Pengaruh Informasi Laba Akuntnasi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH:
NAMA : ELVIS CHRISTISON RONA
NIM : 060503159
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
MEDAN 2010
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh
Informasi Laba Akuntnasi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya
saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau
diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Reguler S1
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data
dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juni 2010
Yang Membuat Pernyataan,
Elvis Christison Rona Nim: 060503159
(3)
KATA PENGANTAR
Pujian syukur bagi Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas
segala kebaikanNya dalam hidupku. Tiada terukur besar kasih setiaMu Tuhan,
panjang dan lebarnya melebihi lautan, jauh tinggi mengatasi langit, dalamnya tak
dapat kuselami. Sungguh besar dan ajaib Engkau Tuhan untuk segala hal yang
masih bisa ku nikmati hingga saat ini. Terimakasih ya Bapa, atas kasih,
pertolongan, dan pemeliharaanMu selama penulisan skripsi ini.
Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk keluarga tercinta, keluarga yang
selalu mendukung penulis, yaitu kedua orangtua penulis Alm. B. G. Rona dan S.
br. Sitorus serta adik penulis Jimy Presley Rona, terimakasih buat doa dan
dukungan yang kalian berikan, kalianlah yang menjadi kekuatan bagi penulis
dalam menjalani kehidupan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”, dan disusun dengan tujuan guna memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen
Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan, dorongan semangat, nasehat dan bantuan selama proses
(4)
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen
Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi S-1
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak, selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk,
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak selaku dosen
pembanding/penguji I serta Bapak Drs. Wahidin Yasin, M.Si, Ak, selaku
dosen pembanding/penguji II, yang telah banyak memberikan masukan dan
arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Kedua orang tua penulis, Alm. B. G. Rona dan S. Br. Sitorus, terimakasih
buat cinta dan kasih sayang yang diberikan bagi penulis.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman stambuk 2006 serta
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurnaa yang disebabkan keterbatasan penulis dalam pengetahuan
dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
(5)
ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi
bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juni 2010 Penulis,
Elvis Christison Rona
(6)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi dan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia sejak tahun 2006 sampai dengan 2008. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap harga saham.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian Capital
Market Directory). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah laba akuntnasi sebagai variabel X1 arus kas dari aktivitas operasi sebagai variabel X2,
arus kas dari aktivitas investasi sebagai variabel X3, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan sebagai variabel X4, serta harga saham sebagai variabel Y dengan total
sampel per tahun sebanyak 23 perusahaan.
Hasil penelitian ini adalah keempat variabel independen berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Laba akuntansi memiliki pengaruh yang paling signifikan.
Kata Kunci: laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, harga saham.
(7)
ABSTRACT
This study analyzed the influence of accounting profit and cash flow statement information to the stock prices of the banking companies that listed in Indonesia stocks exchange since 2006 up to 2008. This study was also intended to know which performances measured have the most significant effect to the stock price.
Data that used in this research are financial statements from each company, published through website from ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are accounting profit as X1 variable,cash flow from operating activities as X2 variable,
cash flow from investing activities as X3 variable and cash flow from financing
activities as X4 variable and also stock price as Y variable consist of the 23 firm.
This research concludes that all of the independent variables have positive significant influence toward stock price in simultan, but in partial accounting profit and cash flow from operating activities have positive significant to the stock price, whereas cash flow from investing activities and cash flow from financing activities are not influence toward stock price. The most significant effect was from the accounting profit.
Keyword: accounting profit, cash flow from operating activities, cash flow from investing activities, cash flow from financing activities, stock price.
(8)
DAFTAR ISI SKRIPSI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Batasan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Informasi Akuntansi a. Pengertian Akuntansi ... 8
b. Pemakai Informasi Akuntansi ... 8
(9)
3. Teori Asimetri Informasi ... 13
4. Laba Akuntansi ... 14
5. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan ... 16
b. Laporan Arus Kas ... 17
6. Perubahan Harga Saham ... 19
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 26
B. Jenis Data dan Sumber Data ... 26
C. Metode Pengumpulan Data ... 27
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
F. Metode Analisis Data ... 31
G. Jadwal Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 39
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif ... 40
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas ... 42
(10)
c. Uji Heteroskedastisitas ... 50
d. Uji Autokorelasi ... 52
3. Analisis Regresi a. Persamaan Regresi... 53
b. Analisis Koefisien dan Koefisien Determinasi .... 55
c. Pengujian Hipotesis ... 56
C. Pembahasan Hasil penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63
B. Keterbatasan Penelitian ... 64
C. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
(11)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 24
Halaman Gambar 4.1 Histogram (sebelum data ditransformasi) ... 44
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot (sebelum data ditransformasi) ... 44
Gambar 4.3 Histogram (setelah data ditransformasi) ... 47
Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot (setelah data ditransformasi) ... 47
(12)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22
Halaman Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ... 28
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 29
Tabel 3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 38
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan ... 39
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2006 sampai tahun 2008... 41
Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi ... 43
Tabel 4.4 Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi... 46
Tabel 4.5 Coefficients untuk LOG10_HS = f(LOG10_LA, LOG10_AKO, LOG10_AKI, LOG10_AKP) ... 49
Tabel 4.6 Coefficients Correlations untuk LOG10_HS = f(LOG10_LA, LOG10_AKO, LOG10_AKI, LOG10_AKP) ... 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin Watson ... 53
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi ... 54
Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 56
Tabel 4.10 Hasil Uji t ... 57
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran i Populasi, Kriteria Perusahaan dan Sampel ... 68
Halaman Lampiran ii Data Penelitian Tahun 2006 ... 70
Data Penelitian Tahun 2007 ... 72
Data Penelitian Tahun 2008 ... 74
Lampiran iii Data Variabel Penelitian Tahun 2006 (Sebelum Ditransformasi) ... 76
Data Variabel Penelitian Tahun 2007 (Sebelum Ditransformasi) ... 78
Data Variabel Penelitian Tahun 2008 (Sebelum Ditransformasi) ... 80
Lampiran iv Data Variabel Penelitian Tahun 2006 (Setelah Ditransformasi) ... 82
Data Variabel Penelitian Tahun 2007 (Setelah Ditransformasi) ... 84
Data Variabel Penelitian Tahun 2008 (Setelah Ditransformasi) ... 86
Lampiran v Statistik Deskriptif Sebelum Transformasi ... 87
Statistik Deskriptif Setelah Transformasi ... 87
Lampiran vi Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi ... 88
(14)
Histogram sebelum transformasi ... 89
Histogram setelah transformasi ... 89
Grafik Normal P-P Plot sebelum transformasi ... 90
Grafik Normal P-P Plot setelah transformasi ... 90
Hasil Uji Multikolinearitas... 91
Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 92
Hasil Uji Autokorelasi ... 93
Lampiran vii Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 94
(15)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi dan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia sejak tahun 2006 sampai dengan 2008. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap harga saham.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian Capital
Market Directory). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah laba akuntnasi sebagai variabel X1 arus kas dari aktivitas operasi sebagai variabel X2,
arus kas dari aktivitas investasi sebagai variabel X3, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan sebagai variabel X4, serta harga saham sebagai variabel Y dengan total
sampel per tahun sebanyak 23 perusahaan.
Hasil penelitian ini adalah keempat variabel independen berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Laba akuntansi memiliki pengaruh yang paling signifikan.
Kata Kunci: laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, harga saham.
(16)
ABSTRACT
This study analyzed the influence of accounting profit and cash flow statement information to the stock prices of the banking companies that listed in Indonesia stocks exchange since 2006 up to 2008. This study was also intended to know which performances measured have the most significant effect to the stock price.
Data that used in this research are financial statements from each company, published through website from ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are accounting profit as X1 variable,cash flow from operating activities as X2 variable,
cash flow from investing activities as X3 variable and cash flow from financing
activities as X4 variable and also stock price as Y variable consist of the 23 firm.
This research concludes that all of the independent variables have positive significant influence toward stock price in simultan, but in partial accounting profit and cash flow from operating activities have positive significant to the stock price, whereas cash flow from investing activities and cash flow from financing activities are not influence toward stock price. The most significant effect was from the accounting profit.
Keyword: accounting profit, cash flow from operating activities, cash flow from investing activities, cash flow from financing activities, stock price.
(17)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan bisnis seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini.
Persaingan usaha yang semakin tajam, tuntutan manajemen untuk memiliki
keunggulan daya saing, serta keunggulan lain dalam hal informasi laporan
keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan usaha
di era globalisasi dewasa ini. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi
para pelaku bisnis tersebut, maka akuntansi ikut berperan dalam menyediakan
informasi yang diperlukan. Laporan keuangan adalah salah satu informasi penting
dan dapat dipercaya oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena
laporan keuangan adalah informasi mengenai perkembangan perusahaan untuk
periode tertentu. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan disajikan sebagai
informasi yang menyangkut posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja,
perubahan posisi keuangan dan laporan aliran kas yang bermanfaat bagi
pemakainya khususnya investor maupun kreditor dalam pengambilan keputusan
yang bersifat ekonomis.
Bagi para investor, informasi yang disampaikan oleh manajemen perusahaan
dijadikan sebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja manajemen
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan, baik kecil maupun besar, harus
(18)
untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Sementara bagi
manajemen, keterbukaan informasi dimaksudkan untuk menunjukkan keseriusan
dalam mengelola perusahaan secara profesional, sehingga dapat mempengaruhi
para investor dalam mengambil keputusan investasi.
Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Saat ini
parameter kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari investor
dan kreditor adalah arus kas dan laba. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja
perusahaan tersebut, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang
menjadi perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan
kondisi ekonomi. Serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa
depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan harga atau return
saham (market value).
Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter
kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Investor juga
menggunakan informasi dalam laporan arus kas sebagai ukuran kinerja
perusahaan. Kedua ukuran kinerja, yaitu laba akuntansi dan informasi arus kas,
harus dapat meyakinkan investor serta menjadi fokus perhatian investor dalam
mengambil keputusan. Ukuran kinerja akuntansi perusahaan yang menjadi fokus
perhatian investor adalah yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi dengan
baik serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu
(19)
Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara teoritis
perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori keuangan
mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden jika perusahan bisa
menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan. Uraian tersebut
menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
meningkat maka harga saham akan meningkat. Dengan kata lain informasi
tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga saham. Laba
tahunan memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman laba akan
menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap distribusi aliran kas di masa
yang akan datang, yang akan menyebabkan perubahan harga saham.
Kandungan informasi laporan arus kas dapat diukur dengan menggunakan
kekuatan hubungan antara arus kas dengan harga atau return saham. Informasi
laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Apabila dengan dipublikasikan
laporan arus kas menyebabkan investor pasar modal bereaksi melakukan
pembelian atau penjualan saham yang selanjutnya tercermin dalam harga saham,
berarti laporan arus kas mempunyai kandungan informasi.
Informasi dianggap bermutu apabila jika informasi tersebut mampu
memberikan kepercayaan bagi para pengambil keputusan. Adanya suatu
informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para
investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan supply
surat-surat berharga, dimana perubahan transaksi selalu dipengaruhi oleh
(20)
(availability of information), likuiditas pasar modal, kebijakan pemerintah dan
lain-lain.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya. Chandra dan
Wibowo (2002) meneliti pengaruh kandungan Informasi Laba Akuntansi dan
Arus Kas Terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan total arus,
komponen arus kas, dan laba akuntansi sebagai variabel independen. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah total arus kas, komponen arus kas, dan laba
akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Silitonga (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Informasi
Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Variabel dependennya adalah harga saham. Hasil analisis data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah bahwa arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas
investasi, dan arus kas dari aktvitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham secara simultan. Namun secara parsial hanya arus kas dari aktivitas
operasi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mempelajari,
membahas serta melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Informasi Laba
Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(21)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut di atas maka perumusan
yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu :
a. Apakah informasi laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
b. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
c. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
d. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
e. Apakah informasi laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas
dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk menguji apakah informasi laba akuntansi berpengaruh secara
(22)
b. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara
parsial terhadap harga saham.
c. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara
parsial terhadap harga saham.
d. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham.
e. Untuk menguji apakah informasi laba akuntansi dan arus kas dari aktifitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.
D. Batasan Penelitian
1. Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2006-2008.
2. Laporan keuangan yang dipakai di dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory dan publikasi lainnya.
3. Harga saham yang digunakan merupakan harga saham penutupan tiap
akhir tahun dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti untuk memperkaya pengetahuan dan memperdalam bidang
(23)
mengenai pengaruh informasi laba akuntansi dan arus kas terhadap harga
saham.
b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi investor
dan kreditor apabila arus kas dan laba yang disajikan perusahaan bisa
menjadi dasar dalam menentukan kebijakan berinvestasi.
c. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan dasar
(24)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Informasi Akuntansi a. Pengertian Akuntansi
Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the
American Institute of Certified Public Accountans) mendefinisikan akuntansi ke
dalam beberapa definisi (Belkaoui, 2000 : 37). Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterpretasian
hasil proses tersebut.
Definisi akuntansi terbaru telah mengacu pada konsep informasi kuantitatif.
Akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang
diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam
membuat pilihan di antara alternatif tindakan yang ada.
b. Pemakai Informasi Akuntansi
Interpretasi terhadap laporan keuangan sebagai hasil akhir dari kegiatan
akuntansi sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
laporan keuangan tersebut. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
(25)
dikelompokkan menjadi dua pihak, yaitu: (1) pihak intern perusahaan
(manajemen) dan (2) pihak ekstern perusahaan, yang antara lain terdiri atas:
pemilik perusahaan (investor), kreditur, pemerintah, serikat pekerja, dan
masyarakat tertentu. Laporan akuntansi suatu perusahaan, oleh pihak-pihak
tersebut umumnya digunakan sebagai informasi yang bermanfaat untuk dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang akan dilakukan, sesuai kepentingan
masing-masing pihak tersebut.
Dalam kaitannya dengan harga saham, maka pemakai laporan keuangan yang
sangat membutuhkan informasi akuntansi adalah pemilik perusahan atau
pemegang saham. Pemilik perusahaan perkepentingan terhadap laporan akuntansi
suatu perusahaan sehubungan dengan modal yang diinvestasikan pada perusahaan
tersebut. Informasi yang diperoleh dari laporan akuntansi, umumnya bermanfaat
bagi pemilik perusahaan untuk mengukur hasil usaha yang telah dicapai
perusahaan tersebut selama periode tertentu, serta prospek hasil usaha tersebut di
masa yang akan datang. Hal tersebut penting bagi pemilik perusahaan sebagai
dasar pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan investasinya untuk masa yang
akan datang (Mardiasmo, 2000 : 5)
2. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik
untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
(26)
yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar
modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila
pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu
informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan
menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk
(bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham saham, dimana harga saham
menjadi naik.
Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor
tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan
bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Dengan
demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi
keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat
dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa
membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi
di pasar modal.
Hanafi (2002:244) secara teoritikal membedakan pasar modal yang efisien
kedalam tiga kategori sebagai berikut:
(27)
pasar dikatakan dalam bentuk lemah jika harga mencerminkan informasi masa lampau. Implikasi dari efisiensi bentuk lemah adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi masa lampau. Hal ini menggambarkan bahwa informasi masa lampau tidak bisa dipakai untuk memprediksi harga dimasa mendatang,
b. efisiensi bentuk setengah kuat (Semistrong Form)
pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Contoh informasi yang dipublikasikan adalah pengumuman laporan keuangan, penggumuman keputusan kontrak, pengumuman dividen, pengumuman peraturan tertentu, dan lainnya. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan informasi yang dipublikasikan, dimana pada waktu informasi dipublikasikan, harga langsung berubah menyesuaikan terhadap informasi tersebut. Penyesuaian terjadi secara penuh, sehingga sesudah publikasi informasi tersebut, harga menjadi stabil lagi,
c. efisiensi bentuk kuat (Strong Form)
pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang bersifat pribadi, dan juga informasi lainnya (yang dipublikasikan dan masa lalu). Informasi pribadi (inside information) adalah informasi yang belum dipublikasikan. Biasanya informasi tersebut hanya beredar dikalangan orang dalam (insiders), seperti direksi-direksi perusahaan. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal dengan menggunakan informasi dalam, dan juga semua informasi yang ada. Tentu saja bentuk efisiensi semacam ini merupakan bentuk efisiensi yang sangat ekstrim, dan barangkali masih jauh dari kenyatan.
Sendi pokok dalam gagasan dasar pasar efisien setengah kuat adalah bahwa
semua partisipan pasar mengetahui informasi publik karena inti dari informasi
yang terkandung dalam laporan arus kas ditujukan untuk dipublikasikan. Jika
seperangkat informasi secara luas diketahui oleh partisipan pasar (publik) pada
saat yang sama, dan jika mereka sepakat dengan implikasi tersebut terhadap harga
saham, persaingan akan menggerakkan harga pada pasar tersebut. Ini berarti para
(28)
seimbang dengan resikonya. Sehubungan dengan informasi akuntansi, seseorang
tidak bisa mengharapkan pasar bereaksi kecuali jika informasi tersebut berguna.
Informasi yang berguna dalam konteks ini adalah informasi yang relevan dan
dapat dipercaya bagi pihak yang berkepentingan.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk
memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri
informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih
banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar
(investor, kreditor).
Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak
yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat
dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan,
laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan
keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi
yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk membuat
keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas
(29)
laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan
dilaksanakannya analisis terhadap laporan arus kas, maka investor diharapkan
akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan
kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
3. Teori Asimetri Informasi (Assymetric Information Theory)
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana
manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai kondisi
atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor (Brigham, 1999:35
dalam Susetyo, 2006). Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen
mempunyai informasi yang lebih banyak dari pada para investor (Husnan,
1996:325 dalam Susetyo, 2001).
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
a. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya
biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan
dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak
disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
b. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer
tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman.
Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang
saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma
(30)
Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka
melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi
asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan
memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat
dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan
yang akan datang (Wolk, 2000 dalam Sari, 2006). Dengan demikian, penerbitan
laporan arus kas sebagai salah satu bagian dari laporan keuangan akan
menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan
mengurangi informasi asimetris.
4. Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul
dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan pada periode-periode tersebut (Harahap, 2003:273). Dari defenisi
tersebut, terlihat jelas bahwa dalam menghitung laba dengan menbandingkan
pendapatan atas biaya (macthing cost aginst revenue). Menurut PSAK No. 46
paragraf ketujuh laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode
sebelum dikurangi beban pajak.
Laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk
menarik calon investor dan kreditor sehingga laba tersebut sering direkayasa
sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan akhir
(31)
kecenderungan adanya informasi asimetri antara manajemen dan pihak di luar
perusahaan. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak
informasi mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa
depan dibanding pihak eksternal. Oleh karena itu, kualitas laba akuntansi yang
dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak eksternal perusahaan.
FASB (Fincancial Accounting Standard Board) menyatakan bahwa informasi
laba yang dihitung dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukkan informasi
prestasi yang lebih baik dibanding dengan informasi penerimaan dan pengeluaran
kas (arus kas), sehingga laba dapat diinterprestasikan sebagai alat untuk
mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam menilai
kinerja perusahaan (Suwardjono, 2005 : 456). Hal ini didasarkan asumsi bahwa
investor telah memakai segala informasi yang dipublikasikan sebagai basis
keputusan investasi melalui prediksi laba. Dalam pasar yang cukup efisien, laba
yang diprediksi investor harus mendekati satu sama dengan laba yang dilaporkan.
Pada kondisi seperti ini investor tidak bereaksi terhadap pengumuman laba. Bila
pada kondisi pasar tidak cukup efisien, angka laba akan dipakai oleh para investpr
untuk mengubah atau mengambil keputusan. Dengan kata lain, laba dipakai
sebagai sarana untuk mengubah atau mengambil kepustusan. Dengan kata lain,
laba di pakai sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang sifatnya privat
dari suatu perusahaan, sehingga laba mengandung informasi (information content)
yang lebih dari apa yang ditanggap oleh pasar, sehingga pasar dapat dikatakan
(32)
Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja perusahaan. Pentingnya informasi
laba akuntansi tercantum secara jelas dalam PSAK No. 25, yaitu : laporan laba
rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama
satu periode terntentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan di masa yang
akan datang. Informasi tersebut sering kali digunakan untuk meperkirakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan
dengan kas yang di masa yang akan datang. Dalam hal ini, informasi tentang
kemungkinan perubahan kinerja adalah penting.
5. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang
utama untuk perseroan adalah laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah alat utama perusahaan untuk menyampaikan
informasi akuntansi kepada pihak luar perusahaan (SFAC No 1 (1978)). Suatu
laporan keuangan dikatakan memiliki kandungan informasi apabila publikasi
laporan keuangan tersebut menvebabkan reaksi pasar. Istilah reaksi pasar ini
mengacu pada perilaku investor dan pelaku pasar lainnya untuk melakukan
(33)
b. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan dan
pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode waktu tertentu.
Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas operasional,
investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga menunjukkan arus kas
masuk dan arus kas keluar dari masing-masing aktivitas tersebut.
Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang
wajib untuk disampaikan oleh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa
efek pada laporan keuangannya. Laporan arus kas sendiri berguna untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
pada suatu entitas untuk satu periode.
Menurut PSAK (2007;2,9), laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi
aktivitas, yaitu “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal
dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan mengunakan
salah satu metode, yaitu:
1) Metode langsung, dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
2) Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
(34)
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan
masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus
kas investasi atau pendanaan.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut PSAK No. 2 paragraf 13
(IAI:2007) antara lain:
“1) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
2) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain, 3) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
4) pembayaran kas kepada karyawan,
5) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,
6) pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus,
7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.”
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang
tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 paragraf 15 (IAI:2007)adalah:
“1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan),
5) pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts,
option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut
dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.”
(35)
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 16 (IAI:2007) adalah:
“1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya, 2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham
perusahaan,
3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4) pelunasan pinjaman,
5) pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.”
6. Perubahan Harga Saham
Harga saham mencerminkan nilai suatu saham. Harga saham yang terjadi di
pasar modal berfluktuasi, hal ini disebabkan oleh perubahan penilaian masyarakat
terhadap nilai saham perushaan yang bersangkutan. Tetapi banyak faktor yang
mempengaruhi pembentukan harga saham di pasar modal diantaranya kondisi
perekonomian suatu negara, situasi politik, kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, dan kondisi perekonomian atau performance perusahaan yang
menerbitkan surat berharga itu sendiri. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
naik-turunnya harga saham. Kondisi atau peformance perusahaan tersebut dapat dilihat
melalui laba akuntansi dan komponen arus kas.
Laba merupakan prediktor arus kas ke investor dalam bentuk dividen,
kenaikan nilai investasi, dan pengembalian dalam penjualan investasi, di mana
(36)
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam
pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti
pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung. Mengutip dari Livnat dan Zarowin
(1990) dari penelitian Fitra (2007) menyatakan bahwa kenaikan investasi
memungkinkan timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja
perusahaan baik, yang berarti perubahan arus kas dari aktivitas investasi
mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada saat pengumuman investasi
baru.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktivitas
ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti
pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktivitas operasi tidak
(37)
perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya serta pembayaran
dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya. Jensen
(1986) dalam penelitian Fitra (2007) menyatakan bahwa dengan adanya hutang
dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara
berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia.
Diduga investor telah memanfaatkan informasi dari aktivitas pendanaan guna
menilai apakah perusahaan sudah memanfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada
untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasinya, sedangkan
Miller dan Rock (1985) dari penelitian Daniati (2006) dengan teori sinyal
(signaling theory) menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap
pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari
operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, dengan demikian arus
kas dari aktivitas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga
saham.
(38)
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
informasi arus kas terhadap harga saham antara lain:
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tahun Penelitian
Peneliti Judul Hasil Penelitian
2002 Rina
Chandra dan Lysia Hermanto Wibowo Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada perusahaan yang terdapat di BEJ
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang termasuk ke dalam LQ 45 periode 1997-1999 dan ditemukan bahwa baik secara parsial ataupun simultan laba akuntansi dan total arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2009 Lenny
Silitonga Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Penelitian ini menunujukka n bahwa secara simultan arus kas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2005-2007. Secara parsial, arus kas dari aktivitas
operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham namun tidak demikian dengan arus kas pendanaan dan investasi.
Chandra dan Wibowo (2002) melakukan penelitian yang berjudul Kandungan
Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Populasi
penelitian ini adalah perusahaan go public yang tergolong dalam LQ 45. Hasil
(39)
arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba
akuntansi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Silitonga (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Informasi
Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Perusahaan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi makanan dan minuman
periode tahun 2005-2007. Variabel yang digunakan adalah arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Variabel dependennya adalah harga saham. Hasil analisis data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah bahwa secara simultan, arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktvitas pendanaan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Secara parsial hanya arus kas dari aktivitas
operasi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) tahun
1973, tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai
laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau earnings power (Naimah
dalam Wibowo dan Chandra, 2002:24). Pernyataan ini menimbuklan harapan
tentang masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus kas (cashflow)
(40)
Menurut AICPA kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba diartikan
sebagai kemampuan untuk menghasilkan kas (Chandra dan Wibowo, 2002).
Investor akan menggunakan komponen arus kas dan laba untuk membentuk suatu
dasar bagi pembelian saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini
disebabkan karena harga saham mencerminkan penilaian atas kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba (kas) dan kemampuan untuk membayar
deviden. Atas dasar pemikiran tersebut, dibuatlah kerangka konseptual penelitian
ini, yaitu:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4
H5
Laba Akuntansi (X1)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X2)
Arus Kas dari Aktivitas
Investasi (X3)
Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan (X4)
Harga Saham (Y)
(41)
2. Hipotesis
Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang
diajukan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H2: Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
H3: Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
H4: Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
H5: Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
(42)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisa
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya (Umar, 2003:30). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : laba akuntansi, arus kas dari
aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas
pendanaan sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel
dependen.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004:13).
Data tersebut juga merupakan data sekunder yaitu data/informasi yang telah
diolah dan diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI periode 2006-2008, yakni laporan laba rugi dan
arus kas, melalui situs
(43)
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mendokumentasikan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporang
keuangan dan ringkasan kerja yang dipublikasikan oleh BEI.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2007:72) menyatakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari : objek/subjek yang memiliki kualitas dan kerakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006-2008 dalam interval 1 tahun.
Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel. Dimana
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2004:73).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2004:78). Pertimbangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan perbankan
selama tahun 2006 hingga tahun 2008 sesuai dengan ICMD, dan tidak sedang
berada dalam proses delisting pada periode tersebut.
2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan
auditan untuk tahun buku 2006-2008
(44)
4. Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama tahun 2006-2008.
5. Harga saham yang dipergunakan adalah closing price.
Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas didapatlah 23
perusahaan sebagai sampel. Daftar perusahaan yang menjadi sampel adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
No. Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3 4 5
1 PT Bank Agroniaga Tbk - - √ - √
2 PT Bank Arta Niaga Kencana Tbk - - √ - √
3 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 1
4 PT Bank Capital Indonesia Tbk - - √ - √
5 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - - √ - √
6 PT Bank Central Asia Tbk √ √ √ √ √ 2
7 PT Bank UOB Buana Tbk - - √ - √
8 PT Bank Bukopin Tbk √ √ √ √ √ 3
9 PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk √ √ √ √
√ 4
10 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk √ √ √ √ √ 5
11 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk √ √ √ √
√ 6
12 PT Bank Century Tbk √ √ √ √ √ 7
13 PT Bank Danamon Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 8
14 PT Bank Eksekutif Interasional Tbk √ √ √ √ √ 9
15 PT Bank Kesawan Tbk √ √ √ √ √ 10
16 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk √ √ √ √ √ 11
17 PT Bank Bumi Arta Tbk √ √ √ √ √ 12
18 PT Bank Niaga Tbk √ √ √ √ √ 13
19 PT Bank Internasional Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 14
20 PT Bank Permata Tbk √ √ √ √ √ 15
21 PT Bank Swadesi Tbk √ √ √ √ √ 16
(45)
No. Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 4 5
Tbk
23 PT Bank Victoria Internasional Tbk √ √ √ √ √ 17
24 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk √ √ √ √ √ 18
25 PT Bank Lippo Tbk - - √ - √
26 PT Bank Mayapada Tbk √ √ √ √ √ 19
27 PT Bank Windu Kentjana International
Tbk - - √ -
√
28 PT Bank Mega Tbk √ √ √ √ √ 20
29 PT Bank OCBC NISP Tbk √ √ √ √ √ 21
30 PT Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 22
31 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ √ √ √ √ 23
Sumber: Data diolah penulis, 2010
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN
1. PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk BABP
2. PT. Bank Central Asia Tbk BBCA
3. PT. Bank Bukopin Tbk BBKP
4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI
5. PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
6. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI
7. PT. Bank Century Tbk BCIC
8. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
9. PT. Bank Eksekutif Interasional Tbk BEKS
10. PT. Bank Kesawan Tbk BKSW
11. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI
12. PT. Bank Bumi Arta Tbk BNBA
13. PT. Bank Niaga Tbk BNGA
14. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII
15. PT. Bank Permata Tbk BNLI
16. PT. Bank Swadesi Tbk BSWD
17. PT. Bank Victoria Internasional Tbk BVIC
18. PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC
19. PT. Bank Mayapada Tbk MAYA
20. PT. Bank Mega Tbk MEGA
(46)
22. PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
23. PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen (bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen (bebas) yang digunakan
dalam penelitian ini adalah laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasional,
arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Variabel independen disimbolkan dengan “X1” (laba akuntansi), “X2” (arus
kas dari aktivitas operasi), “X3” (arus kas dari aktivitas investasi), “X4” (arus
kas dari aktivitas pendanaan).
2. Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang
dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah harga saham, dimana variabel dependen
disimbolkan dengan “Y”.
Tabel 3.3
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran
Laba Akuntansi (X1)
Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran perusahaan yang berasal dari laporan laba rugi tahunan.
Nilai laba akuntansi per lembar saham
Rasio
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X2)
selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku,
Nilai arus kas aktivitas
operasi per lembar saham
(47)
dalam laporan arus kas. Arus Kas
Dari Aktivitas Investasi (X3)
selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas investasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Nilai arus kas aktivitas
investasi per lembar saham
Rasio
Arus Kas Dari Aktivitas
Pendanaan (X4)
selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas pendanaan selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Nilai arus kas aktivitas
pendanan per lembar saham
Rasio
Harga Saham (Y) Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham
ketika mereka memperdagangkan saham di
pasar bursa. Harga pasar per lembar saham pada periode tertentu Rasio
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan SPSS, namun terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Uji Asumsi klasik
Salah satu syarat yang mendasari penggunaan model regresi adalah
dipenuhinya semua asumsi klasik, agar pengujian bersifat tidak bias dan efisien
(Best Linear Unbiased Estimator / BLUE).
Menurut Ghozali (2005 : 123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:
(48)
b. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.
c. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.
d. Homokedastisitas, artinya varians variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
Pengujian tersebut meliputi:
1) Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005 : 110). Uji
ini ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang
akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis
statisik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Pedoman tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat
didasarkan pada analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dilakukan
dengan meilihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal atau mengikuti kurva berbentuk
lonceng dan grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan normal
probability plot tersebut adalah sebagai berikut:
a) Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
(49)
b) Jika menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafis histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Analisis statistik dilakukan dengan uji statistik nonparametrik Kolmogrov
Smirnov (K-S). Bila nilai signifikan < 0,05 berarti distribusi data tidak normal,
sebaliknya bila nilai signifikan > 0,05 berarti distribusi data normal (Ghozali,
2005 : 115).
Distribusi yang melanggar asumsi normalitas dapat dijadikan menjadi bentuk
yang normal dengan beberapa cara sebagai berikut :
a) Transformasi data
Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural (Ln), Log 10,
maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, transformasi data
dengan logaritma akan menghilangkannya sehingga jumlah sampel (n) akan
berkurang.
b) Trimming
Trimming adalah memangkas atau membuang observasi yang bersifat outlier.
c) Winzorising
Winzorising mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau
(50)
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series
karena “gangguan” pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi
“gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model
regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan
Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali (2002) apabila nilai DW lebih besar
dari pada batas atas (d
u) maka tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Menurut (Ghozali, 2005 : 105) deteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik
Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi
(51)
Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan jika terjadi heterokedastisitas,
yaitu:
a) Transformasi dalam bentuk model regresi dengan membagi model regresi
dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam modal tersebut,
b) Transformasi logaritma.
4) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya menunjukkan tidak terjadinya korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen
antara yang satu dengan yang lainnya.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi
menurut Ghozali (2005 : 91) dapat dilihat dari :
a) Nilai Tolerance dan lawannya
b) Variance inflation factor
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variablitias variabel independen yang terpilih tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
(52)
a) Mengeluarkan satu atau lebih variabel dependen yang mempunyai korelasi
tinggi dari model-model regresi dan identifikasikan variabel independen
lainnya untuk membantu prediksi
b) Menggabungkan data cross section dan time series (pooling data)
c) Menambah data penelitian
1. Pengujian Hipotesis
Dalam menentukan hubungan yang berlaku antara informasi laporan arus kas
terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka digunakan
analisis statistik, yaitu:
a. Metode Regresi Linear Berganda
Model persamaannya adalah sebagai berikut :
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3 +µ
Keterangan :
Y = Harga saham.
α = Konstanta.
β1,β2,β3 = Koefisien regresi X1, X2, X3.
X1 = Nilai arus kas dari aktivitas operasi per lembar saham.
X2 = Nilai arus kas dari aktivitas investasi per lembar saham.
X3 = Nilai arus kas dari aktivitas pendanaan per lembar
saham.
(53)
b. Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama (serentak) maupun secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.
1. Uji t (uji secara parsial)
Uji secara parsial untuk menguji setiap variabel bebas atau independent
variable (Xi) apakah mempunyai pengaruh atau tidak, terhadap variabel tidak bebas atau dependent variable (Yi). Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : bi = 0, artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial tidak
mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan
minuman dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Ha : bi ≠ 0, artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial
mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan
minuman dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat kebebasan
(df) ≥ 20, kemudian dibandingkan t tabel dengan thitung untuk menguji
signifikansi pengaruh. Apabila nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak.
2. Uji F (uji secara serentak)
Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen
(54)
H0 : b1 = b2 = b3 = 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas
dari aktivitas investasi dan arus kas aktivitas pendanaan secara bersama-sama
tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan
dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Ha : b1≠ b2≠ b3≠ 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas
dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan
dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Pengujian signifikansi dilakukan dengan mengamati Fhitung pada nilai
signifikan (alpha) 5%. Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan
Penelitian
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Penyelesaian Proposal
Pengumpulan Data
Seminar Proposal
Penulisan Laporan
Penyelesaian Laporan
(55)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai
metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, didapat 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel
dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2006-2008.
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Perbankan
No Nama Perusahaan Kode
Emiten
Tanggal Berdiri
Tanggal Listing
1. PT. Bank Bumiputera
Indonesia Tbk
BABP 31 Juli 1989 15 Juli 2002
2. PT. Bank Central Asia Tbk
BBCA 21 Februari
1957
31 Mei 2000
3. PT. Bank Bukopin Tbk BBKP 10 Juli 1970 10 Juli 2006
4. PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
BBNI Juli 1946 25 November
1996
5. PT. Bank Nusantara
Parahyangan Tbk
BBNP Januari 1972 10 Januari
2001
6. PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
BBRI 10 November
2003
(56)
Indonesia Tbk 1989
9. PT. Bank Eksekutif
Interasional Tbk
BEKS 1992 13 Juli 2001
10. PT. Bank Kesawan Tbk BKSW 12 April 1913 21 November
2002
11. PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk
BMRI Oktober 1998 14 Juli 1903
12. PT. Bank Bumi Arta
Tbk
BNBA 3 Maret 1967 1 Juni 2006
13. PT. Bank Niaga Tbk BNGA 26 September
1955
29 November 1989
14. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk
BNII 15 Mei 1959 21 November
1989
15. PT. Bank Permata Tbk BNLI 2002 27 September
2002
16. PT. Bank Swadesi Tbk BSWD 2 September
1989
01 Mei 2002
17. PT. Bank Victoria
Internasional Tbk
BVIC 28 Oktober
1992
30 Juni 1999
18. PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk
INPC 7 September
1973
23 Agustus 1990
19. PT. Bank Mayapada
Tbk
MAYA 1989 29 Agustus
1997
20. PT. Bank Mega Tbk MEGA 30 September
1999
17 April 2000
21. PT. Bank OCBC NISP Tbk
NISP 4 April 1941 20 Oktober
1994 22. PT. Bank Pan Indonesia
Tbk
PNBN 1971 29 Desember
1982
23. PT. Bank Himpunan
Saudara 1906 Tbk
SDRA 1906 15 Desember
2006
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
(57)
berupa data keuangan sampel perusahaan perbankan dari tahun 2006 sampai tahun
2008 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.
Variabel dari penelitian ini terdiri dari laba akuntansi, arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan
sebagai variabel bebas (independent variable) dan harga saham sebagai variabel
terikat (dependent variable). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel
perusahaan perbankan selama periode 2006 sampai dengan tahun 2008 disajikan
dalam tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2006 sampai Tahun 2008
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
HS 69 45 8000 1398.75 1941.651
LA 69 -253.29 735.85 1.2963E2 194.01882
AKO 69 -3518.87 3600.15 94.5979 804.49527
AKI 69 -3606.38 2637.67 -74.0475 671.61119
AKP 69 -441.08 452.94 34.5345 148.94395
Valid N (listwise) 69
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010.
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel laba akuntansi (LA), arus kas
dari aktivitas operasi (AKO), arus kas dari aktivitas investasi (AKI), dan arus kas
dari aktivitas pendanaan (AKP) memiliki nilai minimun negatif sedangkan
variabel harga saham (HS) memiliki nilai minimum positif. Untuk nilai
maksimum, semua variabel juga memiliki nilai yang positif.
(58)
a. variabel LA memiliki nilai minimum -253,29 dan maksimum 735,85 dengan
rata-rata LA per lembar saham sebesar 129,63 dengan jumlah sampel
sebanyak 69 perusahaan.
b. variabel AKO memiliki nilai minimum -3518.87 dan maksimum 3600.15
dengan rata-rata AKO per lembar saham sebesar 94.5979 dengan jumlah
sampel sebanyak 69 perusahaan,
c. variabel AKI memiliki nilai minimum -3606.38 dan nilai maksimum 2637.67
dengan rata-rata AKI per lembar saham sebesar -74.0475 dengan jumlah
sampel sebanyak 69 perusahaan,
d. variabel AKP memiliki nilai minimum -441.08 dan nilai maksimum 452.94
dengan rata-rata AKP per lembar saham sebesar 34.5345 dengan jumlah
sampel 69 perusahaan,
e. variabel HS memiliki nilai minimum 45 dan nilai maksimum 8000 dengan
rata-rata HS sebesar 1398.75 dengan jumlah sampel 69 perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik non
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
(59)
Tabel 4.3
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 69
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 8.05495298E2
Most Extreme Differences Absolute .207
Positive .207
Negative -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.719
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010.
Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 1,719 dan signifikansi pada 0,005 maka disimpulkan data tidak
terdistribusi secara normal karena p = 0,005 < 0,05. Data yang tidak terdistribusi
secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik
(60)
Gambar 4.1
Histogram ( sebelum data ditransformasi )
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot ( sebelum data ditransformasi )
(61)
Hasil uji normalitas dengan menggunakan histogram terlihat normal, namun tidak
demikian dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada
grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta
penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan
bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Dari hasil uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan grafik normal plot
menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal. Ada beberapa cara mengubah
model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto (2004:172), yaitu:
1) dengan melakukan transformasi data,
2) lakukan trimming,
3) lakukan winsorizing.
Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, penulis melakukan
transformasi data ke model LOG10 dari persamaan HS = f(LA, AKO, AKI,
AKP), menjadi LOG10_HS = f(LOG10_LA, LOG10_AKO, LOG10_AKI,
LOG10_AKP). Kemudian, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas.
(62)
Tabel 4.4
Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 69
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .35698162
Most Extreme Differences Absolute .157
Positive .103
Negative -.157
Kolmogorov-Smirnov Z 1.301
Asymp. Sig. (2-tailed) .068
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010.
Dari tabel diatas, besarnya Kolmogorv-Smirnov (K-S) adalah 1,301 dan
signifikansi pada 0,068 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model
regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya >0,05 (p =
0,068 > 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan
(63)
Gambar 4.3
Histogram ( setelah data ditransformasi )
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010.
Gambar 4.4
Grafik Normal P-P Plot ( setelah data ditransformasi )
(1)
bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh informasi laba akuntansi dan arus kas baik secara simultan maupun parsial.
1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silitonga (2009).
2. Secara parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi terhadap harga saham perbankan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menggambil keputusan yang berkaitan dengan investasi yang dimiliki, laba akuntansi dan arus kas operasi dapat dijadikan salah satu tolak ukur bagi investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian Silitonga (2009). Namun Arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, sehingga disimpulkan informasi arus kas dari
(3)
hal utama yang perlu diperhatikan dan dijadikan tolok ukur yang baik oleh investor dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual investasi yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian Chandra dan Wibowo (2002).
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
1. penelitian ini hanya mengambil empat buah variabel yaitu laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai variabel independen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham,
2. periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2006-2008,
3. sampel yang digunakan hanya perusahaan perbankan saja.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran bagi pihak perusahaan, calon investor dan investor serta peneliti selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan
Agar dapat meningkatkan kepercayaan inverstor pada perusahaan, maka perusahaan harus bisa menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan
(4)
menyampaikan informasi yang cukup kepada investor mengenai perkembangan perusahaan.
2. Bagi Investor dan Calon Investor
Untuk investor dan calon investor disarankan untuk memanfaatkan informasi yang telah dipublikasikan oleh perusahaan khususnya informasi mengenai laporan keuangan yang termasuk didalamnya laporan laba rugi dan laporan arus kas unuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan. Informasi ini akan berguna untuk kepentingan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi yang dimiliki oleh investor atau yang akan dimiliki calon investor.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel independen seperti, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, kualitas laba dan variabel lain yang mempengaruhi harga saham. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi investor ketika akan mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, misalnya: untuk membeli atau menjual saham.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Alih Bahasa Marwata S.E., Akt, Salemba Empat, Jakarta.
Chandra, Rina dan Lysia Hermanto Wibowo, “Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ tahun 1997-1999”, Skripsi Manajemen, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Chandrarin, G. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi: Bukti Empiris dari Pasar Modal Indonesia. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Doponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan Safri, 2003. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hilal, Fathul, “Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas, dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Mardiasmo, 2000. Akuntansi Keuangan Dasar 1, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Sari, Ratna Chandra dan Zuhrohtun, 2006. “Keinformatifan Laba Di Pasar
Obligasi Dan Saham: Uji Liquidation Option Hypothesis”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. Second edition. Canada: Prentice Hall.
(6)
Silitonga, Lenny Sofiyanti R., “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2007”, Skripsi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sitompul, Asri, 2004 . Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya (Edisi Revisi), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ketujuh, Alfabeta, Bandung. Susetyo, Arief, 2006. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di BEJ Periode 2000-2003”, Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta: BPFE.
Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE UGM, Yogyakarta.
Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wicaksono, Ananto Surono, “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi Akuntansi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.