yang selalu mendukung saya Yasmin, Varadilla, Nidya, Vika, Sofyan, Thondi, Indra, Fadhil, Elsa, Adrian, Sacharissa, Azra, Novy, Shira dan seluruh teman – teman di grup A Manajemen Keuangan stambuk 2012, terima kasih untuk kebersamaannya selama ini dalam perjuangan kita menggapai impian. Apa yang terjadi selama 3 tahun perkuliahan akan selalu menjadi pengalaman yang dikenang.

Akhir kata penulis minta maaf segala kesalahan dan kehilafan yang pernah diperbuat dan penulis berserah diri kepada Allah SWT semoga senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.

Medan, Juni 2015 Penulis

Azilla Meisyarah. R NIM: 122101058


(5)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . . . i

DAFTAR ISI . . . iii

DAFTAR GAMBAR . . . iv

DAFTAR TABEL . . . v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . . . 1

1.2Rumusan Masalah . . . 4

1.3Tujuan Penelitian . . . 4

1.4Manfaat Penelitian . . . 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1Sejarah Perusahaan . . . 6

2.2Struktur Organisasi . . . 12

2.3Uraian Tugas . . . 14

2.4Kinerja Usaha Terkini . . . 19

2.5Rencana Usaha atau Kegiatan . . . 20

BAB III PEMBAHASAN 3.1Pengertian Gaji dan Upah . . . 21

3.2Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah . . . 23

3.3Unsur-Unsur Gaji dan Upah . . . 27

3.4Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah . . . 31

3.5Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah . . . 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan . . . 40

4.2Saran . . . 40


(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Sub Area Medan . . . .14


(7)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Laporan Jumlah Gaji Pegawai PT. Telkom Sub Area Medan . . . 39


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya membutuhkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang lazimnya disebut sebagai karyawan merupakan faktor penting bagi perusahaan, karena memberikan sumbangan kepada perusahaan sejak awal dimulainya kegiatan perusahaan. Sumbangan tersebut diberikan dalam bentuk tenaga, pikiran, ide-ide yang kreatif, pengalaman maupun keahlian.

Sumber daya manusia diharapkan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen merasa terlayani dengan baik dan merasa puas. Karena jika konsumen merasa tidak puas, mereka dapat melakukan komplain yang dapat merusak citra perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan sebaiknya mengupayakan agar para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dalam keadaan yang tenang dan nyaman, tanpa ada ketegangan dan kecemasan yang dirasakan. Kondisi ini bukan hanya menyangkut keadaan fisik saja, melainkan juga menyangkut hubungan sosial dengan orang lain dan suasana psikologis di tempat kerja. Dengan suasana kerja atau lingkungan kerja yang menyenangkan akan membuat karyawan bekerja secara optimal.

Perusahaan yang besar, dengan jumlah karyawan yang cukup besar, tentunya akan mengeluarkan biaya gaji dan upah relatif besar, sedangkan perusahaan yang masih berskala kecil biasanya dipimpin langsung oleh pemiliknya, dan pemilik mengawasi secara langsung segala kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Gaji dan upah mempunyai pengaruh yang sangat penting karena dapat mempengaruhi sifat dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung jawabnya.

Dengan demikian, dalam suatu bidang usaha faktor karyawan/tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks, sehingga dibutuhkan usaha untuk memelihara dan mengembangkan


(9)

2

agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Jika kebutuhan tenaga kerja dapat dipenuhi perusahaan, yaitu dengan sistem gaji dan upah yang baik maka akan mendorong tenaga kerja itu bekerja dengan baik pula dan pastinya akan merangsang motivasi kerja karyawan melalui pemberian gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan tenaga kerja semakin produktif.

Menurut Soemarso (2005 : 288) gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dan oleh pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan atau tahunan. Sedangkan menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 10), gaji atau upah adalah jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai atau karyawan untuk menghidupi penghidupannya sehari-hari. Dalam kondisi dimana ruang lingkup perusahaan sudah semakin luas, pimpinan tidak mungkin lagi mengawasi secara langsung pelaksanaan yang dilakukan oleh bawahan atau setiap unit di lingkungan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya hal-hal yang dapat merugikan perusahaan, misalnya : pemborosan dan penyelewengan

.

Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji yang diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan. Dan sebaliknya, apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya di perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut berupaya melakukan tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.


(10)

3

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar, pembayaran gaji di dalamnya harus diawasi. Untuk mengurangi dan mengatasi hal-hal tersebut, dapat dilakukan melalui sistem pengawasan intern yang memadai dan berjalan efektif.

Dalam melaksanakan pengawasan intern gaji dan upah secara umum perusahaan harus menerapkan prosedur pemisahan fungsi yang tepat, mulai dari menghitung, membuat daftar gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah, serta pembuatan dokumen. Dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah, sistem penggajian tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa ada kecurangan. Perusahaan harus membuat pengawasan khusus terhadap gaji dan upah dengan menunjuk beberapa orang yang ahli, yang bertanggung jawab dalam pencatatan gaji dan upah agar tidak terjadi penyelewengan yang merugikan perusahaan dan karyawan karena itu bisa menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan.

Begitu juga halnya pada PT. Telkom Sub Area Medan yang menginginkan setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan dapat memberikan hal yang terbaik dan merasa nyaman selama berada ditempat kerja. Mengingat gaji dan upah merupakan hal yang sensitif, maka pengawasan internal atas gaji dan upah sangat penting untuk menghindari akan penyelewengan atau kecurangan dana sehingga dapat merugikan perusahaan.

Melihat begitu pentingnya suatu sistem pengendalian gaji dan upah dalam kegiatan (aktivitas) suatu perusahaan, maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pegawai pada PT. Telkom Sub Area Medan”

1.2. Rumusan Masalah


(11)

4

1. Apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang ditetapkan PT. Telkom Sub Area Medan sudah efektif?

2. Bagaimanakah cara manajemen PT. Telkom Sub Area Medan dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah?

1.3. Tujuan Penelitan

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT. Telkom Sub Area Medan dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

2. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internl gaji dan upah yang diterapkan PT. Telkom Sub Area Medan sudah efektif.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

1. Bagi PT. Telkom Sub Area Medan, sebagai bahan masukan apabila diminta pendapat mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT. Telkom Sub Area Medan .

2. Bagi peneliti, dapat memberikan masukan sebagai bahan perbandingan dalm menentukan kebijaksanaan di masa yang akan datang.

3. Bagi pembaca, dapat berguna sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.


(12)

5 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Ringkas

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( persero ) adalah Suatu Badan Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi secara lengkap kepada masyarakat luas sampai keplosok daerah di seluruh Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Pada saat ini, saham PT. Telkom Sub Area Medan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%), Publik (40,21 ) dan sisanya (8,06%) dimiliki oleh The Bank of New York dan Investor dalam negeri dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Telkom juga pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan termasuk PT Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL).

PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905, Pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph and Telephone Dienst/ PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor. Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom. Logonya sebagai berikut :


(13)

6 Gambar 1.1 Logo Telkom Tahun 1882

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Logonya sebagai berikut:

Gambar 1.2

Logo Telkom Tahun 1961

Pada tahun 1974, Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional. Tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3 tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Logonya sebagai berikut :


(14)

7 .

Gambar 1.3

Logo Telkom Tahun 1974

Pada tahun 1991, Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 1991. Tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran umum perdana saham Telkom. Sejak itu, saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, Bursa Saham New York dan Bursa Saham London . Saham Telkom diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi disektor Telekomunikasi dengan membuka kompetesi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli Telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli saham 35%, saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi rekstrukturisasi industri jasa Telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Logonya sebagai berikut :


(15)

8 Gambar 1.4

Logo Telkom Tahun 1991

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” telah diperkenalkan kepada publik yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Dengan logo barunya, TELKOM berkomitmen untuk memberikan ke seluruh pelanggan TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai dengan cara dan waktu mereka. Logonya sebagai berikut :

Gambar 1.5

Logo Telkom Tahun 2009

Pada tanggal 16 Agustus 2013, perayaan hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2013 memiliki arti khusus bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), karena bersamaan dengan Hari Jadi tersebut Telkom mempersembahkan tiga Mahakarya untuk Indonesia, yakni Telkomsel, Indonesia Digital Network dan Internasioanl Expansion. Penampilan logo baru mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegerasi dengan empat aspek dasar perubahan yaitu transfortasi bisnis, infrastruktur, dan sistem model operasi serta sumber daya manusia. Penyelenggara Telekomunikasi membutuhkan manajemen yang


(16)

9

lebih profesional, oleh sebab itu perlu penyesuaian bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (perum) dialihkan menjadi Perusahaan Persero. Logonya sebagai berikut :

Gambar 1.6

Logo Telkom Tahun 2013

Bisnis Telkom terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang dikenal dengan nama Witel, yang dikontrol secara terpusat oleh kantor pusat Telkom Bandung, Jawa Barat. Tiap witel mepunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung jawaab terhadap aspek bisnis Telkom dalam wilayah mereka, dari penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengaman, meskipun bukan merupakan perusahaan yang berorientasi pada laba.

Bisnis utama perusahaan Telkom adalah menyediakan jasa sambungan lokal dan sambungan lokal jarak jauh. Bisnis seluler analog dioperasikan oleh Telkom dengan perjanjian pembagian keuntungan bersama investor. Hal ini menjadi perhatian lebih bagi perusahaan untuk mengubah penambahan bisnis sampingan (related businesses) kearah kerja sama. Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan perusahaan luar untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari restrukturasi.

Restrukturasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan perusahaan yang merupakan salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan. Tujuan Restrukturisasi adalah untuk menjadikan pengelolaan perusahaan menjadi lebih


(17)

10

efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan antara bidang usaha utama dengan bidang usaha terkait dan bidang usaha pendukung. Restrukturasi internal mencakup bidang usaha diantaranya meliputi 3 bagian yaitu :

a. Bidang usaha utama, meliputi : jasa telepon local dan jarak jauh dalam negeri

b. Bidang usaha terkait, meliputi : sistem telepon bergerak seluler , sirkuit langganan, dan penyewaan transponder satelit, very small aperture terminal, dan jasa nilai tambah tertentu.

c. Bidang usaha pendukung, meliputi : bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan telekomunikasi, namun keberadaaannya mendukung kelancaran bidang utama dari bidang terkait. Bidang usaha pendukung ini adalah pelatihan, sistem informasi, properti dan riset teknologi informasi.

Untuk menampung ketiga bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 Telkom telah menghapus struktur Wilayah Telkom (witel) dan diresmikan era Devisi Network. Divisi Regional ini mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi wilayah masing-masing. Sedangkan Divisi Network berkewajiban menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan-hubungan dan kerja sama organisasi yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi juga merupakan kerangka pembagian tanggung jawab dan fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan dan merupakan


(18)

11

wadah dari pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian dalam perusahaan yang disusun dengan pertimbangan yang sempurna dengan menempatkan dan menetapkan orang-orang pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara mengatur sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan kearah pencapaian tujuan. Oleh karena itu, struktur organisasi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga sumber daya manusia yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sekaligus sebagai sarana pengendalian melalui bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

PT. Telkom Indonesia Tbk menyusun organisasinya sedemikian rupa sehingga terlihat jelas pembagian tugas dan wewenangnya serta pertanggungjawaban atas tugas yang didelegasikan dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. PT. Telkom Indonesia Tbk Divre I Medan memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh EGM Regional 1. Berikut ini penulis melampirkan bagan struktur organisasi PT. Telkom Divre 1 Medan bagian Finance Service.


(19)

12

Struktur Organisasi Finance Service PT. Telkom Sub Area Medan

Gambar 1.7

Sumber PT. Telkom Sub Area Medan 2.3. Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian pekerjaan (job description) yang ada di PT. Telkom Divre 1 Medan pada Finance Service.

1. General Manajer Telkom Wilayah

General Manajer Telkom Memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengarahkan untuk memastikan terlaksananya interelasi lateral (lateral process) antar program eksekusi dari berbagai unit/devisi fungsional dalam rangka pelaksanaan operasi pelayanan customer, operasi/network/alat produksi dan interilasi dengan stakeholder di wilayahnya.

GM TELKOM DIVRE 1 MEDAN

MGR FS DIVRE I MEDAN

OFF 1 CASH & BANK

OFF 1 CASH IN OPERATION

OFF 1 FINANCE SERVICE


(20)

13

b. Mengarahkan untuk memastikan terlaksananya operasi termasuk, namun tidak terbatasnya dalam hal pengaturan prioritas baik untuk kebutuhan di kota yang bersangkutan maupun kebutuhan operasi atas daerah yang berada dalam lingkup wilayahnya.

c. Mengarahkan untuk pergerakan dan pendayagunaan seluruh sumber daya manusia di lingkup operasinya.

d. Mengkoordinasi untuk penyediaan dan optimalisasi penggunaan sarana/sumber daya pendukung aktivitas eksekusi layanan customer dan operasi/infrastruktur/network/alat produksi wilayahnya.

e. Mengarahkan untuk memastikan pelaksanaan operasi diwilayahnya sesuai dengan kebijakan/bisnis proses yang telah ditentukan oleh unit/divisi fungsional.

f. Mengarahkan koordinasi/supervipe/pembinaan operasional baik unit operasi tingkat daerah di lingkup wilayahnya.

g. Mengarahkan untuk koordinasi operasi infra daerah dalam lingkup wilayahnya atau lintas wilayah yang khususnya untuk kantor wilayah yang ada di kota

“ExRegional” (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan,

Makassar dan kota lain yang bisa disajikan basis agregat “Regional”). Tanggung jawab utama General Manajer wilayah:

a. Memastikan seluruh sumber daya (anggaran, sarana pendukung alat produksi dan Sumber Daya Manusia) yang berada atau dialokasikan dilokasi daerah terkait dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan eksekusi seluruh program eksekusi, seluruh program bisnis Telkom dalam upaya pemenangan kompetisi di lokasi wilayah terkait.


(21)

14

b. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis pada tingkat speed dan costleadership yang memadai untuk merespon dinamika kompetisi di lokasi wilayah terkait.

c. Memastikan terlaksana dan terkoordinasinya eksekusi seluruh program bisnis dari berbagai divisi fungsional yang telah dialokasikan ke wilayah yang bersangkutan.

2. Office Manager Finance Service Telkom

Berfungsi :

a. Memastikan setiap transaksi perpajakan unit bisnis area operasi direview atau diverifikasi dan lengkapi dengan dokumen yang memadai untuk menjamin kelengkapan deviden-deviden dokumen perpajakan (faktur, bukti potong).

b. Memastikan daftar Surat Perintah Bayar diverifikasi sesuai kewenangan pembayarannya yang jatuh temponya untuk menjamin pembayaran Surat Perintah Bayar.

c. Memastikan setiap posting atas transaksi Cash In/Cash Out direview dan dinilai untuk menjamin hasil posting telah sesuai dengan dokumen.

d. Memastikan internal control dilaksanakan dengan konsisten pada seluruh point control.

e. Memastikan pencatatan transaksi keuangan dikendalikan untuk menyajikan saldo yang akurat.


(22)

15

3. Officer 1 Cash & Bank

Berfungsi:

a. Memastikan program kerja dan kinerja atasan dan data atau informasi lainnya yang relevan dengan pekerjaan dipetakan dan diintegrasikan untuk menyusun program kerja dan sasaran pekerjaan Off 1 Cash & Bank.

b. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting. c. Memastikan dokumen-dokumen penerimaan kas dan pengeluaran kas disimpan.

d. Melakukan verifikasi pengeluaran kas untuk mengendalikan validitas. e. Menghindari terjadinya pelanggaran atas regulasi.

4. Officer I & II Cash In Operation

Berfungsi:

a. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting. b. Memverifikasi kesesuaian penerimaan kas dengan rekening koran.

c. Memverifikasi pendapatan yang bersifat tunai maupun piutang. d. Mereview dan memposting pendapatan yang telah diverifikasi. e. Memastikan cash in terkendali dengan baik.

f. Menginisiasi penjelasan- penjelasan pada rekonsiliasi.

5. Officer 1 Finance Service

Berfungsi:

a. Memastikan seluruh dokumen cash in diverifikasi untuk menyusun jurnal transaksi cash in.


(23)

16

c. Memastikan rekonsiliasi disimpan sesuai dengan prinsip kearsipan yang efektif. d. Memastikan rekonsiliasi saldo account sekunder dan saldo rekening koran

dilaksanakan secara periodic.

e. Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi Off 1 Finance Service ditingkatkan melalui pembentukan keahlian baru yang lebih efektif dan inovatif.

6. Officer 2 Finance Service

Berfungsi:

a. Memposting transaksi perpajakan untuk menjamin akurasi saldo transaksi perpajakan pada System Application Products tepat waktu.

b. Menyajikan laporan pajak akurat dan tepat waktu. c. Memastikan dokumen terkait pajak tersimpan.

d. Seluruh tagihan review dan diverifikasi untuk menjamin dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan memo jurnal dan park dokumen..

2.4. Kinerja Usaha Terkini

Kegiatan usaha PT.Telkom Indonesia Tbk yang sudah beroperasi yaitu: jasa telepon dalam negeri merupakan usaha PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa yang meliputi: biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh, pelayanan jasa telepon dalam negeri juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin.

Jasa interkoneksi antar penyelenggara telekomunikasi lain merupakan jasa telekomunikasi karena adanya penyelenggara sambungan telekomunikasi oleh pihak lain, seperti PT.Indosat. Dari hasil pemyelenggara ini PT.Telkom Indonesia Tbk memperoleh pendapatan yang diterima dari penyelenggara atau bagi hasil.


(24)

17

Jasa telepon bergerak seluler yaitu penyelenggaraan sambungan telepon bergerak seluler ini bekerja sama dengan pihak lain atau dengan sistem patungan atau bagi hasil. Jasa satelit merupakan jasa yang disediakan oleh PT.Telkom Indonesia Tbk dari penyewaan transponden satelit dan dimulai tahun 1996 beralih pasa satelindo, namun PT.Telkom terus melanjutkan jasa sistem stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

Jasa lainnya adalah meliputi jasa internet, email, calling card, telex, telegram, dan lainnya. TELKOMFlexi yang merupakan layanan jasa telekomunikasi tanpa kabel (wireless) dengan teknologi berbasis CDMA (Code Division Multiple Access).

2.5. Rencana Usaha/Kegiatan

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi :

1. Usaha Utama

a. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Usaha Penunjang

a. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.


(25)

18

b. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.


(26)

19 BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah pengganjian sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode perusahaan. Menurut Ruky (2006 : 7), gaji dan upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pegawai untuk mempertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada pegawai, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dan pegawai termasuk tunjangan, baik untuk pegawai sendiri ataupun keluarga. Sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah di mata masyarakat.

Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan para pemimpinnya. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan, sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 10), gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.


(27)

20

Menurut Sutrisno (2009 : 181), gaji atau kompensasi adalah tanda balas jasa (reward) perusahaan terhadap pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan mereka kepada perusahaan.

Menurut Mulyadi (2008 : 373), “Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan administrasi atau yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang pada umumnya dibayarkan secara tetap per bulan”. Menurut Rivai (2004 : 375), “Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan di bidang administrasi dan biasanya dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah merupakan tanda balas jasa yang diberikan dan diterima oleh pekerja kasar yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Di samping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor – faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung dari hasil dan waktu kerja.


(28)

21 3.2. Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan dan diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Pemberian gaji dilakukan per bulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti yang luas dan dalam arti sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan didalam perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efesiensi didalam operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai kontrol internal atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern atau pengendalian intern. Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perusahaan. Sebelum membahas lebih lanjut, berikut beberapa pengertian dari pengawasan intern.

Menurut Holmes dan Burns (2005 : 112) Pengawasan Intern merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunakan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansinya,


(29)

22

meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong dipatuhinya kebijakan – kebijakan yang sudah digariskan manajemen.

Menurut buku Standard Profesi Akuntan Publik (2002 : 341) Pengawasan Intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan dicapai. Baridwan (2001 : 13), memberikan pendapat mengenai pengertian pengawasan intern sebagai berikut : “Pengawasan intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memajukan efisiensi di dalam operasi dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara dan alat-alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan gaji dan upah.

Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang. Hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.

Pengawasan intern yang dilakukan dalam pembayaran gaji dan upah pada PT. Telkom Sub Area Medan adalah :

1. Fungsi pembayaran gaji dan upah harus terpisah dari fungsi pembuatan daftar gaji dan upah. Dalam fungsi penggajian dan pengupahan fungsi personalia bertanggung jawab


(30)

23

atas tersedianya informasi operasi seperti tarif gaji dan upah dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan.

2. Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji benar merupakan karyawan perusahaan, yang tujuannya adalah untuk mencegah adanya karyawan yang fiktif.

3. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan jabatan, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus dilaksanakan melalui sub bagian administrasi yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.

4. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang karena daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah pada karyawan yang berhak.

5. Gaji pokok sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

6. Perhitungan jumlah gaji yang akan dibayarkan telah dilakukan dengan benar.

Pada PT. Telkom Sub Area Medan, bagian – bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu :

1. Bagian Personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat-surat permohonan yang sudah ada.

2. Bagian Pengawasan Waktu

Semua pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Khusus bagi karyawan yang bekerja di lapangan dan petugas jaga diatur dalam sistem shiff dan mempunyai jam kerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.


(31)

24 3. Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan.

4. Kasir

Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian pembukuan. 5. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal, sistem pembukuan yang digunakan PT. Telkom Sub Area Medan sebagai berikut:

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:

Hutang gaji dan upah xxx Kas xxx

6. Internal Auditor

Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal PT. Telkom Sub Area Medan secara menyeluruh.


(32)

25

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko, kegiatan pengawasan, informasi atau komunikasi, dan monitoring.

3.3. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 51), unsur – unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut :

1. Kompensasi Langsung, terdiri dari: a. Gaji Pokok

Gaji Pokok yaitu jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama 1 bulan.

Gaji pokok terdiri dari :

1) Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

2) Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.

b. Gaji Variabel

Gaji Variabel yaitu kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi.

Gaji variabel terdiri dari:

1) Bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan.

2) Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik.


(33)

26 2. Kompensasi tidak langsung

a. Asuransi kesehatan b. Dana pensiun c. Libur pengganti d. Kompensasi kinerja

Pada PT. Telkom Sub Area Medan, gaji dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada pegawai atau buruh.

Pada PT. Telkom Sub Area Medan unsur – unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut: 1. Gaji pokok

Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima karyawan ataupun pegawai yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu menurut pangkat atau golongan, jabatan, dan masa kerja dalam bentuk gaji dan upah. Gaji pokok yang diberikan kepada pegawai baik staf maupun non staf.

2. Insentif

Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai target tertentu diluar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja di atas standar yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh PT. Telkom Sub Area Medan.


(34)

27 3. Tunjangan – tunjangan

Tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji dan upah yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, yang tujuannya adalah untuk menambah semangat kerja karyawan setiap bulan, namun ada juga beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada perusahaan ini terdapat tunjangan antara lain tunjangan pokok yaitu tunjangan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan seperti :

a. Tunjangan jabatan

Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku. Misalnya seperti kepala bagian yang mendapat tambahan penghasilan atas jabatan yang di dudukinya saat ini.

b. Tunjangan khusus

Tunjangan khusus yaitu tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu dan kondisi tertentu, seperti: tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan lebaran, natal dan jamsostek.

Adapun unsur – unsur pengeluaran pada perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Jamsostek Pensiun

Jamsostek Pensiun yaitu pengenaan potongan atas tunjangan hari tua kepada karyawan perusahaan dengan maksud akan diberikan kembali kepada karyawan pada saat karyawan tersebut pensiun.

2. PPh Pasal 21

Pengenaan PPh pasal 21 dari Undang – undang perpajakan ditetapkan sebelumnya. Penggunaan pajak ini langsung dikurangi dengan pendapatan gaji yang diperoleh pada bulan bersamaan.


(35)

28 3. Hutang para karyawan

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT. Telkom Sub Area Medan yaitu: a. Potongan iuran wajib

b. Iuran asuransi kesehatan c. Pajak penghasilan d. Penghasilan lain-lain

Unsur – unsur pengawasan intern gaji berdasarkan comitte on auditing procedure antara lain:

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, jelas dan tegas.

2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif dan memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan serta biaya. 3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap

bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh tanggung jawabnya.

3.4. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Adapun hal – hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Usry (2009 : 305), adalah sebagai berikut:

1. Time keeping Departement

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.


(36)

29

Tugas departement ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap –tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Daftar gaji dan upah perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu kerja berdasarkan komputer.

3. Cost Departement

Tugas departemen ini adalah mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa-jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis produk.

Pada PT. Telkom Sub Area Medan, bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pencatatan gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Bagian Umum a. Data Pegawai

Bagian personalia menugaskan untuk menilai pengawasan intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Pegawai Pencatatan Gaji dan Upah

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahan juga menggunakan


(37)

30

sistem komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan. 2. Kepala Bagian Masing-Masing Unit

Kepala bagian masing-masing unit memeriksa kehadiran para pegawai sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi).

a. Kasir

Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada pegawai yang telah diterima setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui kepada bagian keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi b. Bagian Pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji dan upah.

c. Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan tugas yang termasuk ke dalam pengawasan perusahaan secara menyeluruh. Dalam hal pengawasan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan intern gaji dan upah yang sedang dijalankan.

Prosedur pencatatan gaji yang ada pada PT. Telkom Sub Area Medan sudah sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang terpisah sehingga tidak ada terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya menjelaskan


(38)

31

departemen-departemennya. Oleh karena itu, prosedur yang dijalankan oleh PT. Telkom Sub Area Medan sudah sesuai.

3.5. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah

Menurut Hasibuan (2003 : 127-129), besarnya gaji dan upah dalam sebuah perusahaan tidak selalu sama untuk setiap karyawan dan dapat berubah – ubah di masa yang akan datang, tergantung pada tingkat gaji dan upah dan jam kerja masing-masing karyawan. Terjadinya perbedaan tingkat gaji dan upah antar karyawan disebabkan oleh faktor pendidikan, pengalaman, kemampuan perusahaan, dan kondisi pekerjaan. Besarnya gaji dan upah antar suatu perusahaan dengan perusahaan lain juga berbeda – beda.

Menurut Panggabean (2004 : 81), mengemukakan bahwa tinggi rendahnya tingkat upah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Penawaran permintan tenaga kerja 2. Organisasi buruh

3. Kemampuan perusahaan untuk membayar gaji dan upah 4. Produktivitas

5. Biaya hidup

6. Sistem pemerintahan

Ada beberapa cara menghitung gaji dan upah. Sistem manapun yang dipakai perusahaan adalah untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu keuntungan maksimal melalui efisiensi dan efektivitas kerja dengan pengorbanan yang tepat. Menurut Hasibuan (2005 : 124), sistem perhitungan gaji dan upah dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu:

1. Sistem menurut upah waktu


(39)

32 2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang-barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

3. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur yang memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya, karena itu para karyawan bagian akuntansi harus mendapat latihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya.

Ketentuan jam kerja yang berlaku pada PT. Telkom Sub Area Medan adalah sebagai berikut:

1. Hari kerja

PT. Telkom Sub Area Medan memberikan 5 (lima) hari jam kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai jumat.

2. Hari istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung 1 jam pukul 12:00 – 14:00 wib. Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu dan Minggu dan untuk hari libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Pada PT. Telkom Sub Area Medan cuti memiliki dua bagian yaitu cuti tahunan selama 2 minggu dan cuti melahirkan selama 2 bulan.


(40)

33

Pada PT. Telkom Sub Area Medan metode perhitungan gaji yang dibayarkan pada karyawan didasarkan oleh penggolongan:

1. Pegawai Staf

Pegawai staf pada PT. Telkom Sub Area Medan adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Nonstaf

Gaji dan upah yang dibayarkan kepada pegawai non staf jumlahnya tidak sama, karena pegawai non staf digolongkan sebagai berikut:

a. Karyawan bulanan

Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan ini. Gaji dan upah karyawan bulanan yang dibenarkan, jumlahnya tetap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.

b. Karyawan harian tetap

Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan.

Dokumen-dokumen penting dalam pengawasan intern gaji anatar lain: 1. Laporan absensi atau buku harian

Buku harian ini berfungsi sebagai penctat daftar hadir setiap pegawai instansi yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji pegawai. Buku daftar hadir pegawai ini berupa daftar hadir biasa yang diisi dengan manual (tanda tangan langsung).

2. Daftar/surat keterangan gaji

Daftar ini digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini berisi jumlah gaji bruto pegawai dikurangi dengan potongan gaji (PPh 21, iuran, dan lain-lain).


(41)

34 3. Amplop gaji

Halaman muka amplop ini berisi informasi mengenai nama pegawai, nomor, identitas pegawai, dan jumlah gaji yang diterima pegawai dalam jumlah tertentu.

4. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat Accounting Chief ke bagian Finance Chief, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji.

Dalam perusahaan sistem pengganjian dan pengupahan melibatkan personalia dan umum, departemen keuangan dan departemen akuntansi. Bagian Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja.

Maka cara penghitungan pendapatan bersih pada PT. Telkom Sub Area Medan yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang tepat adalah sebagai berikut:


(42)

35

Berikut ini contoh jumlah gaji pegawai PT. Telkom Sub Area Medan bulan Maret 2015 :

Tabel 3.1

Laporan jumlah gaji pegawai PT. Telkom Sub Area Medan Penghasilan :

Gaji pokok Rp. 342.212.500,- Tunjangan keluarga Rp. 27.203.770,- Tunjangan perbaikan

penghasilan Rp. 8.726.008,- Rp. 378.142.278,-

Tunjangan anak Rp. - ,-

Tunjangan umum Rp. 17.855.000,-

Tambahan tunjangan umum Rp. - ,-

Tunjangan struktural Rp. 10.630.000,-

Tunjangan fungsional Rp. 4.825.000,-

Jumlah bruto Rp. 411.452.278,-

Tunjangan PPH Rp. 6.149.423,-

Subsidi asuransi kesehatan Rp. 7.562.800,-

Pembulatan Rp. 5.618,-

Jumlah kotor Rp. 425.170.119,-

Potongan dan pajak :

PFK beras Rp. - ,- Potongan subsidi ASKES Rp. 6.149.423,- Simpanan wajib pegawai Rp. 7.562.800,- Sewa rumah Rp. - ,- Pajak penghasilan Rp. - ,-

Tunggakan sewa rumah Rp. - ,-

Hutang kelebihan Rp. - ,-

Tabungan perumahan Rp. - ,-

Potongan lain-lain Rp. - ,-

Jumlah potongan Rp. 13.712.223,-

Jumlah bersih Rp. 411.457.896,


(43)

36 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Sistem pengawasan intern gaji dan upah pegawai pada PT. Telkom Sub Area Medan menunjukkan bahwa pengawasan internnya baik. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional pada masing-masing bagian dalam penggajian pegawai. Jaringan prosedur sistem penggajian pegawai PT.Telkom Sub Area Medan terdiri dari pencatatan daftar hadir pegawai, prosedur administrasi, prosedur penggajian, dan prosedur pembayaran gaji. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pencatatan gaji dan upah sudah sesuai dengan prosedur sehingga tidak terjadi penyelewengan. Prosedur sistem penggajian yang ada pada PT. Telkom Sub Area Medan sederhana dan dikatakan baik serta mudah dipahami.

4.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis :

1. Sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah yang efektif harus selalu ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan agar pelaksanaan penggajian tidak terlambat.

2. Sistem pengawasan intern gaji dan upah di PT. Telkom Sub Area Medan sudah baik, tetapi masih ada beberapa pegawai yang merangkap beberapa bagian, dan sebaiknya diperbaiki lagi agar lebih efisien dalam melakukan tanggung jawab dari setiap bagian.


(44)

37

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan Zaki, 2001. Intermediate Accounting, Edisi VII, Badan FE UGM, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu, 2003. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, PT. Toko Gunung

Agung, Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005. Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Erlangga, Jakarta.

Mulayadi, 2008. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Cetakan keempat, Salemba Empat, Jakarta. Panggabean, S. Mutiara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia,

Bogor.

Rivai Veithzal, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ruky, Achmad S, 2006. Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Dua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta.

Sutrisno Edy, M.Si. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.

Usry, 2009. Administrasi Perusahaan Negara, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Bogor. Winarni F dan Sugiyarso G, 2006. Administrasi Gaji dan Upah, Edisi Pertama, Pustaka


(1)

32 2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang-barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

3. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur yang memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya, karena itu para karyawan bagian akuntansi harus mendapat latihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya.

Ketentuan jam kerja yang berlaku pada PT. Telkom Sub Area Medan adalah sebagai berikut:

1. Hari kerja

PT. Telkom Sub Area Medan memberikan 5 (lima) hari jam kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai jumat.

2. Hari istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung 1 jam pukul 12:00 – 14:00 wib. Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu dan Minggu dan untuk hari libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Pada PT. Telkom Sub Area Medan cuti memiliki dua bagian yaitu cuti tahunan selama 2 minggu dan cuti melahirkan selama 2 bulan.


(2)

33

Pada PT. Telkom Sub Area Medan metode perhitungan gaji yang dibayarkan pada karyawan didasarkan oleh penggolongan:

1. Pegawai Staf

Pegawai staf pada PT. Telkom Sub Area Medan adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Nonstaf

Gaji dan upah yang dibayarkan kepada pegawai non staf jumlahnya tidak sama, karena pegawai non staf digolongkan sebagai berikut:

a. Karyawan bulanan

Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan ini. Gaji dan upah karyawan bulanan yang dibenarkan, jumlahnya tetap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.

b. Karyawan harian tetap

Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan.

Dokumen-dokumen penting dalam pengawasan intern gaji anatar lain:

1. Laporan absensi atau buku harian

Buku harian ini berfungsi sebagai penctat daftar hadir setiap pegawai instansi yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji pegawai. Buku daftar hadir pegawai ini berupa daftar hadir biasa yang diisi dengan manual (tanda tangan langsung).

2. Daftar/surat keterangan gaji

Daftar ini digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini berisi jumlah gaji bruto pegawai dikurangi dengan potongan gaji (PPh 21, iuran, dan lain-lain).


(3)

34 3. Amplop gaji

Halaman muka amplop ini berisi informasi mengenai nama pegawai, nomor, identitas pegawai, dan jumlah gaji yang diterima pegawai dalam jumlah tertentu.

4. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat Accounting Chief ke bagian Finance Chief, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji.

Dalam perusahaan sistem pengganjian dan pengupahan melibatkan personalia dan umum, departemen keuangan dan departemen akuntansi. Bagian Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja.

Maka cara penghitungan pendapatan bersih pada PT. Telkom Sub Area Medan yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang tepat adalah sebagai berikut:


(4)

35

Berikut ini contoh jumlah gaji pegawai PT. Telkom Sub Area Medan bulan Maret 2015 :

Tabel 3.1

Laporan jumlah gaji pegawai PT. Telkom Sub Area Medan Penghasilan :

Gaji pokok Rp. 342.212.500,- Tunjangan keluarga Rp. 27.203.770,- Tunjangan perbaikan

penghasilan Rp. 8.726.008,- Rp. 378.142.278,-

Tunjangan anak Rp. - ,-

Tunjangan umum Rp. 17.855.000,-

Tambahan tunjangan umum Rp. - ,-

Tunjangan struktural Rp. 10.630.000,-

Tunjangan fungsional Rp. 4.825.000,-

Jumlah bruto Rp. 411.452.278,-

Tunjangan PPH Rp. 6.149.423,-

Subsidi asuransi kesehatan Rp. 7.562.800,-

Pembulatan Rp. 5.618,-

Jumlah kotor Rp. 425.170.119,-

Potongan dan pajak :

PFK beras Rp. - ,- Potongan subsidi ASKES Rp. 6.149.423,- Simpanan wajib pegawai Rp. 7.562.800,- Sewa rumah Rp. - ,- Pajak penghasilan Rp. - ,-

Tunggakan sewa rumah Rp. - ,-

Hutang kelebihan Rp. - ,-

Tabungan perumahan Rp. - ,-

Potongan lain-lain Rp. - ,-

Jumlah potongan Rp. 13.712.223,-

Jumlah bersih Rp. 411.457.896,


(5)

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Sistem pengawasan intern gaji dan upah pegawai pada PT. Telkom Sub Area Medan menunjukkan bahwa pengawasan internnya baik. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional pada masing-masing bagian dalam penggajian pegawai. Jaringan prosedur sistem penggajian pegawai PT.Telkom Sub Area Medan terdiri dari pencatatan daftar hadir pegawai, prosedur administrasi, prosedur penggajian, dan prosedur pembayaran gaji. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pencatatan gaji dan upah sudah sesuai dengan prosedur sehingga tidak terjadi penyelewengan. Prosedur sistem penggajian yang ada pada PT. Telkom Sub Area Medan sederhana dan dikatakan baik serta mudah dipahami.

4.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis :

1. Sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah yang efektif harus selalu ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan agar pelaksanaan penggajian tidak terlambat.

2. Sistem pengawasan intern gaji dan upah di PT. Telkom Sub Area Medan sudah baik, tetapi masih ada beberapa pegawai yang merangkap beberapa bagian, dan sebaiknya diperbaiki lagi agar lebih efisien dalam melakukan tanggung jawab dari setiap bagian.


(6)

37

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan Zaki, 2001. Intermediate Accounting, Edisi VII, Badan FE UGM, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu, 2003. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, PT. Toko Gunung

Agung, Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005. Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Erlangga, Jakarta.

Mulayadi, 2008. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Cetakan keempat, Salemba Empat, Jakarta. Panggabean, S. Mutiara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia,

Bogor.

Rivai Veithzal, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ruky, Achmad S, 2006. Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Dua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta.

Sutrisno Edy, M.Si. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.

Usry, 2009. Administrasi Perusahaan Negara, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Bogor. Winarni F dan Sugiyarso G, 2006. Administrasi Gaji dan Upah, Edisi Pertama, Pustaka