BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Pengambilan data Kebisingan dari Sumber bising Knalpot Noise Silencer
Dalam pengambilan data bising noise pada knalpot noise silencer mobil Toyota Kijang, setting alat dan posisi mobil adalah sebagai berikut:
4.1.1. Persiapan Dinding kedap suara Material : Gypsum Merk Jaya Board dengan ketebalan 12 mm.
Kondisi konstruksi pada aplikasi pengambilan data dapat dikatakan sederhana namun peneliti mengusahakan semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan yang
ada baik berupa bahan, alat, dan komponen pendukung lainnya. Setting pengambilan data dilaksanakan di dalam garasi mobil dengan membuat dinding persegi empat
sebagai peredam bunyi. Dinding dibuat persegi panjang untuk meredam atau membendung suara
masuk dari luar yang bertujuan agar suara dari knalpot noise silencer yang di tangkap oleh mikropon tidak merambat keluar. Dengan konstruksi yang sederhana ini
peneliti berusaha semaksimal mungkin agar dalam pengambilan data zona titik pengambilan yang ditangkap oleh sensor yang dalam ini adalah mikropon tidak
terlalu terjadi interferensi bunyi dari luar area pengukuran. Posisi titik pengukuran
peneliti gunakan ISO Standard yaitu berjarak 1 m dari sumber suara.
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 4.1 Pengukuran dan Pemotongan Pada gambar 4.1 proses pengukuran dan pemotongan bahan Gypsum yang
digunakan sebagai dinding peredam suara sedang di lakukan
Gambar 4.2 Mengatur Dinding Pada gambar 4.2 proses pengaturan dinding sedang dilakukan untuk
menempatkannya pada belakang badan mobil.
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.1.2 Setting dinding kedap suara pada belakang mobil
Setelah dinding kedap suara selesai maka diatur dan ditempatkan di belakang mobil Toyota Kijang Kapsul. Dimana posisi mikropon berjarak 1 meter dari lubang
knalpot dan ini merupakan ISO Standard dapat dilihat pada gambar 4.3, dan 4.4.
Z+
X- Z-
Gambar 4.3 Menyekat Belakang mobil dengan dinding kedap suara
Z-
X – Z+
Gambar 4.4 Tampak sisi lain dari penyekatan belakang mobil dengan dinding kedap suara
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.1.3 Persiapan Pengukuran Knalpot Noise Silencer
Gambar 4.5 Skala Alat ukur Sound Analyzer Sound Analyzer dan mikropon yang fungsinya sebagai sebagai alat ukur suara
yang digunakan dalam pengukuran dan pengambilan data sumber yaitu Knalpot Noise Silencer ditunjukan pada gambar 4.5, 4.6 dan 4.7.
Gambar 4.6 Bentuk fisik Alat ukur Sound Analyzer
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 4.7 Mikropon Merk Norsonic yang akan digunakan untuk pengukuran Knalpot
4.1.4 Setting Alat Pengukuran Knalpot Noise Silencer dan Proses Pengukuran Posisi mikropon di tempatkan 1 meter dari sumber bunyi sesuai dengan ISO
Standar. Kemudian dilakukan pengukuran tekanan standar yaitu 1 Atm terlihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Teknisi sedang memasang mikropon
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 4.9 Setting Selesai
Gambar 4.10 Proses Pengukuran
Gambar 4.11 Proses pengukuran dan pengambilan data
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pada gambar 4.9, 4.10, dan 4.11 ditunjukkan proses setting alat pengukuran saat pengambilan data juga proses pengukuran dan proses pengambilan data dari
sumber bising yaitu Knalpot Noise Silencer
SPESIFIKASI PENGUKURAN BISING
Date : 19 – Juni- 2007 Temperatur : 26.7 C
satu jam berikutnya 29.1 C
Starting Time : 10.30 – 11.45 WIB
Pressure : Measurement Point : Outlet Silencer
Rotation Internal Combustion Engine rpm : 750 -1000
rpm
Distence Iso Std : 1 m Respon : Slow
Preamplifier : Norsonic Type 1201
Vertical Top Scale : 110 Calibration : 114 dB
Vertical Axis Graduation : 10 Equipment : Sound Analyzer
Vertical Axis Datum : 20 BrandSeries : Norsonic Type
110 Pressure Microphone : Type
1236, ½” Condensor Microphone Corection Factor :
Filter : Specification Silencer : Toyota Kijang
Kapsul Thn 1998
KY+ KX+
KZ- KZ+
KX- KY-
Gambar 4.12 Posisi pengukuran Knalpot Noise Silencer
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pada pengukuran dan pengambilan data sumber bising yaitu Knalpot Noise Silencer peneliti mengeset dengan 13 Octave atau Terts. Dikarenakan kondisi
lapangan yang tidak memungkinkan memakai prinsip pengukuran bola atau pun setengah bola yaitu maka disimpulkan untuk mengukur dengan tiga titik pengukuran.
Yaitu X-, Z+, dan Z-. Kondisi itu dikarenakan titik Y+ adalah body mobil Toyota Kijang, kemudian titik X+ adalah masih body mobil Toyota Kijang kearah mesin dan
kondisi titik Y- adalah lantai. Jika mobil dalam posisi digantung maka kondisi pengukuran bola dapat dilakukan lihat gambar 4.12.
KY+
KX+
KZ- KZ+
KX- KY-
Gambar 4.13 Kondisi pengukuran Bola
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Namun untuk setengah bola hanya titik Y- yang tidak dikondisikan tetapi untuk titik Y+ dan X+ nya juga tidak dapat direalisasi lihat gambar 4.13. Ini
semua dikarenakan kondisi di lapangan. Lain halnya jika knalpot masuk ke dalam Anechoic Chamber. Jika masuk ke dalam Anechoic Chamber maka kondisi ideal
posisi pengukuran dapat terealisasi.
KY+
KX+
KZ- KZ+
KX- KY-
Gambar 4.14 Kondisi pengukuran Setengah Bola
Kondisi setengah bola ini baik di terapkan jika posisi lantai atau KY- tidak ada. Jadi jika lantai diabaikan maka kondisi setengah bola ini baru bisa diterapkan
dengan sesuai kaidah.
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.1 Pengukuran Kebisingan pada Knalpot Noise Silencer
FREQUENCY X dB
Y dB Z dB
NO FREQUENCY HZ
TERTZ 13 Octave x+ x- Y+
Y- Z+
Z- 1 31.5
26 25.9
25.3 2 40
26.7 27.8
26.7 3 50
35.7 35.5
35.5 4 63
26.8 26.9
26.3 5 70
27.2 26.3
26.5 6 80
28.3 28
27.9 7 100
35.2 35.2
34.9 8 125
27.3 27.4
27 9 160
25.6 26
26 10 200
28.6 28.9
29.1 11 250
23.8 23.5
23.8 12 315
26.4 26.7
27 13 400
24.9 25.4
25.3 14 500
23.8 23.6
23.6 15 630
23.6 23.9
23.9 16 800
23.7 23.6
23.9 17 1000
25.2 24.4
24.5
Sumber: Hasil Riset
: Uncondition : Uncondition
Measurement By Approved By
Alfisyahrin Dr.-Ing. Ikhwansyah Isranuri
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Hasil dari pengukuran aksis X- dapat dilihat dari grafik Grafik hasil dari data pengambilan titik X- pada Knalpot Noise Silencer.
Dapat dilihat amplitudo pada posisi 35 pada frekuensi di bawah 200 Hz yang kemudian turun pada frekuensi 200 Hz selanjutnya flat pada frekuensi 400 Hz
Lp Vs Frekuensi pada X-
5 10
15 20
25 30
35 40
200 400
600 800
1000 1200
Frekuensi Hz Lp
dB
X-
Gambar 4.15 Sinyal Titik 1 Aksis X-
Grafik hasil dari data pengambilan titik Z+ pada Knalpot Noise Silencer. Terlihat amplitudo pada posisi 35 pada frekuensi di bawah 200 Hz yang kemudian
turun pada frekuensi 200 Hz selanjutnya flat pada frekuensi 400 Hz. Grafik yang terjadi pada pengambilan data titik Z+ pada Knalpot Noise
Silencer terlihat identik dengan pengambilan data pada titik X-.
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lp Vs Frekuensi pada Z+
5 10
15 20
25 30
35 40
200 400
600 800
1000 1200
Frekuensi Hz Lp
dB
Z+
Gambar 4.16 Sinyal Titik 2 Aksis Z+
Grafik hasil dari data pengambilan titik Z- pada Knalpot Noise Silencer. Terlihat amplitudo pada posisi 35 pada frekuensi di bawah 200 Hz yang kemudian
turun pada frekuensi 200 Hz selanjutnya flat pada frekuensi 400 Hz.
Lp Vs Freuensi pada Z-
5 10
15 20
25 30
35 40
200 400
600 800
1000 1200
Frekuensi Hz Lp
dB
Z-
Gambar 4.17 Sinyal Titik 3 Aksis Z-
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
Grafik hasil dari data pengambilan Tiga titik pada Knalpot Noise Silencer Terlihat amplitudo pada posisi 35 pada frekuensi di bawah 200 Hz yang kemudian
turun pada frekuensi 200 Hz selanjutnya flat pada frekuensi 400 Hz. Grafik yang terjadi pada pengambilan data tiga titik X-, Z+, dan Z- pada
Knalpot Noise Silencer terlihat identik.
Lp Vs Frekuensi pada tiga titik
5 10
15 20
25 30
35 40
200 400
600 800
1000 1200
Frekuensi Hz Lp
dB
X- Z+
Z-
Gambar 4.18 Sinyal di Tiga Titik Aksis yaitu X-, Z+, Z-
Pada kesimpulan grafik ini terlihat bahwa tiga titik pengambilan data identik yang artinya sedikit sekali penyimpangan dari pengukuran ketiga titik tersebut.
Hz 12.5
6.28 78.5
2 f
: frekuensi
maka 78.5
750 x
60 6.28
n x
60 2
: dimana
idle mesin
putaran adalah
rpm 750
n
= =
= =
= =
=
4.1
Alfisyahrin : Simulasi Pemrosesan Sinyal Suara Untuk Sistem Aktif Kendali Kebisingan Pada Knalpot…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.2. Pengambilan data Kebisingan dari Pembangkit Sinyal Bising