mitosis jaringan meristem pada titik tumbuh pucuk, kuncup bunga, dan stolon, 4 penawar racun beberapa logam berat, 5 metabolit pengatur tubuh, dan 6 bioaktivator
perombak bahan organik. Di samping pemupukan, pengapuran juga penting untuk meningkatkan
produktivitas tanah masam, antara lain untuk mengurangi keracunan aluminium Al. Cara untuk menentukan takaran kapur yang perlu diberikan adalah dengan
menentukan sensitivitas tanaman dan kemudian mengukur kejenuhan Al dalam tanah dengan analisis tanah Dierolf dalam Santoso dan Sofyan, 2005.
B. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman jagung., sehingga perakaran tanaman dapat berkembang
dengan baik. Pengolahan tanah diusahakan agar kondisi air tanah dapat dipelihara dengan baik. Pada tanah – tanah bertekstur berat, pengolahan tanah sebaiknya
dilakukan intensif untuk mendapatkan drainase dan aerase yang menunjang pertumbuhan tanaman jagung Bastari, 2003. Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke
dalam tiga jenis, yaitu : 1 Tanpa olah tanah TOT, 2 Pengolahan tanah minimum OTM, dan 3 Pengolahan tanah sempurna OTS.
1. Tanpa Olah Tanah TOT
Tanpa olah tanah Zero Tillage sering disebut TOT. Cara yang dimaksud adalah tanpa olah tanah TOT, tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa – sisa
tanaman sebelumnya dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal
Universitas Sumatera Utara
tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida Utomo, 2000.
Tanpa olah tanah banyak memiliki keunggulan atau kelebihan, diantaranya dapat menghemat tenaga kerja dan biaya serta dapat memperbaiki struktur tanah
melalui peningkatan pori makro. Proses ini terjadi karena dengan tanpa olah tanah, fauna hewan tanah seperti cacing menjadi lebih aktif Tan, 2007.
2. Olah Tanah Minimum OTM
Pengolahan tanah minimum Minimum Tillage. Bagian tanah yang diolah hanya pada calon zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengolahan tanah minimum adalah teknik konservasi tanah dimana gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan sesedikit
mungkin. Dengan cara ini kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran permukaan dan erosi berkurang. Teknik ini juga mengurangi biaya dan tenaga kerja
untuk pengolahan tanah dan mengurangi biaya tenaga kerja untuk penyiangan secara mekanik. Pengolahan tanah minimum cukup efektif dalam mengendalikan erosi, dan
biasa dilakukan pada tanah – tanah yang berpasir dan rentan terhadap erosi. Pengolahan tanah minimum hanya dapat dilakukan pada tanah yang gembur. Tanah
gembur dapat terbentuk sebagai hasil dari penggunaan mulsa secara terus menerus dan atau pemberian pupuk hijau pupuk kandang kompos dari bahan organik yang
lain secara terus menerus Suwardjo, 2001. Pengolahan tanah minimum adalah teknik konservasi tanah dimana gangguan
mekanis terhadap tanah diupayakan sesedikit mungkin. Dengan cara ini kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran permukaan dan erosi berkurang. Teknik
Universitas Sumatera Utara
ini juga mengurangi biaya dan tenaga kerja untuk pengolahan tanah dan mengurangi biaya tenaga kerja untuk penyiangan secara mekanik. Pengolahan tanah minimum
cukup efektif dalam mengendalikan erosi. Pengolahan tanah minimum hanya dapat dilakukan pada dilakukan pada tanah yang gembur. Penerapan teknik pengolahan
tanah minimum selalu perlu disertai pemberian mulsa Tan, 2007. Keuntungan pengolahan tanah minimum yaitu menghindari kerusakan
struktur tanah, mengurangi aliran permukaan dan erosi, memperlambat proses mineralisasi, sehingga penggunaan zat – zat hara dalam bahan – bahan organik lebih
berkelanjutan, tenaga kerja yang lebih sedikit daripada pengelolaan penuh, sehingga mengurangi biaya produksi, dapat diterapkan pada lahan – lahan marginal yang jika
tidak dengan cara ini mungkin tidak dapat diolah Utomo, 2000.
3. Olah Tanah Maksimum OTM