Komplikasi Penyakit Tukak Peptik 1. Definisi Tukak Peptik

2.1.6. Komplikasi

Tukak dapat berkomplikasi pada perdarahan. Pendarahan berlaku pada 15-20 pasien tukak peptik. Perdarahan adalah komplikasi tersering pada tukak peptik yaitu pada dinding posterior bulbus duodenum, karena pada tempat ini dapat terjadi erosi arteria pankreatikaduodenalis atau arteria gastroduodenalis. Dikatakan 25 daripada kematian akibat tukak peptik adalah disebabkan komplikasi pendarahan ini Kumar, 2005. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah perforasi di lambung sehingga menyebabakan terjadinya peritonitis. Perforasi terjadi pada 5 pasien tukak peptik. Diagnosis dipastikan melalui adanya udara bebas dalam rongga peritoneal, dinyatakan sebagai bulan sabit translusen antara bayangan hati dan diafragma. Pada tukak juga dapat berkomplikasi menjadi obstruksi. Tukak prepilorik dan duodeni bisa menimbulkan gastric outlet obstruction melalui terbentuknya fibrosis atau oedem dan spasme. Mual,kembung setelah makan merupakan gejala-gejala yang sering timbul. Apabila obstruksi bertambah berat dapat timbul nyeri dan muntah Kumar, 2005. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.2. Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs NSAIDs 2.2.1. Definisi Obat antiinflamasi non steroid, atau yang dikenal dengan NSAID Non Steroidal Anti- inflammatory Drugs adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik pereda nyeri, antipiretik penurun panas, dan antiinflamasi anti radang. Istilah non steroid digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika. Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 cyclooxygenase-1 dan COX-2 cyclooxygenase-2. Enzim COX ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat. Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi Finkel, 2009. NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu : a Golongan salisilat diantaranya aspirinasam asetilsalisilat, metil salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid, b Golongan asam arilalkanoat diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan oksametasin, c Golongan profenasam 2-arilpropionat diantaranya ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac, d Golongan asam fenamatasam N-arilantranilat diantaranya asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat, e Golongan turunan pirazolidin diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, dan fenazon, f Golongan oksikam diantaranya piroksikam, dan meloksikam, g Golongan penghambat COX-2 celecoxib, lumiracoxib, h Golongan sulfonanilida nimesulide, serta i Golongan lain licofelone dan asam lemak omega 3. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara