Keprihatinan Gereja terhadap Realitas Sosial

12 BAB II TANGGUNGJAWAB GEREJA TERHADAP KEMISKINAN Kemiskinan adalah suatu masalah besar dan serius yang sedang terjadi ditengah- tengah kehidupan masyarakat bahkan juga ditengah-tengah dunia. Kemiskinan dalam arti, bahwa orang tidak menguasai sarana-sarana fisik secukupnya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasarnya, untuk mencapai tingkat minimum kehidupan yang masih dapat dinilai manusiawi. 17 Kemiskinan merupakan menjadi tanggungjawab kita, karena kemiskinan untuk sebagaian besar bukanlah kesalahan orang miskin sendiri melainkan akibat kondisi-kondisi objektif kehidupan mereka. Dalam bab ini penulis akan memaparkan lebih mendalam mengenai tanggungjawab Gereja terhadap kemiskinan. Adapun pembahasan yang akan di paparkan secara berturut- turut ialah: 1 Keprihatinan Gereja terhadap kemiskinan, 2 Diakonia, 3 Bentuk-Bentuk Diakonia, 4 Definisi, Sejarah serta Perkembangan Credit Union CU .

II.1. Keprihatinan Gereja terhadap Realitas Sosial

Gereja merupakan sebuah institusi yang berada di tengah-tengah dunia, sehingga Gereja tidak dapat terlepas dari tanggungjawabnya terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang berada di dunia. Gereja dan masyarakat adalah dua dimensi dari satu kehidupan Kristiani. Iman, harapan dan cinta kasih Kristiani bukanlah sesuatu yang abstrak terkotak, yang hanya berlaku di dalam kerangka-intern Gerejawi, melainkan selalu konkret dan kontekstual di tengah masyarakat. 18 Keberadaan Gereja dan orang Kristen yang hidup ditengah-tengah masyarakat dan sebagai anggota masyarakat tidaklah terlepas dari masalah kemiskinan yang menyebabkan 17 F. M agnis-Suseno dalam buku Banawiratm a Kemiskinan dan Pembebasan, Yogyakart a: Kanisius,1987 37 18 Eduard R. Dopo, Keprihatinan Sosial Gereja, Yogyakart a: Kanisius, 1992, ix 13 adanya ketimpangan nilai-nilai atau norma-norma kesejahteraan tersebut. Dalam keterlibatannya mengatasi masalah kemiskinan, Gereja dan orang Kristen tidaklah cukup hanya memahami apa arti kemiskinan dan siapa yang miskin orang miskin saja, tetapi Gereja dan orang Kristen harus mampu merangkul mereka dan mengangkat hakekat dan martabat mereka yang berada dalam kondisi hidup miskin. Dengan kata lain kesadaran etis Gereja dan orang Kristen terhadap masalah kemiskinan harus disertai dengan tindakan konkret atau tanggung jawab etis terhadap orang miskin, atau membantu meringankan beban berat yang membuat mereka menderita. Istilah Gereja berasal dari kata Portugis igreya yang dalam bahasa Yunani adalah kyriake, yang berarti menjadi milik Tuhan. 19 Adapun yang dimaksud dengan milik Tuhan adalah: orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Jadi yang dimaksud dengan Gereja adalah persekutuan para orang beriman. Kata kyriake sebagai sebutan bagi persekutuan para orang yang menjadi milik Tuhan. Di dalam Perjanjian Baru kata yang dipakai untuk meyebutkan persekutuan para orang beriman adalah ekklesia, yang berarti rapat atau perkumpulan yang terdiri dari orang-orang yang dipanggil untuk berkumpul. Mereka berkumpul karena dipanggil atau dikumpulkan. 20 Dengan menggunakan pengertian ini, maka yang tergabung dalam persekutuan ini adalah orang-orang pilihan yang sudah dipanggil keluar dari lingkungannya yang gelap. 21 Tetapi pada saat yang sama, mereka yang sudah dipanggil keluar tersebut kembali diutus ke dalam dunia, ke dalam lingkungannya untuk menjadi garam dan terang Mat. 5:13-14. Pemanggilan Allah atas umat-Nya ini untuk dijadikan garam dan terang bagi kegelapan dan ketawaran yang masih ada di sekitarnya. 19 Harun Hadiw ijono, Iman Krist en, Jakart a:BPK Gunung M ulia,1992, 362 20 Ibid, 362 21 M alcolm Brow nlee, Tugas M anusia dalam Dunia M ilik Tuhan: Dasar Teologis bagi Pekerjaan Orang Krist en dalam M asyarakat , Jakart a : BPK Gunung M ulia, 2004, 139 14 Gereja yang seutuhnya adalah seutuhnya dalam melakukan tugas panggilan Gereja yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. 22 Tugas panggilan Gereja tersebut adalah sebagai berikut: 1 Gereja Dipanggil untuk IbadahPenyembahan Lateria Ibadah Yun.lateria adalah cara yang paling jelas bagi Gereja untuk memenuhi tujuannya, yakni menghormati Allah serta ibadahpun mempunyai unsur-unsurnya yaitu: persembahan puji-pujian, Firman Allah, dan sakramen-sakramen. 23 2 Gereja Dipanggil untuk Persekutuan Koinonia Persekutuan dalam bahasa Yunani Koinonia yang dipakai bagi persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus. 24 Soedarmo juga menegaskan bahwa Koinonia, bahwa kini kata “keesaan” sering dipakai untuk menggambarkan koinonia antar Gereja dan antar manusia. 3 Gereja Dipanggil untuk Bersaksi Marturia Kesaksian Yunani. Marturia yang berarti kesaksian, pada masa kini marturia biasa dipakai bagi tugas Gereja dan orang percaya untuk bersaksi atas kasih karunia Kristus kepada dunia. 25 Gereja harusnya bersaksi bagi umatnya yang miskin dan menderita serta membela mereka agar mereka terlepas dari kemiskinan dan penderitaan. 4 Gereja Dipanggil untuk PelayananMelayani Diakonia Pelayanan Yunani. Diakonia menurut Soedarmo dalam bukunya Kamus Istilah Teologi dikatakan bahwa: 22 ht t p: diakoniat ransform at if.blogspot .com diunduh pada tanggal 17 Juli 2012 23 Bruce M ilne, M engenali Kebenaran, Jakart a: BPK Gunung M ulia, 2004, 306 24 R. Soedarm o, Kamus Ist ilah Teologi, Jakart a: BPK Gunung M ulia, 2007, 47 25 Ibid, 54 15 Diakonia pada umumnya dipakai bagi aktivitas Gereja untuk membantu anggota-anggota Gereja yang lemah ekonominya Soedarmo: 1986, hal 19. II.2. Diakonia II.2.1. Pengertian Diakonia

Dokumen yang terkait

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Teologi Agama-Agama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) D 762010701 BAB II

0 1 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Teologi Agama-Agama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gerakan Sosial Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat) T2 092010005 BAB II

0 0 30