Hubungan Budaya Hubungan ABK dan Toke Kapal di Tangkahan UD.Budi Jaya

98 Menurut penuturan informan saya bang Hasan Basri 46: “Cukup adil, karena tokelah yang mengeluarkan modal, kita Cuma modal tenaganya saja, walupun tidak sebanding dengan tenaga yang kita keluarkan, tapi ketentuan sudah seperti itu adil, tidak adil kita terima saja, yang penting bisa memenuhi kebutuhan hidup” Namun demikian tidak semuanya nelayan ABK menerima dan berkata cukup adil dalam pembagian upah tersebut adanya suatu ketidakpuasan yang mereka peroleh membuat seorang ABK merasa tidak adil, dan sangat tidak puas terhadap hasil pembagian upah tersebut yang titandai dengan adanya pemasukkan lain yang mereka peroleh dari hasil tangkapan ikan yang mana biasa disebut dengan ikan pancing supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap 44: “Pembagian upah tersebut tidak sesuai, harus ada tam bahan dari hasil ikan pancing barulah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari ”

4.2.3. Hubungan Budaya

Bagi masyarakat nelayan, kebudayaan merupakan sistem gagasan atau sistem kognitif yang berfungsi sebagai ”pedoman kehidupan”, referensi pola-pola kelakuan sosial, serta sebagai sarana untuk menginterpretasi dan memaknai berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya Keesing, 1989:68-69. Setiap gagasan dan praktikkebudayaan harus bersifat fungsional dalam kehidupan masyarakat. Jika tidak, kebudayaan itu akan hilang dalam waktu yang tidak lama. Kebudayaan haruslahmembantu kemampuan survival masyarakat atau penyesuaian diri individu terhadaplingkungan kehidupannya. Sebagai suatu pedoman untuk bertindak bagi warga masyarakat, isi kebudayaan adalah rumusan dari tujuan-tujuan dan cara-cara Universitas Sumatera Utara 99 yang digunakan untuk mencapai tujuan itu, yang disepakati secara sosial Kluckhon, 1984:85,91. Maka dalam hal ini adapun hubungan budaya yang terjadi antara ABK dan Toke kapal di tangkahan UD.Budi Jaya bisa dilihat di beberapa Tabel Tunggal di bawah ini yaitu: Tabel 4.10. Menjelaskan suatu pilihan kepada siapa seorang nelayan akan meminta pertolongan pada saat membutuhkan sumbangan dana uang saat mengadakan acara pesta pernikahan. Kategori Presentase A B C D E Saudara Tokoh masyarakat Toke kapal Tetangga Dan lain-lain 56,00 8,00 24,00 6,00 6,00 Jumlah 100,00 N=50 Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa kecenderungan seorang ABK lebih banyak memilih saudaranya sebagai tempat meminta pertolongan dengan Presentase sekitar 56,00 persen, pada saat mengadakan suatu acara pesta pernikahan adalah, karena sebelum mengadakan suatu acara pesta pernikahan biasanya seorang nelayan akan mengumpulkan saudara atau sanak familinya untuk berkumpul dan membahas pesta pernikahan tersebut ditandai dengan musyawarah dengan saudarasanak family, berupa penentuaan tanggal pesta pernikahan dan juga membahas mengenai dana yang dibutuhkan untuk acara pesta tersebut, dan biasanya semua sanak saudara akan Universitas Sumatera Utara 100 membantu biaya pesta pernikahan tersebut dengan mengumpulkan setiap masing- masing sumbangan danauang yang diberikan oleh saudarasanak familinya pada saat pengumpulan dana dilakukan diakhir musyawarah yang mana sering disebut oleh istilah orang Sibolga dengan sebutan 5 bakampung-kampung . Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap 44: “ Yang pasti terutama meminta pertongan kepada saudara, kan biasanya sebelum acara pesta pernikahan, berkumpul sanak famili kita, disitulah dibahas mengenai dana pesta, tapi kalau dari toke biasanya memang ada bantuan tapi harus malapor kita dulu sama tekong barulah dapat respon dari toke, sebenarnya nasib-nasib kita , kalau dapat Alhamdulillah, kalau gak pasrahlah, kadang-kadang ada toke ini yang baik dan ada juga yang terbilang pelit, tagantung toke kita ” Maka oleh sebab itu dikarenakan adanya istilah bakampung-kampung tersebut seorang nelayan ABK lebih memilih saudaranya ketimbang yang lain karena dengan mereka meminta pertolongan kepada saudara mereka sudah pasti dana yang diperlukan akan cepat terkumpul dan juga dana yang dibutuhkan akan cepat terpenuhi, karena dana yang dikumpulkan bersifat pasti tanpa ada satupun saudara yang tidak akan memberikan bantuan, walapun besar kecilnya bantuan tersebut. Namun demikian tidak bisa dipungkiri seorang nelayan ABK tidak akan terlepas ketergantungannya dengan Toke kapal hal itu disebabkan karena nelayan ABK menganggap Toke Kapal adalah bosnya biasanya seorang anak buah akan sangat bergantung sama bosnya, begitu juga dengan seorang nelyan ABK terhadap toke kapal, yang mana biasa disebut dengan istilah Pantron-Klien. Kerena itu sebagai seorang klien nelayan ABK akan mencoba meminta pertolongan kepada Toke Kapal walupun itu berurusan dengan suatu acara keluarga berupa pesta pernikahan tanpa ada 5 Bakampung-kampung artinya meminta pertolongan kepada saudara pada saat mengadakan suatu acara pesta pernikahan, biasanya saudara-saudaranya akan bekumpul dan memberikan pertolongan berupa sumbanga dana uang untuk membiayai kekurangan dari pesta pernikahan tersebut. Universitas Sumatera Utara 101 kaitannya dengan pekerjaan, akan tetapi karena ketergantungan antara ABK dan Toke dalam suatu kapal tersebut membuat seorang Toke Kapal akan memberikan sedikit rasa toleransi kepada nelayan ABK, tanpa adanya diskriminasi dari pihak luar berupa sumbangan dana yang diberikan kepada tekong, yang mana tekong akan memberikan bantuan tersebut kepada nelayan ABK yang memerlukan dana tersebut sebagai penambah biaya untuk mengadakan acara pesta pernikahan. Menurut penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46 : “ Meminta bantuan kepada toke, biasanya diberikan bantuan uang, hanya sekedar toleransi kepada anak buah kapal” Maka demikian tidak semua nelayan ABK hanya meminta pertolongan kepada saudara atau Toke Kapal untuk membantu biaya pesta pernikahann tersebut, namun ada juga sebagian nelayan ABK lebih memilih tetangga, teman dan juga dari sesama pekerja nelayan seperti anggota atau nahkodatekong ketimbang Toke kapal, hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya nelayan ABK yang beranggapan meminta pertolongan sumbangan dana mengenai suatu acara Pesta pernikahan kelurganya tidak ada urusannya atau kaitannya dengan Toke Kapal, karena tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Menurut beberapa penuturan informan saya; Berdasarkan penuturan informan Pak J.Butar-Butar50 “Meminta pertolongan kepada tetangga, atau teman karena tidak ada sangkut paunya dengan Toke” Berdasarkan penuturan informan bang Abdul Lubis34 “Dari sesama pekerja nelayan, seperti anggota, tekong, tidak ada urusan sama Toke kapal” Universitas Sumatera Utara 102 Tabel 4.11. Menjelaskan suatu pilihan kepada siapa seorang nelayan akan meminta pertolongan pada saat membutuhkan sumbangan dana uang saat mengadakan acara sunat rasul. Kategori Presentase A B C D E Saudara Tokoh masyarakat Toke kapal Tetangga Dan lain-lain 56,00 10,00 24,00 6,00 4,00 Jumlah 100,00 N=50 Dari table di atas dapat di jelaskan bahwa kecenderungan nelayan ABK lebih banyak memilih saudara dengan Presentase 56,00 persen ketimbang pilhan yan lain alasannya hampir sama dengan penjelasan di atas mengenai acara Pesta Pernikahan, namun acara sunat rasul biasanya besar dana yang dikeluarkan tidak sebesar dana acara pesta pernikahan. Acara sunat rasul biasanya diadakan oleh sebagian nelayan ABK yang beragama muslim, tetapi tidak dipungkiri juga acara tersebut menjadi suatu budaya dalam masyarakat yang ada di kota Sibolga. Adapun acara sunat rasul biasanya diadakan dengan memanggil anak yatim- piatu, dan menggelar doa bersama untuk memberi keselamatan dan kekuataan bagi seorang anak yang mau disunat, biasanya keperluan dana yang diperlukan untuk keberlangsungan acara tersebut tidak terlalu besar, namun karena adanya suatu ikatan Patron-klien antara ABK dan Toke Kapal, menyebabkan nelayan ABK akan meminta pertolongan kepada Toke kapal untuk meringankan atau membantu acara tersebut walaupun bantuannya tidak bisa ditentukan, dan apakah Toke Kapal mau Universitas Sumatera Utara 103 membantu acara sunat rasul tersebut, tapi adanya tanggapan atau respon dari Toke kapal bisalah meringankan beban sebagian nelayan ABK yang mengadakan acara sunat rasul tersebut, namun biasanya kalau ABK mau minta pertolongan kepada Toke Kapal melalui Tekongnya, kemungkinan adanya bantuan atau Toleransi dari Toke Kapal terhadap nelayan ABK berupa sumbangan dana yang diberikan kepada tekong, tekonglah yang akan memberi bantuan tersebut terhadapan nelayan ABK yang meminta membutuhkan bantuan tersebut. Menurut penuturan informan saya bang Herman 32: “Meminta kepada Tekongjuragan, tekong menyampaikan sama To ke, barulah Toke memberi toleransi berupa bantuan yang diberikan kepada Tekong, tekonglah yang ngasih sama anggota yang perlu bantuan ” Akan tetapi ada juga sebagaian nelayan ABK meminta pertolongan dengan tetangga,teman dan sesama pekerja nelayan untuk meminta pertolongan mengenai bantuan dana acara sunat rasul, walaupun acaranya berbeda tapi alasannya tetap sama dengan acara pesta pernikahan di atas. Menurut penuturan informan saya Pak J.Butar-Butar50 “Meminta pertolongan kepada tetangga, atau teman karena tidak ada sangkut paunya dengan Toke” Universitas Sumatera Utara 104 Tabel 4.12. Menjelaskan suatu pilihan kepada siapa seorang nelayan akan meminta pertolongan pada saat membutuhkan sumbangan dana uang saat mengadakan acara Turun Karai Turun mandi Kategori Jumlah A B C D E Saudara Tokoh masyarakat Toke kapal Tetangga Dan lain-lain 54,00 10,00 16,00 16,00 4,00 Jumlah 100,00 Hampir sama dengan Table sebelumnya kecenderungan nelayan ABK lebih banyak memilih saudara dengan Presentase 54,00 persen ketimbang pilihan yang lain walaupun acaranya berbeda-beda, terutama pada acara Turun karaiTurun mandi, kecenderungan ketergantungan nelayan ABK dengan saudara memang sudah seharusnya terjadi karena saudaralah orang sangat dekat dan pengertian dengan mereka dan biasanya kalau seorang nelayan ABK mengadakan suatu acara penting, dan biayanya cenderung tidak sedikit, saudaralah yang menjadi tembok utama atas berjalannya suatu acara tersebut. Menurut penuturan informan saya bang Tamsir Panggabean44 “Saudaralah yang akan membantu kita , kalau sama Toke tidak ada sangkut paut atau hubungannya” Namun demikian tidak selamanya seorang nelayan memliki saudara yang banyak didaerah tempat tinggal mereka dan biasanya nelayan ABK yang tidak memiliki saudara ditempat mereka kerja atau nelayan yang merantau, lebih cenderung memilih meminta pertolongan kepadaToke nya, walaupun tidak ada kaitannya dengan Universitas Sumatera Utara 105 pekerjaan, dikarenakan hubungan atau ikatan kerja itulah yang membuat Toke kapal mau memberi toleransi berupa bantuan kepada nelayan ABK yang membutuhkan pertolongan, terutama pada acara Turun karaiturun mandi tersebut. Menurut penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46 : “ meminta bantuan kepada Toke, berupa bantuan uang, sekedar toleransi” Akan tetapi ada juga sebagaian nelayan ABK meminta pertolongan dengan tetangga,teman dan sesama pekerja nelayan untuk meminta pertolongan mengenai bantuan dana acara Turun Karaiturun mandi, walaupun acaranya berbeda tapi alasannya tetap sama dengan acara pesta pernikahan dan sunat rasul di atas. Menurut beberapa penuturan informan saya; Berdasarkan penuturan informan Pak J.Butar-Butar50: “Meminta pertolongan kepada tetangga, atau teman k arena tidak ada sangkut paunya dengan Toke” Berdasarkan penuturan informan bang Abdul Lubis34 “Dari sesama pekerja nelayan, seperti anggota, tekong, tidak ada urusan sama Toke kapal” Maka dengan demikian hubungan yang terjadi antara nelayan ABK dan Toke kapal memang sangat erat ikatannya. walupun kepentingannya lebih cenderung kepada ikatan kerja dan ikatan antara atasan dan bawahan yang mana sering disebut dengan Ikatan Patron-Klien. Khusunya pada hubungan budaya diatas adanya kecenderungan Toke kapal mau membantu sebagain dari nelayan ABK yang memerlukan pertolongan dalam acara keluarga ataupun acara kebudayaan mereka, walaupun hanya sekedar toleransi, hubungan antara patron yaitu Toke kapal dan Klien yaitu nelayan ABK tidak hanya sekedar hubungan pekerjaan saja, adanya Universitas Sumatera Utara 106 hubungan seperti hubungan sosial, ekonomi dan budaya yang menyebabkan keduanya sangat bergantung satu sama lain khususnya dalam membina hubungan ikatan pekerjaan sebagai Patron-klien.

4.3. Sistem Pembagian upah di Tangkahan UD. Budi Jaya