Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Sebagai Unit Pemungut Pajak Kendaraan Bermotor PKB Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor PKB

39

BAB IV EVALUASI DAN ANALISIS

A. Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Sebagai Unit Pemungut Pajak Kendaraan Bermotor PKB

Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan unit pelayanan teknis daerah UTPD yang dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Dasar pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor PKB yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Teknis UPT adalah peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 21 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Sumatera Utara.

B. Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor PKB

Pemungutan adalah suatu rangkaian yang dilakukan dari penghimpun data dari subjek pajak dan objek pajak, mengetahui besarnya pajak terutang wajib pajak dan melakukan penagihan kepada wajib pajak dan lain-lain. Pemungutan pajak daerah pada umumnya tidak dapat diborongkan atau tidak bisa diberikan kepada pihak ketiga. Pajak daerah dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dengan kata lain dibayar sendiri oleh wajib pajak. Wajib pajak Universitas Sumatera Utara membayar pajak dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD terdiri dari 5 lima lembar antara lain : a. Lembar 1 : Wajib pajak b. Lembar 2 : Dispenda Provinsi Sumatera Utara c. Lembar 3 : Jasa Raharja d. Lembar 4 : Bendaharawan Khusus Penerima e. Lembar 5 : Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajibannya harus menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SKPD. Setelah itu kepada wajib pajak yang telah mendapat Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD dapat dikeluarkan Surat Tagihan Pajak Daerah STPD. Gubernur dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah apabila : a. Pajak dalam tahun pajak berjalan tidak atau kurang bayar b. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan akibat salah hitung c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga atau denda Apabila WP tidak membayar pajak terutang sampai dengan jatuh tempo selama 30 hari, maka Surat Tagihan Pajak STP yang disampaikan kepada Kepala Daerah akan ditambah sanksi berupa bunga sebesar 2 perbulan, berlaku selama 15 bulan sejak terutangnya pajak dan bila WP sudah mendapat Surat Tagihan Pajak Universitas Sumatera Utara STP tidak juga membayar pajaknya, maka Kepala Daerah dapat mengeluarkan Surat Tagihan Pajak STP, atau dengan penagihan pajak dengan surat paksa dilaksanakan berdarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Prosedur Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor