Prinsip-prinsip Kepuasan Pasien Dimensi Penilaian Kepuasan Pasien

13 tersebut. Produk atau jasa yang dibeli akan berfungsi sebagai berikut Sumarwan, 2004: 1. Produk atau jasa berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, hal ini disebut diskonfirmasi positif positive disconfirmation. Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas. 2. Produk atau jasa berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai konfirmasi sederhana simple confirmation. Produk atau jasa tersebut tidak memberikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral. 3. Produk atau jasa berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi negative negative disconfirmation. Produk yang berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan kekecewaan, sehingga konsumen merasa tidak puas.

2.6 Prinsip-prinsip Kepuasan Pasien

Bisnis jasa merupakan aktifitas pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit pada dasarnya bertujuan memberikan kepuasan yang seutuhnya pada pengguna jasa tersebut. Untuk bisa memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan yang dalam hal ini adalah pasien di rumah sakit, ada sepuluh prinsip kepuasan pelanggan yang bisa dijadikan pedoman Irawan, 2009 yaitu: 1. Memulai dengan percaya kepada pentingnya kepuasan pasien. 2. Memilih pasien yang tepat dalam membangun kepuasan pasien. 14 3. Memahami harapan pasien merupaka kunci dalam meningkatkan kepuasan pasien. 4. Mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. 5. Faktor emosional mempengaruhi kepuasan pasien. 6. Pasien yang mengadu pada perusahaaninstansi pelayanan kesehatan merupakan pasien yang setia terhadap instansi tersebut. 7. Memberikan garansi akan meningkatkan kepuasan pasien secara cepat. 8. Mendengarkan suara pasien dengan cara melakukan riset kepuasan. 9. Karyawan memiliki peranan besar dalam menentukan kepuasan pasien. 10. Kepemimpinan merupakan teladan dalam kepuasan pasien.

2.7 Dimensi Penilaian Kepuasan Pasien

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen atau pasien. Salah satu faktor tersebut adalah kualitas pelayanan atau jasa yang berfokus pada lima dimensi Rangkuti, 2006. Parasuraman et al 1990 dalam Waluyo 2010 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien terdiri dari dimensi reliability keandalan, dimensi responsiveness daya tanggap, dimensi assurance jaminan, dimensi emphaty kepedulian dan dimensi tangibles bukti langsung. 1. Reliability keandalan Reliability keandalan adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan, akurat dan memuaskan. Keseluruhan aspek ini berhubungan dengan kepercayaan 15 terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan ketepatan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Responsiveness daya tanggap Responsiveness daya tanggap yaitu keinginan untuk membantu pasien dan segera merespon untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan pasien, serta dengan cepat memperhatikan dan menyelesaikan masalahnya. 3. Assurance jaminan Assurance jaminan adalah mencakup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran obyektif. 4. Emphaty kepedulian Emphaty kepedulian meliputi kemudahan dalam melakukan komunikasi dan memahami kebutuhan pasien. 5. Tangibles bukti langsung Tangibles bukti langsung meliputi fasilitas fisik, ketersediaan peralatan perawatan dan komunikasi, kebersihan ruangan, ruangan yang teratur rapi, penampilan kerja perawat yang rapi.

2.8 Pengukuran Kepuasan Pasien

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelayanan Profesional Dokter Spesialis dengan Kepuasan Pasien Umum di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

12 253 156

Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pasien Rawat Inap

12 125 111

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15

Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah Denpasar.

9 25 31

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN KLIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD LUBUK BASUNG

0 0 8

Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pasien Rawat Inap

0 1 19

HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

0 0 9

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 17

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GA

0 1 11