Media Sosial Landasan Teori

22 2. E-intermediary Sehubungan dengan penggunaan E-commerce untuk mendukung perdagangan melalui internet, muncul pula perantara yang berbasis internet dan dikenal dengan sebutan e-intermediary Ebert dan Griffin dalam Kadir, 2003:384. 3. Teknologi Web Internet dioperasikan antara lain melalui aplikasi web. Sehingga seseorang bisa memiliki sebuah ruang dalam dunia maya. Web ini diibaratkan seperti rumah seseorang yang dapat ditempati sendiri atau ditempati bersama-sama dengan orang lain. Dengan memiliki web berarti seseorang memiliki alamat di internet. Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web, terdapat dua macam pengelompokkan yaitu teknologi pada sisi klien client-side technology dan teknologi pada sisi server server side technology. Dalam aplikasinya, klien dan server berinteraksi dengan kewajiban mereka masing-masing.

2.1.5. Media Sosial

Kemunculan aplikasi www di internet pada awalnya dianggap kemunculan suatu media jenis baru. Hal itu didorong oleh kekuatan teknologi internet yang dapat menembus batas geografis, dimana orang dapat mengakses internet, maka ia pun dapat melihat halaman yang disajikan di www. Halaman yang tercetak di kertas diubah menjadi bentuk digital sehingga bisa dikirimkan ke segenap perangkat penjelajah internet. 23 Dengan munculnya aplikasi lain yang memanfaatkan internet, yaitu mesin pencari, media baru juga menjanjikan pengarsipan yang memudahkan orang mencari berita atau artikel yang sudah lama ditampilkan. Kedua hal ini, akses global dan pengarsipan, menjadi keunggulan media baru. Keunggulan lain yang membuat internet semakin banyak dipilih adalah susahnya kontrol dari pemerintah. Awal kehadiran internet, undang-undang mengenai penerbitan digital belum ada. Maka kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat begitu bebas bagaikan tanpa batas. Media di internet menawarkan alternatif tanpa sensor dimana orang dapat lebih bebas mengungkapkan pendapatnya. Keadaan seperti ini oleh sebagian orang atau institusi dipakai untuk menawarkan pemikiran yang berseberangan dengan peraturan pemerintah. Hal ini memunculkan permasalahan di bidang hukum yang segera direspon oleh pemerintahan dengan munculnya undang-undang yang mengatur permasalahan terkait teknologi digital. Kemunculan undang-undang mengenai informasi secara elektronik digital juga baru disahkan di Indonesia tahun ini, melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Masalah hukum pada dunia internet ini juga berdampak luas pada kejahatan melalui internet dan perlindungan hak cipta yang tidak bisa dibahas lebih lanjut pada penelitian ini. http:www.newmedia.web.id200901media-baru- dan-media-sosial . Internet sebagai media baru seperti tersebut di atas awalnya memang hanya digunakan untuk memindahkan edisi cetak menjadi edisi 24 online supaya lebih mudah dibaca oleh lebih banyak orang, distribusi semakin mudah, dan tentu menghemat biaya cetak dan distribusi. Namun munculnya aplikasi Web 2.0 menyadarkan semakin banyak praktisi media dan internet akan keunggulan lain media baru ini. Media ini menjadi baru bukan hanya karena kemudahan distribusi, pengarsipan, dan murah, tetapi lebih karena kemampuan mengirimkan konten multimedia dan kemudahan interaksi antara pembaca dan penulis. Dalam penelitiannya, FAD Research, sebuah lembaga riset media di Kanada, menuliskan bahwa interaktifitas ini mengijinkan pengguna pembaca dapat melakukan banyak kontrol terhadap konten yang ditampilkan. Interaktifitas inilah yang benar-benar membedakan fitur media baru dengan media lama. Sistem baru dengan adanya media baru yang mengusung interaktifitas tidak hanya membuat pembaca dapat memberikan komentar terhadap artikel yang diterbitkan, lebih dari itu bahkan mereka dimampukan untuk menulis sendiri artikel untuk ditayangkan media tersebut. Sistem inilah yang kemudian dikenal dengan user generated content atau konten yang dibuat oleh pengguna. Media sebagai penerbit menayangkan artikel yang sudah diedit oleh tim redaksi, ada pula media yang secara ekstrim menampilkan semua artikel apa adanya, tim redaksi hanya menjadi pengatur penayangan artikel tersebut. FAD Research, Changing Media, Changing Roles: New Media Comes of Ages, FAD Research, Canada, 2006 25 Media Sosial digunakan ketika aplikasi Web 2.0 digunakan suatu situs untuk membentuk jejaring antarteman, biasa disebut juga situs pertemanan. Dalam suatu media sosial, anggota komunitas suatu situs tidak hanya sekadar dapat menanggapi konten atau mengirimkan konten, melainkan juga membangun relasi antar-anggota

2.1.6. Internet Sebagai Media Komunikasi