Hipotesis Penelitian Penetapan Hipotesis

 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak one tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H :  ≤ 0 dan hipotesis alternatifnya H i :  ≥ 0. H :  X1X2 = 0 : Menunjukan bahwa laba bersih tidak berpengaruh dengan dividen kas. H i :  X1X2 0 : Menunjukan bahwa laba bersih berpengaruh dengan dividen kas. H :  YX1 = 0 : Menunjukan bahwa laba bersih tidak berpengaruh terhadap harga saham. H i :  YX1 : Menunjukan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap harga saham. H :  YX2 = 0 : Menunjukan bahwa dividen kas tidak berpengaruh terhadap harga saham. H i :  YX2 : Menunjukan bahwa dividen kas berpengaruh terhadap harga saham.

2. Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.  Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien signifikan atau tidak dengan rumus Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung  Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Dimana: R = koefisien kolerasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : � ℎ� �� � � 1 � � 1 � � ℎ� �� � √ 1 � � �� � � 1  Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti H i diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti H i ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung ; dicari dengan rumus perhitungan t hitung , dan d t tabel ; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 30-2-1=27.  Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak H jika F hitung F tabel pada α = 5 untuk koefisien positif. b Tolak H jika F hitung F tabel pada α = 5 untuk koefisien negatif. c Tolak H jika nilai F-sign α 0,05.

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H secara simultan : Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan H Secara Simultan Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho

Dokumen yang terkait

Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Laba Per Saham, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 61 93

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Analisis Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Dividen Kas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 53 80

Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 40 143

Pengaruh Informasi Laba Akuntnasi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 51 83

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 9 24

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA).

0 0 106

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 13 115

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 21