Rumusan Masalah Metode Penelitian

Nomor 51-52-59PUU-VI2008, khususnya terhadap ketentuan Pasal 9 Undang- Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dalam skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang pada penelitian ini adalah adanya perubahan makna terhadap ketentuan Pasal 6A ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jika disandingkan dengan ketentuan Pasal 9 Undnag-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Untuk memberikan batasan terhadap kajian terhadap rumusan permasalahan tersebut diajukan 3 tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Bagaimanakah latar belakang perumusan Pasal 6A ayat 2 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945? b. Bagaimanakah latar belakang perumusan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden? c. Bagaimanakah bentuk perubahanmakna pada Pasal 6A ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dari rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan skripsi ini juga dapat diklasifikasikan ke dalam 3 tiga hal, yakni: a. Mengetahui latar belakang perumusan Pasal 6A ayat 2 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b. Mengetahui latar belakang perumusan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden c. Mengkaji bentuk penyempitan makna Pasal 6A ayat 2 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil kajian yang akan dibahas oleh penulis, diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Manfaat Teoritis

1. Untuk menambah khasana ilmu pengetahuan penulis secara umum, dan khususnya terkait tentang perubahan makna dari suatu konstitusi. 2. Agar dapat memperbandingkan kajian teoritis dengan praktik dilapangan. 3. Melatih kemampuan penulis untuk membuat karya tulis ilmiah, khususnya skripsi.

b. Manfaat Praktis

Diharapakan nantinya, hasil penelitian ini dapat berguna bagi seluruh pihak terkait yang menjadi subyek pada kajian ini.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk mencapai hasil yang diharapkan serta kebenaran dari penulisan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif legal research yang hanya merupakan studi dokumen, yakni menggunakan sumber-sumber data sekunder berupa doktrin-doktrin dan asas-asas dalam ilmu hukum. Penelitian hukum normatif dapat berupa inventarisasi hukum positif, penemuan asas-asas dan dasar falsafah doktrin, dogma hukum positif, dan penemuan hukum incroncreto. 6

2. Pendekatan Masalah

Dalam mengkaji pokok permasalahan,Menurut Johnny Ibrahim, nilai ilmiah dari suatu pembahasan isu hukum legal issue yang dikaji bergantung pada pendekatan approach yang dipergunakan, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan statue approach, pendekatan sejarah historical approach, dan pendekatan konseptual conseptual approach. 7 Terhadap beragam pendekatan tersebut bukanlah permasalahan karena dalam penelitian hukum pada khususnya tidak ada satu teknik tertentu yang bisa memecahkan permasalahan “there is no single tec hnique that is magically „right for all problem” 8 . Sementara, dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sebagai berikut: 9 a. Pendekatan Perundang-undangan Statute Approach Pada penelitian normatif harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian. 6 Huma, Kursus Metodologi Penelitian, Gagog 5-7 Februari, BAB VI, Metode Pengumpulan Data,2010 ,h. 93 7 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang, Bayumedia Publishing,2006,h. 299. 8 Ibid, h. 301. 9 Huma Op. Cit., h. 300 b. Pendekatan Sejarah Historical Approach Pendekatan sejarah bertujuan untuk memahami hukum secara lebih mendalam tentang suatu sistem atau lembaga, atau suatu pengaturan hukum tertentu, sehingga dapat memperkecil kekeliruan, baik dalam pemahaman maupun penerapan suatu lembaga atau ketentuan hukum tertentu. c. Pendekatan Konseptual Conceptual Approach Pendekatan konseptual ini memiliki tujuan pengabstraksikan hal-hal yang bersifat partikular menjadi umumuniversal. Pendekatan ini digunakan untuk menggambarkan konsep perubahan makna, serta dampaknya kedepan.

3. Metode Analisis Bahan Hukum

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penelitian yang berupa hasil studi kepustakaan data sekunder, yang berasal dari bahan hukum primer dan sekunder. Oleh karena itu penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tersebut untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi.

4. Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Bahan Hukum Primer,yaitubahan-bahan penelitian yang berasal dari peraturan perundang-undangan, yakni: 1 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 3 Konstitusi Republik Indonesia Serikat Tahun 1949 4 Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 5 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia Nomor IIIMPRS1963 Tentang Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno Menjadi Presiden Republik Indonesia Seumur Hidup 6 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat SementaraRepublik IndonesiaNomor IXMPRS1966 Tentang Surat Perintah PresidenPanglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik IndonesiaPemimpin Besar RevolusiMandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara 7 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat SementaraRepublik IndonesiaNomor XVMPRS1966 Tentang PemilihanPenunjukan Wakil Presiden dan Tata- Cara Pengangkatan Pejabat Presiden 8 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat SementaraRepublik IndonesiaNomor XLIVMPRS1968 Tentang Pengangkatan Pengemban Ketetapan Mprs Nomor IXMPRS1966 Sebagai Presiden Republik Indonesia 9 Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik IndonesiaNomor IIMPR1973 Tentang Tata-Cara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 10 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaNomorVIMPR1999 Tentang Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 11 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaNomor IVMPR1983 tentang referendum 12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1985 Tentang Referendum 13 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 14 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 jo Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Mahkamah Konstitusi. 15 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. 16 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51-52-59PUU- VI2008Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 17 Peraturan perundang-undangan terkait lainnya. b. Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, misalnya buku-buku, hasil penelitian, hasil seminar, hasil karya ilmiah dari kalangan hukum dan dari hasil karya dari khalayak umum. c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya: kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, internet dan sebagainya. 10

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu dengan cara pengumpulan data dengan bersumber pada peratturan perundang-undangan dan bahan-bahan pustaka. Tujuan dan kegunaan studi kepustakaan pada dasarnya adalah menunjukkan jalan pemecahan permasalahan penelitian. 11

6. Sumber Bahan Hukum

Dalam proses penyelesaian penelitian ini, penulis memperoleh bahan hukum dari penelitian kepustakaan Library Research yang berasal dari data skunder, yakni bahan hukum priemer berupa peraturan 10 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, h. 117. 11 Ibid.,h. 115. perundang-undangan, bahan hukum skunder terkait kepustakaan buku- buku terkait, jurnal ilmiah, makalah dan lainnya, serta bahan hukum tersier yang merupakan suplemer berupa kamus hukum maupun bahasa.

7. Analisis Bahan Hukum

Analisa bahan hukum dilakukan dengan analisa kualitatif, dalam hal ini memetakan kebutuhan bahan dan diklasifikasikan lebih lanjut untuk ditelaah untuk menelaah perubahan makna Pasal 6A ayat 2 UUD NRI 1945 atas hadirnya ketentuan ambang batas pada prasyarat pencalonan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, apakah sudah benar atau tidak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konstitusi

Konstitusi secara konseptual memiliki tiga karakter utama, pertama, konstitusi sebagai hukum tertinggi suatu negara a constitution is a supreme law of the land, kedua, konstitusi sebagai suatu kerangka kerja suatu sistem pemerintahan a constitution is a frame work for goverment, dan ketiga, konstitusi merupakan suatu instrumen yang memiliki legitimasi dalam membatasi kekuasaan dan kewenangan pejabat pemerintah constitution is a letimate way to grant and limit powers of goverment officials. 12 Pengertian dari konstitusi itu sendiri berasal dari kata latin constitutio yang berkaitan erat dengan kata jus atau ius yang berarti hukum atau prinsip. 13 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata konstitusi merujuk pada pengertian 1 segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan undang-undang dasar, dsb dan 2undang-undang dasar suatu negara. 14 Kedua pengertian yang digambarkan tersebut merupakan pengertian konstitusi dalam artian luas dan sempit, sementara pada tulisan ini pengertian konstitusi lebih dititik beratkan dalam artian sempit, yakni konstitusi sebagai undang-undang dasar suatu negara, yang dalam hal ini adalah Indonesia. 12 Komisi Konstitusi, Buku I Naskah Akademik Kajian Komprehensif Komisi Konstitusi tentang Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jakarta,2004, h.17. 13 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi,Penerbit Buku Kompas, 2010 h. 3. Bandingkan dengan Abu Daud Busroh dan Abubakar Busro, Asas-Asas hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, 1985, h. 41. 14 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h.