Tahun 2000 hingga sekarang Perkembangan Kesenian Tradisional Reog Banjarharjo Keagamaan

melakukan atraksi setan demit. Kesenian Reog Banjarharjo juga mulai berubah fungsi selain sebagai ritual kesenian Reog banjarharjo menjadi sebuah hiburan untuk masyarakat Desa Banjarharjo Kesenian Reog Banjarharjo sebagai Ritual dan Hiburan digunakan oleh anggota Karang Taruna untuk ruwatan Rumah. berbeda pada saat awal mula kesenian ini lahir, kesenian Reog Banjarharjo sudah tidak melakukan pertunjukan dengan menggunakan kepercayaan sebaksa. Pertunjukan Reog banjarharjo mulai menggunakan sistem patokan harga setiap akan melakukan pementasan. Selain itu adanya hiburan yang disisipi dalam kesenian Reog Banjarharjo yang sebelumnya tidak ada. Pada tahun-tahun sesudahnya kesenian Reog Banjarharjo menggabungkan dengan kesenian jaranan kuda lumping untuk menarik penonton. Tambahan Reog Banjarharjo juga dilakukan pada alat musik yang tidak tergantung pada Gendang saja melainkan pada alat musik yang modern berupa musik jaipong agar penonton dapat ikut bergoyang mengikuti irama musik yang dimainkan

3. Tahun 2000 hingga sekarang

Kesenian Reog Banjarharjo yang sudah mulai berkembang dan mulai berubah dapat terlihat setelah tahun 2000-an hingga sekarang. Bapak Sutriono sebagai Kepala Desa Banjarharjo menjelaskan “Kesenian Reog Banjarharjo pada saat ini sudah termodernkan, akan tetapi kadang-kadang menimbulkan perselisihan mas kalau Reog Banjarharjo dipentaskan pada saat bersamaan dengan konser lain, misalnya konser dangdutan atau orgenan. Soalnya dahulu itu Reog Banjarharjo digunakan bukan untuk hiburan mas, jadi ya kadang- kadang ada perselisihan mas. Tapi ya walaupun sudah tidak dipakai buat ritual ko malah banyak yang nonton.” Sutriono, 41 tahun, Kepala Desa Banjarharjo, 08 Desember 2012 Gambar 6. Pertunjukan Reog Banjarharjo doc. Pribadi tanggal 19 Januari 2013 Kesenian Reog Banjarharjo sekarang yang sudah tidak digunakan untuk ritual lagi. Akan tetapi walaupun kesenian ini sudah tidak digunakan lagi dalam bentuk ritual setiap kali kesenian ini digunakan bersamaan dengan yang lain dangdutan atau orgen tetap menghadirkan konflik dalam masyarakat. Konflik terjadi pada masyarakat ketika hadir dua pertunjukan adalah masyarakat Banjarharjo yang bingung dalam memilih kesenian mana yang akan ditonton untuk hiburan Bentuk kesenian Reog Banjarharjo saat ini sudah digabungkan dengan berbagai kebudayaan, dan penggabungan kebudayaan yang jelas terlihat pada penggabungan dengan kesenian kuda lumping atau jaranan yang bukan merupakan ciri khas dari kesenian Reog Banjarharjo. Tokoh barongan dan pentul pada kesenian Reog banjarharjo saat ini sudah tidak melakukan pertrungan lagi akan tetapi lebih cenderung ke atraksi menari sesuai dengan musik yang dimainkan Tabel 5. Perkembangan Kesenian Reog Banjarharjo Bentuk Kesenian Reog Banjarharjo Sebelum tahun 1985 Tahun 1985 sampai tahun 2000-an Tahun 2000-an sampai sekarang Waktu Pementasan Ritual Ruwatan Rumah dan bernadzar. Ritual Ruwatan dan Hiburan. Hiburan Adanya pelarangan waktu pementasan yaitu hanya untuk ritual dan nadzar. Mulai digunakan dalam acara pernikahan, dan hajatan lain seperti sunatan. Sudah tidak ada waktu pelarangan dalam pementasan Jenis Pertunjukan Atraksi SetanDedemit Tarian Kuda LumpingJaranan Tarian Kuda lumping atau jaranan 1. Tarian Pentul membawa nasi kuning dan pisang 1. Tarian Pentul Membawa nasi kuning dan pisang Mulai memadukan unsur musik modern seperti orgen. 2. Hanya memakai gendang sebagai alat musiknya 1. Memasukkan musik jaipong dalam pertunjukannn ya. 1. Sumber : Hasil Wawancara

C. Perubahan Makna dan Fungsi Reog Banjarharjo