Intellectually Repetition dengan Media Powerpoint Pada Siswa Kelas V SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
” yang dilakukan oleh peneliti. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu mengenai
penerapan model pembelajaran AIR dan penggunaan media Powerpoint dalam pembelajaran antara lain: pada umumnya model pembelajaran AIR diterapkan
dalam pembelajaran eksakta seperti matematika dan sains dan masih jarang untuk diterapkan dalam pembelajaran di SD. Selain itu, tahap Repetition pada
model AIR ini diberikan secara langsung untuk dijawab secara lisan oleh siswa bukan dalam bentuk tugas secara tertulis sehingga melatih siswa untuk berani
menjawab dan mengungkapkan pendapatnya. Model pembelajaran AIR ini dipadukan dengan media Powerpoint yang disajikan menarik dengan
permainan warna, teks dan animasi sehingga dapat merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi terhadap materi yang disampaikan.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kualitas pembelajaran PKn di kelas V SDN Pudakpayung 02 masih rendah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya dari guru dan dari
siswa. Dari segi guru, guru sudah menerapkan model pembelajaran tetapi belum dikembangkan dengan maksimal, pemanfaatan media pembelajaran
belum maksimal. Sedangkan dari segi siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran masih kurang, kurang adanya motivasi dalam belajar, dan kurang
mampu bekerja sama dalam kelompok. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar
siswa rendah yaitu hanya 16 siswa 62,8 yang mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran AIR dipadukan dengan media Powerpoint. Dengan model
pembelajaran AIR siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran, siswa mampu memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Sehingga
dengan penerapan model pembelajaran AIR dengan media Powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Hal tersebut
dapat digambarkan melalui alur kerangka berpikir sebagai berikut.
Berikut ini kerangka berpikir yang diterapkan oleh peneliti:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
1. Guru: guru sudah menerapkan model pembelajaran tapi belum dikembangkan dengan maksimal, kurang memanfaatkan media
yang mendukung, kurang memberikan motivasi kepada siswa. 2. Siswa: belajar sebatas menerima pengetahuan dari guru,
partisipasi, minat, motivasi belajar masih kurang, kurang mampu bekerja dalam kelompok, serta kurang mampu dalam memecahkan
masalah
3. Hasil belajar: sebanyak 27 dari 43 siswa kelas V belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70.
Langkah-langkah model pembelajaran AIR menurut Shoimin 2014:30 dengan media Powerpoint Indriana, 2011:154 yang telah
dimodifikasi yaitu sebagai berikut: 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan setiap
kelompok terdiri 6-7 siswa. 2. Siswa menuju kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk
oleh guru. 3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi
organisasi dengan menggunakan media Powerpoint. Auditory 4. Siswa mengerjakan LKS mengenai materi organisasi secara
kelompok. Intellectually 5. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya secara berkelompok yang
telah selesai mereka kerjakan. Auditory 6. Siswa dari kelompok lain bertanya dan mengungkapkan
pendapatnya. Auditory 7. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Repetition
8. Siswa menyimpulkan secara lisan tentang materi yang telah dibahas.
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn meningkat
dengan katogori sangat baik.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn meningkat dengan
kategori sangat baik
3. Hasil belajar PKn pada siswa kelas V meningkat, ≥80 siswa
mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70.
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN