Kombinasi Artesunat dengan Amodiaquine

Lumefantrin merupakan suatu aryl amino alkohol yang menyerupai kina, meflokuin dan halofantrin. Secara biokimia efek anti malarianya melibatkan proses pengikatan lysosomal terhadap obat pada parasit intra-eritrosit, yang diikuti dengan pengikatan hem yang diproduksi selama proses pembentukan hemoglobin. Pengikatan ini untuk mencegah polimerisasi hem terhadap pigmen malaria yang tidak toksis. 28 Sebanyak 16 studi yang melibatkan lebih dari 3000 pasien, termasuk 600 orang anak dibawah 5 tahun, telah dilakukan di Eropa, Asia tenggara, dan Afrika. Pada daerah penyebaran malaria yang rendah atau tidak ada sama sekali, angka penyembuhan dengan regimen 4 dosis adalah 95,1 di luar Thailand dan 76,5 di Thailand, dimana kebanyakan pasien datang dari daerah resisten multidrug malaria. Di Thailand regimen 6 dosis selama 28 hari yang dilengkapi dengan studi PCR untuk membedakan reinfeksi dengan rekrudensi memperlihatkan perbaikan angka penyembuhan 92,7 . Suatu studi di Thailand memperlihatkan betapa pentingnya banyaknya dosis dari pada kadar dosis terhadap efikasi kombinasi obat ini. Studi ini juga menunjukkan bahwa angka penyembuhan 97 pada pasien yang mendapatkan dosis ≥ 50 mgkgbb tanpa memandang tingkatan parasitemia, tetapi angka penyembuhan secara signifikan lebih rendah dengan kepadatan parasit ≥ 20.000 ml, bila dosis total lumefantrin 50 mgkgbb. 18,29 Kombinasi Artemether dengan Lumefantrine dapat digunakan untuk pengobatan malaria P. falciparum, tanpa komplikasi, termasuk strain dari daerah resisten multidrug. Walaupun regimen 4 dosis efektif pada pasien dewasa semi imun dari Afrika, Untuk memastikan efikasi yang lebih tinggi dan kemanjuran yang lebih tinggi dengan obat ini sebaiknya dipakai regimen 6 dosis untuk keseragaman pengobatan. Dosisnya 80 mg Arthemeter + 480 mg Lumefantrin diberikan selama 48 jam dimulai pada saat adanya gejala atau diagnosa ditegakkan, kemudian diikuti pada jam ke 8,24,48, dosis regimen ini memiliki angka pengobatan yang lebih efektif 95 pada daerah penyebaran malaria yang tinggi dan dimana P. falciparum lebih sensitif terhadap obat ini. Di Thailand dengan penyebaran malaria yang rendah tetapi resisten multidrug P. falciparum banyak muncul, diberikan 6 dosis regimen selama 3 hari, efikasinya 95 . 28, 29

VI.2. Kombinasi Artesunat dengan Amodiaquine

Amodiaquin merupakan suatu 4 aminoquinolin mirip dengan klorokuin telah dipergunakan secara luas untuk pengobatan dan pencegahan malaria. Amodiaquin telah dilakukan studi kombinasi dengan artesunat dan pirimetamin-sulfadoksin, selanjutnya kombinasi ini merupakan salah satu pilihan yang direkomendasikan oleh WHO untuk program kontrol malaria. Beberapa negara terutama di Afrika telah menggunakan kombinasi terapi yang mengandung amodiaquin. 30 Terapi kombinasi berbasis derivat artemisinin seperti direkomendasikan oleh WHO berdasarkan adanya argumentasi 31 : - Obat-obat dengan mekanisme kerja yang berbeda dapat meningkatkan efikasi e-USU Repsository ©2005 Universitas Sumatera Utara 9 - Obat-obat ini dapat meningkatkan efikasi yang lebih tinggi dan penurunan jumlah gametosit dan menurunkan penyebaran malaria. - Obat-obat ini dapat memperlambat resistensi oleh karena kemungkinan resistensi parasit terhadap obat-obat ini lebih rendah dan oleh karena artesunat dengan cepat mengurangi resistensi multidrug parasit, dapat membunuh parasit dengan konsentrasi yang tinggi dari obat kombinasi ini. Hasil studi Adjuik tahun 1999 di Gabon, menunjukkan bahwa kombinasi artesunat dan amodiaquin dapat meningkatkan efikasi pengobatan di Gabon dan Kenya dan juga di Senegal. Kombinasi artesunat dan amodiaquin merupakan kombinasi yang efektif dan ditoleransi dengan baik. Angka kesembuhan parasit selama 14 hari pemberian kombinasi 90 pada semua tempat studi. Kombinasi artesunat dengan amodiaquine merupakan pilihan pada daerah dimana efikasi klorokuin sudah diketahui 18, 31 VI.3. Kombinasi Artesunat dengan Pirimetamin Sulfadoksin Pirimetamin Sulfadoksin sebagai penghambat enzim folate telah dipakai untuk menggantikan klorokuin sebagai lini pertama bagi pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi di beberapa negara. Keuntungan pemakaian pirimetamin-sulfadoksin antara lain harga terjangkau, dosis tunggal dan efek samping yang sedikit, namun sudah mengalami resistensi, dimana keadaan ini berkembang cepat di Asia tenggara dan sekarang ini meningkat di Afrika Timur. Derivat artemisinin, artesunat merupakan anti malaria yang poten dan relatif aman dan belum ada hubungan dengan resistensi, walaupun begitu bila artesunat digunakan dalam waktu yang singkat maka akan muncul rekrudensi yang lambat, dan obat ini terlalu mahal. Suatu studi di Afrika kombinasi pirimetamin-sulfadoksin dengan amodiaquin dan pirimetamin-sulfadoksin dengan artesunat dapat meningkatkan efektifitas bila dibandingkan dengan pirimetamin-sulfadoksin sendiri 18 . 30 VI.4. Kombinasi Amodiaquin dengan Pirimetamin Sulfadoksin Amodiaquin suatu 4 aminoquinolin yang sama dengan klorokuin telah digunakan dengan luas dan sudah dimasukkan sebagai program malaria kontrol oleh WHO pada tahun 1990. Di Afrika amodiaquin sebagai suatu obat alternatif pengganti klorokuin. Walaupun adanya resistensi silang antara 4 aminoquinolin ini yang menyebabkan mengganti klorokuin dengan amodiaquin. Banyak data yang menunjukkan bahwa amodiaquin efektif pada daerah resistensi klorokuin, yang mempunyai efek samping yang sama dengan klorokuin dan pirimetamin-sulfadoksin. Pada studi Staedke di Kampala-Uganda pada tahun 1999-2000, menunjukkan bahwa pirimetamin-sulfadoksin, amodiaquin keduanya efektif untuk pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi. Kombinasi amodiaquin-pirimetamin-sulfadoksin lebih efektif dan dapat sebagai alternatif pengganti klorokuin dengan biaya yang rendah. 18,32 e-USU Repsository ©2005 Universitas Sumatera Utara 10 VI.5. Kombinasi Artesunat dengan meflokuin Regimen pemakaian kombinasi artesunat dengan meflokuin pertama kali dipergunakan dinegara Thailand. Hal ini telah menjadi standar pengobatan terhadap malaria falciparum tanpa komplikasi pada tahun 1995. Rekomendasi regimen artesunat terkini 4 mgkgbb sekali sehari selama 3 hari tambah meflokuin 25 mgkgbb diberikan dengan dosis terpisah 15 mgkgbb pada hari kedua pada hari kedua diikuti 10 mgkgbb pada hari ketiga. 18, 33 Laporan tentang kasus malaria tahun di Thailand ± 60 disebabkan plasmodium falciparum yang terdistribusi di provinsi Tak, selama tahun 1993 – 1999 dimana rata-rata 25.000 kasus tahun diantara penduduk Thailand dan 40.000 kasus tahun diantara imigran dari Myanmar. Selama lebih dari 5 tahun, problem resistensi obat didaerah Maesod telah dapat diatasi. Sejauh ini belum ada resistensi pada kombinasi obat ini. 33, 34

VI.6. Kombinasi Atovaquone dan Proguanil