30 psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu
masalahberfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka dapat diambil
pengertian bahwa belajar adalah suatu proses seorang individu melakukan perubahan perilaku berdasar pengalaman dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya.
Dari kedua pengertian motivasi dan juga belajar, maka dapat digabungkan pengertian motivasi belajar adalah suatu kekuatan atau
dorongan dalam diri individu membuat individu tersebut bergerak, bertindak untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya yaitu
proses seorang individu melakukan perubahan perilaku berdasar pengalaman dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
2. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seorang individu untuk melakukan kegiatan
belajar sangat berpengaryh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman AM 2003:83 motivasi memiliki ciri-
ciri sebagai berikut;
31 a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam
waktu lama dan tidak berhenti sebelum pekerjaan itu selesai. b. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi suatu kesulitan. Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin. c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya apabila sudah yakin akan sesuatu
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. h. Senang mencari dan memecahkan maslah soal-soal.
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa, berarti siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam
aktifitas belajarnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam belajar akan
menunjukkan hal-hal seperti, keinginan mendalami suatu materi, ketekunan dalam mengerjakan tugas, keinginan berprestasi, dan
keinginan untuk maju.
3. Bentuk-bentuk motivasi belajar
32 Menurut Winkel 1996:173 dalam kegiatan belajar ada dua bentuk
motivasi yang dimiliki oleh seseorang yaitu: a. Motivasi intrinsik
Dalam motivasi intrinsik ini kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan atau dorongan yang secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu. Misalnya, seorang siswa belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-
lengkapnya. Semua keinginan itu berpangkal pada penghayatan kebutuhan siswa berdaya upaya, melalui kegiatan belajar, untuk
memenuhi kebutuhan itu. b. Motivasi ekstrinsik
Berbeda dengan motivasi intrinsik, pada motivasi ekstrinsik aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Misalnya, seorang siswa rajin belajar demi mendapatkan hadiah yang dijanjikan
kepadanya bila ia mendapatkan hasil yang baik. Jadi, motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu bentuk motivasi yang berasal dari luar siswa, yang
berpangkal pada suatu kebutuhan yang dihayati siswa itu sendiri dan hanya dapat dipenuhi melalui belajar atau sebetulnya juga dapat dipenuhi
dengan cara lain. Pendapat Winkel ini sesuai dengan dua bentuk motivasi yang
dikemukakan oleh Rusyan 1992:127 hanya berbeda namanya, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal ini adalah
33 motivasi yang ada dalam diri individu itu sendiri karena sejalan dengan
kebutuhannya. Motivasi eksternal yaitu motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk motivasi belajar ada dua macam yaitu motivasi internal atau disebut juga motivasi
intrinsik dan motivasi eksternal yang disebut juga sebagai motivasi ekstrinsik.
4. Aspek-aspek motivasi belajar