Kompetensi SDM Aparatur Pemprov DIY: Upaya Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Pemprov DIY

60 mengembangkan kemampuan PNS dari segi kemampuan, pengetahuan, sikap dan perilaku sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diembannya Dengan peningkatan kualitas SDM tersebut diharapkan kompetensi pegawai dalam mengemban tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan juga akan mengalami peningkatan. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kompetensi SDM Aparatur Pemprov DIY:

61 Dilihat dari tingkat pendidikan formal, pegawai pemprov DIY didominasi oleh pegawai dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 sejumlah 2976 pegawai atau sebanyak 40,8 persen. Bahkan ada tiga pegawai yang berpendidikan S3. Sehingga diharapkan sudah cukup baik untuk dapat melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan dari golonganruang, pegawai pemprov DIY paling banyak menduduki golongan IIIb sejumlah 2029 orang atau 27,07, disusul golonganruang IVa sekitar 13. Mengukur kompetensi dari golongan kepangkatan saja tidak cukup, karena indikator tersebut bersifat sangat formal. Namun demikian untuk mengetahui peta kompetensi SDM aparatur Pemprov penulis memiliki keterbatasan dalam mendapatkan data detail tentang jumlah seluruh pegawai dan kompetensi yang mereka miliki. Hanya data bersifat umum bahwa pegawai Pemprov DIY yang memiliki kompetensi di bidangnya hanya mencapai sekitar 70 persen, sehingga dapat dikatakan kompetensinya belum cukup baik.

2. Upaya Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Pemprov DIY

a. Perencanaan dan pengembangan pegawai dilakukan oleh Biro Organisasi. Analisis jabatan yang dilakukan terbatas didasarkan pada kualifikasi pendidikan saja, padahal seharusnya mempertimbangkan pada posisijabatan dalam organisasi dan kemampuan yang dibutuhkan oleh pemegang jabatan. Sehingga pegawai yang memiliki kompetensi di bidangnya hanya mencapai sekitar 70 persen. b. Sudah ada SOP bentuk baku dalam penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian serta pemeliharaan informasi kepegawaian berdasarkan kompetensi, namun data atau informasi tersebut belum digunakan untuk kepentingan pemetaan lebih 62 lanjut kompetensi SDM aparatur Pemprov DIY maupun untuk keperluan penataan pegawai. Sejauh ini hanya digunakan untuk keperluan arsip atau dokumen. c. Penilaian kinerja pegawai lebih didasarkan pada pemberian TPP, bukan merupakan upaya untuk mendorong atau meningkatkan kompetensi pegawai. Penerapan sanksi sudah dilakukan baik sanksi ringan, menengah maupun berat. Pemprov DIY belum melaksanakan penilaian kinerja berdasarkan kontrak kerja individu. Walaupun sudah ada PP Nomor 46 tahun 2012 yang didalamnya mengatur salah satunya penilaian kinerja berdasarkan kontrak kerja individu, namun belum ada juknis atau juklak. d. Dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur, Pemprov DIY juga mendorong dan memperluas kesempatan bagi pegawai untuk menempuh studi lanjut melalui beasiswa yang disediakan oleh APBN pemerintah melalui kementrian, dana APBD dan lain- lain.Selain itu juga melalui diklat penjenjangan, diklat khusus, dan pelatihan lain.

B. Saran