Definisi Jihad Ayat jihad dalam al Qur’an: telaah penafsiran ayat-ayat jihad menurut penafsiran ulama radikal dan moderat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hawa nafsu. Tiga macam jihad ini terdapat dalam Alquran surat al-Hajj: 38, al- Taubah:41, dan al-Anfal: 72. 12 Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, seorang ulama terkemuka klasik, Ia membagi jihad secara global menjadi empat tingkatan: Jihad terhadap diri sendiri, Jihad melawan godaan setan, Jihad memerangi orang-orang kafir, dan jihad terhadap orang-orang munafik. Kemudian keempat tingkatan jihad ini dipecah lagi menjadi 13 tingkatan. Jihad terhadap diri sendiri terbagi menjadi empat. Pertama, berjihad terhadap diri sendiri untuk mempelajari kebaikan, petunjuk dan agama yang benar. Kedua, berjihad terhadap diri sendiri untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapat. Ketiga, berjihad terhadap diri sendiri untuk mendakwahkan dan mengajarkan ilmu kepada orang lain. Keempat, berjihad terhadap diri sendiri dengan kesabaran ketika mengalami kesulitan dan siksaan ketika berdakwah. Jihad melawan setan ada dua tingkatan. Pertama, berjihad dengan membuang segala kebimbangan dan keraguan dalam keimanan. Kedua, berjihad melawan setan dengan menahan keinginan berbuat kerusakan dan memenuhi shahwat yang dibisikkan setan. Sedang jihad memerangi orang-orang kafir dan munafik terbagi menjadi empat tingkatan. Pertama berjihad dengan hati. Kedua, berjihad dengan lisan. Ketiga, berjihad dengan harta. Keempat, berjihad dengan jiwa. Kemudian jihad melawan kezaliman dan kefasikan terbagi menjadi tiga tingkatan. Pertama, berjihad dengan kekuatan jika memiliki kemampuan untuk 12 Al-Raghib al-Isfihani, Mufradat alfaz} Alquran , 208. Dikutip oleh Yazid bin Abd al-Qadir Jawaz dalam Kedudukan Jihad dalam Syariat Islam. Bogor: Pustaka al-Taqwa, 2007, 16. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id melakukannya. Jika tidak mampu maka berjihad dengan lisannya. Jika masih tidak mampu maka berjihad dengan hati. 13 Tingkatan dan macam-macam jihad yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim tersebut memiliki argumentasi dan dalil dari Alquran dan sunah. Berkenaan dengan jihad melawan hawa nafsu Allah berfirman:                  Dan Aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyany ang. Qs. Yusuf: 53.                   Dan jiwa serta penyempurnaannya ciptaannya, Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. Qs. Al-Syam: 7-10. Dalil yang berkenaan jihad melawan setan adalah:               “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuhmu, Karena Sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala- nyala.” Qs. Fat}ir: 6. 13 Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, Mukhtas}ar Zadul Ma ‘ad . Ringkasan Muh}ammad bin Abd al-Wahab al-Tamimi. Dar al-Fikr, 1990. Terj. Kathur Suhardi, Mukhtas}ar Zadul Ma ‘ad ; Bekal Menuju Akhirat. Jakarta: Pustaka Azam, 2000, 174. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” Qs. Al-Baqarah: 208.  Dalil yang berkenaan dengan jihad melawan orang kafir dan munafik adalah firman Allah:               “Hai nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk- buruknya.” Qs. Al- Taubah: 73. Sedangkan jihad terhadap kezaliman dan kemungkaran berdasarkan firman Allah:                  Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Qs. Hud:113. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Pandangan ulama tentang jihad

Mengutip pendapat Yusuf Qard}awi, jihad adalah mencurahkan kemampuan untuk menghalau musuh. Adapun musuh yang dimaksud yaitu musuh yang tampak, godaan setan dan hawa nafsu. Sedangkan qital yaitu berperang menggunakan senjata untuk menghadapi musuh. Kedua istilah jihad dan qital ini harus dipisahkan untuk menghindari kesalahpahaman. Qital merupakan bagian terakhir dari jihad, jika peperangan tersebut tidak di jalan Allah, maka perang tersebut bukan dinamakan jihad. Sementara menurut Ibnu Taimiyah, jihad adalah mencurahkan segenap kemampuan untuk mencapai apa yang dicintai Allah dan menolak semua yang dibenci Allah. 14 Kata jihad berasal dari bahasa „Arab al-Jihad. 15 Dalam Kamus Lisan al- ‘Arab disebutkan bahwa menurut satu pendapat, kata ini berakar pada kata jahd yang berarti al-mashaqqah letihsukar. Kata jihad kemudian lebih banyak digunakan dalam arti peperangan al-Qital untuk menolong agama dan membela kehormatan umat. Padahal dalam Alquran dan sunnah, kata jihad memiliki banyak makna dan lebih luas daripada sekedar peperangan. Ada jihad hawa nafsu, jihad dakwah, jihad penjelasan, dan jihad sabar. Dengan demikian tidak membatasi jihad hanya dalam bentuk peperangan terhadap orang-orang kafir. Karena pada dasarnya aktifitas hati berupa niat dan 14 Ibnu Taimiyyah, Majmu ’ Fatawa , jilid X, 192-193. Dikutip oleh Yazid bin Abd al-Qadir Jawaz dalam Kedudukan Jihad Dalam Syariat Islam. Bogor: Pustaka al-Taqwa, 2007, 17. 15 Muh}ammad Ibn Makram Ibn Manz}ur, Lisan al ‘Arab . Beirut: Dar al-Fikr, vol III, 1994, 133- 134.