Hasil Penelitian PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI I SEWON.

G S D sangat sebany 2,6. pelaks termas 51,9

b. Pelaks

Tata B B aspek Boga Gambar 4. G Sewon Dari hasil di t tinggi seb yak 40 resp Dari data sanaan Prak suk dalam k dari 40 resp sanaan Pra Boga SMK N erdasarkan h pengetahua bahwa pen 10 20 30 40 Sa F re kue ns i Grafik Pelaks iatas menun banyak 35 onden atau a tersebut ktik Industri kategori tingg ponden. aktik Indus Negeri I Sew hasil data pe an kerja pad ngetahuan y angat Tinggi Pel sanaan Prakt njukan bahw responden 51,9, sko peneliti da pada sisw gi. Hal ini d tri Siswa K won ditinja enelitian pela da siswa kel yang dibutu Tinggi Kat laksanaan P ik Industri p wa responde atau seban or rendah se apat mengam wa kelas XI dapat dilihat Kelas XII P u dari Aspe aksanaan Pr las XII Prog uhkan dala Rendah egori Praktik Ind pada Siswa S en yang me nyak 45,5 ebanyak 2 re mbil kesim I SMK Ne dari frekuen Program St ek Pengetah aktik Indust gram Studi K am dunia k Sangat Rend dustri SMK Negeri empunyai sk , skor ting esponden at mpulan bahw egeri I Sew nsinya sebes tudi Keahli huan Kerja ri ditinjau d Keahlian Ta kerja melipu dah I kor ggi tau wa won sar an ari ata uti pengetahuan bahan, pengetahuan alat, pengetahuan teori kerja, pengetahuan keselamatan kerja, dan pengetahuan kesehatan kerja. Hasil data yang diperoleh bahwa siswa yang mempunyai pengetahuan bahan dengan katagori sangat tinggi sebanyak 33 responden, kategori tinggi sebanyak 36 responden, kategori rendah sebanyak 3 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 1 responden. Siswa yang mempunyai pengetahuan alat dengan kategori sangat tinggi sebanyak 30 responden, kategori tinggi sebanyak 38 responden, kategori rendah sebanyak 8 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 1 responden. Siswa yang mempunyai pengetahuan teori kerja dengan katagori sangat tinggi sebanyak 34 responden, kategori tinggi sebanyak 41 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai pengetahuan keselamatan kerja dengan kategori sangat tinggi sebanyak 21 responden, kategori tinggi sebanyak 45 responden, kategori rendah sebanyak 8 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 3 responden. Siswa yang mempunyai pengetahuan kesehatan kerja dengan kategori sangat tinggi sebanyak 19 responden, kategori tinggi sebanyak 44 responden, kategori rendah sebanyak 8 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 6 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Praktik Industri pada siswa kelas XII SMK Negeri I Sewon ditinjau dari aspek pengetahuan kerja meliputi pengetahuan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 36 responden, pengetahuan alat dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 38 responden, pengetahuan teori kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 41 responden, pengetahuan keselamatan kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 45 responden, dan pengetahuan kesehatan kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 44 responden.

c. Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian

Tata Boga SMK Negeri I Sewon ditinjau dari Aspek Keterampilan Kerja Berdasarkan hasil data penelitian pelaksanaan Praktik Industri ditinjau dari aspek keterampilan kerja pada siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga bahwa keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja bidang boga meliputi keterampilan memanfaatkan bahan, keterampilan mempersiapkan bahan, keterampilan mengoperasikan peralatan, keterampilan cara mengolah, keterampilan cara menyelesaikan produk olahan makanan, dan keterampilan cara menyajikan makanan. Hasil data yang diperoleh bahwa siswa yang mempunyai keterampilan memanfaatkan bahan dengan katagori sangat tinggi sebanyak 20 responden, kategori tinggi sebanyak 42 responden, kategori rendah sebanyak 13 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 3 responden. Siswa yang mempunyai keterampilan mempersiapkan bahan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 23 responden, kategori tinggi sebanyak 43 responden, kategori rendah sebanyak 7 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 4 responden. Siswa yang mempunyai keterampilan mengoperasikan peralatan dengan katagori sangat tinggi sebanyak 21 responden, kategori tinggi sebanyak 46 responden, kategori rendah 8 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai keterampilan cara mengolah dengan kategori sangat tinggi sebanyak 20 responden, kategori tinggi sebanyak 47 responden, kategori rendah sebanyak 7 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 3 responden. Siswa yang mempunyai keterampilan menyelesaikan produk olahan makanan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 17 responden, kategori tinggi sebanyak 50 responden, kategori rendah sebanyak 6 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 4 responden. Siswa yang mempunyai keterampilan cara menyajikan makanan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 31 responden, kategori tinggi sebanyak 44 responden, kategori rendah sebanyak 1 responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 1 responden Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Praktik Industri pada siswa kelas XII SMK Negeri I Sewon ditinjau dari aspek keterampilan kerja meliputi keterampilan memanfaatkan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 41 responden, keterampilan mempersiapkkan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 43 responden, keterampilan mengoperasikan peralatan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 46 responden, keterampilan mengolah makanan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 47 responden, keterampilan menyelesaikan produk olahan boga dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 50 responden, dan keterampilan cara menyajikan makanan yaitu sebanyak 44 responden.

d. Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian

Tata Boga SMK Negeri I Sewon ditinjau dari Aspek Sikap Kerja Berdasarkan hasil data penelitian pelaksanaan Praktik Industri ditinjau dari aspek sikap kerja pada siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga bahwa sikap yang dibutuhkan dalam dunia kerja bidang boga meliputi penyesuaian diri dengan lingkungan kerja, partisipasi dalam kegiatan, bekerjasama dengan karyawan, menjalin komunikasi, menumbuhkan sikap profesional, perilaku inisiatif dan kreatif, menyelesaikan pekerjaan dengan rapi, bertanggungjawab terhadap area kerja, tanggungjawab terhadap ketepatan waktu, dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan. Hasil data yang diperoleh bahwa siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dengan katagori sangat tinggi sebanyak 32 responden, kategori tinggi sebanyak 43 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai partisipasi dalam kegiatan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 30 responden, kategori tinggi sebanyak 43 responden, dan kategori rendah sebanyak 4 responden. Siswa yang mempunyai sikap bekerjasama dengan karyawan dengan katagori sangat tinggi sebanyak 32 responden, kategori tinggi sebanyak 43 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mampu menjalin komunikasi dengan karyawan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 28 responden, kategori tinggi sebanyak 45 responden, kategori rendah sebanyak 4 responden. Siswa yang menumbuhkan sikap profesional dengan kategori sangat tinggi sebanyak 27 responden, kategori tinggi sebanyak 48 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai perilaku inisiatif dan kreatif dengan kategori sangat tinggi sebanyak 29 responden, kategori tinggi sebanyak 42 responden, dan kategori rendah sebanyak 6 responden. Siswa yang mempunyai sikap menyelesaikan pekerjaan dengan kategori sangat tinggi sebanyak dan 22 responden, kategori tinggi sebanyak 53 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai sikap tanggungjawab terhadap area kerja kategori sangat tinggi sebanyak 30 responden, kategori tinggi sebanyak 45 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Siswa yang mempunyai tanggungjawab terhadap ketepatan waktu dengan kategori sangat tinggi sebanyak 31 responden, kategori tinggi sebanyak 42 responden, dan kategori rendah sebanyak 4 responden. Siswa yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan dengan kategori sangat tinggi sebanyak 31 responden, kategori tinggi sebanyak 44 responden, dan kategori rendah sebanyak 2 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Praktik Industri pada siswa kelas XII SMK Negeri I Sewon ditinjau dari sikap kerja siswa termasuk dalam kategori tinggi antara lain untuk penyesuaian diri dengan lingkungan sebanyak 43 siswa, partisipasi dalam kegiatan sebanyak 43 siswa, bekerjasama dengan karyawan sebanyak 43 siswa, komunikasi dengan karyawan sebanyak 45 siswa, menumbuhkan sikap professional sebanyak 48 siswa, perilaku inisiatif dan kreatif sebanyak 42 siswa, menyelesaikan pekerjaan sebanyak 53 siswa, tanggungjawab terhadap area kerja 45 siswa, ketepatan waktu sebanyak 42 siswa, dan tanggungjawab terhadap pekerjaan sebanyak 44 siswa.

e. Pelaksanaan Praktik Industri sebagai upaya Peningkatan Kesiapan Kerja

Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga SMK Negeri I Sewon Berdasarkan data pemasaran tamatan siswa SMK Negeri I Sewon Tahun Ajaran 20092010 yang bekerja sebanyak 15 siswa, dan Tahun Ajaran 20102011 sebanyak 25 siswa. Menurut Ketua Bimbingan Kejuruan dan Konseling Sutini jumlah siswa lulusan SMK Negeri I Sewon Program Studi Keahlian Tata Boga yang bekerja di DUDI pada Tahun Ajaran 20092010 ke Tahun Ajaran 20102011 mengalami peningkatan yaitu sebesar 10 siswa. Data pelaksanaan Praktik Industri kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga SMK Negeri I Sewon yang ditinjau dari aspek pengetahuan kerja, keterampilan kerja, dan sikap kerja dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mempunyai kesiapan kerja yang maksimal.

B. Pembahasan

a. Pelaksanaan Praktik Industri Kelas XII Program Studi Keahlian Tata

Boga SMK Negeri I Sewon Siswa kelas XII SMK Negeri I Sewon Program Studi Keahlian Tata Boga merupakan siswa yang mempunyai minat dalam menekuni bidang boga, dalam waktu yang tidak lama lagi akan menyelesaikan masa belajarnya. Lulusan dari SMK Negeri I Sewon nantinya ditujukan untuk langsung terjung ke dunia kerja. Mereka dapat menjadi tenaga kerja yang ahli dan dibutuhkan oleh DUDI yang bergerak pada bidang boga. Selain bekerja pada perusahaan orang lain, para siswa SMK Negeri I Sewon dapat membuka usaha sendiri sesuai dengan bidang keahliannnya, dalam hal ini khususnya dalam bidang boga. Hal ini ditunjukkan dengan pelaksanan Praktik Industri siswa SMK Negeri I Sewon menunjukan bahwa responden yang mempunyai skor sangat tinggi sebanyak 35 responden atau sebanyak 45,5, responden yang memiliki skor tinggi sebanyak 40 responden atau 51,9, responden yang memiliki skor kurang tinggi sebanyak 2 responden atau 2,6. Dari data tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan Praktik Industri pada siswa kelas XII SMK Negeri I Sewon termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari frekuensinya sebesar 51,9 dari 40 responden. Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki siswa melalui latihan dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang lain. Dengan begitu siswa akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima olah masyarakat. Semua itu sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan Jartangat 1995 bahwa praktik kerja lapangan memberikan sumbangan yang berarti terhadap kesiapan kerja dengan sumbangan sebesar 17,815 pada taraf signikansi 5 Pelaksanaan Praktik Industri yang baik akan memudahkan mereka untuk memasuki dunia kerja dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja serta adanya informasi-informasi tentang dunia kerja sehingga memudahkan siswa untuk dapat memasuki dunia kerja dan dengan kemampuan yang mereka miliki diharapkan dapat bekerja maksimal sesuai bidanganya.

b. Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian

Tata Boga SMK Negeri I Sewon ditinjau dari Aspek Pengetahuan Kerja Selama melaksanakan Praktik Industri siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga diberi pengetahuan tentang cara memilih bahan-bahan makanan dengan baik dan benar, pengetahuan tentang cara mengoperasikan peralatan pengolahan makanan, pengetahuan tentang cara kerja yang benar, pengetahuan tentang keselamatan kerja, dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Industri. Berdasarkan hasil data penelitian pelaksanaan Praktik Industri ditinjau dari aspek pengetahuan kerja pada siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga mempunyai kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja meliputi pengetahuan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 36 responden, pengetahuan alat dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 38 responden, pengetahuan teori kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 41 responden, pengetahuan keselamatan kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 45 responden, dan pengetahuan kesehatan kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 44 responden. Pengetahuan kerja dapat diperoleh melalui belajar di sekolah yaitu melalui informasi berbagai sumber yang berkaitan dengan bidang boga. Dengan demikian pengetahuan kerja yang dimiliki seseorang diharapkan akan mempertinggi kemampuan keberhasilannya dalam bekerja nantinya.

c. Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian

Tata Boga SMK Negeri I Sewon ditinjau dari Aspek Keterampilan Kerja Selama melaksanakan Praktik Industri siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga diberi keterampilan tentang cara memanfaatkan bahan- bahan makanan dengan baik dan benar, keterampilan tentang cara mempersiapkan bahan pengolahan makanan, keterampilan tentang cara mengoperasikan peralatan pengolahan makanan, keterampilan tentang cara mengolah produk olahan boga, keterampilan tentang cara menyelesaikan produk olahan boga, dan keterampilan tentang cara menyajikan produk olahan boga. Berdasarkan hasil data penelitian pelaksanaan Praktik Industri ditinjau dari aspek keterampilan kerja pada siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga bahwa keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja bidang boga meliputi keterampilan memanfaatkan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 41 responden, keterampilan mempersiapkkan bahan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 43 responden, keterampilan mengoperasikan peralatan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 46 responden, keterampilan mengolah makanan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 47 responden, keterampilan menyelesaikan produk olahan boga dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 5 responden, dan keterampilan cara menyajikan makanan yaitu sebanyak 44 responden. Semua itu sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan Jartangat 1995 menunjukkan hasil yang baik. Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga diperoleh suatu hasil yang maksimal dan memuaskan.

d. Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Program Studi Keahlian

Tata Boga SMK Negeri I Sewon ditinjau dari Aspek Sikap Kerja Berdasarkan hasil data penelitian pelaksanaan Praktik Industri ditinjau dari aspek sikap kerja pada siswa kelas XII Program Studi Keahlian Tata Boga bahwa sikap yang dibutuhkan dalam dunia kerja bidang boga meliputi penyesuaian diri dengan lingkungan kerja, partisipasi dalam kegiatan,