2.4.1. Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan
dengan persen . Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu :
1. Pertumbuhan Aritmatika Pertumbuhan penduduk secara aritmatika ialah pertumbuhan penduduk
dengan jumlah adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P
n
= P 1 + rn
Dimana : P
n
= Jumlah penduduk pada n P
= Jumlah penduduk pada tahun awal r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometri Pertumbuhan Geometri adalah pertumbuhan penduduk berskala atau bertahap
dalam selang waktu tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P
n
= P i + r
n
Dimana : P
n
= Jumlah penduduk pada n
Ismail Marzuki Siregar : Prediksi Keadaan Demografi Kabupaten Tapanuli Selatan 2010, 2009.
P = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan Eksponensial Pertumbuhan eksponensial merupakan pertumbuhan penduduk yang
berlangsung secara terus menerus dalam suatu daerah atau wilayah tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P
n
= P . e
m
dengan : e = jumlah konstanta yang besarnya 2.718282
2.4.2. Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per
100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan : 100
x Perempuan
Penduduk Jumlah
laki Laki
Penduduk Jumlah
SR
Rasio jenis kelamin SR menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
k x
Fi Mi
SRi
Ismail Marzuki Siregar : Prediksi Keadaan Demografi Kabupaten Tapanuli Selatan 2010, 2009.
Dengan : SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun
Mi = Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun Fi = Jumlah penduduk perempuan pada golongan umur i tahun
K = Konstanta, biasanya 100.
Besar kecilnya rasio disuatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex Rasio at Birth
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100 perempuan.
2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka
rasio jenis kelamin semakin kecil. 3. Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan
Jika disuatu daerah SR 100 berarti daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-lakinya dan sebaliknya jika SR 100 di daerah tersebut lebih banyak
perempuan daripada laki-laki.
2.4.3. Komposisi atau Struktur Penduduk Menurut Umur