khusus maka hal ini menjadikan sebuah disfungsi dalam keluarga tersebut. Contohnya adat mencium tangan kedua orang tua ketika akan bepergian dari
rumah. Sejak awal, anak dibiasakan untuk mencium tangan kedua orang tua terlebih dahulu ketika akan bepergian dari rumah. Ketika suatau individu itu
sudah dibiasakan dan hal itu dilakukan berulang-ulang maka yang terjadi ketika akan bepergian dia akan selalu mencium tangan kedua orangtuanya
terlebih dahulu, dan akan merasa aneh dan tidak wajar ketika tidak melakukan hal tersebut.
B. Konsep Fungsi Laten Unintended Robert K. Merton
Para penganut fungsionalis mengingatkan bahwa apa yang mungkin fungsional bagi suatu kelompok boleh jadi tidak fungsional bagi kelompok
lain. Lebih dari pada itu para sosiolog harus lebih waspada untuk tidak melupakan fungsi-fungsi laten ketika sudah terbius oleh fungsi manifes
yang lebih terlihat dengan jelas. Penganut teori fungsional memang memandang bahwa segala
lembaga sosial yang ada dalam masyarakat tertentu akan serba fungsional, entah fungsional dalam artian fungsi positif ataupun berupa fungsi negatif.
Herbert Gans menilai kemiskinan saja itu fungsional dalam suatu sistem sosial, hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah fungsional untuk siapa?
Ataupun pesantren walaupun dianggap sebagai institusi agama. Ketika dilihat sebagai institusi dan dengan agama sebagai levelnya, ini terlihat jelas
akan fungsi manifesnya, realitanya, ternyata masih bisa dipandang sebagai institusi agama yang termasuk pada fungsi laten Robert K. Merton.
R. K Merton menggaris bawahi pendapat bahwa sebuah institusi sosial memiliki fungsi yang bersifat laten tersembunyi dan berbeda dengan
motif-motif eksplisitnya. Misalnya, upacara minta hujan yang dilakukan orang-orang Indian, hal ini berupaya atau bermotif agar hujan segera turun,
walaupun pada realitanya adalah tidak demikian. Robert K. Merton menjelaskan bahwa akibat atau konsekwensi yang
tidak diharapkan ini tidak sama dengan fungsi yang tersembunyi. Fungsi tersembunyi adalah satu jenis dari akibat yang tidak diharapkan, satu jenis
yang fungsional untuk sistem tertentu. Terdapat dua tipe dari akibat yang tidak diharapkan: ”yang disfungsional untuk sistem tertentu dan ini terdiri
dari disfungsi yang tersembunyi” dan “yang tidak relevan dengan sistem yang dipengaruhinya, baik secara fungsional atau disfungsional.
10
Bahkan dalam pesantren An-Nur tempat peneliti mengadakan penelitian saja fungsi
laten atau fingsi tersembunyi pun ada, yaitu ketika sebuah tujuan yang menjadi harapan pesantren An-Nur terhadap santri-mahasiswa yang ada
didalamnya tidak tercapai, salah satunya yaitu tidak mengikuti kegiatan wajib santri. Pesantren An-Nur berupaya atau memiliki motif agar santri-
mahasiswa adalah santri yang rajin dalam mengikuti kegiatan wajib santri, realitanya ternyata masih ada sebagian santri yang masih belum bisa
menghantarkan pada harapan dalam sebuah tujuan pesantren. Fungsi laten meliputi fungsi tersembunyi dibalik akibat-akibat yang diharapkan.
10
George Ritzer, Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta. Kencana Prenada Grup, 2010 hlm 124
1
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Peran Pesantren Mahasiswa An-Nur Dan Kegiatan Penunjang A.
Subjek, Objek dan Lokasi penelitian 1.
Deskripsi Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif dapat disebut informan. Secara teknis, informan adalah orang yang dapat member
penjelasan yang kaya dengan warna, detail dan komprehensif menyangkut apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa, misalnya satu
fenomena sosial yang terjadi seperti peran pesantren mahasiswa. Lebih jauh, ia juga mungkin dapat membuat konseptualisasi atau induksi tentang
apa yang selama ini di amatinya. Informan tidak harus dituntut untuk tinggi pendidikan akademisnya, memiliki pemahaman yang banyak
tentang teori sosial dalam pesantren atau berpengaruh pada lingungan sosialnya. Informan yang dipilih karena dia dapat bercerita tentang
masalah yang digali oleh peneliti. Subjek penelitian ini adalah pengurus PESMA An-Nur, santri-
mahasiswa senior dan para santri-mahasiswa yang berprestasi akademik di dunia kampus. Mereka merupakan informan penting yang dianggap
mampu memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan peneliti dan sesuai dengan judul penelitian yakni “Peran Pesantren Dalam Menunjang
Prestasi Akademik Santri-Mahasiswa Di Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya”.