Kecepatan Aliran Air Pada Variasi Lubang Buang

68 Dengan cara seperti perhitungan analisa rumah turbin variasi lubang buang 9 cm, demikian juga dilakukan perhitungan variasi lubang buang 7,5 cm dan 6 cm dengan hasil dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.2 Hasil Ketinggian Air Pada Simulasi CFD-FLUENT No D 2 [ A cm] 2 [m 2 V ] 2 H [cm] [ms] Rumah Turbin Berbentuk Lingkaran 1 9cm 0,0063585 m 0.8178 ms 2 0,43 m 2 7,5 cm 0,004415625 m 1.17764 ms 2 0,44 m 3 6 cm 0,002826 m 1.84006 ms 2 0,45 m Dimana : H = HeadKetinggian Air m D 2 A = Diameter Lubang Buang cm 2 , = Luas Penampang Buang m 2 V 2

4.2 Analisa Daya Air Pada Rumah Turbin

, = Kecepatan Rata - Rata Buang ms Perumusan daya adalah energi dibagi satuan waktu. Energi yang terjadi adalah energi kinetik yang disebabkan kecepatan air yang nantinya akan mendorong sudu. Besar kecil daya air yang terjadi pada rumah turbin sangat berhubungan dengan kecepatan air yang terjadi.Aliran massa air yang mengalir dengan kecepatan tertentu menentukan besar daya yang terjadi. Dengan menggunakan Persamaan 2.19 dapat dicari daya air dengan mengetahui Energi kinetik yang diperoleh dari besar kecepatan yan terjadi pada rumah turbin vortex.

4.2.1 Kecepatan Aliran Air Pada Variasi Lubang Buang

Supaya menganalisis kecepatan arah aliran, sebuah garis ukur diatur pada posisi di setiap bagian permukaan air.Untuk menentukkan diameter keluar yang yang cocok, kecepatan tangential dan kecepatan radial dihitung.Distribusi vektor kecepatan pada garis ukur ditampilkan pada gambar 4.4 yang adalah pandangan atas dari rumah vortex.Ditribusi Kecepatan ditunjukkan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4. Simulasi dinamika fluida secara komputerisasi berjalan dengan kondisi tanpa slip pada dinding dan dengan tekanan keluar pada lubang buang. Universitas Sumatera Utara 69 Kecepatan masuk sebesar 1,44 ms. Gambar 4.4Pandangan Atas dari Rumah Turbin dimana posisi garis ukur pada setiap bagian yang ditunjukan pada titik 1, titik 2, titik 3, dan titik 4 Tabel 4.3 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 9cm Jari -jari m kecepatan ms 1 2 3 4 0,05 0,778795 0,886575 0,800805 0,761188 0,1 0,820988 0,896199 0,872059 0,906875 0,15 0,85798 0,88697 0,847592 0,921459 0,2 0,87505 0,88618 0,829678 0,92679 0,25 0,877809 0,899477 0,815163 0,901067 0,3 0,866168 0,717728 0,79807 0,678579 0,35 0,762144 0,705067 0,695032 0,71362 0,4 0,595813 0,927985 0,803633 0,862321 Kecepatan rata-rata 0,767349 0,808619 0,77038 0,793699 Universitas Sumatera Utara 70 Grafik 4.2 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 9cm R² = 0,866 R² = 0,879 R² = 0,885 R² = 0,951 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 K ec ep a ta n [ m s ] r [m] v1 v2 v3 v4 Poly. v1 Poly. v2 Poly. v3 Poly. v4 Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.4 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 7,5cm Jari -jari m kecepatan ms 1 2 3 4 0,05 0,743133 0,83389 0,767206 0,721852 0,1 0,80973 0,863098 0,839704 0,84728 0,15 0,854333 0,877733 0,843432 0,889176 0,2 0,884604 0,886384 0,854196 0,904812 0,25 0,891596 0,895303 0,846572 0,908085 0,3 0,898327 0,8449 0,777849 0,635549 0,35 0,793409 0,909388 0,710332 0,821655 0,4 0,6863 0,691928 0,824704 0,83391 0.789658 0.816458 0.778832 0.789757 Universitas Sumatera Utara 72 Grafik 4.3 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 7,5cm R² = 0,797 R² = 0,697 R² = 0,911 R² = 0,921 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 k ec ep a ta n [ m s ] r [m] v1 v2 v3 v4 Poly. v1 Poly. v2 Poly. v3 Poly. v4 Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.5 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 6cm Jari -jari m kecepatan ms 1 2 3 4 0,05 0,560401 0,608678 0,588918 0,545024 0,1 0,660102 0,666518 0,666654 0,695791 0,15 0,764421 0,73058 0,70966 0,762871 0,2 0,804568 0,787468 0,733105 0,790385 0,25 0,804982 0,82119 0,735019 0,781246 0,3 0,709855 0,848689 0,752901 0,648612 0,35 0,654886 0,79868 0,716379 0,555616 0,4 0,714937 0,608957 0,470604 0,465315 0.689736 0.711581 0.656301 0.642037 Universitas Sumatera Utara 74 Grafik 4.4 Distribusi kecepatan pada garis 1, garis 2, garis 3, dan garis 4 diukur pada ketinggian 5 cm dari dasar rumah turbin, dengan lubang buang 6cm R² = 0,965 R² = 0,865 R² = 0,835 R² = 0,874 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 k ec ep a ta n a [ m s ] r [m] Series1 Series2 Series3 Series4 Universitas Sumatera Utara 75 Dari perbandingan ketiga grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan fluida terbesar pada lubang outlet 7,5 cm, kemudian lubang buang 9cm dan yang terkecil lubang buang 6cm. Perbandingan rata-rata antara kecepatan di setiap lubang buang, dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah. Tabel 4.6 Perbandingan rata-rata antara kecepatan di setiap lubang buang No D V 2 1 V [ms] 2 V [ms] 3 V [ms] 4 [ms] Rumah Turbin Berbentuk Lingkaran 1 9 cm 0,767349 0,808619 0,77038 0,793699 2 7,5 cm 0.789658 0.816458 0.778832 0.789757 3 6 cm 0.689736 0.711581 0.656301 0.642037 Grafik 4.5 Perbandingan rata-rata antara kecepatan di setiap lubang buang 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 2 3 4 5 k ec ep a ta n [ m s ] titik 0,09 0,075 0,06 Poly. 0,09 Poly. 0,075 Poly. 0,06 Universitas Sumatera Utara 76

4.2.2 Daya Yang Terjadi Pada Rumah Turbin