207
Seni Budaya
atau wawancara dengan penulis tentang maksud dan tujuan dari lakon naskah yang ditulis. Apabila penulis naskah tidak dapat dihubungi dapat
melakukan  wawancara  dengan  sesama  penulis  satu  angkatan  atau dengan para penulis seniornya.
2.  Pelaku Seni
Pelaku dalam Teater adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan artistik dalam penciptaan karya Teater. Para pelaku di dalam Teater
terdiri dari Sutradara, Pemeran, pemusik, penata pekerja pentas dan pekerja panggung.
Sutradara  secara  hariah  sebagai  pemeran pertama  lakon.  Sutradara  disebut  juga  dengan
pengatur  laku  atau  pelaku.  Sutradara  memiliki tugas  dan  tanggungjawab  sebagai  pengatur,
peramu, pengemas dan pengarah di dalam garap Teater. Sutradara dalam istilah lain disebut dengan
Art Director atau Pimpinan Artistik. Oleh karena itu, Sutradara  di  dalam  garapan  Teater    sebagai
pemegang  komando,  pemegang  kebijakan  dan pemegang keputusan dalam menentukan nilai dari
sebuah  kualitas  keindahan  dalam  garap  Teater. Dalam  pelaksanaannya,  mengingat  rumitnya  dan
banyaknya  pekerjaan  yang  harus  dilakukan, biasanya Sutradara dibantu oleh  Asisten Sutradara.
Pemeran  atau  istilah  dalam  Teater  lebih  kena dengan pemain merupakan sosok pemeran yang
membawakan cerita berdasarkan pengkarakteran tokoh.  Tugas  dan  tanggungjawab  Pemeran  di  dalam  Teater  adalah
memerankan tokoh-tokoh cerita di dalam naskah sesuai arahan Sutradara. Adapun penokohan di dalam Teater dapat dibagi dalam beberapa peran atau
penokohan  cerita,  antara  lain  :  Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni,	Conident,	Raisonneur	dan Utility.
5.  Pentas
Pentas  dapat  diartikan  sebagai  tempat,  pertunjukan  atau  pergelaran  seni. Membahas tentang pentas, tidak akan lepas dari orang yang menata pentas
dan orang-orang yang terlibat dalam pewujudan pentas Teater. Penata  pentas  Teater  adalah  para  perancang  atau  disainer  artistik  Teater
yang  memiliki  keahlian  di  bidang  seni  visual  panggung,  rias  busana,  dan property
dan seni audio musik.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 8.17  Prabu Borosngora Pemeran Utama
Garapan Dramatari
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
208
Kelas X SMA  MA  SMK  MAK
Tugas  dan  tanggungjawab  para  perancang  pentas  adalah  membantu Sutradara  dalam  penuangan  gagasan  bentuk  seni  ke  dalam  wujud  nyata
pertunjukan. Para penata artistik di dalam pelaksanaan dibantu oleh beberapa orang pekerja pentas yang dipilih oleh penata pentas.
Setelah kamu belajar tentang  unsur-unsur teater,  jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Apa yang dimaksud dengan unsur dalam karya teater?
2. Apakah kamu dapat merancang karya teater berdasarkan naskah ?
Setelah kamu belajar tentang lingkup teater, pembelajaran berikutnya yakni pemaham simbol di dalam karya teater agar kamu memiliki kepekaan visual,
audio dan kinestetik melalui simbol, perlambangan yang dapat dikembangkan dalam pengalaman melalui pembelajaran berkarya teater.
D.  Simbol  Teater
Pada dasarnya semua karya seni, termasuk karya teater  diekspresikan  menggunakan  bahasa
simbol. Pengertian simbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami sebagai benda, bentuk,
unsur  seni  yang  mengandung  nilai  atau  makna yang  terkandung  di  dalamnya.  Nilai  dalam  seni,
dapat  dibedakan  antara  nilai  bentuk  dan  nilai  isi seni Teater.
Nilai  di  dalam  teater  bersifat  terindra  melalui pendengaran,  dan  penglihatan  kita.  Contoh,  “
timbangan“dapat pahami sebagai sarana media dan  makna  simbolnya  adalah  “keadilan’.  Jika  ,  “
timbangannya  tidak setimbang“, dan maka simbol tersebut dapat dimaknai sebagai “ketidakadilan”.
Coba  perhatikan  Tabel    8.1  mengenai  perbedaan  unsur-unsur  yang terkandung  di  dalam  seni  teater,  baik  tradisional  maupun  non  tradisional
dengan unsur penting meliputi; naskah, pemeran, tata pentas, tempat dan penonton  merupakan  sarana  simbol.  Simbol  yang  dapat  dimaknai  dari
perbedaan dua jenis teater melalui ciri-ciri sebagai identitas teaternya adalah sebagai berikut. Teater tradisional teater daerah kehadiran seninya dapat
dimaknai sebagai simbol adat atau budaya masyarakat dengan Sang Pencita. Adapun teater  non tradisional dapat dimaknai sebagai simbol keduniawian
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 8.18  Penari Topeng warna pengembangan dan
Pelawak Kesenian Warna Tradisi Topeng Banjet Kab.
Karawang-Jabar.
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk