Hubungan yang baik dengan karyawan, suppliers, dan customers sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Aktivitas yang mendukung komunitas dapat
memperbaiki reputasi perusahaan dan berdampak positif terhadap penjualan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap ROA dan ROE.
Maka dapat disimpulkan, bahwa perusahaan yang melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility akan cenderung mempunyai kinerja keuangan yang
lebih baik, dalam hal memperoleh labanya bila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility sehingga hal tersebut
dapat membangun citra yang positif bagi perkembangan serta kelangsungan hidup perusahaan dan diharapkan dapat direspon positif oleh para investor.
2.7 Kerangka Pikir
Perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility CSR cenderung mempunyai kemampuan memperoleh laba yang lebih
baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan CSR. Hal tersebut menunjukkan bahwa bentuk kepedulian perusahaan terhadap
masyarakat dapat membangun citra yang positif demi perkembangan serta kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang. Sehingga
perusahaan atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik.
Dengan adanya kerja sama dari seluruh komponen perusahan dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, dapat membuat
operasional perusahaan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perusahaan yang menerapkan CSR mampu mewujudkan tindakan- tindakan yang sesuai dengan kondisi sosial atau komunitas sekitarnya.
Pada dasarnya program CSR yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan melibatkan partisipasi semua komponen masyarakat yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam hal ini, semua jalannya kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mewujudkan peningkatan laba dapat tercapai, demi untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan. Dari kerangka berpikir tersebut, dapat ditunjukkan suatu paradigma
penelitian berikut ini:
Gambar 2.2
Kerangka Pikir Kinerja Keuangan
Corporate Social Responsibility CSR
X
Uji Regresi Sederhana
Return on Assets ROA Y
1
Return on Equity ROE Y
2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.7 Hipotesis
H
0:
tidak ada pengaruh positif antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan, yang diukur
melalui Return on Assets ROA dan Return on Equity ROE. H
1
: ada pengaruh positif antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan, yang diukur
melalui Return on Assets ROA. H
2
: ada pengaruh positif antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan, yang diukur
melalui Return on Equity ROE.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Nazir 2005:126, definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti
atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Variabel penelitian dikelompokkan menjadi 2, yaitu variabel bebas independent dan variabel terikat dependent. Variabel bebas adalah suatu
variabel yang fungsinya menerangkan mempengaruhi terhadap variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dikenai pengaruh
atau diterangkan oleh variabel lain Ghozali, 2009. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility
X, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja keuangan perusahaan, dengan indikator ROA Y
1
dan ROE Y
2
.
3.1.1. Variabel Independen
Variabel independen
dalam penelitian
ini adalah
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
X. Pengungkapan informasi sosial dikelompokkan menjadi enam
kelompok sesuai dengan kategori informasi sosial menurut GRI 2000-2006, meliputi: lingkungan, energi, kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.