Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Model pembelajaran GI merupakan model pembelajaran yang paling kompleks. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv menurut Aisyah 2006:15. Pendekatan ini memerlukan Norma dan struktur kelas yang lebih konpleks dari pada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar peserta didik keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik. Mengingat pentingnya pembelajaran IPA di sekolah dasar, maka kita perlu mengetahui tujuan pembelajaran IPA yaitu : 1 mengembangkan pengetahuan agar peserta dapat mengetahui konsep-konsep IPA yang bermanfaat odan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 2 mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan 3 memperoleh bekal pengetahuan konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk dijadikan pendidikan yang lebih tinggi. Agar pembelajaran IPA menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, evektif dan menyenangkan PAIKEM dapat dilakukan berbagai cara, salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model pembelajaran GI, dengan dasar itu penulis mengad akan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul: “Peningkatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model GI dikelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Gedung Air.

1.2 Identifikasi Masalah

Memperhatikan situasi diatas kondisi, yang ada saat ini adalah: 1. Pembelajaran IPA sering dianggap suatu kegiatan yang membosankan. 2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. 3. Pembelajaran masih berpusat pada guru. 4. Prestasi belajar IPA siswa masih rendah.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalh diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana peningkatan prestasi belajar IPA siswa dengan menggunakan model GI di kelas IV SD Negeri 2 Gedung Air.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan model GI di kelas IV SD Negeri 2 Gedung Air. 2. Untuk menerapkan pembelajaran model GI pada pembelajaran IPA di kelas IV SD N 2 Gedung Air.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran a. Dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif b. Dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap saling memahami dan menghormati demokrasi c. Dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi d. Dapat menumbuhkan sikap saling bekerjasama antar siswa e. Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran 2. Manfaat bagi guru. a. Dalam pembelajaran kooperatif dengan model GI berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran. b. Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok. 3. Manfaat bagi sekolah Melalui pembelajaran kooperatif dengan model GI suasana belajar dimungkinkan menjadi lebih efektif, terjadinya kerjasama kelompok dalam pembelajaran dapat menumbuhkan semangat siswa dan memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran. BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran

Sudjana 2001: 22 mendefinisikan proses belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut pendapat Nana Sudjana 1989: 5 Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, dan perubahan aspek – aspek yang ada pada seseorang yang sedang belajar. Kegiatan belajar merupakan aktivitas tingkah laku yang diperoleh dari dalam proses belajar seperti : mengamati, mengkaji, mendengar, membaca, menghafal, merasakan, dan menerima Cronbach, dalam Suhertian, 2000: 30. Jadi inti dari belajar menurut Slameto 1991: 4 proses perubahan perilaku individu, melalui : a perubahan perilaku individu terjadi secara sengaja dan sadar, b perubahan perilaku individu bersifat kontinu dan fungsional, c perubahan perilaku individu bersifat positif dan aktif, d perubahan sepanjang hayat, e proses belajar terarah dan bertujuan, f perubahan mencakup aspek perilaku individu. Proses pembelajaran adalah seperangkat kegiatan belajar yang dilakukan siswa peserta didik. Kegiatan belajar yang dilaksanakan siswa di bawah bimbingan guru. Guru bertugas merumuskan tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada saat mengajar. Menurut Makmun 2004: 156 proses pembelajaran mengajar merupakan suatu rangkaian interaksi antara siswa dengan guru dalam rangkaian mencapai tujuannya. Apabila dicermati proses interaksi siswa dapat dibina dan merupakan bagian dari proses pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Corey dalam Sagala 2003: 61 dikatakan bahwa :”Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.” Teori belajar behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu. Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Teori belajar Konstruktivisme merupakan teori perkembangan mental Piaget. Piaget mengatakan bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : 1 sensory motor, 2 pre operational, 3 concrete operational dan 4 formal operational. Teori konstruktivisme menyatakan belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INQURI PADA KELAS IV SDN 2 JAGABAYA 1 KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG

0 14 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 GEDUNG AIR TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG

0 9 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MURID KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUKAJAWA BANDAR LAMPUNG

0 14 55

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN GEDONG AIR TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG

0 2 28

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 18 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS Tentang Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 G

0 2 14

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V

0 0 7