Bagaimana suasana belajar di luar negeri

Pengurus UQISA Periode
2006-2007
Presiden:
Sitti Maesuri Patahuddin (Ph.D. in Education)
Sekretaris:
Saptono Wignyokarsono (Master of Commerce)
Bendahara:
Rudiyansyah (Ph.D. in Chemistry)
Sekretariat:
Hasmina Tari Mokui (Master of Electrical
Engineering)
Verni Juita (Master of Commerce)

University of Queensland Indonesian Student
Association (UQISA) adalah salah satu organisasi
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPIA) yang berailiasi
dengan UQ Union. Meskipun keanggotaan UQISA secara
khusus ditujukan untuk mahasiswa Indonesia yang belajar
di UQ, sifat keanggotaannya tetap terbuka bagi semua
komunitas UQ yang tertarik untuk menjadi anggota.
Tujuan utama dari UQISA adalah memfasilitasi kegiatankegiatan anggotanya dalam bidang akademik atau pun

pengembangan personal dan sosial.

Kepengurusan UQISA terdiri dari executive dan
coordinating committee yang dipilih secara resmi dalam
Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting, AGM).
Executive committee terdiri dari presiden, sekretaris, dan
bendahara, sementara itu coordinating committee terdiri
atas para koordinator dalam bidang akademik, sosial
rekreasi, kesenian, olahraga, dokumentasi dan website/
informasi.

UQISA menawarkan bermacam-macam
kegiatan untuk mendukung pengembangan akademik,
UQISA mengadakan forum forum seminar dan diskusi
yang berbasis pada ketertarikan dan kebutuhan
anggota. UQISA juga memfasilitasi kegiatan piknik untuk
mengeksplorasi keindahan Queensland.

Khususnya bagi mahasiswa baru, UQISA berusaha
membantu mereka dalam proses adaptasi dengan

lingkungan yang baru di Australia. Bantuan UQISA dapat
berupa akomodasi sementara, menunjukkan pusat-pusat
perbelanjaan, mengenalkan fasilitas-fasilitas di lingkungan
kampus memfasilitasi diskusi mahasiswa baru dengan
mahasiswa yang telah lebih dahulu belajar di UQ, dan
lain-lain.

Acara-acara yang diselenggarakan UQISA selain
untuk menunjukkan eksistensi mahasiswa Indonesia di
UQ serta untuk menciptakan suasana keIndonesiaan.
Kegiatan-kegiatan kesenian dan bazar yang lekat
dengan kultur Indonesia membuat mahasiswa akan selalu
merindukan tanah air tercinta Indonesia.

Dewan Penasehat:
M. Akbar Rhamdani (Postdoctoral Fellow,
Mining, Metallurgical Engineering)
Salut Muhidin (Postdoctoral Fellow, School of
Geography)
Seksi Akademik:

Alhadi Bustamam (Koordinator) (Ph.D. of
Bioinformatics)
Wisnu Badrawani (Master of International
Economic and Finance)
Perdinan (Master of Natural Resource Economics)
Mika Halpin Hasanah (Bachelor of Information
Technology)
Julia Olivia Joris (Master of Regional Development)
Seksi Kesenian:
Muhammad Zainuddin (Koordinator) (Master of
International)
Ben Satriatna (Wakil koordinator) (Master of
Development Practice)
Tio Novita (Manager Angklung) (Master of
Governance and Public Policy)
Mikha Dyah Ramadewi (Manager Saman)
(Bachelor of Psychology)
Rebecca (Co-manager Saman) (Bachelor of
Psychology)
Seksi Sosial dan Rekreasi:

Riza Harmonika (Koordinator) (Bachelor of
Information Technology)
Pandu Adilaras (Bachelor of Information
Technology)
Kristianto Andi Handoko (Master of Commerce)
Seksi Olahraga:
Ivo Setiono (Koordinator) (Master of
Development Practice)
Tauik Hidayat (Master of Metalurgy)
Harison (Bachelor of Engineering)
Seksi Dokumentasi:
Bondan Satriawan (Master of Economics)
Sitti Muniroh (Master of Applied Linguistics)
Seksi Informasi & Website:
Denny Darmawan (Koordinator) (Master of
Physics)
Ramanandha Pradana (Bachelor of Information
Technology)
Imam Civi Cartealy (M. Phil Molecular Biology)


Cover: Pandu, Nandha, Sally, Sonny, & Iroh
Photographer: Rudyansah
Desain Cover: Agung Sucahyo Kushardianto


Salam perdana.
Perhimpunan Pelajar Indonesia
di Universitas Queensland –
Australia (UQISA) dengan bangga
mempersembahkan “UQISA News”
kepada pembaca semua. Media
informasi ini merupakan salah satu
cita-cita dan program UQISA dalam
upaya menyebar luaskan informasi
aktivitas-aktivitas mahasiswa
Indonesia UQ dan segala hal yang
berkaitan dengannya. Sebagai
pelengkap dari website UQISA
(www.uqisa.org) yang juga dalam
tahap pengembangan, UQISA News diharapkan dapat menjadi

alat komunikasi yang efektif antar pengurus, anggota lama
dan anggota baru UQISA, dan pihak-pihak terkait seperti pihak
universitas, alumni UQ atau alumni UQISA serta simpatisan
UQISA, bahkan sebagai media komunikasi dengan mahasiswa
Indonesia yang akan melanjutkan studi di UQ. Dengan UQISA
News ini, UQISA diharapkan dapat lebih memasyarakat
dan menunjukkan perannya sebagai salah satu organisasi
intelektual muda sekaligus organisasi sosial.
“Journey to UQ” adalah tema utama UQISA News
edisi perdana ini. Edisi ini menyajikan rangkuman kisah dan
pengalaman unik dari mahasiswa Indonesia UQ tentang likuliku perjalanan mereka menuju kampus UQ, proil kisah sukses
seorang mahasiswa, serta informasi dan pengalaman lain
yang sangat berharga dan menarik untuk disimak oleh teman
mahasiswa UQ dan calon mahasiswa yang akan melakukan
studi di UQ. Informasi mendalam mengenai fasilitas kampus
pun turut disajikan. Sesuai dengan namanya, UQISA News
juga melaporkan kegiatan-kegiatan UQISA selama beberapa
waktu lalu dan rencana kegiatan mendatang. Bidang akademik
misalnya, melaporkan acara diskusi mahasiswa dan dialog
dengan tokoh-tokoh penting Indonesia yang pernah berkunjung

ke Brisbane. Tidak ketinggalan pula, liputan acara bidang sosial
pada saat farewell party bagi warga UQISA yang telah selesai
masa studi dan welcoming party bagi mahasiswa baru di awal
tahun 2007 serta liputan acara ’Pesta Rakyat.’ Liputan menarik
lainnya adalah pengembangan hobi fotograi dan olahraga
tennis. Pembaca pun akan mengetahui peran UQISA dalam
bidang sosial budaya di kalangan masyarakat yang lebih luas
di Australia dengan tampilnya dua kelompok kesenian UQISA
yaitu Kelompok Tari ‘Saman’ dan Kelompok Paduan ‘Angklung’.
Pada kesempatan ini, ijinkan saya menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi aktif dalam penerbitan UQISA News. Secara
khusus saya ucapkan terima kasih kepada UQ International
Education Directorate yang telah mendanai pengadaan media
ini. Penghargaan yang besar juga saya tujukan kepada temanteman mahasiswa Indonesia UQ, terutama kepada mereka
yang terlibat langsung dalam tim UQISA News dan para
penulis berita/artikel. UQISA News tidak akan pernah hadir di
hadapan pembaca tanpa adanya keantusiasan, kerja keras,
kerja sama, saling pengertian, komitmen, dan dedikasi yang
tinggi dari berbagai pihak. Terbitnya edisi perdana ini tidak

lepas dari hasil kerja keras dan kontribusi aktif teman-teman
mahasiswa Indonesia UQ di tengah kesibukan studi mereka,
sungguh sesuatu yang luar biasa. Kami berharap semoga hasil
kerja sama ini bermanfaat bagi pembaca. Sekaligus pula kami
ingin mengundang para pembaca untuk ikut berkontribusi baik
dalam bentuk tulisan atau masukan yang membangun demi
terciptanya UQISA News yang lebih berbobot.

Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih
setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus UQISA atas kerja
samanya yang sangat baik dalam membawa UQISA sebagai
sebuah organisasi yang tampil dengan semboyannya “Dari Kita
dan untuk Kita.” Terima kasih juga pada teman mahasiswa dan
keluarga serta masyarakat Indonesia lainnya atas dukungan
yang selalu diberikan. Atas nama pengurus, kami akan selalu
menyambut keterlibatan teman-teman dalam UQISA. Mari
bergabung di UQISA untuk menggapai kesuksesan, bukan
hanya sukses akademik tetapi juga sukses bermasyarakat.
St. Lucia, Brisbane
1 Mei 2007


Sitti Maesuri Patahuddin
Presiden UQISA 2006-2007
president@uqisa.org

02

PROFILE UQISA

03

KATA PENGANTAR PRESIDEN



BERITA KAMPUS

04

Journey to UQ


16

UQ Library: Surga Bagi Pencinta Ilmu

17

Gatton Selayang Pandang



AGENDA UQISA

07

Pesta Rakyat 2006

09

UQISA Academic Events


11

Kesenian

14

Seminar Akademik untuk Mahasiswa Baru


06



PROFILE
Achievement Arief Indrasumunar

ARTIKEL/OPINI

19

Transportasi Brisbane yang Memudahkan

21

Banjir Besar Jakarta, Apakah Berulang?

24

Tantangan dan Harapan
Intelektual Indonesia Masa Depan



SERBA SERBI MAHASISWA

08

Hobby

12

Good Bye and Hello

25

Ucapan Bela Sungkawa


23

REFLEKSI
Balada Sang Pengais Dollar

Sally

Banyak jalan menuju Roma, begitu ungkapan yang sering
kita dengar ketika berbicara soal perjalanan seseorang untuk meraih
harapan dan cita-citanya. Ungkapan yang sama dapat kita gunakan
untuk Journey to UQ. Sangat tidak berlebihan kiranya jika kita katakan
bahwa mendapat kesempatan belajar atau menuntut ilmu di University
of Queensland (UQ) adalah salah satu cita-cita atau harapan kita
semua. Reputasinya sebagai salah satu universitas terbaik di
Australia dan juga di dunia internasional menjadi daya tarik utama UQ
bagi para mahasiswa pendatang. Kelebihan itu didukung oleh kualitas
pembelajaran yang bermutu, ketersediaan fasilitas pendukung yang
memadai, serta keindahan kota Brisbane. Oleh karenanya sangat
beruntung bagi kita yang dapat menikmati masa studi di University
of Queenlsland. Kesempatan belajar di tempat yang berkualitas
seperti UQ mungkin tidak akan datang dua kali. Kejar dan tangkaplah
kesempatan itu.
Perjalanan yang ditempuh oleh setiap orang menuju
kampus UQ ini tentunya penuh dengan lika-liku dan dinamika
tersendiri. Sangat bermanfaat tentunya jika kita dapat belajar
atau mengambil hikmah dari pengalaman mereka yang telah
melaluinya. Pengalaman adalah guru yang berharga. Oleh karena
itu, artikel ini akan merangkum cerita pengalaman beberapa teman
mahasiswa Indonesia tentang perjalanan mereka menuju kampus
UQ. Kisah bagaimana mereka bertahan dan apa saja manfaat yang
mereka dapatkan. Ikuti penuturan Nandha dan Pandu mahasiwa
program Information Technology, Sally program Biotechnology, Siti
Muniroh program Applied Linguistic, dan Sonny program Regional
Development
Pandu
Saya datang ke Brisbane pada
bulan Juli 2006, saat ini sedang
mengikuti “twinning program” pada
bidang Information Technology.
Sebelumnya saya kuliah di Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Indonesia
dan untuk datang ke UQ ini tidak
ada persiapan studi secara khusus
kecuali kursus bahasa Inggris untuk
ujian IELTS. Jangan terlalu khawatir
soal teman orang Indonesia, karena
ternyata banyak sekali dari mereka
yang sudah lebih dulu tinggal disini,
apalagi di sekitar daerah tempat
tinggal saya St Lucia (daerah
terdekat dari kampus UQ). Jadi tidak
begitu susah untuk beradaptasi dan
banyak yang bersedia membantu.
Satu saran dari saya, kalau bertemu hal baru di sini jangan pernah
takut untuk bertanya dan mencoba. Hal ini akan membantu kita
dalam kemampuan berkomunikasi, selain itu kita pun dapat belajar
persoalan dalam daily routines dengan cepat. Misalnya bagaimana
membeli tiket bus atau kereta, bagaimana mengurus tagihan telepon
dan internet, atau hal lainnya yang harus kita urus sendiri. Selama di
sini saya juga ikut dalam kepengurusan UQISA. Banyak keuntungan
yang saya rasakan, selain menambah teman, acara-acaranya juga
menarik, terutama makanannya! Selama 6 bulan terakhir saya
merasa senang tinggal di sini. Hal ini mungkin dikarenakan kehidupan
di sini yang jauh lebih tenang dan teratur dibanding dengan situasi
di Indonesia. Semua itu sangat mendukung sekali untuk kegiatan
belajar. Untuk menghilangkan rasa kangen dengan kampung halaman
biasanya saya menghabiskan waktu dengan berolahraga ataupun
berekreasi dengan teman. Fasilitas olahraga di sini sangat maju dan
bermutu, bisa dibilang hampir semua jenis olahraga dapat kita ikuti
di sini. Bahkan, di seberang tempat saya tinggal ada lapangan bola
yang bebas untuk digunakan kapan saja. Untuk yang senang jalanjalan, Brisbane dan Australia punya cukup banyak obyek wisata yang
menarik. Kesimpulannya, UQ dan Brisbane adalah tempat yg sangat
mendukung untuk mahasiswa seperti saya, karena selain belajar kita
pun dapat melakukan banyak hal yang menyenangkan. Jadi jangan
ragu lagi untuk datang ke sini secepatnya.

04

Nama lengkap saya Sally Rosa
Yukiko, mahasiswi biotechnology
tingkat tiga. Belajar bioteknologi
memang sudah menjadi pilihan
saya sejak saat lulus SMU. Namun
sayangnya, saya tidak pernah tahu
apa dan bagaimana caranya sampai
akhirnya saya membaca brosur UQ
yang kebetulan mempromosikan
jurusan bioteknologi. Penjelasan
lengkap mengenai proil jurusan
bioteknologi UQ membuat saya
langsung merasa yakin bahwa inilah
yang saya cari selama ini. Setelah
menjalani masa studi di sini, saya
bersyukur sekali karena ternyata
pilihan saya tidak salah. Fasilitas
yang dimiliki UQ benar-benar mendukung kegiatan perkuliahan
dan penelitian yang memang membutuhkan banyak alat-alat
berteknologi canggih. Rasanya hampir segala hal yang dibutuhkan
oleh mahasiswanya telah tersedia, sehingga terasa sekali jika UQ
benar-benar memberikan atmosir kehidupan kampus yang kondusif.
Kita bisa rasakan dari lingkungan alamnya yang asri, perpustakaan
yang lengkap dan nyaman untuk belajar, sarana olah raga yang
komplit, acara-acara fakultas yang memperluas networking, sampai
adanya suatu badan yang menyediakan fasilitas untuk berkonsultasi
(counselling) tentang segala masalah yang dihadapi oleh para
mahasiswanya.
Tidak terasa, sudah hampir 3,5 tahun saya tinggal di Brisbane. Kota
yang nyaman ini terasa sudah seperti kampung kedua bagi saya.
Dahulu, ketika masih di foundation, saya menetap di homestay.
Saat itu saya belum banyak berkenalan dengan orang di luar temanteman foundation. Bertemu dengan orang Indonesia di pusat kota
pun sangat jarang sekali. Perubahan terjadi ketika saya mulai masuk
kuliah di tahun 2004, dan mendapat kesempatan untuk bergabung
dengan UQISA. Sempat kaget juga ketika mengetahui ada banyak
teman dari berbagai pelosok Indonesia. Apalagi dengan adanya
acara-acara UQISA yang selalu lengkap dengan sajian makanan
khas Indonesianya menambah minat saya untuk sering datang dan
juga berkenalan dengan mahasiswa Indonesia lainnya. Satu manfaat
besar yang saya rasakan adalah bergaul dengan teman-teman satu
negara telah mengurangi rasa homesick yang dulunya sering saya
alami. Saat ini saya bergabung dengan kelompok tari saman yang
sering pentas di berbagai event. Melalui pentas tersebut saya dapat
memperkenalkan budaya Indonesia ke orang-orang asing di sini.
Kesimpulannya UQ dan Brisbane adalah tempat yang tepat untuk
menimba ilmu.

Siti Muniroh

Sonny

Assalamualaikum, saya Siti Muniroh
mahasiswa UQ program Master of
Applied Linguistics (coursework).
Saya datang ke Brisbane pada
bulan Juni tahun 2006 sebagai salah
seorang APS scholars. Sisi kualitas
yang bagus dan lokasi menjadi
alasan utama saya untuk memilih
UQ sebagai tempat belajar. Letak
geograisnya relatif dekat dengan
Indonesia sehingga membuat
Brisbane memiliki cuaca yang tidak
jauh berbeda dengan di tanah air.
Selain itu, cerita dari pengalaman
teman juga sangat mendukung.
Mereka mengatakan bahwa ALOnya (ADS Liaison Oficer) dan staff
Student Support Service sangat helpful terhadap mahasiswa. Menurut
mereka juga, mahasiswa dengan program scholarship dari AusAID
sangat diharapkan untuk bisa lulus tepat waktu. Informasi dari alumni
UQISA tentang tingginya solidaritas mahasiswa Indonesia di sini
juga mendorong saya untuk memilih UQ. Menurut saya, mempunyai
sebuah komunitas yang solid adalah hal yang sangat mendukung
untuk dapat merasa nyaman tinggal di negeri orang.
Setelah delapan bulan mengenyam pendidikan di UQ, saya
merasakan sendiri kebenaran berita dan cerita itu semua. Kualitas
pendidikan di sini memang bagus dan dikelola dengan profesional.
Silabus dan semua keterangan matakuliah sudah diberikan
sebelum matakuliah dimulai. Konsultasi dengan dosen secara
regular dilakukan dengan jadwal khusus. Manajemen pendidikan di
sini tertata rapi dengan didukung fasilitas Internet yang memadai.
Mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengakses berbagai referensi
yang dibutuhkan melalui UQ cibrary. Dosen-dosen di sini helpful
dan terbuka dengan mahasiswanya. Soal tantangan dalam belajar,
saya rasa keterlibatan dalam diskusi kelas dan keterampilan untuk
menuangkan ide dalam tulisan adalah tantangan besar selama kuliah
di sini.
Saya menikmati tinggal di kota Brisbane yang cantik
dan bersih. Banyak hal yang menyenangkan dapat dilakukan
di sini. Sistem transportasinya juga sangat bagus. Jadwal dan
map transportasi yang akurat sangat memudahkan mahasiswa
internasional untuk menikmati keindahan kota Brisbane dan
sekitarnya. Potongan harga khusus bagi pelajar untuk bus, citycat
(ferry boat), dan train selalu tersedia, pasti senang bagi teman-teman
yang suka jalan-jalan. Singkat kata, tidak rugi deh memilih UQ. Tidak
percaya? Buktikan sendiri. Wassalam.

Melanjutkan studi di luar negeri
adalah salah satu impian saya. Studi
di luar negeri memiliki nilai tambah
yang banyak jika dibandingkan
dengan hanya kuliah di dalam
negeri. Setidaknya mendapatkan
pengalaman hidup di negeri orang,
dapat bertemu dan bergaul dengan
orang-orang dari mancanegara,
dan bisa jalan-jalan ke tempat baru.
Berhubung ekonomi keluarga yang
tidak terlalu memungkinkan untuk
membiayai keinginan saya itu,
maka scholarship menjadi pilihan
alternatif. Pada awalnya saya sempat
mengincar beberapa tawaran program
scholarship. Selain melamar program
ADS (Australian Development
Scholarship) saya juga menyiapkan berkas untuk NEC Belanda,
Fullbright USA, dan Chevening UK. Namun karena jadwal penerimaan
ADS yang datang lebih awal dan alhamdulillah saya dinyatakan
lulus, akhirnya saya putuskan untuk mengambil ADS ini. Pada saat
yang sama sebenarnya saya mendapat tawaran juga dari mantan
dosen saya di ITB untuk mengambil master by research di Groningen
University, Belanda. Beberapa pertimbangan lain kenapa memilih
Australia adalah karena universitas-universitas di Aussie termasuk
baik dalam peringkat universitas di dunia, terutama untuk bidang studi
yang ingin saya ambil. Selain itu, faktor iklim lingkungan yang tidak
terlalu extrim perbedaannya dengan Indonesia, dan tentunya nilai
scholarship yang lebih dari cukup untuk menjalani masa studi di sana.
Banyak alasan saya mengapa tertarik untuk sekolah di UQ.
Pertama, cerita dari senior saya yang juga alumni UQ merasa sangat
puas dengan fasilitas dan layanan (service) yang diberikan oleh
UQ selama masa studi. Kedua, reputasi UQ sendiri yang termasuk
salah satu member of Group of Eight di Australia. Ketiga, pilihan
bidang studi yang saya inginkan. Dan keempat, kota Brisbane yang
terkenal cantik, punya banyak tempat wisata, punya banyak event,
cuacanya yang bersahabat, dan standard living cost yang lebih murah
dari Sydney atau Melbourne. Setelah saya sampai di sini, semua
ekpektasi tersebut terbukti benar. Bahkan saya mendapatkan satu hal
lain yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan, di sini banyak sekali
kesempatan untuk beraktiitas baik sosial, olah raga, seni, akademik,
maupun rohani. Satu bonus lainnya adalah adanya UQISA organisasi
student Indonesia di UQ yang sudah establish, terorganisir, ramah,
bersahabat, dan sangat membantu.

Nandha
Sejak kali pertama menginjakkan kaki
di kota Brisbane pada bulan Juli 2006,
saya merasa Brisbane sudah seperti
rumah kedua bagi saya. Budaya dan
gaya hidup di sini memang berbeda
dengan di Indonesia, tetapi setelah
beberapa bulan menetap perbedaan
tersebut tidak menjadi masalah lagi.
Saya adalah mahasiswa UQ pada
program Information Technology.
Mengenai proses pembelajaran di UQ,
para dosen sangat supportif dengan
para pelajar. Dukungan fasilitasnya
lengkap dan para dosennya cukup responsif terhadap para pelajar,
bahkan mereka dengan sengaja menyediakan waktu luang untuk
berdiskusi dengan pelajar. Sejauh ini persoalan bahasa dan biaya
hidup yang tinggi masih menjadi kendala utama. Tetapi hal tersebut
bukanlah sesuatu hal yang tidak dapat diselesaikan karena dengan
hidup di luar negeri kita juga belajar untuk dapat hidup lebih mandiri.
Selain itu, sebagai pelajar kita diperbolehkan untuk bekerja part-time
selama tidak mengganggu waktu kuliah. Aktiitas di kampus juga
banyak dan dapat dilihat dengan banyaknya klub sosial dan olahraga,
jadi tidak ada alasan untuk tidak aktif di kampus.

05

Arief Indrasumunar, adalah peneliti di Balai Besar
Penelitian Bioteknologi Pertanian Bogor yang saat ini
sedang tugas belajar di School of Integrative Biology,
University of Queensland. Dia mendapatkan beasiswa
untuk program S3 dari AusAID tahun 2003. Bidang
penelitian yang digelutinya adalah “Plant Molecular
Genetics”, khususnya mengenai “Molecular Cloning
and Functional Characterisation of Soybean Nod Factor
Receptor Genes”. Dalam proyek penelitian ini, beliau
berhasil melakukan kloning 3 gen yang berperan dalam
pembentukan “root nodule” pada kedelai. Root nodule
adalah organ yang terbentuk pada akar kacang-kacangan
sebagai hasil simbiosisnya dengan bakteri “Rhizobium”.
Didalam root nodule inilah terjadi iksasi nitrogen
sehingga tanaman kacang-kacangan tidak memerlukan
lagi tambahan pupuk nitrogen untuk pertumbuhannya.
Seperti telah diketahui, nitrogen merupakan unsur utama
yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan. Biasanya
petani menggunakan pupuk urea untuk menyuburkan
tanamannya, padahal pupuk urea ini selain mahal
harganya juga tidak baik untuk lingkungan. Selain
menimbulkan polusi tanah dan air, pembuatan pupuk
ini memerlukan energy yang sangat besar sehingga
boros akan bahan bakar. Pemanfaatan simbiosis antara
tanaman dengan bakteri rhizobium merupakan pilihan
yang tepat untuk meningkatkan produksi pertanian dan
juga menjaga kelestarian lingkungan.
Penemuan ketiga gen tersebut sudah dipatenkan
oleh UniQuest sejak tahun 2005, dan tahun yang
lalu (2006) penemuan ini sudah dipatenkan secara
internasional di negara-negara penghasil utama kedelai
dunia seperti: Australia, Amerika Serikat, Kanada,
Brazil, Cina, India, Indonesia, Italia, Spanyol, Romania,
Argentina, Rusia, Thailand, Vietnam, Jepang dan
Malaysia. Prospek pemanfaatan paten ini sangat baik,
karena penggunaan penemuan ini dapat meningkatkan
kemampuan pembentukan root nodule dan iksasi
nitrogen secara nyata baik di tanah yang subur maupun
di tanah yang tandus.
Di sela-sela kesibukannya di laboratorium, Arief
juga ikut maramaikan kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh UQISA meskipun tidak aktif sabagai pengurus.
Kegiatan yang hampir selalu diikutinya adalah kegiatan

06

seminar akademik yang secara rutin diadakan oleh
UQISA dengan pembicara sesama mahasiswa di UQ
ataupun pembicara tamu yang datang dari Indonesia.
Menurutnya, dengan mengikuti seminar seperti ini kita
jadi tahu tentang penelitian-penelitian yang dilakukan
teman-teman sehingga menambah wawasan kita dan
juga saling bertukar saran untuk perbaikan penelitian
yang sedang kita lakukan.
Olah raga merupakan hobi utama Arief. Di UQ
ini tersedia banyak sekali fasilitas olah raga (gym, tennis,
squash, badminton, tennis meja, bola volley, basket ball
dll), yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dan staf UQ
serta orang luar. Fasilitas seperti ini dimanfaatkan oleh
Arief untuk refreshing di sela-sela kesibukannya. Tennis
dan squash adalah kegiatan rutin Arief setiap minggunya.
Selama sekolah di UQ, Arief didampingi oleh
keluarganya yaitu istri Nur dan dua putrinya Sakina dan
Mutia. Mereka menjadi pendorong utama Arief dalam
melakukan penelitiannya. Untuk mahasiswa yang akan
melanjutkan ke UQ tidak usah takut untuk membawa
keluarga menemani selama dalam masa belajar. Selain
menjadi pemberi semangat, juga banyak keuntungan
yang bisa didapatkan anggota keluarga, terutama anakanak. Mereka akan bisa berbahasa Inggris dengan baik
dan mendapatkan kesempatan belajar yang mungkin
tidak bisa mereka dapatkan di Indonesia. Disarikan oleh
Tim Redaksi

Salah satu acara akbar yang paling ditunggutunggu masyarakat Indonesia di Queensland tentunya
adalah rangkaian acara dalam memperingati Proklamasi
Kemerdekaan RI. Acara itu diberi nama Pesta rakyat.
Hajatan ini dengan segala pernak perniknya merupakan
acara tahunan yang biasa diselenggarakan masyarakat
Indonesia di berbagai kota besar di Australia.
Pada tahun 2006 tepatnya pada tanggal 26
Agustus 2006 pesta rakyat digelar di Brisbane dengan
mengambil tema ‘All for One’. Mengapa di Brisbane,
simple saja karena Bribane adalah ibukota Queensland.
Pesta rakyat di tahun 2006 merupakan kolaborasi
antara UQISA, PIQ (Persaatuan Indonesia Queensland)
dan PPIA (Persatuan Pelajar lndonesia Australia)
Queensland. Tempat penyelenggaraan acaranya di
lapangan depan Forgan Smith Building, University of
Queensland.
Acara ini gemanya sudah dirasakan jauhjauh hari dan bahkan terdengar sampai ke pelosok
Queensland. Tidak mengherankan jika pesta rakyat
berhasil menarik minat ribuan orang untuk datang karena
acaranya memang sangat menarik dan bervariasi. Ini
dapat menjadi obat kangen akan suasana Indonesia.
Ribuan orang datang ’tumplek bleg” di lapangan UQ
untuk bergembira bersama, saling bertegur sapa,
menikmati khidmat suasana penyelenggaraan upacara
bendera dan menikmati aneka kesenian serta masakan
tradisional indonesia yang melimpah dan murah di arena
bazar. Pesta rakyat ini benar-benar menjadi hiburan
yang sangat menyenangkan bagi para warga negara
Indonesia yang tinggal di
Queensland.
Aneka
pertunjukan dan acara
diselenggarakan di
acara pesta rakyat
ini. Sebagai pembuka
acara dilakukan
upacara bendera yang
diikuti dengan sangat
khidmat oleh para
peserta. Rasa haru dan
bangga menyelimuti
para peserta upacara
melihat bendera merah
putih dikibarkan di
tanah Australia. Untuk
pertama kali dalam
sejarah bendera merah
putih berkibar dengan
megah di puncak gedung Forgan Smith. Kemudian
ditampilkan rangkaian pentas seni yang diawali dengan
penampilan band dari UQ yang membawakan lagulagu nostalgia dan band gabungan dari beberapa
Universitas yang berhasil menarik perhatian penonton.
Kemudian kelompok Samaners UQ menampilkan Tarian
Saman dengan berbagai gerakan baru dan alternatif.
Kekompakan gerakan yang dibawakan para penari
berkostum warna merah ini berhasil mendatangkan
decak kagum dan para penonton. Lalu salah satu

club yang juga eksis di UQISA, Angklungers, tampil
membawakan aransemen lagu-lagu daerah.
Selain penampil dari masyarakat Indonesia yang
tinggal di Queensland, dalam kesempatan itu juga warga
Queensland mendapatkan kehormatan untuk melihat dari
dekat performa para penari profesional dari Sumatera
Barat yang menampilkan tari Payung dan Indang. Tidak
ketinggalan penampilan ibu-ibu dan gadis-gadis dari
Queensland yang menampilkan tari jali-jali dengan begitu
gemulai. Keceriaan anak-anak juga tergambar dalam
performance
tari Indang
yang disusul
kemudian
dengan
parade anakanak busana
nusantara.
Lalu Balinese
Community
yang
senantiasa
malang
melintang
di arena kesenian di Queensland tidak ketinggalan
menampilkan 3 tarian yang dibawakan oleh para penaripenari mahasiswa UQ.
Seperti halnya di tanah air, dalam pesta rakyat
di Brisbane ini panitia juga mengadakan berbagai games
yang identik dengan acara 17 agustusan. Lapangan UQ
yang hijau dengan rumputnya itu berubah menjadi arena
tarik tambang, dan lomba balap kelereng. Sementara
bagian-bagian lain dari lapangan UQ juga diisi oleh standstand yang menyediakan beragam makanan tradisional
Indonesia yang tentunya sangat mengundang selera.
Untuk lebih memeriahkan acara ini juga diadakan
undian dengan hadiah utama tiket Garuda PP Bribane Bali
yang dimenangkan oleh Mbak Netty. Sementara untuk
pengunjung yang lain juga tidak semuanya pulang dengan
tangan hampa. Beberapa hamper dan bingkisan lain
disediakan oleh panitia untuk para hadirin.
Acara satu hari yang melibatkan panitia dari
beberapa universitas di Queensland ini menghabiskan
dana kurang lebih dua ribu dolar yang sebagian besar
diperoleh dari hasil penjualan rafle tiket Garuda. Sisa
dana kegiatan sebesar empat ratus dolar disepakati untuk
disumbangkan ke PMI Indonesia untuk menyumbang
korban-korban bencana alam.
Jerih payah panitia pelaksana telah terbayar.
Dedikasi panitia dengan persiapan panjang yang cukup
melelahkan kiranya cukup melegakan karena kegiatan
ini memang sangat sukses. Pokoknya semua pihak
baik panitia maupun peserta merasa puas. Hal ini
setidaknya terlihat dan pengakuan dan respon positif
yang diungkapkan oleh banyak pihak. Pertanyaannya
apakah tahun depan apakah sama seperti ini lagi ya....?
Harapannya semoga tahun-tahun mendatangkan
pelaksanaan kegiatan ini menjadi lebih rapi, lebih meriah,
lebih seru, dan tentunya lebih banyak makanan dan
hadiahnya. Penulis: Saptono Wignjokarsono

07

Brisbane Fotografer
Bagi Yang Hobby Jeprat-Jepret
Sebagai mahasiswa, sudah tidak bisa disangkal
pasti akan mempunyai kesibukan untuk berbagi antara
belajar dan bermain. Alangkah sangat disayangkan kalau
semua aktivitas yang kita lakukan berlalu begitu saja
tanpa ada kenangan yang bisa diingat sepanjang masa.
Salah satu cara untuk menyimpan semua kenangan itu
adalah lewat fotograi. Bahkan lebih dari itu, fotograi juga
bisa menjadi media untuk bermain dan mengekpresikan
keindahan yang kita lihat dan rasakan. Lebih jauh
fotograi juga bukan tidak mungkin bisa memberikan
penghasilan.
Kegiatan fotograi diantara mahasiswa UQ
belakangan ini menjadi semakin semarak, terlebih
setelah UQISA mengadakan workshop fotograi yang
diberikan oleh seorang fotografer professional yang juga
mantan mahasiswa di UQ, Ahmad Syaiq. Berawal dari
sana, para penggemar fotograi di Brisbane akhirnya
membentuk komunitas pecinta fotograi yang ditandai
dengan dibuatnya milis Brisbane_Fotografer. Melalui
media elektronik tersebut, para fotografer maupun calon
fotografer saling bertukar informasi seputar fotograi.
Bahkan, beberapa anggota Brisbane_Fotografer sudah
mencoba untuk melakukan kegiatan seperti memberikan
topik/tema foto untuk setiap bulannya.
Kegiatan hunting bersama-sama anggota
fotografer biasa dilakukan saat akhir pekan dengan
mengabadikan tempat-tempat di sekitar kota Brisbane
seperti Story Bridge, South Bank, Roma Parkland dan
lain-lain. Hunting juga biasanya dilakukan di saat ada
libur besar seperti Australian Day, River Festival dan The
Ekka. Selain itu, tidak ketinggalan melakukan kegiatan
jepret-menjepret ketika ada kegiatan UQISA yang lain
seperti piknik, 17 Agustus, atau Market Day.
Nah, bagi teman-teman yang ingin bergabung
dengan kami, silahkan mengirimkan emailnya ke
enduro1978@yahoo.com untuk bisa diikutkan dalam
mailing-list Brisbane_Fotografer dan asyik berjepretjepret ria. Salam Jepret. Penulis: Rudiyansyah

Meskipun tinggal ribuan kilometer dari Indonesia, mahasiswa Indonesia di UQ tidak pernah mau ketinggalan
dengan kondisi teranyar di tanah air dan senantiasa ingin selalu berkontribusi untuk ikut membantu mengatasi
permasalahan yang terjadi. Memanfaatkan potensi akademik yang dimiliki para mahasiswa Indonesia di UQ
dan para experts dan praktisi yang datang ke Brisbane, Seksi Akademik UQISA mencoba berkontribusi dengan
menyelenggarakan berbagai kegiatan diskusi dan seminar. Melalui kegiatan ini, selain untuk menambah wawasan
pengetahuan mahasiswa Indonesia di UQ juga diharapkan akan diperoleh pemikiran-pemikiran yang konstruktif untuk
membantu menyelesaikan beragam persoalan di tanah air. Berikut kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi
Akademik UQISA sepanjang semester kedua tahun 2006.

Tennis-dong
Mari bergabung ke dalam “Tennis-Dong”, satu
kelompok pencinta olahraga tenis bagi mahasiswa UQ
danjuga masyarakat Indonesia di Brisbane. Latihan
diadakan di UQ Staff Courts setiap Sabtu pagi pk 5.00
pagi hingga pukul 11 siang dan setiap Rabu malam, pk.
21.00 hingga 23.00.
Bila Anda belum pernah menyentuh raket tenis,
jangan sungkan untuk datang. Akan banyak yang dengan
senang hati membantu anda untuk secepatnya bisa
memukul bola melewati net dan mendarat di lapangan
lawan. Tahun ini kita juga sudah punya beberapa pemain
wanita.
Tenis adalah olahraga yang menyehatkan,
sangat menyenangkan dan terlebih karena [tennis-dong]
dipenuhi dengan canda-tawa dan ledekan. Barbekiu
lepas-sambut anggota serta pertandingan menyambut
17-an adalah dua jenis kegiatan yang rutin dilakukan
setiap tahunnya.
Segera kontak Pak Habe di h.baiquni@uq.edu.au
atau telp./sms 0401 60 4114 untuk mendaftarkan diri atau
untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Penulis: Henry
Baiquni

I. Diskusi dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI)
Disela-sela kunjungan 15 orang tim DPD-RI di bawah pimpinan Bapak Laode Ida untuk memenuhi
undangan Grifith University, tanggal 10 Agustus 2006, Tim DPD-RI bersedia bersilaturahmi dan berdiskusi dengan
UQISA, rekan-rekan mahasiswa QUT dan Grifith
University serta warga Indonesia di Brisbane. Dalam
kesempatan ini ke 15 anggota DPD berusaha
menampung dan menjawab beberapa kegundahan
dan berbagai pertanyaan mengenai perkembangan
politik di Indonesia dan permasalahan daerah
sesuai wewenang DPD-RI sebagai salah satu
lembaga tinggi Negara yang baru saja terbentuk.
Diskusi berlangsung cukup seru sampai dengan
tengah malam (12:00 PM). Adapun anggota DPD
yang hadir pada acara ini adalah: Dr Laode Ida
(wakil ketua DPD), Mrs Unita Siregar (Jakarta),
Mrs Eka Komariah (Kalimantan Timur), Mrs Maria
Goretti (Kalimantan Barat), Mr Parlindungan Purba
(Sumatra Utara), Mrs Asmawati (Sumatera Selatan),
Mr Husein Rahayaan (Maluku), Hj Nurmawati Dewi
Bautilan (Sulawesi Tengah), Mr Nyoman Rudana
(Bali), Pdt Max Demetaouw (Papua), Mr Mahommad Junus Syamsuddin (Sulawesi Tenggara), Mrs Nyimas Ena, Mr
Wahidin Ismail (Irian Jaya Barat), Dr Mochta Naim (Minangkabau), dan Mrs Aida Ismeth (Kepulauan Riau).
II. Seminar Anti Money Laundering dengan Ketua PPATK
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merupakan mesin utama kegiatan investigasi dan
pemberantasan kejahatan anti money laundering di Indonesia, walaupun dalam usianya yang masih teramat muda,
tanggal 25 Agustus 2006 di Prentice Hall Building, Bapak Yunus Husein SH, LLM menjelaskan peran dan fungsi
strategis PPATK serta perkembangan pemberantasan tindak kejahatan money laundering di Indonesia.
III. Seminar Lumpur LAPINDO
Bencana Lumpur LAPINDO yang menyebabkan banyak
kerugian menimbulkan keprihatinan banyak pihak. UQISA dengan
bantuan Assoc Professor Hwat Bing So dari School of Land
and Food Sciences UQ dan AusAID, pada tanggal 7 September
2006 berupaya melaksanakan kegiatan diskusi akademik terkait
dengan masalah lumpur Lapindo di atas. Dalam kesempatan ini
hadir Tim dari Pemda Jawa Timur yang terdiri dari Dr Muklas
Udin (Mayoral Assistant for Social Welfare and Environment,
Surabaya City Government), Anak Agung Gede Dwi Jaja
Wardhana (Head Division of Spatial Planning and Environment,
Surabaya City Planning Board), Mr. Hartoyo (Head, Environmental
Impact Control Agency, BAPEDALDA) dan Mr. Hari Sasono
(Head, Surveillance and Regulatory Division, BAPEDALDA).

08

09

IV. Diskusi dan Seminar dengan Expert dan Pakar
Memanfaatkan kepakaran para mahasiswa
PhD dan program Postdoc di UQ serta alumni UQ,
divisi akademik UQISA juga berkali-kali mengadakan
seminar dan diskusi ilmiah dengan tema-tema yang
disesuikan dengan kepakarannya masing-masing.
Berturut-turut seminar yang diadakan oleh divisi
akademik adalah sebagai berikut :
Seminar psikologi Objektivitas Media dari Sudut
Pandang Psikologi Sosial dengan pembicara pakar
dari Universitas Indonesia, Amarina Ariyanto, PhD
dan Program Akselerasi bagi Siswa Unggulan,
Manfaat dan Kendala di Lapangan oleh Farida
Kurniawati, M.Sp.Ed
Diskusi What Can We Do for Our Country? Oleh
Heru Suhartanto PhD (UQ), postdoc(UQ), Wakil
dekan bidang akademik Fakultas Ilmu Komputer UI
dan Ketua Program Internasional FASILKOM UI
Diskusi Panel Akademik Tantangan Intelektual
Indonesia di Masa Depan dengan 3 orang pembicara (Dr. Nadirsyah Hosein, Dr. Salut Muhidin, Dr. Akbar Rhamdhani)
Program Posdoctoral dan juga penasehat UQISA.
V. Seminar Akademik Thesis dan Desertasi
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % kerja keras. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan, demikian kata Thomas A.
Edison
Buah kerja keras dan pemikiran rekan-rekan UQISA yang tertuang dalam thesis dan desertasi, merupakan nilai
yang sangat berharga buat kita semua. Salah bentuk apresiasi sekaligus merupakan media untuk melakukan brain
storming, secara periodik UQISA mengupayakan seminar dengan topik-topik yang berasal dari thesis dan desertasi
rekan-rekan Master dan Phd.
Beberapa thesis dan desertasi yang telah diseminarkan antara lain:
> Feasibility Assessment Of Coastal Disaster Mitigation Techniques: Application In The Indonesian Context oleh Adjie
Pamungkas, Master Urban and Regional Planning, graduated from UQ at 2006.
> Discovery of Nodulation Genes of Soybean, oleh Arief Indrasumunar (Phd Candidate)
> The Role of Inter-irm Networking in Indonesia, oleh Latif Adam (Phd)
VI. Seminar Akademik – Sharing informasi dan pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang paling baik, dan belajar dari pengalaman orang lain untuk sukses dalam
menjalankan study dan meraih cita-cita merupakan salah satu strategi jitu untuk mengantisipasi hambatan dan
tantangan.
Untuk mewadahi transfer pengalaman tersebut, divisi akademik UQISA menagadakan seminar dan diskusi menganai
kiat-kiat sukses studi di University baik untuk program Master dan Phd, antara lain:
> Diskusi Kiat-kiat Study Master oleh Mbak Rianti dan kawan-kawan, Juli 2006
> Kiat-kiat dan tips & trik submission Thesis/Desertasi- sharing pengalaman study Phd di School of Population
Health, UQ, oleh Bapak Ahmad Syaiq.
Penulis: Wishnu Badrawani

10

Jawaban dari pertanyaan di atas cukup simple
dan jelas, yes, we do care! Sebagai bukti kepedulian
UQISA terhadap kesenian tradisional Indonesia, UQISA
mempunyai dua kelompok kesenian. Keduanya adalah
Kelompok Tari Saman dan Kelompok Paduan Angklung.
Melalui kedua kelompok seni tersebut, UQISA berusaha
untuk terus mempromosikan kesenian tradisional
Indonesia. Berikut proil kedua kelompok seni tersebut.
Saman
Kelompok tari saman, biasa di sebut Samaners,
beranggotakan para mahasiswa Indonesia yang sedang
menempuh pendidikan di University of Queensland
(UQ) dan bererapa universitas lainnya di Brisbane.
Sesuai dengan namanya, keberadaan kelompok seni
ini bertujuan untuk mengenalkan tarian tradisional
Indonesia, khususnya Tari Saman, kepada dunia
internasional. Tari saman sendiri, atau yang akrab
dikenal dengan “The Dance Of A Thousand Hands”
adalah sebuah tarian yang berasal dari Aceh. Tarian
ini mengutamakan keserasian, keseragaman, dan
kosentrasi. Samaners yang
saat ini di ketuai oleh Mikha
(Psychology UQ 2003) dan
Baby (Psychology UQ 2004)
mempunyai anggota sebanyak
18 orang.
Banyak performance
yang sudah dilakukan oleh
Samaners dalam berbagai
event yang berlangsung di
Brisbane. Dalam kurun waktu
6 bulan (July ’06 – Desember
‘06), Samaners sudah
manggung sebanyak 9 kali.
Sebagai contoh, Samaners
pernah tampil dalam acara Queensland Multicultural
Festival. Acara tahunan yang disponsori oleh Queensland
Government ini bertujuan untuk mempromosikan
berbagai budaya dan tradisi yang ada di Australia.
Merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga
bagi para Samaners untuk dapat tampil “satu panggung”
dengan para penari yang berasal dari negara-neragara
lain seperti Bolivia, Abyssini, Inggris, Kroasia, Polandia,
Kurdish, Rusia, Mexico dan lainnya. Samaners berhasil
tampil 2 kali berturut-turut pada ajang ini, yaitu pada
tahun 2005 dan 2006. Sambutan yang diraih oleh para
samaners dalam festival ini sangat meriah. Tak jarang
sesudah manggung, para penari diajak berfoto bersama
oleh penonton.
Selain itu, samaners juga pernah manggung
dalam acara Japan and Friends tahun 2005 dan 2006 di
Gold Coast.

“Merupakan suatu kebanggaan dapat menari
dalam acara Japan and Friends. Walaupun acaranya
bukan acara orang Indonesia, tapi kita tetap di undang
untuk nari. Senang banget”, kata Riza(UQ ITEE ‘06)
yang merupakan salah satu personil Samaners.
Acara Japan and Friends diadakan oleh
komunitas Jepang di Queensland. Selain menampilkan
berbagai macam kesenian tradisional Jepang, acara ini
juga menampilkan beberapa kesenian yang berasal dari
negara lain, seperti Korea, India, dan Philipina .
Tak pernah terlewat, setiap acara 17 Agustus-an
di Brisbane, Samaners selalu tampil dengan tariannnya
yang dinamis. Berbagai achievement yang terlah diraih
oleh kelompok tari saman yang berdiri sejak tahun 2005
dapat dilihat di http://samaners.blogspot.com.
Angklung
Seperti kelompok Tari Saman, kelompok
seni paduan angklung ini juga cukup disebut dengan
Angklungers. Pertama kali, keberadaan kelompok
ini hanya untuk mewadahi
kegiatan para mahasiswa
yang tidak hanya ingin
sekedar belajar. Selanjutnya
kelompok ini berkembang
menjadi lebih besar dan
banyak diundang untuk pentas
diberbagai event. Tercatat
sejak tahun 2004 kelompok
seni yang diketuai oleh Tio
Novita (UQ Political Study
‘06) ini aktif mempromosikan
musik tradisional Indonesia di
Queensland.
Salah satu
pementasan yang sangat berkesan dan mendapat
sambutan meriah adalah pada saat angklunges
melakukan pertunjukan dalam acara Pesta Rakyat
2006. Angklungers berkolaborasi dengan para pemain
band, menyajikan lagu-lagu kebangsaan yang dikemas
dalam bentuk yang unik. Seperti halnya samaners, para
penggoyang angklung juga tampil dalam beberapa
kesempatan seperti di batavia café, campus kindergarten
dan juga pernah tampil dalam acara philipiana night
(acara untuk memperingati kemerdekaan philipina).
Dalam kesempatan lainnya, tidak jarang angklungers
menampilkan lagu-lagu tradisional seperti Gundul-Gundul
Pacul, Manuk Dadali, Yamko Rambe Yamko, dan masih
banyak lagi. Bagi para pecinta angklung yang berminat
untuk ikut club ini dapat subscribe di milis angklungers
di http://launch.groups.yahoo.com/group/angklung_ers/.
Penulis: Riza Harmonika

11

Setiap proses biasanya akan melalui tahap awal dan juga tahap akhir. Demikian pula dengan proses belajar
mahasiswa Indonesia di UQ. Awal tahun ajaran baru dapat berarti ganda, sebagai awal masa studi bagi mereka
yang baru saja tiba atau pun akhir masa studi bagi mereka yang telah menyelesaikan proses belajarnya. Dalam
rangka memberikan apresiasi kepada teman-teman tersebut, UQISA mengadakan dua acara khusus: Farewell Party
December 2006 dan Welcoming Party.

Farewell Party December 2006 secara khusus ditujukan kepada teman-teman mahasiswa Indonesia UQ
yang telah menyelesaikan masa studi mereka, dan juga bagi mereka yang sedang dalam tahap inalisasi theses
dengan harapan dan doa bahwa mereka dapat tetap berjuang dan meraih sukses. Kegiatan ini berlangsung pada
hari Minggu, 3 Desember 2006, bertempat di kampus St Lucia. Melalui acara ini, UQISA berharap dapat memberikan
kesan dan pesan yang berarti kepada mereka yang sebentar lagi akan kembali ke tanah air. Acara ini dihadiri oleh
teman-teman mahasiswa UQ, baik dari perwakilan under-graduate maupun post-graduate. Hadir pula dalam acara
tersebut perwakilan dari komunitas masyarakat Indonesia di Brisbane dan perwakilan PPIA (Persatuan Pelajar
Indonesia di Australia) Queensland.
Dalam acara perpisahan, perwakilan dari undergraduate dan post-graduate program menyampaikan kesan
dan pesan mereka selama berada di UQ. Tidak ketinggalan pula pemberian kenang-kenagan dan kata perpisahan
dari teman yang ditinggalkan. Sebagai tanda penutup, teman-teman yang akan pulang menyumbangkan sebuah lagu
pada akhir acara sebelum berfoto bersama.
Berikut ini daftar teman-teman, yang kepadanyalah Farewell ini ditujukan

Postgraduates

Undergraduates

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1. Fiskarini Wulandari (Bachelor of Psychology)
2. Rany Ayudia (Bachelor of Psychology)
3. Sansa Enandera (Bachelor of Psychology)
4. Dinda (Bachelor of Psychology)
5. Evan Winata (Bachelor of Information Technology)
6. La Moriansyah (Bachelor of Information Technology)
7. Putri Nurhayati (Bachelor of Psychology)
8. Uthilitia (Bachelor of Psychology)
9. Devina (Bachelor of Psychology)
10. Radityo (Bachelor of Psychology)
11. Irwan Indraputra (Bachelor of Psychology)
12. Vina (Bachelor of Psychology))
13. Danis (Bachelor of Psychology)
14. Sila (Bachelor of Psychology)
15. Wayan (Bachelor of Psychology)
16. Cemensia Yudina Valiandra (Bachelor of Psychology)
17. Anthony Samuel (Bachelor of Psychology stay for honours
program)
18. Fika Karnadewi (Fika) (Bachelor of Psychology honours)
19. Mikha Ramadewi (Bachelor of Psychology stay for honours
program)
20. Marissa Martiana/Icca (Bachelor of Psychology)
21. Pinto Jayanegara (Bachelor of Psychology)
22. Anna (Bachelor of Psychology)

Muhamad Nahdi (Master of Commerce)
Yulianto Setiawan (Master of Commerce)
Alfons Arsai (Master of TESOL)
Dessy Emastari (Master of Commerce)
Wahyu Adi Nugroho (Master of Business Administration)
Purwanto (Master of Economic Studies)
Umi Karomah Yaumuddin (Master of Economic Studies)
Hedwig Lunga Sampepajung (Master of Engineering
in Electricity Market)
9. Maria Omega (Master of Biotechnology)
10. Pinus Jumaryatno (Master of Philosophy - Chemistry)
11. R.R. Rukmowati Brotodjojo (PhD, Parasitoic Entomology,
School of Integrative Biology)
12. Agung Sugiri (PhD Planning and Development)
13. Rayini Dahesihsari (PhD Psychology)
14. Karno (PhD Plant Physiology, School of Integrative Biology)
15. Hanna Evalina Sidjabat (PhD Microbiology,
Veterinary Science)
16. Marcelino Pandin (PhD in Technology and Innovation)
17. Nur Rahayu (PhD Organic farming)
18. Siti Azizah (Master of Communication Studies)
19. Erna Widijastuti ( Master of Agribusiness)
20. Yusup Hidayat (Master of Philosophy Agronomy Holticulture)
21. Adhi Prapaskah Hartadhi (Master of Business Administration)

12

Beberapa minggu berselang, sejumlah 29 orang mahasiswa baru dari Indonesia datang ke University of
Queensland. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa postgraduate. Dalam rangka penyambutan mereka,
UQISA secara khusus telah merancang serangkaian agenda acara yang disebut “New Student Induction Program.”
Program ini meliputi acara Welcoming Party, Academic discussion, bbq party dan beberapa acara menarik lainnya.
Acara ini akan menjadi ajang sosialisasi bagi para mahasiswa baru untuk berkenalan dengan teman-teman yang
sudah lebih dulu berada di Brisbane. Perlu dicatat pula, kedatangan mereka sempat disambut oleh perwakilan UQISA
pada saat mereka mendarat di Brisbane International
Airport. Ibu Presiden bersama sekretarisnya serta banyak
31. Radya Umbas (Master of Biotechnology)
rekan yang lain, pun sibuk menyiapkan makanan bagi
32. Dian Wirawan (Master of Psychology)
mereka dan mengkoordinir akomodasi sementara bagi
33. Friska Dhen Ungkara Pambudi (Master or
sebagian besar mahasiswa baru kita di hari kedatangan
Commerce - Information System)
tersebut.
34. Vivi Noviati Arief (Ph.D Chemistry)
Berikut ini adalah daftar teman-teman yang baru datang.

Postgraduates
1. Hoerudin (Ph.D Food Science and Technology)
2. Daisy Irawan (Ph.D Chemical Engineering)
3. Muhammad Kamal (Master of Geographic Information
Science)
4. Ha’i Raga Lawa (Master of Public health (Nutrition))
5. Sony Herdiana (Master of Regional Development)
6. Zakky Cholisoh (Master of Clinical Pharmacy)
7. Dani Kartika (Master of Economics Studies)
8. Emy Nur Aini (Master of Business Advanced in
Marketing)
9. Anastasia Fitria Devi (Master of Food Studies)
10. Sri Wahyuni (Master of Agricultural Studies)
11. Abdul Rahman Jamil (Master of Commerce
(Professional Accounting) - Advanced)
12. Dessy Kurnia Sari (Master of Business-Advanced in
entrepreneurship)
13. Ade Yonata (Master of Molecular Biology)
14. I Wayan Mudianta (Master of Organic Chemistry)
15. M. Bachtiar Nappu (Master of Electrical Engineering)
16. Ariston Adhi Pamungkas (Master of Environmental
Resources Management)
17. Arseto Yekti Bagastyo (Master of Environmental
Engineering)
18. Arya Ningsih (Master of Agribusiness)
19. Irda Safni (Ph.D Agriculture/Plant Bacteriology)
20. Isye Arieshanti (Master Philosophy (Computer
Science/Bioinformatics))
21. Kiki Fibrianto (Master of Food Technology)
22. Mohamad Israwan (Master of Commerce Professional Accounting)
23. Tonny Wahyu Poernomo (Master of Economics
Studies)
24. Walter Balansa (Ph.D Marine Natural Product
Chemistry)
25. Lazuardi (Master of Business Administration)
26. Gatot Yulianto (Master of Commerce)
27. Mohamad Fauzi (Master of Information Technology)
28. Yanti Nuraeni Mulikh (Master of Agribusiness)
29. Gregorius Mayar Saksono (Master of Property
Studies)
30. Sony Asgar Herdiana (Master of Regional
Development)

Undergraduates - Bachelor Program
Twinning Universitas Indonesia
1. Adya Anindita (Bachelor of Psychology)
2. Avissa Azaria (Bachelor of Psychology)
3. Heriawan Akmam (Bachelor of Psychology)
4. Kresna Astari (Bachelor of Psychology)
5. Machda Kinanti Tambunan (Bachelor of Psychology)
6. Nandya Arninditha (Bachelor of Psychology)
7. Namira Suada Bachrie (Bachelor of Psychology)
8. Pustika Rucita (Bachelor of Psychology)
9. Rachma Imandita S. (Bachelor of Psychology)
10. Rima Anastasia Kailimang (Bachelor of Psychology)
11. Roma Shankar Mulani (Bachelor of Psychology)
12. Tiza Putrianti (Bachelor of Psychology)
13. Radita Dwiyo baskoro (Bachelor of Psychology)
14. Andro Gulman (Bachelor of Psychology)
15. Rara Sekar Adelina (Bachelor of Psychology)
16. Nataya Ermanti (Bachelor of Journalism)
17. Antoni (Bachelor of Information Technology)
18. Devi (Bachelor of Business)
19. Sisca (Bachelor of Business)
20. Mei Ing (Bachelor of Business)
Penulis: Riza Harmonika

13

Sebuah terobosan lagi telah ditorehkan oleh
UQISA. Setelah mengawali tahun akademik 2007 dengan
acara welcoming party untuk mahasiswa baru dan
workshop akademik mengenai tantangan dan harapan
bagi intelektual masa depan Indonesia; pada 16 Februari
2007 lalu, Seksi Akademik bekerjasama dengan Seksi
Sosial dan Rekreasi menyelenggarakan acara yang
bertajuk New Students Academic Discussion. Diskusi
informal yang disponsori UQ International Education
Directorate ini bertujuan untuk menggali informasi
sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan persiapan studi di UQ untuk program master dan
PhD. Acara tersebut diadakan di gedung Sir James Foots
dari pukul 4 sampai 6 sore waktu setempat, menampilkan
beberapa panelis yang tidak hanya berpengalaman d