Deskriptor Sterik Deskriptor Hidrofobik

elektronik dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, Xue et al. 2013 juga menggunakan deskriptor elektronik untuk analisis aktivitas antioksidan 6 senyawa turunan kalkon dengan hasil yang baik. Dalam kajian HKSA, deskriptor sterik diterjemahkan dalam parameter topologi. Deskriptor elektronik merupakan deskriptor yang tidak kalah penting dalam kajian antioksidan. Hal tersebut didasarkan pada keterkaitan proses transfer elektron dengan mekanisme antioksidan dalam menangkap radikal bebas sangatlah kuat. Digunakan deskriptor hidrofobik karena parameter hidrofobik dapat digunakan sebagai rujukan dalam penelitian lanjutan secara eksperimental maupun penerapan dalam kajian biomedis.

2.7.1 Deskriptor Sterik

Parameter sterik merupakan turunan dari hubungan energi bebas linier atau pertimbangan geometri Kubinyi, 1993: 21. Parameter sterik topologi didasarkan pada perhitungan molekuler graf. Perhitungan dilakukan dengan menyederhanakan molekul berdasarkan puncaksimpul vertices dan tepisisi edges. Notasi G adalah grafik molekuler G yang berfungsi merepresentasikan senyawa kimia. G secara sederhana dianggap tidak bermasa dan terhubung oleh grafik yang terdiri atas kumpulan puncak VG dan kumpulan tepi EG. Puncak adalah atom dan tepi adalah ikatan antar atom. Grafik molekuler menekankan bahwa senyawa organik yang berisi heteroatom dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik. Dalam hal ini, grafik hanya menggambarkan konektivitas molekul dan tidak terpengaruh adanya heteroatom, jenis ikatan dan mengesampingkan ikatan hidrogen. Dalam penelitian ini, digunakan indeks Platt, indeks Wiener, indeks Randic, indeks Balaban, indeks Harary, indeks Hyper-Wiener dan indeks Szaged Rifai et al., 2014. Parameter sterik juga mencakup refraktivitas molar suatu senyawa. Refraktivitas adalah kombinasi volume MV dan polarisabilitas dalam molekul, dan telah berhasil digunakan dalam banyak studi QSAR Mayuresh et al., 2010.

2.7.2 Deskriptor Hidrofobik

Parameter hidrofobikhidrofilik adalah sifat yang sangat penting dalam aplikasi biomedis. Sebagai contoh aplikasinya adalah untuk memperkirakan distribusi obat dalam tubuh. Obat-obat yang bersifat hidrofobik dengan koefisien partisi tinggi akan terdistribusi pada komponen yang bersifat hidrofobik pula, misalnya lapisan lemak. Sedangkan obat-obat yang bersifat hidrofilik dengan koefisien partisi rendah akan terdistribusi pada kompartemen hidrofilik, misalnya serum darah. Dalam penelitian ini, digunakan deskriptor hidrofobik berupa Log P dan Polar Surface Area PSA. Koefisien partisi oktanolair yang dinyatakan dalam log P merupakan standar kuantitas untuk menentukan sifat hidrofobikhidrofilik suatu molekul. Log P adalah indeks lipofilisitas, dan dinyatakan sebagai log kelarutan dalam oktanolkelarutan dalam air murni. Sehingga semakin tinggi nilai log P, lipofilisitas semakin tinggi. Lipofilisitas mengacu pada kemampuan dari senyawa kimia untuk larut dalam lemak, minyak, lemak, dan pelarut non-polar. Koefisien distribusi sebuah obat mempengaruhi seberapa mudah obat dapat mencapai target yang diinginkan dalam tubuh, seberapa kuat efek yang akan terjadi setelah mencapai target, dan berapa lama itu akan tetap dalam tubuh dalam kondisi aktif. Log P adalah salah satu kriteria yang digunakan dalam kimia farmasi untuk menghitung efisiensi lipofilik, fungsi potensi. Sehingga, parameter log P memiliki fungsi mengevaluasi kualitas senyawa penelitian. Baru-baru ini, pendekatan untuk memprediksi penyerapan telah dikembangkan dengan melibatkan kuantitas yang berasal dari permukaan molekul yang dikenal sebagai polar surface area. Polar surface area molekul didefinisikan sebagai daerah permukaan yang timbul dari atom oksigen atau nitrogen atau atom hidrogen yang terikat pada atom oksigen atau nitrogen. Polar surface area menunjukkan korelasi terhadap transportasi molekul melalui membran pasif, sehingga memungkinkan estimasi sifat pengangkutan obat. Polar surface area dalam kimia farmasi biasanya digunakan untuk optimalisasi kemampuan obat yang diserap oleh sel. Selain itu, luas permukaan kutub jelas berkaitan dengan kapasitas senyawa untuk membentuk ikatan hidrogen Clark, 1999.

2.7.3 Deskriptor Elektronik