65
b.  Merumuskan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, mencakup
aspek  kognitif,  keterampilan,  dan  afektif.  Indikator  dirumuskan menggunakan  kata  kerja  operasional  yang  terukur  danatau  dapat
diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja  yang digunakan dalam perumusan indikator
tidak  boleh  lebih  tinggi  dari  kata  kerja  dalam  KD  berdasarkan  prinsip taksonomi Bloom.
c.  Penentuan jenis penilaian
Penilaian  pencapaian  KD  peserta  didik  dilakukan  berdasarkan indikator.  Penilaian  dilakukan  dengan  menggunakan  tes  dan  non  tes
dalam  bentuk  tertulis  maupun  lisan,  pengamatan  kinerja,  pengukuran sikap,  penilaian  hasil  karya  berupa  tugas,  proyek  danatau  produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menentukan  penilaian  adalah:
a  penilaian  diarahkan  untuk  mengukur  pencapaian  kompetensi,  b penilaian  menggunakan  acuan  kriteria,  c  sistem  yang  direncanakan
adalah  sistem  penilaian  yang  berkelanjutan,  d  hasil  penilaian dianalisis  untuk  menentukan  tindak  lanjut,  baik  berupa  pembelajaran
remedi  bagi  peserta  didik  yang  pencapaian  kompetensinya  di  bawah kriteria  ketuntasan  maupun  pembelajaran  pengayaan  bagi  peserta
didik  yang  telah  memenuhi  kriteria  ketuntasan,  dan  e  sistem penilaian  harus  disesuaikan  dengan  kegiatan  pembelajaran  yang
ditempuh  dalam  proses  pembelajaran.  Misalnya,  jika  pembelajaran menggunakan  pendekatan  tugas  observasi  lapangan,  maka  evaluasi
harus  diberikan  baik  pada  proses  keterampilan  proses  misalnya teknik  wawancara,  maupun  produkhasil  melakukan  observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
d.  Mengidentifikasi materi pembelajaran
66 Mengidentifikasi  materi  pembelajaran  yang  menunjang  pencapaian
SK dan KD dengan mempertimbangkan: a potensi peserta didik; b tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta  didik;  c  kebermanfaatan  bagi  peserta  didik;  d  struktur keilmuan;
e aktualitas,
kedalaman dan
keluasan materi
pembelajaran;  f  relevansi  dengan  kebutuhan  peserta  didik  dan tuntutan lingkungan; dan g alokasi waktu.
e.  Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan  pembelajaran  dirancang  untuk  memberikan  pengalaman belajar  yang  melibatkan  proses  mental  dan  fisik  melalui  interaksi
antarpeserta  didik,  peserta  didik  dengan  guru,  peserta  didik  dengan lingkungan,  dan  peserta  didik  denga  sumber  belajar  lainnya  dalam
rangka pencapaian KD. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud  melalui  penggunaan  pendekatan  pembelajaran  yang
bervariasi  dan  berpusat  pada  peserta  didik.  Di  samping  itu,  kegiatan pembelajaran  juga  harus  memuat  pengembangan  karakter  dan
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Dengan kata lain, pada  kegiatan    pembelajaran  harus  tergambar    bahwa  peserta  didik
tidak  hanya  akan  memperoleh  pengalaman  belajar  tentang  substansi yang  dipelajari  hard  skills  tetapi  juga  tentang  soft  skills.  Dengan
demikian  hal-hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1  Kegiatan  pembelajaran  disusun  untuk  memberikan  bantuan kepada  para  pendidik  agar  dapat  melaksanakan  proses
pembelajaran secara profesional. 2  Kegiatan  pembelajaran  memuat  rangkaian  kegiatan  yang  harus
dilakukan  oleh  peserta  didik  secara  berurutan  untuk  mencapai kompetensi dasar.
3  Kegiatan  pembelajaran  berpusat  pada  peserta  didik  sebagai subjekstudent  centered,  sehingga  guru  lebih  berperan  sebagai
fasilitator.
67 4  Penentuan  urutan  kegiatan  pembelajaran  harus  sesuai  dengan
hierarki konsep materi pembelajaran. 5  Rumusan  pernyataan  dalam  kegiatan  pembelajaran  minimal
mengandung  dua  unsur  penciri  yang  mencerminkan  pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
f.  Menentukan alokasi waktu