4. to strengthen investor’s protection.
5. to create market integrity and transparency.
6. to create high competencies and favorable choice for human
resource.
4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.1. Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan program SPSS, dimana
apabila nilai signifikansi probabilitas yang diproleh lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan dalam penelitian 5 maka data
tersebut telah terdistribusi normal. Santoso, 2001 : 97 Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data
mengikuti distribusi normal adalah : • Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka
distribusi adalah tidak normal. • Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka
distribusi adalah normal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.1. Normalitas Data Masing-masing Variabel Variabel
Kolmogorov-smirnov Z Keterangan
X 1.419
1
Normal X
0.592
2
Normal X
1.732
3
Normal X
1.575
4
Normal Y
2.061
1
Normal Sumber : Lampiran
Dari tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas setiap variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
dari data adalah mengikuti pola distribusi normal.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Autokorelasi
Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan metode Uji Durbin-Watson d. Adapun
pengujiannya adalah sebagai berikut : 1.
Banyaknya sampel N = 40 2.
Banyarknya variabel bebas k = 4 3.
Taraftingkat signifikansi yang digunakan α = 0,05
Selanjutnya dilihat pada tabel Durbin Watson nilai Durbin Watson sebesar 1.303. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu
dilihat pada tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas adalah 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
dan jumlah sampel adalah 40 maka diperoleh DL = 1.285 dan DU = 1,721 serta 4 – DL = 2.715 dan 4 – DU = 2,279
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Batas-batas daerah Test Durbin Watson
Daerah Keterangan
Kurang dari 1.285 1.285 dan 1,721
1,721 dan 2,279 2,279 dan 2.715
DW ≥ 2.715
Autokorelasi positif Tanpa kesimpulaninconclusive
Non autokorelasi Tanpa kesimpulaninconclusive
Autokorelasi negatif Sumber : data diolah
Sedangkan nilai Durbin Watson dari perhitungan DW = 1.303 dan nilai ini
terletak pada daerah Tanpa Kesimpulan.
4.2.2.2 Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinier pada model regresi linier berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan
menghitung nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.3 : Hasil Pengujian Multikolinieritas
No Variabel
Tolerance VIF
1 2
3 4
kepemilikan manajerial X
1
kebijakan hutang X
2
ukuran perusahaan X
3
profitability X
4
0.733 0.899
0.940 0.797
1.363 1.113
1.734 1.254
Sumber : Lampiran
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian colliniearity statistics, nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, yang
artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier.
4.2.2.3 Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi model klasik yang lain adalah adanya heteroskedastisitas. Artinya, varians variabel dalam model tidak sama
konstan. Hal ini bisa diindentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas.
Berdasarkan lampiran dapat dilihat korelasi untuk variabel Kepemilikan manajerial X
1
dengan nilai probabilitassignifikansi sebesar 0.003, korelasi untuk variabel Kebijakan hutang X
2
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,030. korelasi untuk variabel Ukuran
perusahaan X
3
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002. Dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
profitability X
4
Tabel 4.4 Koefisien Regresi
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Dimana nilai probabilitassignifikansi tersebut lebih kecil dari 5 yang
berarti terdapat korelasi atau hubungan dengan masing-masing variabel bebas yang diteliti.
4.2.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Hasil analisis mengenai koefisien model regresi adalah seperti yang tercantum dalam Tabel 4.4 berikut ini.
Model Unstandardized
Coeficients Standardized
Coefficients B
Stad. Error Beta
1 Constant
Kepemilikan manajerial X
1
Kebijakan hutang X
2
Ukuran perusahaan X
3
Profitabilitas X
4
-12.595 -65.552
-15.932 1.769E-05
674.014 79.027
65.063 142.692
0.000 225.347
-0.131 -0.13
0.683 0.372
Sumber : Lampiran Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut, maka model regresi yang diperoleh
adalah sebagai berikut : Y =
α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e Y = -12.595 - 65.552 1
-15.932 X
2
+ 1.769E-05 X
3
+ 674.014 X
4
+ e
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dengan asumsi bahwa variabel X
1
, X
2,
X
3
adalah nol atau konstan maka nilai Kebijakan dividen Y adalah sebesar -12.595
Koefisien regresi untuk variabel Kepemilikan manajerial X
1
diperoleh nilai - 65.552 mempunyai negatif, hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Jika
Kepemilikan manajerial X
1
naik sebesar satu satuan maka Kebijakan dividen Y akan turun sebesar 65.552, dengan asumsi bahwa variabel
yang lainnya adalah konstan. Koefisien regresi untuk variabel Kebijakan hutang X
2
diperoleh nilai -15.932 mempunyai koefisien regresi negatif, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Jika Kebijakan hutang X
2
naik sebesar satu satuan maka Kebijakan dividen Y akan turun sebesar 15.932, dengan asumsi bahwa variabel yang
lainnya adalah konstan. Koefisien regresi untuk variabel Ukuran perusahaan X
3
diperoleh nilai 1.769E-05 mempunyai koefisien regresi negatif, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Jika Ukuran perusahaan X
3
Koefisien regresi untuk variabel profitabilitas X naik sebesar satu satuan maka Kebijakan dividen
Y akan naik sebesar 1.769E-05, dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
4
diperoleh nilai 674.014 mempunyai koefisien regresi positif, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jika
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
profitabilitas X
4
Model naik sebesar satu satuan maka Kebijakan dividen Y
akan naik sebesar 674.014, dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
4.3. Hasil Pengujian Uji F dan uji t