Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara Terhadap Penyakit Mulut

kecakapan intelektual, dan kebiasaan kerja, sehingga jurusan teknik lebih banyak diminati laki-laki. 36 Pada penelitian ini jumlah perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dikarenakan penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara, dimana 6 fakultas Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas MIPA, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan jurusan yang bersifat nonteknis sehingga lebih diminati oleh perempuan dan 1 fakultas Fakultas Teknik merupakan jurusan yang dominan diminati oleh laki-laki.

5.2 Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara Terhadap Penyakit Mulut

Pengetahuan terhadap penyakit mulut merupakan kemampuan subjek penelitian untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya tentang penyakit mulut dalam bentuk bukti jawaban dari pertanyaan yang diberikan melalui kuesioner. 33 Dalam penelitian ini telah dilakukan pembagian kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku subjek penelitian pada tingkat pengetahuan yang pertama, yaitu tahu. Pengetahuan subjek penelitian terhadap SAR yang dikategorikan baik, yaitu apabila telah mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan SAR, seperti bentuk, faktor predisposisi, dan cara mengatasinya. Subjek penelitian telah mengetahui bahwa SAR merupakan penyakit mulut yang berulang, berbentuk oval, berwarna kuning atau abu-abu, dan dapat tunggal atau multipel. Faktor predisposisi Universitas Sumatera Utara terjadinya SAR yaitu genetik, trauma, hipersensitifitas, defisiensi nutrisi, hormonal, stres, merokok, penyakit sistemik, gangguan imunologi, dan infeksi bakteri. 19 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui masih rendahnya persentase subjek penelitian yang memiliki pengetahuan baik terhadap SAR. Sebanyak 66,2 mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara yang mengetahui bentuk SAR dan hanya 2,9 yang mengetahui faktor predisposisi terjadinya SAR. Hal ini mungkin dikarenakan SAR dianggap penyakit yang tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga mereka tidak mencari tahu lebih banyak lagi tentang SAR. 10 Pengetahuan terhadap ulser traumatik yaitu informasi yang dimiliki subjek penelitian mengenai bentuk ulser traumatik. Berdasarkan hasil penelitian, 47,8 subjek penelitian yang mengetahui bahwa ulser traumatik merupakan luka yang bentuknya sesuai dengan etiologi terjadinya luka tersebut. Pengetahuan subjek penelitian tentang halitosis yaitu informasi yang dimiliki tentang etiologi halitosis, bahwa halitosis yang disebabkan oleh keadaan patologis ekstraoral terjadi karena adanya penyakit sistemik, seperti diabetes dan penyakit ginjal yang dapat menghasilkan gas berbau. 29,30 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya persentase subjek penelitian yang mengetahui etiologi halitosis, yaitu sebanyak 14,3. Berdasarkan skala Likert, maka pengetahuan mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara terhadap penyakit mulut berada pada kategori baik 71,4, sehingga masih diperlukan peningkatan pengetahuan untuk mencapai pengetahuan yang lebih baik terhadap penyakit mulut. Pengetahuan umumnya datang Universitas Sumatera Utara dari pengalaman dan dapat juga diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh orang lain, didapat dari buku, surat kabar, atau media massa dan elektronik. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain. 10 Kurangnya pengetahuan mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara terhadap penyakit mulut dikarenakan sedikitnya informasi yang mereka ketahui. Hal ini dikarenakan Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan tidak mempelajari tentang penyakit mulut secara profesional, berbeda dengan mahasiswa Fakultas Kesehatan Fakultas Kedokteran Gigi yang penting untuk mempelajari dalam pendidikan profesionalnya. Mereka memerlukan pengetahuan tentang penyakit mulut dalam mengedukasikan pasiennya. 1 Persentase pengetahuan subjek penelitian kategori baik lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Hal ini mungkin dikarenakan perempuan lebih memperhatikan kesehatannya, sehingga lebih mau mencari informasi tentang kesehatan. 1 Akan tetapi, pada penelitian yang dilakukan oleh Khami 2007 bahwa tidak adanya perbedaan jenis kelamin dalam penentuan tingkat pengetahuan seseorang. 1

5.3 Sikap Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Universitas Sumatera Utara Terhadap Penyakit Mulut

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2012

0 32 129

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Terhadap Rokok

1 35 74

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

23 169 131

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 16

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 3 7

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 29

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 10