Pengertian Nelayan Keluarga Nelayan

hubungan darah dengan mereka, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, kemenakan dan sebagainya.

2.3.4 Pengertian Nelayan

Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan 2000 nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan secara operasi penangkapan ikan. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat dan perlengkapan kedalam perahu kapal, mengangkut ikan dari perahu kapal, tidak dimasukkan sebagai nelayan. Istri, anak-anak dari orang tua nelayan yang tidak aktif dalam operasi penangkapan di laut tidak dimasukkan sebagai nelayan. Tetapi ahli mesin, ahli listrik dan juru masak yang bekerja diatas kepal penangkapan ikan di laut dimasukkan sebagai nelayan walaupun mereka tidak secara langsung melakukan penangkapan. Sebagian besar kategori sosial nelayan Indonesia adalah nelayan tradisional dan nelayan buruh. Mereka adalah penyumbang utama kuantitas produksi perikanan tangkap nasional. nelayan yang hidup dengan kekerasan hempasan ombak dan tiupan angin adalah memegang peranan strategis terutama dalam upaya melestarikan dan memberdayakan sumber daya laut sehingga ada korelasinya dengan tingkat kesejahteraan pelaut itu sendiri Salladien dalam Utsman, 2007: 14. Masyarakat nelayan dapat dikatakan juga sebagai masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir hidup dalam ketidakpastian, sebagian besar masih hidup dibawah garis kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah. Sebagai upaya memberdayakan masyarakat pesisir dapat ditempuh melalui pendidikan alternatif yang mampu membawa mereka pada proses kemandirian, tidak bergantung pada penentu kebijakan Martono, 2012:383.

2.4 Upaya Orang Tua dalam Memenuhi Kebutuhan Pendidikan Anak di

Keluarga Nelayan Rumah tangga nelayan akan senantiasa berhadapan dengan tiga persoalan yang sangat krusial dalam kehidupan mereka, yaitu:1 pergulatan untuk memenuhi kehidupan hidup sehari-hari, 2 tersendat-sendatnya pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-anaknya, dan 3 terbatasnya akses mereka terhadap jaminan kesehatan Kusnadi, 2007:1 Kedudukan sosial ekonomi keluarga akan mulai berpengaruh ketika anak sudah memasuki usia sekolah. Kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan yang relatif rendah tidak mempunyai peluang yang besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Batasan yang dapat dijangkau dimungkinkan hanya sampai pada Sekolah Menengah Atas, dan Sekoah Menengah Pertama serta tahap selanjutnya orang tua menganjurkan anak untuk bekerja. Upaya orang tua terhadap pendidikan anak menjadi tanggung jawab orang tua dan anak. Upaya tersebut dapat dimulai dari pemberian pendidikan sejak dini berupa pendidikan informal, formal, maupun non formal. Orang tua harus mengenalkan beberapa lingkungan dalam kehidupan sosial pada anak agar anak mampu menempatkan diri dan memiliki mental yang baik ketika berada di dalam kerumunan masyarakat.