selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
2.3 Sarana dan Prasarana
Apotek sebaiknya berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat seperti dekat pemukiman penduduk, pusat perbelanjaan, dan praktek
dokter, rumah sakit atau klinik. Apotek harus dapat dengan mudah dikunjungi oleh masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang
terpisah dari aktifitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan kualitas dan daya tarik bagi apotek serta mengurangi resiko
kesalahan penyerahan. Untuk itu apotek harus memiliki :
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
2. Tempat untuk menyediakan informasi bagi pasien termasuk penempatan
brosur atau materi informasi 3.
Ruang tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan buku-buku dan catatan medikasi
pasien 4.
Ruang racikan 5.
Keranjang sampah yang tersedia untuk petugas maupun pasien 6.
Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang tersusun rapi, terlindung dari debu,
Sumantri S : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Universal Pharmaceutical Industries…, 2008 USU e-Repository © 2008
kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.
2.4 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan lainnya
Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi: perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, dan pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistem FIFO First in First out dan FEFO First expire First out.
2.5 Pengertian dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengawasan para anggota organisasi dan penggunaan sumber- sumber daya
organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan
suatu usaha. Tujuan suatu perusahaan akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses
manajemen ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Masing-masing fungsi ini tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, tetapi
harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka tujuan yang ditetapkan akan sulit tercapai.
Sumantri S : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Universal Pharmaceutical Industries…, 2008 USU e-Repository © 2008
Adapun fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut : 1.
Perencanaan planning Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan
bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan. 2.
Pengorganisasian organizing Pengorganisasian
adalah proses
mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan
jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
3. Kepemimpinan actuating
Kepemimpinan adalah proses untuk menjalankan kegiatanpekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinanmanajer harus
menggerakkan bawahannya para karyawan untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk
dan memberi motivasi. 4.
Pengawasan controlling Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan maka harus segera dikendalikan, yaitu dengan mencari
penyebabnya dan melakukan perbaikan terhadap sebab terjadinya penyimpangan.
Sumantri S : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Universal Pharmaceutical Industries…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.6 Studi kelayakan