Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan industri telah berkembang dan telah menggantikan posisi sektor pertanian yang sebelumnya menjadi sektor primer. Pada sektor perhubungan, rasio jumlah kendaraan terhadap panjang jalan lebih tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa bertambahnya jumlah kendaraan lebih cepat dari perkembangan jalan. Lalu lintas angkatan laut penumpang dan barang antarnegara mengalami peningkatan. Sama halnya dengan angkutan laut antarpulau di pelabuhan yang diusahakan juga menunjukkan perkembangan. Angkutan udara penumpang dan barang internasional dan domestik mengalami peningkatan. Sektor perbankan menunjukkan kinerja yang menggembirakan yang tercermin dari meningkatnya dana yang dihimpun dan juga kredit yang disalurkan oleh bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Membaiknya sektor ini memberikan peluang dan harapan pada sector riil untuk mengembangkan usahanya.

5.1.2. Pengujian Hipotesis

5.1.2.1. Pengujian hipotesis dengan analisis faktor Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis faktor dan analisis regresi berganda. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis faktor dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 5.1. Uji Kecukupan Data KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .601 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 65.244 Df 21 Sig. .000 Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji KMO Kaiser Meyer – Olkins diperoleh nilai Kaiser Meyer – Olkins Measure of Sampling Adequacy pada kotak sebesar 0.601 diatas 0,5. Disamping itu dilihat dari nilai Barlett’s Test menunjukkan nilai 65,244 dengan nilai signifikansi 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel dan sampel sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Tabel. 5.2. Hasil Korelasi Faktor Anti-image Matrices PAD DAU DAK BHP ID BP BM Anti-image Covariance PAD .813 -.119 -.154 .050 -.014 .048 .109 DAU -.119 .571 -.259 .167 .017 -.215 .106 DAK -.154 -.259 .675 .063 .015 .131 -.022 DBH .050 .167 .063 .729 -.211 .049 .246 ID -.014 .017 .015 -.211 .833 .003 -.257 BP .048 -.215 .131 .049 .003 .879 .033 BM .109 .106 -.022 .246 -.257 .033 .806 Anti-image Correlation PAD .764 a -.175 -.208 .064 -.017 .057 .134 DAU -.175 .635 a -.417 .259 .024 -.304 .156 DAK -.208 -.417 .656 a .090 .019 .170 -.030 DBH .064 .259 .090 .584 a -.271 .061 .321 ID -.017 .024 .019 -.271 .546 a .003 -.314 BP .057 -.304 .170 .061 .003 .469 a .039 BM .134 .156 -.030 .321 -.314 .039 .398 a a. Measures of Sampling AdequacyMSA Universitas Sumatera Utara Hasil korelasi dari masing-masing factor tersebut juga tergolong bervariasi, ada yang berada di atas 0,5 dan ada dua factor yang berada di bawah 0,5. Hasil pengujian analisis diketahui bahwa nilai korelasi masing-masing factor yaitu: Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar 0,764, Dana Alokasi Umum DAU sebesar 0,635, Dana ALokasi Khusus DAK sebesar 0,656, Dana Bagi Hasil DBH sebesar 0,585, Investasi Daerah sebesar 0,546, Belanja Pegawai BP sebesar 0,469, dan Belanja Modal BM sebesar 0,398. Sehingga berdasarkan hasil pengujian validitas factor dapat disimpulkan bahwa ada 5 faktor yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, Dana Bagi Hasil DBH dan Investasi Daerah adalah valid sebagai factor pembentuk Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan factor Belanja Pegawai dan Belanja Modal bukan merupakan factor pembentuk Pertumbuhan Ekonomi. 5.1.2.2. Analisis Pengujian Hipotesis dengan pooled lease squared Hasil pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten dan kota di Sumatera Utara untuk data panel dengan menggunakan metode OLS terbukti tidak konsisten dan efisien, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengestimasi dengan metode Pooled Least Squares PLS seperti yang disarankan oleh Gujarati 2003. Tabel 5.3 Hasil Estimasi PLS FEM dan REM Variabel Terikat : Pertumbuhan ekonomi Untuk Periode 2005-2008 Variabel Bebas Fixed Effect Random Effect Konstanta Pad 0.174656 0.263345 Dau 0.250603 0.2520746 Universitas Sumatera Utara Dak 0.182790 0.192870 Dbh 0.256032 0.258073 Id 0.182795 0.192876 2 R 0.317887 0.785842 Durbin-Watson 0.888091 1.037185 Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil estimasi dengan metode PLS di atas, random effect model REM menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan fixed effect model FEM. Hal ini bisa dilihat dari nilai koefisien regresi dari masing –masing variabel bebasnya dan secara statistik berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Di samping itu, nilai R – square 2 R dan nilai Durbin - Watsonnya yang lebih baik pada random effect model REM dibandingkan nilai fixed effect model FEM. Setelah dilakukan analisis untuk kedua model tersebut, maka untuk memilih model yang terbaik dari kedua model tersebut dapat dilakukan dengan uji Hausman. Untuk penelitian ini, uji Hausman diestimasi dengan program E-views 5.0 dan akan diperoleh nilai Chi – squarenya. Kesimpulan dari uji Hausman adalah apabila null hyphotesis H diterima, maka model yang digunakan adalah random effect model REM dan sebaliknya apabila null hyphotesis ditolak maka model yang digunakan adalah fixed effect model FEM .

5.1.2.3 Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effect model atau random effect model dalam metode Generalized Least Square GLS. Berdasarkan hasil uji Hausman ini, diperoleh nilai chi – square pada tabel 5.4.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Hasil Uji Hausman untuk model FEM dan REM Chi-sqr Stat = 0.777857 Chi-sqr d.f = 5 Prob = 0.8548 Sumber: Data diolah Dari hasil estimasi uji Hausman tersebut diperoleh bahwa nilai Chi – square statistiknya tidak signifikan pada α = 1. 5 dan 10 . Berdasarkan beberapa hasil pengujian dalam menentukan model dengan metode Random Effect Model adalah model yang paling representatif. 5.1.2.4 Random Effect Model REM Sebagaimana hasil analisa sebelumnya, dari hasil uji Hausmann diperoleh model terbaik untuk penelitian ini adalah model Random Effect Model. Berdasarkan hasil estimasi dengan mengunakan random effect model REM memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi 2 R sebesar 0.785842 , yang berarti secara keseluruhan variable bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi sebesar 78,58 dan sisanya dijelaskan oleh variable lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Tabel 5.4.3. Hasil Estimasi Random Effect Model REM Y = 0.687890 + 0.578890 X 1 + 0.524690X 2 + 0.510876 X 3 + 0.478907 X 4 + 0.457085 X 5 2 R = 0.785842 DW-Stat =1.037185 Sumber: Data diolah Cat : Angka dalam kurung adalah nilai t-Statistik. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Hasil Persamaan Regresi