Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

(1)

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN

MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015

Nomor Responden :

Nama Responden :

A. Karateristik

1. Umur :

2. Jenis kelamin :

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag) ? ( ) Pernah

( ) Tidak Pernah

4. a. Apakah anda tinggal dengan orang tua ? ( ) ya

( ) tidak

b. Jika tidak, dimanakah anda tinggal ? ( ) kos / asrama

( ) rumah keluarga

( ) lainnya : ___________

5. Uang saku anda per-bulan : a. < Rp 500.000,00

b. Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 c. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 d. > Rp 2.000.000,00

6. Rokok

a. Apakah anda merokok ? ( ) ya

( ) tidak

b. Berapa bungkus anda mengkonsumsi rokok dalam satu hari ? ( ) < 1 bungkus

( ) ≥ 1 bungkus 7. Alkohol

a.Apakah anda mengkonsumsi alkohol ? ( ) selalu (setiap hari)

( ) sering ( ± 4 kali dalam satu minggu )

( ) kadang – kadang (± 1 kali dalam satu bulan) ( ) tidak pernah


(2)

105

8. Kopi

a. Apakah anda meminum kopi ? ( ) selalu (setiap hari)

( ) sering ( ± 4 - 5 kali dalam satu minggu )

( ) kadang – kadang (± 1 - 2 kali dalam satu minggu) ( ) tidak pernah

b. Jika anda meminum kopi, berapa banyak anda minum kopi dalam sehari ?

( ) ≤ 3 gelas ( ) > 3 gelas

B. Faktor – faktor Predisposisi I. Pengetahuan terhadap gastritis :

1. Apakah yang anda ketahui tentang gastritis atau maag ? a. Peradangan dinding lambung

b. Peradangan dinding usus c. Peradangan tenggorokan d. Peradangan dinding ginjal

2. Menurut anda apa saja gejala gastritis atau maag ? a. Nyeri dan panas pada tenggorokan, serta demam

b. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, muntah c. Nyeri dan panas pada bagian perut, demam

d. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), demam, flu, batuk 3. Menurut anda apa saja penyebab gastritis atau maag ?

a. Makan dengan kadar gula tinggi dan bakteri

b. Makan tidak teratur, obat penghilang rasa nyeri (analgetik) , dan bakteri

c. Makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis d. Tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam 4. Menurut anda apa akibat dari gastritis atau maag yang tidak diobati

atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas ? a. Kanker usus

b. Kanker tenggorokan c. Gagal ginjal

d. Kanker lambung

5. Menurut anda faktor beresiko dibawah ini yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah ? a. Stress dan rokok

b. Rokok dan kurang minum air putih c. Kurang minum air putih dan stress

d. Kurang minum air putih dan tidak berolahraga


(3)

6. Menurut anda jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag ?

a. Makanan bersuhu panas dan makanan yang memiliki rasa asam b. Makanan yang tidak bersih dan makanan pedas serta asam c. Makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan

pedas

d. Makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap

7. Menurut anda apa sajakah yang dapat mencegah kekambuhan gastritis atau maag ?

a. Mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi

b. Berolahraga, tidur yang cukup, dan meminum 8 gelas air putih/hari

c. Mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif

d. Makan makanan bergizi, minum air putih 8 gelas/hari, tidur yang cukup, mencuci tangan pakai sabun

8. Menurut anda jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah?

a. Jus buah asam dan minuman bersuhu dingin b. Susu kental manis

c. Kopi, alcohol, dan minuman bersoda

d. Minuman bersoda, jus buah asam, susu cokelat

9. Menurut anda pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit gastritis atau maag adalah ?

a. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam jumlah yang banyak, serta berolahraga teratur

b. Manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu

c. Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol

d. Tidak mengkonsumsi alkohol, olahraga teratur, dan manajemen stress yang baik

10. Untuk mencegah terkena penyakit gastritis saat anda mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri (analgetik), sebaiknya anda melakukan …


(4)

107

a. Mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit b. Mencari obat pengganti

c. Mengkonsumsi obat setelah makan besar d. Mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur II. Sikap terhadap gastritis :

Petunjuk : pernyataan – pernyataan berikut berhubungan dengan sikap mahasiswa terhadap pencegahan penyakit gastritis, jawablah dengan member tanda (√) pada kotak pilihan anda.

Keterangan pilihan jawaban : 1. SS = sangat setuju 2. S = setuju

3. TS = tidak setuju 4. STS = sangat tidak setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS 1 Makan tepat waktu untuk

mencegah gastritis

2 Jadwal makan harus 3x sehari 3 Tidak merokok dapat mencegah

terkena penyakit gastritis

4 Mengurangi makanan pedas dapat mencegah iritasi lambung

5 Manajemen stress yang baik dapat membantu pencegahan terkena penyakit gastritis

6 Tidak minum minuman beralkohol dapat mencegah iritasi lambung 7 Tidak makan makanan asam dapat

mencegah terkena gastritis 8 Tidak minum kopi dalam jumlah

banyak dapat mencegah iritasi lambung

9 Jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi lambung

10 Tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan dapat mencegah iritasi pada lambung

11 Makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam lambung 12 Makanan pedas tidak mengiritasi

lambung

13 Gastritis dapat sembuh dengan


(5)

sendirinya tanpa diobati

14 Merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak mengiritasi dinding lambung

15 Waktu makan yang terlambat tidak berpengaruh terhadap penyakit gastritis

C. Faktor – faktor pendorong : 1. Akses ke tempat makan :

a. Berapa lama anda menjangkau tempat makan ? (dengan berjalan kaki)

( ) ≤ 15 menit ( ) > 15 menit

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak b. Apakah anda membutuhkan alat transportasi untuk

sampai ke tempat makan ?

c. Apakah anda membutuhkan biaya transportasi untuk sampai ke tempat makan ?

d. Bagaimana cara anda mendapatkan makanan ? ( ) Rantangan

( ) Beli setiap kali ingin makan ( ) Memasak sendiri

( ) Dimasakan orangtua

( ) Lainnya : ___________________________ 2. Kegiatan eksternal :

a. Apakah anda bekerja sambil kuliah ? ( ) ya

( ) tidak

b. Apakah anda mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM) ? ( ) ya, sebutkan (jumlahnya) ____


(6)

3. Pola makan : a. Jenis Makanan

No Pertanyaan

Selalu (setiap hari dalam seminggu)

Sering (± 4-5 kali dalam seminggu)

Kadang – kadang (± 1-2 kali dalam seminggu)

Tidak pernah 1. Apakah anda

mengonsumsi makanan pedas (sambal, saos pedas dalam kemasan, keripik pedas, lauk balado, dll) ? 2. Apakah anda

mengonsumsi makanan asam ( permen asam, jeruk nipis, manga muda, acar, nanas muda, dll) ? 3. Apakah anda

mengonsumsi makanan menggunakan penyedap (MSG) ?

4. Apakah anda

mengonsumsi makanan berlemak (daging berlemak, cokelat, mentega, kue tart, dll) ? 5. Apakah anda

mengonsumsi makanan yang digoreng (ayam goring, ikan goring, pisang goring, tempe goring, dll) ?

6. Apakah anda

mengonsumsi makanan yang mengandung santan (soto, kari, gulai, dll) ?

b. Jadwal makan

Tuliskan jam makan besar anda dalam 1 hari


(7)

Waktu makan Jam makan Sarapan

Makan siang Makan malam c. Frekuensi makan

1. Dalam 1 hari, berapa kali anda makan besar ? _____ kali/hari

2. Dalam 1 hari, berapa kali anda makan cemilan atau makanan ringan ?

_____ kali/hari 5. Jadwal perkuliahan :

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah jadwal kuliah membuat anda menjadi telat makan ?

2 Apakah jadwal kuliah yang padat membuat anda stress ?

3. Apa solusi yang anda lukakan untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat ?

a. membawa bekal b. menahan lapar

c. mengkonsumsi makanan ringan (roti, gorengan, cokelat, dll) d. mengkonsumsi air putih yang banyak

D. Faktor – faktor penguat : 1. Peran orangtua :

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah orangtua mengingatkan anda untuk selalu sarapan ?

2 Apakah orangtu mengingatkan untuk makan tepat waktu ?


(8)

mengkonsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan ?

4 Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi rokok dan alkohol? 5 Apakah orangtua menyarankan anda agar

mengonsumsi buah dan sayur ?


(9)

(10)

(11)

Gangguan Lambung Di Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) Universitas Indonesia Tahun 2011. Skripsi. Jakarta : FKM UI.

Angkow, Julia. 2014. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manado. Skripsi. Manado : Fakultas Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Cetakan VII Edisi

2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

Brunner & Suddarth , 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dayakisni, Hudaniyah. 2003. Psikologi Sosial. Edisi II Cetakan kedua. Malang : Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta

Endang, Lestari. 2001. Gangguan Saluran Pencernaan. Jakarta : Rineka Cipta. Handayani, Siska Dwi. 2011. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kekambuhan Pasien Gastritis Di Puskesmas Jatinangor. Skripsi. Bandung : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Hendro, Sutrisno. Armen Patria. 2012. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di SMK YAGSMI Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung. 9(3) : 149 – 157. Program Studi Keperawatan STIKES Mitra Lampung

Inayah, Iin. 2008. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Edisi I. Jakarta : Salemba Medika

Kusumajaya,Ngurah.A.A, N.K. Wiardami, I.W. Juniarsama. 2007. Persepsi Remaja Terhadap Body Image (Citra Tubuh) Kaitannya dengan Pola Konsumsi Makan dan Status Gizi. Jurnal Skala Husada, 5(2); 114-125. Politeknik Kesehatan Depkes Denpasar.


(12)

101

Lemeshow, Stanley, David W. Hosmer, Janelle Klar, Stephen K. Lwanga. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Murjayanah, Hanik. 2010. Faktor – Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Studi di RSU dr. R. Soetrasno Rembang. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar, Jakarta : PT. Rineka Cipta

______________ 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

______________. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi : Edisi Revisi. Rineka Cipta : Jakarta.

Nurminda, Erna. 2010. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di SMKN 06 Padang Tahun 2010. Skripsi. Padang : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNAND.

Okviani, Wati. 2011. Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Program A Fikes UPN Veteran. Skripsi. Jakarta : FKIK IPN Veteran.

Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC.

Pratiwi, Wahyu. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis Pada Remaja di Pondok Pesantren Daar El – Qolam Gintung Jayanti Tanggerang. Skripsi. Jakarta : Fakultas Keperawatan Universitas Islam Negeri.

Rahmawati, Nia. 2010. Hubungan antara Karateristik Responden, Stres Psikologis, Perilaku Makan dan Minum dengan Kekambuhan Gastritis di Puskesmas Kecamatan Lamongan Tahun 2010. Skripsi. Lamongan : Fakultas Kebidanan Universitas Islam Lamongan.

Riduan. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Cetakan Kedua. Bandung : Alfabeta.

Riesca, Fatiha Fillia. 2007. Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Reguler 2004 Tentang Gastritis Kronik. Skripsi. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan UI.


(13)

Saroinsong, Mareyke. 2014. Hubungan Stres Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Kelas XI IPA di SMA Negri 9 Manado. Skripsi. Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNSRAT

Sebayang, Eridha Nonita. 2011. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Medan : USU.

Sediaoetama, Achmad D. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi : Edisi V. Jakarta : Dian Rakyat.

Sherwood, Laura Lee. 2001. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto.

Suniarti. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Cafein Dengan Kejadian Gastritis Di RSU Islam Faisal Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 3(2) : 8 - 13. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Suparyanto. 2012. Etiologi dan Penanganan Gastritis. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2015/02/etiologi-dan-penanganan-gastritis.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2015

Suratum, Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.Jakarta : Trans Info Media.

Surya, Bachtiar. 2009. Penatalaksanaan Bedah Terkini Dari Karsinoma Lambung. Skripsi. Medan : Universitas Kedokteran USU.

Suyono, Slamet. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Tjay, Tan Hoan. Kirana Rahardja. 2002. Obat – obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya Edisi Ke-5. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Uripi, Vera. 2001. Menu Untuk Penderita Hepatitis Dan Gangguan Saluran Pencernaan : Cetakan 1. Puspa Swara : Jakarta.

WHO. 2010. World Health Statistics.

http://www.who.int/entity/whosis/whostat/ENWHS10Full.pdf?ua=1. Diakses tanggal 13 Juli 2015


(14)

103

Wijoyo, Muhamad Padmiarso. 2009. 15 Ramuan Penyembuh Gastritis. Jakarta : Bee Media Indonesia.

Yuliarti, Nurheti. 2009. Maag Kenali, Hindari, dan Obati. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Yunita, Ratna. 2010. Hubungan antara Karateristik Responden, Kebiasaan Makan dan Minum, serta Pemakaian NSAID dengan terjadinya Gastritis pada Mahasiswa Kedokteran. Skripsi. Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Yusbar, Muhamad. Suriyanti Hasbullah. 2009. Faktor – factor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 5(3) : 302 – 307. STIKES Nani Hasanuddin Makassar


(15)

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pencegahan penyakit gastritis pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2015

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada asumsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu fakultas yang bergerak dalam bidang kesehatan, dimana mahasiswanya mempelajari tentang segala aspek kesehatan dan aspek – aspek yang mempengaruhi kesehatan, sehingga penelitian ini dirasakan sesuai jika dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Selain itu dari hasil observasi awal peneliti, dari 10 mahasiswa yang diwawancara 6 diantaranya memiliki riwayat penyakit gastritis atau mengelami beberapa gejala gastritis. Banyak mahasiswa yang masih mengabaikan gejala – gejala penyakit gastritis yang mereka derita.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Desember tahun 2015 di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.


(16)

38

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara program regular yang aktif angkatan 2011 – 2014 yang terdata di bagian pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 2214 orang. Jumlah mahasiswa program regular setiap stambuknya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Distribusi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Program Reguler Tahun 2011 – 2014

No Stambuk Jumlah mahasiswa

1 2011 209

2 2012 513

3 2013 772

4 2014 720

Total Populasi 2.214

3.3.2 Sampel

Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti ditentukan dengan menggunakan rumus Lemeshow (1997), sebagai berikut :

n = Z21-α/2 . P(1-P) . N d2 (N-1) + Z21-α/2 .P(1-P)


(17)

dimana :

Z = standar deviasi normal (1,96 dengan Cl 95%) P = target populasi (0,5)

d = derajat ketepatan yang digunakan (10%) α = tingkat kepercayaan (1%)

N = Besar populasi n = Besar sampel Maka besar sampel :

n = (1,96)2.(0,5)(1-0,5) . 2214 (0,1)2 (2214-1) + (1,96)2.(0,5)(1-0,5) = 2126,325

22,13 + 0,9604 = 2126,325 23,090

= 92,088 = 92 orang

Dari hasil penghitungan, maka sampel minimal sebanyak 92 mahasiswa. Selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi yang sama pada setiap stambuk agar setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel sehingga mewakili setiap stambuk.

Langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah sampel pada tiap – tiap stambuk sebagai berikut : n = jumlah mahasiswa per-stambuk x jumlah sampel keseluruhan jumlah mahasiswa keseluruhan


(18)

40

2. Menjumlahkan proporsi sampel dengan jumlah populasi pada tiap – tipa stambuk sebagai berikut :

Tabel 3.2 Jumlah Sampel pada Tiap – tiap Stambuk Berdasarkan Proporsi

No Stambuk Perhitungan Sampel Jumlah Sampel 1 2011 209 x 92 = 8,68

2214

9 2 2012 513 x 92 = 21,317

2214

21 3 2013 772 x 92 = 32,079

2214

32 4 2014 720 x 92 = 29,918

2214

30

Jumlah 2214 92

3. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada masing – masing tiap kelompok stambuk dengan cara pengundian (pencabutan nomor) dan nomor populasi yang terpilih akan diwawancarai secara singkat sebagai responden dan mengisi kuesioner.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei langsung yang dilakukan peneliti kepada mahasiswa FKM USU dengan alat bantu kuesioner yang sudah disediakan sebelumnya.

3.4.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian yaitu kuesioner oleh responden di kampus FKM USU.


(19)

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa FKM USU regular angkatan 2011 – 2014 dari bagian pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3.5 Definisi Operasional

Variable dalam penelitian ini adalah : A. Variabel Dependen :

1. Pencegahan Gastritis adalah tindakan yang dilakukan responden agar tidak terkena penyakit gastritis.

B. Variable Independen :

1. Umur adalah lama hidup mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang dihitung sejak tahun dilahirkan sampai tahun pada saat penelitian dilakukan.

2. Jenis kelamin adalah kategori mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yaitu laki – laki dan perempuan.

3. Tempat tinggal adalah dimana dan dengan siapa responden tinggal. 4. Uang saku adalah uang yang diberikan perbulan oleh orang tua

kepada responden, diantaranya < Rp 500.000,00 , Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 , Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 , > Rp 2.000.000,00.

5. Merokok adalah kebiasaan merokok yang dilakukan oleh responden setiap harinya.


(20)

42

6. Minum alkohol adalah kebiasaan minum alkohol yang dilakukan oleh responden setiap harinya.

 Selalu adalah responden minum alkohol setiap hari dalam seminggu

 Sering adalah responden minum alkohol ± 4 – 5 kali dalam seminggu

 Kadang – kadang adalah responden minum alkohol ± 1 - 2 kali dalam seminggu

 Tidak pernah adalah responden tidak pernah minum alkohol 7. Minum kopi adalah kebiasaan minum kopi yang dilakukan oleh

responden setiap harinya.

 Selalu adalah responden minum kopi setiap hari dalam seminggu

 Sering adalah responden minum kopi ± 4 – 5 kali dalam seminggu

 Kadang – kadang adalah responden minum kopi ± 1 - 2 kali dalam seminggu

 Tidak pernah adalah responden tidak pernah minum kopi 8. Pengetahuan terhadap gastritis adalah hal - hal yang diketahui

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai responden mengenai penyakit gastritis diantaranya pengertian, penyebab, gejala, dan dampak serta cara pencegahan


(21)

9. Sikap terhadap gastritis adalah reaksi atau respon yang masih tertutup yang dimiliki mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap pencegahan penyakit gastritis. 10.Akses ke tempat makan adalah jarak yang harus ditempuh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara berdasarkan waktu dengan berjalan kaki ke tempat makan pada saat makan siang, dikatakan dekat apabila mahasiswa menempuh jarak ≤ 15 menit dan dikatakan jauh apabila > 15 menit. 11.Kegiatan eksternal adalah kegiatan diluar jam perkuliahan yang

dilakukan responden, baik formal maupun non-formal, misalnya bekerja atau mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

12.Pola makan adalah perilaku responden dalam memilih menggunakan bahan makanan untuk konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan, jadwal makan, dan frekuensi makan. a. Jenis makanan adalah jenis makanan yang dikonsumsi

responden dalam setiap harinya .

 Selalu adalah jenis makanan tersebut dikonsumsi responden setiap hari dalam seminggu.

 Sering adalah jenis makanan tersebut dikonsumsi responden ± 4 – 5 kali dalam seminggu.

 Kadang – kadang adalah jenis makanan tersebut dikonsumsi responden ± 1 – 2 kali dalam seminggu.


(22)

44

 Tidak pernah adalah jenis makanan tersebut tidak pernah dikonsumsi responden setiap.

b. Jadwal makan adalah jam makan besar yang dilakukan responden dalam satu hari.

c. Frekuensi makan adalah berapa kali responden makan besar dan makan ringan setiap harinya.

 Makan besar adalah mengkonsumsi nasi sebagai karbohidrat dan lauk pauk sebagai sumber protein serta sayuran sebagai sumber vitamin dan serat.

 Makan ringan adalah mengkonsumsi makanan selingan, dengan tujuan mengurangi rasa lapar. Contohnya kue, biscuit, gorengan, buah, dan lain – lain.

13.Jadwal kuliah adalah dampak jam perkuliahan yang diikuti oleh responden setiap harif.

14.Peran orangtua adalah peran dalam menyediakan atau mengingatkan responden dalam hal mengkonsumsi makan dan melarang responden dalam mengkonsumsi rokok dan alkohol. 3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran

3.6.1 Instrumen

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari data karateritik responden, perilaku yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam upaya melakukan pencegahan terhadap penyakit gastritis.


(23)

3.6.2 Aspek Pengukuran 3.6.2.1Predisposing Factors

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang penyakit gastritis diukur melalui 10 pertanyaan. Pertanyaan dengan jawaban benar bernilai 1, dan jawaban salah bernilai 0.

Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian di klasifikasikan dalam 3 kategori yaitu ( Arikunto, 2007) :

a. Pengetahuan baik apabila skor yang diperoleh >75% b. Pengetahuan cukup apabila skor yang diperoleh 40 – 75% c. Pengetahuan kurang apabila skor yang diperoleh <40% 2. Sikap

Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur 15 pernyataan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban sikap untuk pernyataan nomor 1-10 sebagai berikut :

 Sangat setuju : 3

 Setuju : 2

 Tidak setuju : 1


(24)

46

Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban sikap untuk pernyataan nomor 11-15 sebagai berikut :

 Sangat setuju : 0

 Setuju : 1

 Tidak setuju : 2

 Sangat tidak setuju : 3

Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada presentase berikut (Arikunto, 2007) :

1. Sikap baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan 2. Sikap cukup, apabila skor jawaban 40-75% nilai keseluruhan 3. Sikap kurang baik, apabila skor jawaban <40% nilai keseluruhan 3.6.2.2Enabling Factors

1. Akses ke tempat makan

Pengukuran akses ke tempat makan dilakukan dengan pemberian nilai : 1. Yang menjawab ≤ 15 menit = nilai 1

Yang menjawab > 15 menit = nilai 0 2. Yang menjawab Ya = nilai 0

Yang menjawab Tidak = nilai 1 3. Yang menjawab Ya = nilai 0

Yang menjawab Tidak = nilai 1


(25)

Berdasarkan akses ke tempat makan di dalam pencegahan gastritis, maka akses ke tempat makan di kategorikan :

a. Akses ke tempat makan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Akses ke tempat makan tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

2. Kegiatan eksternal :

Pengukuran kegiatan eksternal dilakukan dengan pemberian nilai : a. Yang menjawab Ya = nilai 0

b. Yang menjawab Tidak = nilai 1

Berdasarkan kegiatan eksternal di dalam pencegahan gastritis, maka kegiatan eksternal di kategorikan :

a. Kegiatan eksternal memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Kegiatan ekstrenal tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

3. Pola makan a. Jenis makanan

Jenis makan diukur dengan skala likert, mengukur 6 pertanyaan dengan item jawaban selalu, sering, kadang - kadang dan tidak pernah.


(26)

48

Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban jenis makanan sebagai berikut :

 Selalu : 0

 Sering : 1

 Kadang – kadang : 2

 Tidak pernah : 3

Berdasarkan jenis makanan di dalam pencegahan gastritis, maka jenis makanan di kategorikan :

a. Jenis makanan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Jenis makanan tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

b. Jadwal makan

Jadwal makan dikatakan beresiko jika jarak antara jam makan > 6jam. Oleh karena itu jarak waktu ≤ 6 jam dikatakan tidak beresiko diberikan kode 1, sedangkan jeda waktu makan > 6 jam dikatakan beresiko dan diberikan kode 0

c. Frekuensi makan

Data frekuensi makan didapatkan dari 2 pertanyaan. Pertanyaan pertama tentang frekuensi makan besar jika jawaban ≥ 3 kali maka akan diberi kode 1, jika jawaban < 3 kali maka akan diberikan kode 0. Pertanyaan kedua tentang frekuensi makan ringan jika jawaban ≥ 2 kali maka diberi kode 1, jika jawaban < 2 kali maka diberi kode 0.


(27)

Berdasarkan frekuensi makan di dalam pencegahan gastritis, maka frekuensi makan di kategorikan :

a. Frekuensi makan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Frekuensi makan tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

4. Jadwal kuliah

Jadwal kuliah diukur dengan 3 pertanyaan dengan jawaban ya diberi skor 0 dan jawaban tidak diberi skor 1. Berdasarkan jadwal kuliah di dalam pencegahan gastritis, maka jadwal kuliah di kategorikan :

a. Jadwal kuliah memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Jadwal kuliah tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

3.6.2.3Reinforcing Factors 1. Peran orangtua

Pengukuran peran orangtua diukur dengan penilaian sebagai berikut :

 Yang menjawab Ya = nilai 1


(28)

50

Berdasarkan peran orangtua di dalam pencegahan gastritis, maka peran orangtua di kategorikan :

a. Peran orangtua memperkuat responden untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan

b. Peran orangtua tidak memperkuat responden untuk mencegah jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan

3.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Metode Pengolahan Data

Pengelolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Editing (pengeditan)

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar, sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

2. Coding (pengkodean)

Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.

3. Entry (pemasukan)

Kegiatan memasukan data ke dalam program computer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan


(29)

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa dalam mencegah penyakit gastritis kemudian diolah dengan program komputer, dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Kemudian data dianalisis secara deskriptif.


(30)

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Fakultas Kesehatan Masyarakat merupakan fakultas ke-11 di Universitas Sumatera Utara yang semula berada di bawah asuhan Fakultas Kedokteran sebagai Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tanggal 21 Oktober 1993 ditetapkan menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Fakultas ini terletak di Jalan Universitas No. 21 Medan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat terdiri dari 7 departemen yaitu : (1) Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan, (2) Departemen Kependudukan dan Biostatistik, (3) Departemen Epidemiologi, (4) Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, (5) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, (6) Departemen Kesehatan Lingkungan, (7) Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Sesuai dengan visi USU yakni The University For Industry, maka visi FKM USU adalah fakultas untuk pengembangan ahli kesehatan masyarakat, dengan misi FKM USU sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk menghasilkan Ahli Kesehatan Masyarakat dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi, Gizi Kesehatan Masyarakat, Biostatistika dan Kependudukan, Kesehatan Lingkungan,Pendidikan Kesehatan danIlmu Perilaku serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


(31)

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian ilmiah yang ditujukan untuk meningkatkan mutu lulusan, pengembangan ilmu, teknologi dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat yang mendukung upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara konseptual maupun secara langsung dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Adapun tujuan dari FKM USU adalah dihasilkannya Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang berkualitas, yaitu sarjana yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat, serta mampu menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, khususnya derajat kesehatan masyarakat ( Buku Program Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat Strata I tahun )

4.2 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Jumlah responden dari perhitungan sampel yang telah dilakukan adalah sebanyak 92 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, tempat tinggal, uang saku, konsumsi rokok, konsumsi alkohol dan konsumsi kopi.


(32)

54

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden

No. Karakteristik Jumlah Presentase

1. Umur

1. ≤ 20 tahun 2. > 20 tahun

63 29

68,5 31,5

Jumlah 92 100,0

2. Jenis Kelamin 1. Laki – laki 2. Perempuan

29 63

31,5 68,5

Jumlah 92 100,0

3. Riwayat terkena penyakit gastritis 1. Pernah

2. Tidak pernah

42 50

45,7 54,3

Jumlah 92 100,0

4. Tempat tinggal 1. Bersama orangtua 2. Kos / asrama 3. Rumah keluarga 4. Lainnya 27 50 11 4 29,3 54,3 12,0 4,3

Jumlah 92 100,0

5. Uang saku 1. < 500.000

2. 500.000 – 1.000.000 3. 1.000.000 – 2.000.000 4. > 2.000.000

14 39 36 3 15,2 42,4 39,1 3,3

Jumlah 92 100,0

6. Merokok

1. Tidak 92 100,0

Jumlah 92 100,0

7. Minum alkohol 1. Kadang – kadang 2. Tidak pernah

6 86

6,5 93,5

Jumlah 92 100,0

8. Minum kopi 1. Sering

2. Kadang – kadang 3. Tidak pernah

5 70 17 5,4 76,1 18,5

Jumlah 92 100,0

9. Jumlah konsumsi kopi per-hari 1. ≤ 3 gelas

2. > 3 gelas

74 1

98,7 1,3

Jumlah 75 100,0

Dari tabel 4.1 dapat di lihat bahwa sebagian besar responden berasal dari kelompok umur ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan jumlah responden dengan kelompok umur > 20 tahun yaitu sebanyak 29 orang (31,5%).


(33)

Berdasarkan jenis kelamin responden yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan responden laki – laki sebanyak 29 orang (31,5%). Berdasarkan tempat tinggal, mayoritas responden tinggal di kos / asrama sebanyak 50 orang (54,3%), sedangkan yang tinggal bersama orangtua sebanyak 27 orang (29,3%). Selain kos / asrama dan tinggal bersama orangtua, ada responden yang tinggal bersama keluarga yaitu sebanyak 11 orang (12,0%) dan 4 orang (4,3%) responden lainnya ada yang tinggal di rumah sendiri tanpa orangtua dan ada yang tinggal di rumah kontrakan bersama saudara.

Berdasarkan uang saku, jumlah responden terbanyak adalah yang memiliki uang saku Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 39 orang (42,4%). Sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah yang memiliki uang saku > Rp 2.000.000,00 yaitu 3 orang (3,3%).

Berdasarkan kebiasaan merokok dari semua responden yaitu 92 orang (100%) menyatakan tidak merokok. Sedangkan berdasarkan kebiasaan meminum alkohol terdapat 86 orang (93,5%) tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan 6 orang (6,5%) responden lainnya mengaku kadang – kadang mengkonsumsi alkohol.

Berdasarkan kebiasaan meminum kopi, 70 orang (76,1%) yang kadang – kadang mengkonsumsi kopi. Sedangkang yang sering mengkonsumsi kopi ada 5 orang (5,4%), dan yang tidak pernah mengkonsumsi kopi sebanyak 17 orang(18,5%). Dari 75 orang yang sering dan kadang – kadang mengkonsumsi


(34)

56

kopi diperoleh 74 orang (98,7%) mengkonsumsi kopi sebanyak ≤ 3 gelas per-hari. Sedangkan yang mengkonsumsi > 3 gelas per-hari hanya 1 orang(1,3%).

4.3 Predisposing Factors

4.3.1 Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah %

1. Apakah yang anda ketahui tentang gastritis atau maag ?

1. Peradangan dinding lambung 92 100,0

Jumlah 92 100,0

2. Menurut anda apa saja gejala gastritis atau maag ?

1. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, muntah

2. Nyeri dan panas pada bagian perut, demam

87 5

94,6 5,4

Jumlah 92 100,0

3. Menurut anda apa saja penyebab gastritis atau maag ?

1. Makan tidak teratur, obat penghilang rasa nyeri (analgetik), dan bakteri

2. Makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis

3. Tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam

32 58 2 34,8 63,0 2,2

Jumlah 92 100,0

No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah %

4. Menurut anda apa saja akibat dari gastritis atau maag yang tidak diobati atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas ?

1. Kanker usus 2. Gagal ginjal 3. Kanker lambung

9 3 80 9,8 3,3 87,0

Jumlah 92 100,0


(35)

5. Menurut anda faktor beresiko dibawah ini yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah ?

1. Stress dan rokok

2. Rokok dan kurang minum air putih 3. Kurang minum air putih dan stress

4. Kurang minum air putih dan tidak berolahraga

42 13 25 12

45,7 14,1 27,2 13,0

Jumlah 92 100,0

6. Menurut anda jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag ?

1. Makanan bersuhu panas dan makanan yang memiliki rasa asam

2. Makanan yang tidak bersih dan makanan pedas serta asam

3. Makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan pedas

4. Makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap

16 8 5 63

17,4 8,7 5,4 68,5


(36)

58

No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah %

7. Menurut anda apa sajakah yang dapat mencegah kekambuhan gastritis atau maag ?

1. Mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi

2. Berolahraga, tidur yang cukup, dan meminum 8 gelas air putih/hari

3. Mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif

4. Makan makanan bergizi, minum air putih 8 gelas/hari, tidur yang cukup, mencuci tangan pakai sabun 2 3 69 18 2,2 3,3 75,0 19,6

Jumlah 92 100,0

8. Menurut anda jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah?

1. Jus buah asam dan minuman bersuhu dingin

2. Susu kental manis

3. Kopi, alkohol, dan minuman bersoda

4. Minuman bersoda, jus buah asam, susu cokelat 9 3 66 14 9,8 3,3 71,7 15,2

Jumlah 92 100,0

9. Menurut anda pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit gastritis atau maag adalah ?

1. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam jumlah yang banyak, serta berolahraga teratur

2. Manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu

3. Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol

4. Tidak mengkonsumsi alkohol

17 51 9 15 18,5 55,4 9,8 16,3

Jumlah 92 100,0


(37)

No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah %

10. Untuk mencegah terkena penyakit gastritis saat anda mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri (analgetik), sebaiknya anda melakukan …

1. Mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit 2. Mencari obat pengganti

3. Mengkonsumsi obat setelah makan besar 4. Mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur

31 15 31 15

33,7 16,3 33,7 16,3

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa responden yang menjawab pengetahuan tentang pengertian gastritis atau maag adalah peradangan dinding lambung yaitu sebanyak 92 orang (100,0%). Pada pertanyaan tentang gejala penyakit gastritis responden terbanyak menjawab nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, muntah yaitu sebanyak 87 orang (94,6%). Sedangkan yang terendah menjawab nyeri dan panas bagian perut, serta demam yaitu sebanyak 5 orang (5,4%).

Pada pertanyaan penyebab gastritis responden terbanyak menjawab makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis yaitu sebanyak 58 orang (63,0 %) dan yang terendah menjawab tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam sebanyak 2 orang (2,2%). Sedangkan pada pertanyaan tentang akibat penyakit gastritis yang tidak diobati atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas responden terbanyak menjawab kanker lambung 80 orang (87,0%), dan responden yang terendah menjawab gagal ginjal sebanyak 3 orang (3,3%).

Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pertanyaan tentang faktor yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis


(38)

60

adalah stress dan rokok yaitu sebanyak 42 orang (45,7%) dan yang paling sedikit adalah yang menjawab kurang minum air putih dan tidak berolahraga yaitu 12 orang (13,0%). Pada pertanyaan tentang jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag responden terbanyak menjawab makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap yaitu sebanyak 63 orang (68,5%). Sedangkan yang terendah menjawab makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan pedas yaitu 5 orang (5,4%).

Pada pertanyaan tentang hal – hal yang dilakukan agar dapat mencegah kekambuhan gastritis atau maag responden terbanyak menjawab mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman yang bersifat iritatif yaitu sebanyak 69 orang (75,0%), sedangkan jawaban responden terendah adalah mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi yaitu 2 orang (2,2%). Pertanyaan tentang jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah penyakit gastritis dijawab terbanyak oleh responden adalah kopi, alkohol, dan minuman bersoda yaitu sebanyak 66 orang (71,7%). Sedangkan jawaban terendah dari responden adalah susu kental manis yaitu 3 orang(3,3%).

Pada pertanyaan tentang pencegahan yang dapat dilakukan dari terhindar penyakit gastritis jawaban terbanyak responden adalah manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu yaitu sebanyak 51 orang (55,4%), sedangkan jawaban terendah responden adalah tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol yaitu 9 orang (9,8%). Pada pertanyaan hal – hal yang harus kita lakukan untuk mencegah terkena penyakit gastritis pada


(39)

saat mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri jawaban responden adalah mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit sebanyak 31 orang (33,7%), mengkonsumsi obat setelah makan besar sebanyak 31 orang (33,7%), mencari obat pengganti 15 orang (16,3%), dan mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur 15 orang (16,3%).

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

No Pengetahuan Terhadap

Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah Persen (%)

1 Baik 25 27,2

2 Cukup 62 67,4

3 Kurang 5 5,4

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa terdapat 25 orang (27,2%) yang memiliki pengetahuan yang baik, 62 orang (67,4%) yang memiliki pengetahuan cukup, dan 5 orang (5,4%) yang memiliki pengetahuan yang kurang.


(40)

62

4.3.2 Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah Persen (%) 1. Makan tepat waktu untuk mencegah

gastritis 1. Setuju 2. Sangat setuju

22 70

23,9 76,1

Jumlah 92 100,0

2. Jadwal makan harus 3x sehari 1. Tidak setuju

2. Setuju 3. Sangat setuju

9 41 42 9,8 44,6 45,7

Jumlah 92 100,0

3. Tidak merokok dapat mencegah terkena penyakit gastritis

1. Tidak setuju 2. Setuju 3. Sangat setuju

17 46 29 18,5 50,0 31,5

Jumlah 92 100,0

4. Mengurangi makanan pedas dapat mencegah iritasi lambung

1. Tidak setuju 2. Setuju 3. Sangat setuju

8 56 28 8,7 60,9 30,4

Jumlah 92 100,0

5. Manajemen stress yang baik dapat membantu pencegahan terkena penyakit gastritis

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju

3. Setuju

4. Sangat setuju

1 9 55 27 1,1 9,8 59,8 29,3

Jumlah 92 100,0


(41)

No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah Persen (%) 6. Tidak minum minuman beralkohol

dapat mencegah iritasi lambung 1. Tidak setuju

2. Setuju 3. Sangat setuju

4 48 40 4,3 52,2 43,5

Jumlah 92 100,0

7. Tidak makan makanan asam dapat mencegah terkena gastritis

1. Tidak setuju 2. Setuju 3. Sangat setuju

15 47 30 16,3 51,1 32,6

Jumlah 92 100,0

8. Tidak minum kopi dalam jumlah banyak dapat mencegah iritasi lambung

1. Tidak setuju 2. Setuju 3. Sangat setuju

8 61 23 8,7 66,3 25,0

Jumlah 92 100,0

9. Jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi lambung

1. Tidak setuju 2. Setuju 3. Sangat setuju

17 55 20 18,5 59,8 21,7

Jumlah 92 100,0

10. Tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan dapat mencegah iritasi pada lambung 1. Tidak setuju

2. Setuju 3. Sangat setuju

24 52 16 26,1 56,5 17,4

Jumlah 92 100,0

11. Makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam lambung 1. Sangat setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

1 3 51 37 1,1 3,3 55,4 40,2


(42)

64

No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah Persen (%) 12. Makanan pedas tidak mengiritasi

lambung 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sangat tidak setuju

8 58 26 8,7 63,0 28,3

Jumlah 92 100,0

13. Gastritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati

1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

4 9 62 17 4,3 9,8 67,4 18,5

Jumlah 92 100,0

14. Merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak mengiritasi dinding lambung

1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sangat tidak setuju

7 63 22 7,6 68,5 23,9

Jumlah 92 100,0

15. Waktu makan yang terlambat tidak berpengaruh terhadap penyakit gastritis

1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

2 13 54 23 2,2 14,1 58,7 25,0

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat sikap responden terhadap pencegahan penyakit gastritis. Pada pernyatan makan tepat waktu untuk mencegah gastritis sebanyak 70 orang (76,1%) menjawab sangat setuju dan 22


(43)

orang (23,9%) menjawab setuju. Pernyataan tentang jadwal makan harus 3x sehari jawaban terbanyak responden adalah sangat setuju yaitu sebanyak 42 orang (45,7%), dan jawaban responden yang terendah adalah tidak setuju sebanyak 9 orang (9,8%).

Pada pernyataan tidak merokok dapat mencegah terkena penyakit gastritis jawaban responden terbanyak adalah setuju yaitu sebanyak 46 orang (50,0%) dan jawaban terendah responden adalah tidak setuju sebanyak 17 orang (18,5%). Sedangkan pada pernyataan mengurangi makan pedas dapat mencegah iritasi lambung jawaban responden terbanyak adalah setuju yaitu sebanyak 56 orang (60,9%) dan jawaban terendah adalah tidak setuju sebanyak 8 orang (8,7%). Pernyataan bahwa manajemen stress yang baik dapat membantu pencegahan terkena penyakit gastritis ada 55 orang (59,8%) yang menjawab setuju dan 1 orang (1,1%) yang menjawab sangat tidak setuju. Pada pernyataan tidak minum minuman beralkohol dapat mencegah iritasi lambung ada 48 orang (52,2%) yang menjawab setuju da nada 4 orang (4,3%) yang menjawab tidak setuju.

Pernyataan yang menyatakan bahwa tidak makan makanan asam dapat mencegah terkena gastritis yang menjawab setuju 47 orang (51,1%) dan yang menjawab tidak setuju 15 orang (16,3%). Sedangkan pada pernyataan tidak minum kopi dalam jumlah banyak dapat mencegah iritasi lambung responden yang menjawab setuju ada 61 orang (66,3%) dan yang menjawab tidak setuju 8 orang (8,7%).


(44)

66

Pada pernyataan jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi lambung responden terbanyak menjawab setuju yaitu sebanyak 55 orang (59,8%) dan yang terendah menjawab tidak setuju yaitu 17 orang (18,5%). Pernyataan tentang tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan dapat mencegah iritasi pada lambung jawaban responden terbanyak adalah setuju yaitu sebanyak 52 orang (56,5%) dan jawaban responden terendah adalah sangat setuju yaitu 16 orang (17,4%).

Pada pernyataan makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam lambung jawaban terbanyak responden adalah tidak setuju yaitu 51 orang (55,4%), dan jawaban terendah adalah sangat setuju yaitu 1 orang (1,1%). Penyataan tentang makanan pedas tidak mengiritasi lambung jawaban responden terbanyak adalah tidak setuju yaitu sebanyak 58 orang (63,0%), dan jawaban terendah responden adalah setuju yaitu 8 orang (8,7%).

Pada pernyataan gastritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati jawaban responden terbanyak adalah tidak setuju yaitu sebanyak 62 orang (67,4%), dan jawaban responden terendah adalah sangat setuju yaitu 4 orang (4,3%). Pernyataan tentang merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak mengiritasi dinding lambung jawaban terbanyak responden adalah tidak setuju yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), dan jawaban terendah adalah setuju yaitu 7 orang ( 7,6%). Pernyataan tentang waktu makan yang terlambat tidak berpengaruh terhadap penyakit gastritis jawaban responden terbanyak adalah tidak setuju yaitu sebanyak 54 orang (58,7%), dan jawaban responden terendah adalah sangat setuju yaitu 2 orang (2,2%)


(45)

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Jumlah Persen (%)

1 Baik 41 44,6

2 Cukup 51 55,4

3 Kurang 0 0,0

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa terdapat 41 orang (44,6%) yang memiliki sikap yang baik, 51 orang (55,4%) yang memiliki sikap cukup. 4.4 Enabling Factors

4.4.1 Akses ke Tempat Makan

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Akses ke Tempat Makan No Pertanyaan akses ke tempat

makan

Jumlah %

1. Berapa lama anda menjangkau tempat makan ? (dengan berjalan kaki)

1. ≤ 15 menit

2. > 15 menit

81 11

88,0 12,0

Jumlah 92 100,0

2. Apakah anda membutuhkan alat transportasi untuk sampai ke tempat makan ?

1. Ya 2. Tidak 30 62 32,6 67,4

Jumlah 92 100,0

3. Apakah anda membutuhkan biaya transportasi untuk sampai ke tempat makan ? 1. Ya 2. Tidak 14 78 15,2 84,8

Jumlah 92 100,0

No Pertanyaan akses ke tempat makan

Jumlah %

4. Bagaimana cara anda mendapatkan makanan ?


(46)

68

1. Rantangan

2. Beli setiap kali makan 3. Masak sendiri

4. Dimasakan orangtua 5. Lainnya

4 44 23 19 2

4,3 47,8 25,0 20,7 2,2

Jumlah 92 100,0

Pada pertanyaan lama menjangkau tempat makan dengan berjalan kaki ada 81 orang (88,0%) yang menjawab ≤ 15 menit, dan 11 orang (12,0%) yang menjawab > 15 menit. Pertanyaan tentang apakah menggunakan alat transportasi menuju akses ke tempat ada 62 orang (67,4%) yang menjawab tidak, dan 30 orang (32,6%) yang menjawab ya. Pertanyaan tentang apakah membutuhkan biaya transportasi untuk mencapai tempat makan ada 78 orang (84,8%) yang menjawab tidak, dan ada 14 orang yang menjawab14 orang (15,2%) yang menjawab ya.

Sedangkan pertanyaan tentang bagaimana cara mendapatkan makanan jawaban terbanyak responden adalah beli setiap kali ingin makan yaitu sebanyak 44 orang (47,8%) dan jawaban terendah responden adalah lainnya seperti makan di rumah keluarga yaitu sebanyak 2 orang (2,2%).

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Akses ke Tempat Makan

No Akses ke Tempat Makan Jumlah %

1. Memungkinkan untuk mencegah 74 80,4

2. Tidak memungkinkan untuk mencegah

18 19,6

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa terdapat 74 orang (80,4%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan akses ke tempat makan, dan 18 orang(19,6%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan akses ke tempat makan.


(47)

4.4.2 Kegiatan Eksternal

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Eksternal

No Kegiatan Eksternal Jumlah %

1. Apakah anda bekerja sambil kuliah ? 1. Ya

2. Tidak

7 85

7,6 92,4

Jumlah 92 100,0

2. Apakah anda mengikuti UKM ? 1. Ya

2. Tidak

47 45

51,1 48,9

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 diatas pertanyaan tentang apakah responden bekerja sambil kuliah ada 7 orang (7,6%) yang menjawab ya, dan ada 85 orang (92,4%) yang menjawab tidak. Sedangkan pada pertanyaan tentang apakah responden mengikuti unit kegiatan mahasiswa ada 47 orang (51,1%) yang menjawab ya, dan 45 orang (48,9%) yang menjawab tidak.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kegiatan Eksternal

No Kegiatan Eksternal Jumlah %

1. Memungkinkan untuk mencegah 42 45,7

2. Tidak memungkinkan untuk mencegah

50 54,3

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa terdapat 42 orang (45,7%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan kegiatan eksternal, dan 50 orang(54,3%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan kegiatan eksternal.


(48)

70

4.4.3 Pola Makan 4.4.3.1 Jenis Makanan

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan

No Jenis Makanan Jumlah %

1. Apakah anda mengonsumsi makanan pedas (sambal, saos pedas dalam kemasan, keripik pedas, lauk balado, dll) ?

1. Selalu 2. Sering

3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah

14 26 48 4 15,2 28,3 52,2 4,3

Jumlah 92 100,0

2. Apakah anda mengonsumsi makanan asam ( permen asam, jeruk nipis, manga muda, acar, nanas muda, dll) ?

1. Selalu 2. Sering

3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah

1 8 73 10 1,1 8,7 79,3 10,9

Jumlah 92 100,0

3. Apakah anda mengonsumsi makanan menggunakan penyedap (MSG) ? 1. Selalu

2. Sering

3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah

2 22 56 12 2,2 23,9 60,9 13,0

Jumlah 92 100,0

4. Apakah anda mengonsumsi makanan berlemak (daging berlemak, cokelat, mentega, kue tart, dll) ?

1. Selalu 2. Sering

3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah

7 34 50 1 7,6 37,0 54,3 1,1

Jumlah 92 100,0

No Jenis Makanan Jumlah %

5. Apakah anda mengonsumsi makanan yang digoreng (ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, tempe goreng, dll) ?

1. Selalu 2. Sering

3. Kadang – kadang

35 48 9 38,0 52,2 9,8


(49)

Jumlah 92 100,0 6. Apakah anda mengonsumsi makanan yang

mengandung santan (soto, kari, gulai, dll) ? 1. Selalu

2. Sering

3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah

4 24 63 1

4,3 26,1 68,5 1,1

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.10 pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan pedas jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 48 orang (52,2%), dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah yaitu 4 orang(4,3%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan asam jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 73 orang(79,3%) dan jawaban terendah adalah selalu yaitu 1 orang (1,1%).

Pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan menggunakan penyedap jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 56 orang (60,9%) dan jawaban responden terendah adalah selalu yaitu sebanyak 2 orang (2,2%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan berlemak jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 50 orang (54,3%) dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah yaitu 1 orang (1,1%).

Pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan yang digoreng jawaban terbanyak responden adalah sering yaitu sebanyak 48 orang (52,2%) dan jawaban terendah responden adalah kadang – kadang yaitu 9 orang (9,8%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan yang mengandung santan jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 63


(50)

72

orang (68,5%) dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah yaitu 1 orang (1,1%).

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jenis Makanan

No Jenis makanan Jumlah %

1. Memungkinkan untuk mencegah 28 30,4

2. Tidak memungkinkan untuk mencegah

64 69,6

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat 28 orang (30,4%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jenis makanan, dan 64 orang(69,6%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jenis makanan.

4.4.3.2 Jadwal Makan

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Makan

No Jadwal makan Jumlah %

1. ≤ 6 jam 45 48,9

2. > 6 jam 47 51,1

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa terdapat 45 orang (48,9%) yang jarak jadwal makannya ≤ 6 jam, dan 47 orang(51,1%) yang jarak jadwal makannya > 6 jam.

4.4.3.3 Frekuensi Makan

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Besar

No Frekuensi makan besar Jumlah %

1. ≥ 3 kali/hari 57 62,0

2. < 3 kali/hari 35 38,0

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa terdapat 57 orang (62,0%) yang ≥ 3 kali makan besar per hari, dan 35 orang(38,0%) yang < 3 kali makan besar per hari.


(51)

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Ringan

No Frekuensi Makan Ringan Jumlah %

1. ≥ 2 kali/hari 44 47,8

2. < 2 kali/hari 48 52,2

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa terdapat 44 orang (47,8%) yang ≥ 2 kali makan ringan per hari, dan 48 orang (52,2%) yang < 2 kali makan ringan per hari.

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Frekuensi Makan

No Frekuensi Makan Jumlah %

1. Memungkinkan untuk mencegah 29 31,5

2. Tidak memungkinkan untuk mencegah

63 68,5

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa terdapat 29 orang (31,5%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan frekuensi makan, dan 63 orang(68,5%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan frekuensi makan.

4.4.3.4 Jadwal Perkuliahan

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Perkuliahan

No Jadwal Perkuliahan Jumlah %

1. Apakah jadwal kuliah membuat anda menjadi telat makan ?

1. Ya 2. Tidak

67 25

72,8 27,2

Jumlah 92 100,0

2. Apakah jadwal kuliah yang padat membuat anda stress ?

1. Ya 2. Tidak

64 28

69,6 30,4

Jumlah 92 100,0


(52)

74

untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat ?

1. Membawa bekal 2. Menahan lapar

3. Mengkonsumsi makanan ringan 4. Mengkonsumsi air putih yang

banyak

32 14 31 15

34,8 15,2 33,7 16,3

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, pertanyaan apakah jadwal kuliah membuat responden telat makan ada 67 orang (72,8%) yang menjawab ya dan 25 orang (27,2%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan apakah jadwal kuliah membuat responden stress ada 62 orang (67,4%) yang menjawab ya dan 30 orang (32,6%) yang menjawab tidak. Sedangkan pada pertanyaan solusi yang dilakukan responden untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat jawaban terbanyak responden adalah membawa bekal yaitu sebanyak 32 orang (34,8%) dan jawaban terendah responden adalah menahan lapar yaitu 14 orang (15,2%).

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jadwal Perkuliahan

No Frekuensi Jadwal Kuliah Jumlah %

1. Memungkinkan untuk mencegah 9 9,8

2. Tidak memungkinkan untuk mencegah

83 90,2

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa terdapat 83 orang (90,2%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jadwal kuliah dan 9 orang (9,8%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jadwal kuliah.


(53)

4.5 Reinforcing Factors 4.5.1 Peran Orangtua

Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Orangtua

No Peran Orangtua Jumlah %

1. Apakah orangtua mengingatkan anda untuk selalu sarapan ? 1. Ya 2. Tidak 68 24 73,9 26,1

Jumlah 92 100,0

2. Apakah orangtu mengingatkan untuk makan tepat waktu ? 1. Ya 2. Tidak 75 17 81,5 18,5

Jumlah 92 100,0

3. Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan ? 1. Ya 2. Tidak 35 57 38,0 62,0

Jumlah 92 100,0

4. Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi rokok dan alkohol? 1. Ya 2. Tidak 73 19 79,3 20,7

Jumlah 92 100,0

No Peran Orangtua Jumlah %

5. Apakah orangtua menyarankan anda agar mengonsumsi buah dan sayur ? 1. Ya 2. Tidak 77 15 83,7 16,3


(54)

76

Berdasarkan tabel 4.18 diatas pertanyaan tentang apakah orangtua responden selalu mengingatkan untuk sarapan, ada 68 orang (73,9%) yang menjawab ya da nada 24 orang (26,1%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden mengingatkan untuk makan tepat waktu, ada 75 orang (81,5%) yang menjawab ya dan ada 17 orang (18,5%) yang menjawab tidak.

Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden melarang anda untuk mengkonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan, ada 35 orang (38,0%) yang menjawab ya dan ada 57 orang (62,0%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden melarang anda mengkonsumsi rokok dan alkohol, ada 73 orang (79,3%) yang menjawab ya dan ada 19 orang (20,7%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden menyarankan anda agar mengkonsumsi buah dan sayur, ada 77 orang (83,7%) yang menjawab ya dan ada 15 orang (16,3%) yang menjawab tidak.

Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Peran Orangtua

No Frekuensi Peran Orangtua Jumlah %

1. Mendorong untuk mencegah 72 78,3

2. Tidak mendorong untuk mencegah 20 21,7

Jumlah 92 100,0

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa terdapat 72 orang (78,3%) yang peran orangtua mendorong responden untuk mencegah gastritis, dan 20 orang (21,7%) yang peran orangtua tidak mendorong responden untuk mencegah gastritis.


(55)

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diberi skor dan dianalisis secara kuantitatif yang bersifat deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa umur responden bervariasi yaitu antara 18 tahun sampai 23 tahun. Umur responden dikelompokan berdasarkan nilai tengah menjadi ≤ 20 tahun dan > 20 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

kelompok ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 63 orang (68,5%) sementara kelompok umur

> 20 tahun sebesar 29 orang (31,5%).

Menurut Potter (2005) umur responden rata – rata dikategorikan remaja tingkat akhir. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat mempengaruhi pola makan, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi makan. Remaja takut merasa gemuk sehingga menghindari sarapan dan makan siang atau hanya makan sehari sekali. Hal itu menyebabkan remaja rentan terkena penyakit gastritis.

Dilihat dari jenis kelamin, diketahui bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki – laki. Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah responden perempuan sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan responden laki – laki berjumlah 29 orang (31,5%).

Dari 92 orang responden ditemukan 42 orang (45,7%) pernah terkena penyakit gastritis, sedangkan 50 orang (54,3%) responden lainnya menyatakan


(56)

78

belum pernah terkena atau merasakan gejala penyakit gastritis. Berdasarkan tempat tinggal sebagian besar responden tinggal di kos / asrama yaitu sebanyak 50 orang (54,3%). Dilihat dari data yang diperoleh bahwa dari 42 responden (45,7%) yang pernah mengalami penyakit gastritis sebagian besar bertempat tinggal di kos / asrama yaitu sebanyak 26 orang (61,9%).

Menurut uang saku responden, dari 92 orang uang saku terbanyak ada pada range Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 39 orang(42,4%). Jika dilihat uang saku dari responden yang pernah terkena gastritis jumlah terbanyak ada pada range uang saku Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 22 orang (52,4%). Dari 92 orang responden tidak ditemukan responden yang merokok(100%). Sedangkan dalam mengkonsumsi alkohol hanya 6 orang (6,5%) responden yang meminum alkohol dalam kategori kadang – kadang dan tiga diantaranya pernah terkena penyakit gastritis.

Jika berdasarkan konsumsi kopi responden terbanyak mengkonsumsi kopi dalam kategori kadang – kadang yaitu sebanyak 70 orang (76,1%) sedangkan yang sering mengkonsumsi kopi sebanyak 5 orang (5,4%). Dari 70 orang yang mengkonsumsi kopi kadang – kadang ditemukan 29 orang yang pernah mengalami gastritis dan dari 5 orang yang sering mengkonsumsi kopi semuanya pernah menderita penyakit gastritis. Menurut penelitian Angkow (2014) ada hubungan faktor pola makan, faktor merokok, faktor minum alkohol dan faktor minum kopi terhadap kejadian penyakit gastritis. Hal ini disebabkan karena merokok, minum minuman beralkohol, dan meminum kopi dapat merusak lapisan perlindungan lambung.


(57)

Menurut Sediaoetama (2004) jumlah konsumsi kopi yang wajar setiap harinya adalah 1 – 3 gelas. Dalam penelitian ini dari 75 orang yang mengkonsumsi kopi ditemukan 74 orang (98,7%) mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang wajar yaitu ≤ 3 gelas dan ada 1 orang (1,3%) yang mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang tidak wajar yaitu > 3 gelas.

5.2 Gambaran Predisposing Factors

Faktor predisposisi ( predisposing factor ) adalah faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang. Faktor ini termasuk karateristik, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, kebiasaan, nilai – nilai, norma sosial-budaya, dan faktor sosio-demografi. Dalam penelitian ini yang menjadi faktor predisposisi adalah pengetahuan mahasiswa FKM USU terhadap pencegahan penyakit gastritis dan sikap mahasiswa FKM USU terhadap pencegahan penyakit gastritis.

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Sumatera Utara Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis

Pengetahuan responden dalam penelitian ini terkait dengan pengetahuan tentang pengertian gastritis, penyebab gastritis, gejala gastritis, dampak gastritis, dan pencegahan gastritis. Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 25 orang (27,2%), dalam kategori cukup sebanyak 62 orang (67,4%), dan dalam kategori kurang sebanyak 5 orang (5,4%).


(58)

80

Pada pertanyaan pengertian gastritis semua responden menjawab gastritis sebagai peradangan dinding lambung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hirlan dalam Suyono (2001) bahwa gastritis adalah inflamasi (peradangan) pada mukosa dan submukosa lambung. Sedangkan pada pertanyaan tentang gejala gastritis sebagian besar responden yaitu sebanyak 87 orang (94,6%) menjawab nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, dan muntah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijoyo (2009) bahwa gejala gastritis adalah nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, perut kembung, muntah, terasa sesak, nafsu makan menurun, serta selalu bersendawa.

Pada pertanyaan penyebab penyakit gastritis sebagian besar responden yaitu 58 orang (63,0%) menjawab makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis. Berdasarkan pernyataan Brunner & Suddarth dalam Pratiwi (2013) bahwa penyebab penyakit gastritis tidak hanya makan tidak teratur tapi ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan terkena gastritis yaitu konsumsi obat – obatan penghilang rasa nyeri (analgetik), terapi radiasi, kondisi stress, infeksi bakteri, dan jamur. Jumlah responden yang menjawab benar pada pertanyaan ini sebanyak 32 orang (34,8%). Hal ini menyatakan bahwa terdapat 60 orang (65,2%) yang tidak mengetahui penyebab gastritis dengan benar. Sedangkan pada pertanyaan akibat gastritis jika tidak diobati atau pengobatan tidak secara tuntas sebagian besar responden yaitu 80 orang (87,0%) menjawab kanker lambung. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Suratum (2010) bahwa gastritis bila tidak diobati akan mengakibatkan sekresi lambung semakin meningkat dan akhirnya membuat lambung luka – luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung juga


(59)

dapat menimbulkan peradangan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis (muntah darah), melena, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12 (anemia pernisiosa) bahkan dapat menimbulkan kanker lambung.

Pada pertanyaan tentang faktor beresiko yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis sebagian besar responden yaitu 42 orang (45,7%) menjawab stress dan rokok. Menurut penelitian Saroinsong (2014) bahwa ada hubungan yang signifikan antara stress dan rokok dengan kejadian gastritis. Sedangkan pada pertanyaan tentang jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis responden terbanyak yaitu 63 orang (68,5%) menjawab makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap. Jawaban penelitian ini oleh responden sesuai dengan pendapat Sediaoetama (2004) bahwa mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang system pencernaan, terutama lambung dan usus dan menurut Sherwood (2001) makanan asam, makanan yang digoreng, makanan berlemak, dan makanan yang menggunakan bahan penyedap terbukti berhubungan dengan kejadian gastritis.

Pada pertanyaan tentang apa saja yang dapat mencegah kekambuhan gastritis responden terbanyak yaitu 69 orang (75,0%) menjawab mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif (minuman bersoda, minuman beralkohol, minuman berkafein). Hal ini sejalan dengan penelitian Pasaribu (2014) bahwa ada hubungan antara jenis makanan dan minuman iritatif dengan keluhan gastritis. Sedangkan pada pertanyaan tentang jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis sebagian besar


(60)

82

responden 66 orang (71,7%) menjawab kopi, alkohol, dan minuman bersoda. Menurut Sherwood (2001) kafein yang ada di dalam kopi dapat merangsang sekresi getah lambung yang sangat asam walaupun tidak ada makanan. Sekresi asam yang meningkatkan dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada mukosa lambung sehingga menjadi gangguan lambung. Dan pada minuman bersoda mengandung banyak gas, sehingga dapat memperberat kerja lambung oleh karena itu orang yang memiliki gangguan pencernaan terutama pada lambung dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gas. Minuman bersoda juga mengandung kafein (Anggita, 2012).

Pada pertanyaan tentang pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit gastritis sebagian besar responden yaitu 51 orang (55,4%) menjawab manajemen stress yang baik serta makan teratur dan tepat waktu. Menurut Yuliarti (2009) salah satu cara untuk mencegah gastritis adalah makan teratur dan tepat waktu selain itu manajemen stress. Stress dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menekan pencernaan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Uripi (2001) bahwa stress dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung dan gerakan peristaltic lambung. Stress juga akan mendorong gesekan antara makanan dan dinding lambung menjadi bertambah kuat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan di lambung. Sedangkan pada pertanyaan tentang pencegahan gastritis saat mengkonsumsi obat terdapat 31 orang (33,7%) responden yang menjawab benar yaitu mengonsumsi obat setelah makan besar. Berdasarkan hasil jawaban responden pada pertanyaan ini dapat terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu 61 orang (66,3%) tidak mengetahui pencegahan


(61)

gastritis saat mengkonsumsi obat. Menurut penelitian Murjayanah (2010) terdapat hubungan antara riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung dengan kejadian gastritis. Salah satu contoh obat yang dapat mengiritasi lambung adalah obat penghilang rasa nyeri / sakit. Untuk mengurangi efek samping dari obat tersebut sebaiknya mengkonsumsi obat setelah makan (Tan Hoan Tjay, 2002).

Menurut hasil penelitian Anggita (2012) menyatakan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan gangguan lambung. Dengan meningkatkan pengetahuan akan menurunkan risiko terkena gangguan lambung.

Pengetahuan responden berhubungan dengan tindakannya dalam pencegahan gastritis, hal ini sesuai dengan pendapat Green dan Kreuter (2005) bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi antara lain pengetahuan yang sejalan dengan pendapat Bloom dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku nyata (tindakan) seseorang. Pengetahuan adalah bentuk tahu individu yang diperolehnya dengan penalaran, perasaan dan akal pikiran tentang segala sesuatu yang dihadapinya. Ketika individu sudah tahu memahami kemudian melakukan tindakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah proses penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan itu sendiri sebahagian besar diperoleh dari pendengaran dan penglihatan.

Berdasarkan klasifikasi kategori pengetahuan menurut Arikunto (2007) yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik (>75%) , pengetahuan cukup (40% – 75%) , dan pengetahuan kurang (<40%). Pada penelitian ini dapat


(62)

84

dilihat bahwa pengetahuan responden terhadap pencegahan penyakit gastritis tergolong pada kategori cukup (67,4%).

5.2.2 Gambaran Sikap Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Sumatera Utara Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis Sikap responden dalam penelitian ini terkait dengan sikap tentang pencegahan gastritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap responden dalam kategori baik sebanyak 41 orang (44,6%), dalam kategori cukup sebanyak 51 orang (55,4%), sedangkan tidak ada responden yang memiliki sikap dalam kategori kurang. Hal ini menggambarkan bahwa sikap mahasiswa FKM USU tergolong cukup.

Pada penelitian ini ada 15 pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden terhadap pencegahan gastritis. Pernyataan pertama tentang sikap responden terhadap makan tepat waktu untuk mencegah penyakit gastritis sebagian besar responden yaitu 70 orang (76,1%) sangat setuju. Menurut Ikawwati (2010) orang yang memiliki pola makan tidak teratur contohnya makan tidak tepat waktu mudah terserang penyakit gastritis. Sedangkan pada pernyataan jadwal makan harus 3 kali sehari sebagian besar responden yaitu 42 orang (45,7%) sangat setuju. Menurut hasil penelitian Angkow (2014) bahwa ada hubungan yang bermakna antara frekuensi makan dengan kejadian gastritis. Dimana responden dengan frekuensi makan beresiko (< 3 kali sehari) lebih banyak menderita gastritis dibandingkan dengan responden tidak beresiko.

Pada pernyataan tidak merokok dapat mencegah terkena penyakit gastritis sebagian besar responden yaitu 46 orang (50,0%) setuju. Kebiasaan merokok


(1)

3.3.2 Sampel ... 38

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.4.1 Data Primer ... 40

3.4.2 Data Sekunder ... 40

3.5 Definisi Operasional ... 40

3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran ... 44

3.6.1 Instrumen ... 44

3.6.2 Aspek Pengukuran ... 44

3.6.2.1 Faktor – faktor Predisposisi ... 44

3.6.2.1 Faktor – faktor Pemungkin ... 45

3.6.2.1 Faktor – faktor Pendorong ... 49

3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 49

3.7.1 Metode Pengolahan Data ... 49

3.7.2 Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 51

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51

4.2 Karateristik Responden ... 52

4.3 Faktor Predisposisi ... 55

4.3.1 Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis... 55

4.3.2 Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis ... 61

4.4 Faktor Pendorong ... 66

4.4.1 Akses ke Tempat Makan ... 66

4.4.2 Kegiatan Eksternal ... 68

4.4.3 Pola Makan ... 69

4.4.3.1 Jenis Makanan ... 69

4.4.3.2 Jadwal Makan ... 71

4.4.3.3 Frekuensi Makan ... 72

4.4.4 Jadwal Perkuliahan ... 73

4.5 Faktor Penguat ... 74

4.5.1 Peran Orangtua... 74

BAB V PEMBAHASAN ... 77

5.1 Gambaran Karateristik Responden ... 77

5.2 Gambaran Faktor Predisposisi ... 79

5.2.1Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara ... 79

5.2.2 Gambaran Sikap Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara... 81

5.3 Gambaran Faktor Pendorong ... 89

5.3.1 Gambaran Akses ke Tempat Makan ... 89

5.3.2 Gambaran Kegiatan Eksternal... 90

5.3.3 Gambaran Pola Makan ... 91

5.3.3.1 Gambaran Jenis Makanan ... 91

5.3.3.2 Gambaran Frekuensi Makan ... 92

5.3.3.3 Gambaran Jadwal Makan ... 93


(2)

5.4 Gambaran Faktor Penguat ... 95

5.4.1 Gambaran Peran Orangtua ... 95

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

6.1 Kesimpulan ... 97

6.2 Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Program Reguler Tahun 2011 - 2014 ... 37

Tabel 3.2 Jumlah Sampel pada Tiap – tiap Stambuk Berdasarkan Proporsi ... 39

Tabel 4.1 Distribusi Karateristik Responden ... 53

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis ... 55

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis ... 60

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis ... 61

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis ... 66

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Akses ke Tempat Makan ... 66

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Akses ke Tempat Makan ... 67

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Eksternal ... 68

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kegiatan Eksternal .. 68

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan ... 69

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jenis Makanan ... 71

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Makan ... 71

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Besar ... 72

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Ringan ... 72

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Frekuensi Makan .... 72

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Perkuliahan ... 73

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jadwal Perkuliahan 74 Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Orangtua ... 74


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lawrence Green ... 33 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 34


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lawrence Green ... 33 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 34


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hardiani Ayu Putri Wijaya

Tempat Lahir : Jakarta

Tanggal Lahir : 01 Maret 1993

Suku Bangsa : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Agus Widjaja Tetelepta

Suku Bangsa Ayah : Indonesia

Nama Ibu : Hilda Anggra Rejeki

Suku Bangsa Ibu : Indonesia

Pendidikan Formal

1. Tahun 1998-1999 : TK Mariana Padang

2. Tahun 1999-2005 : SD RK I – RK II Padang 3. Tahun 2005-2008 : SMP Santa Maria Padang

4. Tahun 2008-2011 : SMAK Xaverius Padang

5. Tahun 2011-2015 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara