5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Representasi
“olso da Ma li e defi isika ko sep se agai pe gga
ara e tal, ide, atau proses . Hurlo k
juga e gu gkapka ko sep se agai hasil pengolahan, kombinasi dan penggabungan atau perpaduan kesan indera
yang terpisah-pisah. Konsep merupakan hubungan kompleks yang berubah secara berkesinambungan dengan adanya pengalaman dan pertambahan
pengetahuan baru. Penggambaran mental yang terjadi terbentuk karena proses yang dialami oleh seseorang.
Kategori yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol merupakan definisi dari konsep menurut Berg 1991. Woolfolk 2004
menjelaskan konsep
sebagai kategori
yang dipergunakan
untuk mengelompokkan peristiwa, ide atau obyek yang serupa. Konsep merupakan
satuan arti yang mewakili sejumlah obyek misalnya benda-benda atau kejadian- kejadian yang memiliki kesamaan ciri khas yang memungkinkan manusia berfikir
dan dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi Dahar, 1988. Pembentukan konsep terjadi secara berkesinambungan di dalam diri manusia.
Semua yang telah dialami seseorang saling melengkapi konsep-konsep yang sudah ada di dalam pikiran manusia. Hal tersebut bisa terbentuk dari peristiwa
maupun benda di sekitarnya. Konsep-konsep dapat terbentuk dalam diri manusia, melalui pengalaman
proses yang dialami masing-masing individu dalam hidupnya. Setiap individu pasti memiliki pengalaman yang tidak persis sama dengan yang lainnya,
sehingga konsep yang terbentuk dalam diri manusia pun tidak akan identik. Setiap pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh seseorang itulah yang
membangun arti dari konsep-konsep yang ditemuinya. Setiap orang akan
6 mempunyai penafsiran sendiri mengenai suatu konsep. Tafsiran seseorang
terhadap suatu konsep inilah yang disebut dengan konsepsi Dahar, 1988. Konsepsi yang dimiliki seseorang belum tentu semuanya benar. Hal ini dapat
dilihat dari ungkapan siswa yang berbeda-beda untuk menyampaikan pengertian dari benda yang sama Sagala, 2005.
Ja ier e yataka dala pe elitia ya ah a, ko sepsi adalah
sebuah rancangan yang sudah ada dalam pemikiran, pembentukan dari sistem ko sep er a a g dala otak ya g
e a a pe aha a . Ko sep
matematika dimulai secara formal, dari pembentukan yang diperkenalkan di dalam kelas oleh guru. Konsep-konsep yang sudah tertanam dalam pikiran
siswa, lambat laun akan semakin banyak. Siswa akan menggabungkan konsep- konsep tersebut menjadi sebuah konsepsi dari suatu materi.
Jaringan pengalaman terdahulu dalam otak manusia terbentuk sepanjang hidup manusia. Informasi yang datang akan menghubungkan dengan jaringan
yang ada dan memiliki kesempatan untuk diproses dan disimpan lebih lama di dalam otak manusia. Semua ingatan yang ada dalam otak manusia akan
semakin membentuk konsepsi-konsepsi di dalam diri manusia. Konsepsi yang dimiliki siswa dapat semakin melekat dalam pikiran siswa, jika mereka melihat
representasi dari sebuah materi. Konsepsi tidak pernah terlepas dari kata representasi. Representasi
dijelaskan oleh Janvier 1987:148 sebagai berkut,
At first, representation means some material organization of symbols such as diagra , graph, s he a, hi h refers to other e tities or
odelizes arious mental processes. The second meaning is the word according to various schools
of thought has several closely related acceptations that all refer to certain organization of knowledge in the human mental system. The third meaning
refers to mental images
. Sebuah representasi dapat dipaparkan sebagai kombinasi dari tiga
komponen: simbol tertulis, obyek nyata, dan gambaran mental verbal.
7 Seseorang dikatakan dapat menjelaskan sebuah konsep suatu materi,
setidaknya harus mencakup dua komponen tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini menganut konsep yang
dijelaskan Hurlock 1999 sebagai hasil pengolahan, kombinasi dan penggabungan atau perpaduan kesan indera yang terpisah-pisah. Penelitian ini
menggunakan pengertian konsepsi sebagai sebuah rancangan yang sudah ada dalam pemikiran, pembentukan dari sistem konsep bercabang dalam otak yang
membawa pemahaman sesuai dengan pendapat Janvier 1987.
B. Perkembangan Konsep pada Individu