database dengan menggunakan komputer?. Hal tersebut sama saja seperti database yang sifatnya manual seperti contoh buku telpon diatas hanya saja
dengan adanya komputer maka informasi yang ada didalam database akan sangat mudah untuk di-update dan sangat cepat untuk dicari. Software atau aplikasi yang
bertugas untuk mengatur, menyimpan, memodifikasi data tersebut dengan software database engine dan lebih resminya disebut dengan DBMS Database
Management System. Ada banyak sekali aplikasi DBMS ini mulai yang berjalan di komputer personal PC sampai ke komputer skala mainframe. Contoh-contoh
database engine misalnya seperti: 1
SQL Server, dibuat oleh Microsoft. 2
MS Access, dibuat oleh Microsoft. 3
Oracle Database, dibuat oleh Oracle. 4
MySQL, dibuat oleh MySQL AB. 5
FireBird, dibuat oleh komunitas open source berdasarkan dari kode interbase.
6 PostgreSQL, dibuat oleh komunitas open source.
7 DB2, dibuat oleh IBM.
Ir Fatansyah, Basis Data, Bandung: Informatika, 2002
2.3.14 Model Proses Analitis Berjenjang Analytic Hierarchy Process
Model proses analitis
berjenjang analytic hierarchy process
diperkenalkan pertama kali oleh Thomas L. Saaty pada era 1970-an. Model yang berada di wilayah probabilistik ini merupakan model pengambilan keputusan dan
perencanaan strategis. Ciri khas dari model ini adalah penentuan skala prioritas
atas alternatif pilihan berdasarkan suatu proses analitis berjenjang dan terstruktur atas variabel keputusan. Ide dasar dari model ini kemiripan dengan konsep
taksonomi taxonomi dalam disiplin ilmu biologi. Taksonomi pada intinya merupakan pemodelan secara bertingkat atas
organisme: Kingdom, Class, Order, Genera dan Species. Dalam hal ini proses analisis terhadap suatu masalah dilakukan secara berjenjang dan terstruktur.
Adapun bangun dasar konsep matematis yang dipakai adalah matriks matrix. Kerenanya pemahaman yang baik tentang konsep matriks akan sangat membantu
dalam memahami sejumlah konsep dasar dan penggunaan dari modelkuatitatif ini. Irham Fahmi, Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi,Bandung:
Alfabeta, 2011.
2.3.14.1 Hirarki Suatu Bakat Alamiah
Bangun dasar disiplin pengambilan keputusan adalah pengetahuan dan pemahaman tentang rajutan sub-sub sistem yang membentuk sebuah sistem yang
kompleks. Para pengambil keputusan pada dasarnya berusaha mencari pola khas yang dapat memperlihatkan kepada mereka relasi antar variabel peristiwa yang
membentuk masalah. Mengetahui sampai ke akarnya penyebab masalah, merupakan awal penyelesaian masalah.
Namun semenjak pengetahuan dan kemampuan kita terbatas, maka kita belum dapat mengembangkan suatu kerangka pandang yang sempurna tentang
relasi rumit antar jumlah tak terhingga variabel pembentuk sistem. Sistem yang rumit memberikan sedikit ruang bagi kita untuk menghasilkan metode
pengambilan keputusan yang tepat.