kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Wahana Persada Lampung adalah 0,537 dan 0,254 atau 53,7 dan 25,4.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Wahana
Persada Lampung”.
Maka kesimpulannya adalah penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan,
komitmen organisasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan.
2.2 Karakteristik Pekerjaan
2.2.1 Pengertian Karakteristik Pekerjaan
Menurut Mangkuprawira 2002 karakteristik pekerjaan adalah identifikasi beragam dimensi pekerjaan yang secara simultan memperbaiki efesiensi
organisasi dan kepuasan kerja.
Berbeda dari pendapat di atas menurut Simamora 2004:129 model karakteristik pekerjaan job characteristics models merupakan suatu pendekatan terhadap
pengayaan pekerjan job enrichment. Program pengayaan pekerjaan job enrichment berusaha merancang pekerjaan dengan cara membantu para
pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan tanggung jawab. Pengayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan
kepada pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan
kendali. Penambahan elemen tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut pemuatan kerja secara vertikal vertical job loading.
Pengayaan pekerjaan job enrichment itu sendiri merupakan salah satu dari teknik desain pekerjaan. Sejumlah teori karakteristik pekerjaan yang berusaha
mengidentifikasi karakteristik tugas dari pekerjaan –pekerjaan, bagaimana karakteristik ini digabungkan untuk membentuk pekerjaan yang berbeda, serta
hubungan dari karakteristik pekerjaan tersebut dengan kepuasan dan kinerja karyawan telah dihasilkan.
Sementara itu, Robbins 2002 menjelaskan bahwa terdapat tiga teori karakteristik pekerjaan yang paling penting, yaitu Teori Atribut Tugas Wajib requeisite task
attributes theory, Teori Model Karakteristik Pekerjaan dan Model pemprosesan informasi sosial. Pendapat lain menyatakan karakteristik pekerjaan sebagai cara
yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta cakupan pekerjaan yang diberikan Morgeson dan Humphrey, 2006.
2.2.2 Indikator –indikator Karakteristik Pekerjaan.
Robbins 2002 menjelaskan inti karakteristik pekerjaan sebagai berikut : 1. Skill variety variasi keterampilan
Skill variety variasi keterampilan adalah tingkatan sampai di mana pekerjaan membutuhkan variasi aktifitas yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan
yang melibatkan sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda dari karyawan.
2. Task identity identitas tugas Task identity identitas tugas adalah suatu tingkatan di mana pekerjaan
membutuhkan penyelesaian menyeluruh dan teridentifikasi pembagiannya.
3. Task significance signifikasi tugas Task significance signifikasi tugas adalah suatu tingkatan di mana pekerjaan
adalah penting dan melibatkan kontribusi yang berati terhadap organisasi atau masyarakat pada umumnya.
4. Autonomy otonomi Autonomy otonomi adalah suatu tingkatan di mana pekerjaan memberikan
kebebasan secara substansial, kemerdekaan dan kekeluasaan dalam membuat schedule pekerjaan dan menentukkan prosedur yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
5. Job feedback umpan balik pekerjaan Job feedback umpan balik pekerjaan adalah suatu tingkatan di mana hasil
aktifitas penyelesaian pekerjaan diperoleh langsung oleh karyawan dan informasi yang jelas mengenai seberapa baik pekerjaan telah dikerjakan.
2.3 Kepuasan Kerja
2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan emosional atau perilaku psikologis berupa rasa puas terhadap suatu pekerjaan yang dicapainya. Kepuasan kerja
sangat penting bagi karyawan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan. Karena, kepuasan kerja merupakan salah satu indikator yang
mempengaruhi komitmen karyawan terhadap perusahaan tersebut.
Menurut Martoyo dalam Hartatik 2014:223 kepuasan kerja merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Sedangkan menurut Robbins 2008:107 kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah
evaluasi karakteristiknya.
Pendapat lain mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan sehingga para karyawan
memandang pekerjaan tersebut terlihat dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya Handoko,
2003.
Berbeda pendapat menurut Noe 2011:20 kepuasan kerja adalah perasaan senang akibat persepsi bahwa pekerjaan seseorang memenuhi atau memungkinkan
terpenuhinya nilai –nilai kerja penting bagi seseorang. Jadi, kepuasan kerja seorang karyawan dalam bekerja dapat diketahui melalui sikap karyawan terhadap
lingkungan kerjanya, lingkungan fisik, psikis maupun lingkungan sosialnya.