Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di Propinsi Sumatera Utara

ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP WILAYAH DI PROPINSI SUMATERA UTARA
TESIS Oleh : ALFIAN YUSRI 992103002 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2002
Alfian Yusri : Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di…, 2002 USU Repository © 2007

RINGKASAN
Sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDB Indonesia. Di tahun 1997 sumbangan yang diberikan sektor industri penaolahan mencapai 26.79 persen, tahun 1998 menurun menjadi 24,48 persen dan tahun 1999 meningkat kembali mencapai 25.78 persen. Sementara laju pertumbuhan sektor industri pengolahan tersebut dalam kurun waktu yang sama terlihat fluktuatif Pada tahun 1997 pertumbuhan sektor ini sekitar 5,25 persen, kemudian akibat krisis moneter pada tahun 1998 pertumbuhannva menjadi minus 11,88 persen dan dalam dua tahun terakhir berhasil tumbuh sebesar 2.19 persen dan 6,20 persen.
Dikaitkan dengan besarnva peranan sektor industri terhadap struktur perekonomian wilayah, terdapat konsep mekanisme pendorona pertumbuhan yaitu keterkaitan antar industri dan antara industri dengan sektor-sektor ekonomi lainnya Dikatakan bahwa dalam sektor produksi, mekanisme perangsang pembangunan yang tercipta merupakan akibat dari adanya hubungan antara berbagai sektor industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah bagi sektor perekonomian lain. Interaksi ini terdiri atas pengaruh hubungan ke belakang (backward linkages effect) atau keterkaitan hulu, dan pengaruh hubungan ke depan (forward linkages effect) atau keterkaitan hilir.
Dalam kedudukannva sebagai pusat pertumbuhan di wilayah Barat Indonesia, Sumatera Utara telah menunjukkan perkembangan Yang berarti dalam perubahan struktur perekonomiannva. Hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 8.84 persen pada keadaan sebelum krisis dan sumbangan sektor industri pengolahan terhadap pembentukan PDRB yang mencapai 27,31 persen. Namun demikian, perlu dicermati perkembangan sektor industri pengolahan yang tidak selalu memiliki keterkaitan terhadap pengembangan wilayah dengan melihat peranan sektor industri pengolahan terhadap pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan (permintaan antara dan permintaan akhir), keterkaitan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya, dampak ekonomi yang ditimbulkan didasarkan atas efek multiplier terhadap output, pendapatan maupun tenaga kerja, dampak penyebaran sektor industri pengolahan melalui Tabel Input Output Propinsi Sumatera Utara Tahun 1995 pada tabel dasar transaksi atas dasar harga produsen klasifikasi 71 sektor yang diagregasi menjadi 9 sektor produksi dan 40 sektor (32 sub sektor industri pengolahan dan 8 sektor produksi).
Sebagai alat analisis ekonomi, Tabel Input Output memiliki kemampuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai : (1) struktur perekonomian regional meliputi struktur output dan nilai tambah sektor; (2) struktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh sektor-sektor produksi; (3) struktur penvediaan barang dan jasa; dan (4) struktur permintaan barang dan jasa.
Ditinjau dari sisi output dengan melihat keterkaitan ke depan baik keterkaitan langsung maupun keterkaitan langsung dan tidak langsung, menunjukkan lima sub sektor industri pengolahan yang berperan penting dalam perekonomian
Alfian Yusri : Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di…, 2002 USU Repository © 2007

Sumatera Utara adalah industri kimia dasar dan pupuk, industri logam dasar besi dan baja. industri mesin dan perlengkapannya, industri pertenunan dan perajutan. dan industri kertas, barang kertas, percetakan dan penerbitan.
Ditinjau dari keterkaitan langsung maupun langsung dan tidak langsung ke belakang menunjukkan lima sub sektor industri pengolahan yang berperan penting adalah industri penggilingan beras, biji-bijian dan tepung, industri minyak makanan, industri ban dan barang-barang dari karet, industri kimia dasar dan pupuk, industri pengolahan daging, sayur-sayuran dan buah-buahan, industri plastik dan barang dari plastik dan industri mesin dan perlengkapannya.
Lima sub sektor industri pengolahan yang memiliki koefisien penyebaran tertinggi adalah industri plastik dan barang dari plastik kimia dasar dan pupuk, industri mesin dan perlengkapannya, industri kapal, kereta api, pesawt terbang, perlengkapannya dan perbaikannya, industri bahan pembersih. kosmetik dan barang kimia lainnya.
Lima sub sektor industri pengolahan yang memiliki kepekaan penyebaran tertinggi adalah industri kimia dasar dan pupuk. industri mesin dan perlengkapannya, industri logam dasar besi dan baja, industri kertas, barang kertas. percetakan dan penerbitan, dan industri pengilangan migas.
Dari hasil analisis kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran terlihat bahwa indeks daya penyebaran ke depan lebih tinggi jika dibandinakan dengan indeks daya penyebaran ke belakang, yang berarti sektor industri pengolahan lebih banyak berperan mempengaruhi pertumbuhan sektor-sektor perekonomian lainnva di Sumatera Utara.
Industri plastik dan barang dari plastik menempati peringkat pertama multiplier output tipe I, disusul oleh industri kimia dasar dan pupuk, industri mesin dan perlengkapannya, industri kapal, kereta api, pesawat terbang, perlengkapannya dan perbaikannya dan industri bahan pembersih, kosmetik dan barang, kimia lainnya.
Industri plastik dan barang dari plastik menduduki peringkat pertama untuk pengganda pendapatan tipe I, diikuti oleh industri kimia dasar dan pupuk, industri mesin dan perlengkapannya, industri kapal, kereta api. pesawat terbang, perlengkapannya dan perbaikannya, industri bahan pembersih, kosmetik dan barang, kimia lainnya. Industri plastik dan barang dari plastik juga menempati urutan pertama untuk pengganda pendapatan tipe II, diikuti oleh industri minyak makanan, industri barang elektronika untuk rumah tangga dan komunikasi, industri bahan pembersih, kosmetik dan barang kimia lainnya.

Berdasarkan identifikasi prioritas pengembangan. didapat 8 sub sektor industri pengolahan yang termasuk prioritas pertama untuk dikembangkan di Propinsi Sumatera Utara, yaitu industri plastik dan barang dari plastik, industri kimia dasar dan pupuk, industri mesin dan perlengkapannya, industri bahan pembersih, kosmetik dan barang kimia lainnya, industri minyak makanan, industri barang elektronika untuk komunikasi dan rumah tangga, industri kertas, barang kertas, percetakan dan penerbitan dan industri barang dari logam.
Alfian Yusri : Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di…, 2002
USU Repository © 2007