26 mata diklat kompetensi kejuruan kelas XI Teknik Permesinan. Hal
tersebut dapat terlihat dari presentase hasil perhitungan keaktifan siswa. Pada siklus I keaktifdn siswa sebesar 73,33, sedangkan pada siklus II
sebesar 90 , dengan rata-rata siklus I dan siklus II sebesar 81,665.
C. Kerangka Pikir
Dalam menilai keberhasilan pembelajaran tidak hanya dilihat dari nilai akhir hasil belajar saja namun juga dilihat dari proses
pembelajarannya dan hasil pembelajarannya. Keberhasilan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah model
atau metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pembelajarannya. Dalam penggunaan metode pembelajaran yang kurang
bervariasi dan kurang melibatkan siswa dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan, dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
Model atau metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pencapaian keberhasilan belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian belajar adalah keaktifan belajar siswa.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan akan membawa peran serta siswa dan
dapat membangkitkan keaktifan belajar siswa. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah, yang
selama ini dilakukan dalam proses pembelajaran sedikit sekali melibatkan siswa dalam belajar sehingga mengakibatkan kurangnya
keaktifan belajar siswa khususnya siswa kelas XII EI 3 SMK N 3 Wonosari.
27 Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dilakukan
penerapan model pembelajaran project based learning PjBL.
Penerapan pembelajaran project based learning PjBL dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar, karena dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dituntut berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan akan menghasilkan sebuah karya pada akhir pembelajaran.
Pembelajaran project based learning PjBL perlu diterapkan
dalam proses pembelajaran dikelas. Sesuai dengan pengalaman ketika observasi di SMK Negeri 3 Wonosari, dalam situasi belajar
pun sering terlihat sifat individualistis siswa. Siswa cenderung berkompetisi secara individual, bersikap tertutup terhadap teman,
ingin menang sendiri, kurang memberi perhatian pada teman sekelas bahkan terkadang ada siswa yang tidak mengenal beberapa teman
sekelasnya dikarenakan siswa tersebut hanya bergaul dengan kelompok tertentu saja tanpa menghiraukan teman lain dan sebagainya. Jika
kejadian ini dibiarkan tidak mustahil akan dihasilkan lulusaan yang egois, kurang bergaul dengan teman, acuh tak acuh dengan
masyarakat dan lingkungan, kurang menghargai orang lain, serta tidak mau menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Oleh
karena itu dengan adanya penerapan model pembelajaran project based
learning PjBL ini diharapkan akan membantu mengajari siswa bersosialisasi dengan orang lain dengan cara belajar bersama atau
28 berkelompok dengan melalui sebuah proyek dan menghasilkan sebuah
karya dalam pembelajaran.
D. Hipotesis Tindakan