Tanah Sebagai Hak dan Berfungsi Sosial. Aspek Yuridis Mengenai Pertanahan di Indonesia

pemusatan penguasaan tanah pada segelintir orang, khususnya para pemodal kuat yang didukung negara.

B. Tanah Sebagai Hak dan Berfungsi Sosial.

Dalam ruang kaji agraria, tanah merupakan bagian dari bumi yang disebut permukaan bumi. Disamping itu, tanah juga memiliki fungsi sosial selain sebagai status hak milik perorangan dalam pembangunan hukum pertanahan Indonesia. Semua ini bertujuan agar setiap jengkal tanah di Indonesia bisa bermanfaat mengangkat kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Cita hukum agraria ini sesuai falsafah hukum sosiologis-fungsional, yang antara lain dikembangkan oleh Eugen Ehrlich, Hermann Heller, Gerhart Niemeyer, dan lain-lain [] , yang mengatakan bahwa hukum selain mengatur kepentingan manusia sebagai perseorangan yang berdiri sendiri, terlepas dari manusia lain individu yang atomistis, hukum juga mengatur kepentingan manusia sebagai warga masyarakat. Jadi, manusia dalam hubungannya dengan manusia lain yang sama-sama terikat dalam satu ikatan kemasyarakatan. Oleh sebab itu, menurut aliran falsafah ini, hak apapun yang diakui oleh hukum dan diberikan kepada perorangan atau persekutuan atau kesatuan lain, tidak boleh diberikan semata-mata untuk memenuhi kepentingan perseorangan atau persekutuan atau kesatuan itu saja, akan tetapi pemberian hak kepada perseoranganpersekutuankesatuan lain itu diberikan dan diakui oleh hukum,oleh karena dengan diberikannya hak tersebut kepada perseorangan, persekutuan ataupun kesatuan hukum itu, kepentingan seluruh masyarakat akan terpenuhi.

C. Aspek Yuridis Mengenai Pertanahan di Indonesia

Ketentuan Legal-yuridis yang mengatur mengenai agraria di Indonesia terdapat dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok-pokok Agraria selanjutnya disebut UUPA serta peraturan penunjang lainnya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 40 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah, Peraturan Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak atas Tanah, dan lain-lain. Pada dasarnya ketentuan mengenai hak-hak atas tanah di Indonesia dengan jelas terdapat pada ketentuan Pasal 16 ayat 1 UUPA terdiri dari : Page | 4 a . Hak Milik. b . Hak Guna Usaha. c . Hak Guna Bangunan. d . Hak Pakai. e . Hak Sewa. f. Hak Membuka Tanah. g . Hak Memungut Hasil Hutan.

B. Hak Warga Negara Asing Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia.