Penjamah makanan Cara pengolahan makanan

mengkontaminasi makanan matang melalui tangan, permukaan tempat kerja, wadah, dan peralatan lain BPOM, 2008. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan, bahwa hasil pemeriksaan sampel makanan dinilai baik apabila telah memenuhi persyaratan, yaitu standar makanan olahan yang siap dikonsumsi untuk cemaran bakteri E.coli maksimum diperbolehkan sebesar 0gr sampel makanan. Dinilai tidak baik, apabila hasil pemeriksaan laboratorium tidak memenuhi persyaratan di atas, karena bakteri ColiformE-coli yang melebihi persyaratan menunjukkan makanan tersebut tidak baik untuk dikonsumsi.

2.3. Higiene Sanitasi Pengolahan Makanan

Higiene Sanitasi Pengolahan Makanan adalah upaya untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan yang menyangkut empat aspek yaitu penjamah makanan, cara pengolahan makanan, tempat pengolahan makanan dan keadaan perlengkapanperalatan dalam pengolahan makanan Anwar dkk, 1989.

2.3.1. Penjamah makanan

Menurut Kepmenkes No. 1098 tahun 2003 “penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian”. Untuk menjadi seorang penjamah makanan harus memenuhi beberapa syarat. Syarat seorang penjamah makanan menurut Departemen Kesehatan RI dalam Laila, 2004: 20 : “seorang penjamah makanan harus mempunyai tempramen yang baik; seorang penjamah makanan harus mengetahui higiene perorangan yang meliputi : kebersihan panca indra, kulit, tangan, rambut dan pakaian kerja; serta harus berbadan sehat dengan mempunyai surat keterangan kesehatan”.

2.3.2. Cara pengolahan makanan

Cara pengolahan makanan adalah kegiatan yang meliputi penerimaan bahan mentah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan dan pewadahan. Kontaminasi terhadap makanan oleh peralatan, penjamah makanan dan air harus dihindari selama proses pengolahan baik dalam hal mencuci, meracik maupun memasak makanan. Dalam mencuci bahan makanan, hal-hal yang perlu diperhatikan bila bahan makanan tersebut akan dimakan langsung, maka gunakan air yang didihkan + 30 menit atau air yang mengandung klor + 50 ppm. Sedangkan bila bahan makanan masih akan diolah dicuci dengan air yang mempunyai sisa klor 0,02 ppm Anwar dkk., 1989. Proses pengolahan makanan yang baik menitikberatkan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. 2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan : a. Sarung tangan plastik sekali pakai b. Penjepit makanan c. Sendok garpu 3. Untuk melindungi pencemaran terhadap makanan digunakan : a. Celemek b. Tutup rambut c. Sepatu dapur 4. Perilaku karyawantenaga selama bekerja adalah tidak merokok, tidak makan atau mengunyah, tidak memakai perhiasan kecuali cincin kawin polos, tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluannya, selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil, selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar, selalu memakai pakaian kerja yang bersih dan tidak digunakan diluar tempat jasa boga Anonim, 2004.

2.3.3. Tempat pengolahan makanan

Dokumen yang terkait

Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Iia Binjai Tahun 2013

7 96 91

Perilaku Penjamah Makanan Terhadap Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Di Pondok Pesantren Darularafah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002

1 38 98

Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli

1 13 164

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERSONAL DENGAN KUALITAS KEAMANAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DI SMP NEGERI WILAYAH KOTA PEKALONGAN.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO ipi4674

1 2 15

Higiene Sanitasi Makanan di Kantin FEB

1 1 30

B. PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN 1. Menurut anda, apakah penjamah makanan wajib memeriksakan kesehatan nya setiap 6 bulan sekali ? - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasya

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Iia Binjai Tahun 2013

0 0 17

KORELASI ANTARA PRAKTIK HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN, SUHU MAKANAN DAN WAKTU TUNGGU TERHADAP MUTU MIKROBIOLOGIS DAN KADAR PROTEIN LAUK HEWANI MAKANAN SARING DI RUMAH SAKIT

0 0 12